Contoh kegiatan produksi yang menggunakan faktor produksi turunan

10.57 Ekonomi IPS

Contoh kegiatan produksi yang menggunakan faktor produksi turunan

Untuk mengetahui lebih jauh lagi tentang produksi maka materi ini akan membahas tentang faktor produksi asli, faktor produksi turunan, macam macam faktor produksi, faktor produksi alam dan 4 faktor produksi

Apa saja yang diperlukan manusia untuk memproduksi barang dan jasa? Bila memproduksi padi maka manusia memerlukan bibit padi, air, tanah, pupuk, tenaga kerja, dan traktor. Dan, bila ingin memproduksi roti maka manusia memerlukan tepung terigu, telur, gula, susu, obat pengembang roti, tenaga kerja, dan mesin pembungkus. jasa pendidikan? Yang diperlukan adalah tenaga kerja, kurikulum pendidikan, alat-alat tulis, buku-buku, dan media pembelajaran lain seperti OHP (overhead projector), internet, VCD, dan lain-lain. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk memproduksi barang dan jasa, manusia memerlukan faktor-faktor yang disebut dengan faktor-faktor produksi. Ada empat macam faktor produksi, yaitu:

Contoh kegiatan produksi yang menggunakan faktor produksi turunan

Faktor produksi alam dan tenaga kerja disebut faktor asli, karena hanya dengan menggunakan dua faktor produksi tersebut manusia sudah dapat memproduksi barang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Akan tetapi, hasilnya masih sedikit dan sekadar untuk menyambung hidup. Pada zaman primitif, umumnya manusia hanya menggunakan faktor produksi asli. Ketika zaman berubah dan peradaban semakin maju, jumlah manusia semakin banyak maka kebutuhan manusia pun semakin beragam, baik kualitas maupun kuantitasnya.

Akhirnya, manusia memerlukan faktor produksi modal dan pengusaha untuk memproduksi semua barang dan jasa yang diperlukannya. Faktor produksi modal dan pengusaha disebut sebagai faktor produksi turunan.

Faktor produksi asli meliputi produksi alam dan faktor produksi tenaga kerja, berikut penjelasan nya. Yaitu faktor produksi yang disediakan oleh alam, meliputi tanah, kekayaan hutan, kekayaan laut, air, iklim, dan lain-lain.
Yaitu faktor produksi yang berupa tenaga kerja manusia.

Berdasarkan sifatnya, faktor produksi tenaga kerja dibagi menjadi:

1) Tenaga kerja jasmani, yaitu kegiatan kerja yang lebih banyak menggunakan kekuatan jasmani/fisik. Contohnya: tukang, buruh angkut, dan lain-lain.

Contoh kegiatan produksi yang menggunakan faktor produksi turunan
Gambar: Tenaga kerja

2) Tenaga kerja rohani, yaitu kegiatan kerja yang lebih banyak menggunakan kekuatan pikiran/otak. Contoh: guru, menteri, direktur, dan lain-lain.

Berdasarkan kemampuan, faktor produksi tenaga kerja dibagi menjadi:

1) Tenaga kerja terdidik (skilled labour), yaitu tenaga kerja yang memerlukan pendidikan khusus dan teratur. Contoh: dokter, guru, akuntan, dan lain-lain.

2) Tenaga kerja terlatih (trained labour), yaitu tenaga kerja yang memerlukan latihan-latihan dan pengalaman. Contoh: montir, sopir, koki, dan lain-lain

3) Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled and untrained labour), yaitu tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan dan latihan. Contoh: kuli, tukang, pemulung, dan lain-lain.

Faktor produksi modal, yaitu semua hasil produksi berupa benda yang diciptakan untuk menghasilkan barang atau jasa yang lain. Contoh: mesin-mesin, cangkul, bensin, solar, bahan baku, dan lain-lain. Bahan baku di sini termasuk hasil produksi, karena dia telah mengalami penambahan guna tempat, dari tempat asal diangkut ke pabrik. Berdasarkan sifat, modal dibagi menjadi:

1) Modal tetap, yaitu modal yang dapat digunakan lebih dari satu kali proses produksi. Contoh : mesin-mesin, bangunan, kendaraan, dan lainlain.

2) Modal lancar, yaitu modal yang hanya dapat digunakan/habis dalam satu kali proses produksi. Contoh: bensin, solar, bahan baku seperti kapas untuk pembuatan benang, dan lain-lain.


1) Modal masyarakat, yaitu modal yang dipakai dalam proses produksi dan berguna bagi masyarakat. Contoh: jembatan, jalan, kendaraan umum, dan lain-lain.

2) Modal perorangan/individu, yaitu modal yang dimiliki seseorang dan menjadi sumber penghasilan bagi orang tersebut. Contoh: rumah yang dikontrakkan, mobil yang disewakan, dan lain-lain.

1) Modal nyata, yaitu modal yang dapat dilihat berupa benda-benda, terdiri atas modal barang dan modal uang. Contoh: mesin, bangunan, kendaraan, dan lain-lain.

2) Modal abstrak, yaitu modal yang tidak dapat dilihat tapi sangat penting bagi jalannya proses produksi. Contoh: nama baik perusahaan (good will), hak cipta, hak paten, lokasi perusahaan, dan lain-lain.


1) Modal sendiri, yaitu modal yang berasal dari perusahaan sendiri. Contoh: modal setoran dari pemilik.

2) Modal asing, yaitu modal yang berasal dari pihak lain dan sebagainya.

Faktor produksi pengusaha kewirausahaan



Meskipun telah tersedia faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal, tetapi apabila belum diorganisasikan dan dikombinasikan dengan baik maka kegiatan produksi tidak akan berjalan lancar. Oleh karena itu, diperlukan pengusaha sebagai salah satu faktor produksi untuk memperoleh hasil produksi yang diinginkan. Jadi, faktor produksi pengusaha diartikan sebagai kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengorganisasi/mengatur dan mengombinasikan faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal. Agar produksi dapat berjalan lancar, seorang pengusaha hendaknya memiliki keahlian berikut.

1) Keahlian manajerial (managerial skill), yaitu keahlian dalam mengelola faktor-faktor produksi dengan menggunakan cara-cara yang tepat sehingga diperoleh hasil maksimal.

2) Keahlian teknologi atau (technological skill), yaitu keahlian khusus yang bersifat teknik yang bisa digunakan demi keberhasilan produksi.

3) Keahlian organisasi atau (organizational skill), yaitu keahlian mengatur berbagai kegiatan perusahaan yang bersifat intern maupun ekstern.

Secara harfiah, faktor-faktor produksi dapat dipahami sebagai “unsur yang berguna dalam proses produksi” dengan tujuan menghasilkan produk berupa jasa atau barang sesuai kebutuhan masyarakat. Lebih lanjut, pengertian faktor produksi dipahami sebagai benda atau proses yang digunakan untuk menciptakan nilai produk (barang atau jasa).

Misalnya, untuk meningkatkan nilai jual buku, diperlukan bahan seperti lapisan sampul, tenaga kerja design, dan manajemen untuk membuatnya menjadi sebuah buku bersampul unik dengan desain menarik. Faktor-faktor seperti bahan lapisan sampul, tenaga kerja yang menanganinya, dan manajemen yang menjual produk itu disebut sebagai faktor produksi.

Jenis-Jenis Faktor Produksi

Dalam pemahaman ekonomi modern, faktor produksi dikategorikan menjadi dua. Pertama, faktor seperti sumber daya alam dan sumber daya manusia termasuk ke dalam jenis faktor produksi asli. Sementara manajerial, sumber daya informasi, dan modal termasuk ke dalam jenis faktor produksi turunan.

1. Sumber Daya

Yang termasuk kedalam faktor sumber daya adalah sumber daya manusia/pekerja, sumber daya alam/bahan (faktor produksi asli), dan sumber daya informasi (faktor produksi turunan). Di era digital, ketiganya wajib ada untuk membantu entitas usaha mampu bersaing dengan entitas usaha yang lain. 

a. Sumber Daya Alam

Yang dimaksud sebagai sumber daya alam dalam faktor produksi adalah segala hal yang merupakan bahan mentah atau cikal bakal sebuah produk. Bahan yang disebut sebagai sumber daya alam akan diolah sebelum akhirnya diterima oleh konsumen. Misalnya, sumber daya alam dari buku adalah kayu.

b. Sumber Daya Manusia

Meskipun dalam gaya produksi modern digunakan robot yang mampu menggantikan manusia untuk bekerja, tetapi yang termasuk ke dalam sumber daya manusia hanyalah manusia itu sendiri. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah peran manusia dalam kegiatan produksi langsung maupun tidak langsung.

c. Sumber Daya Informasi

Ekonomi digital membuat pemanfaatan informasi menjadi sangat penting. Setidaknya, sebuah perusahaan akan memanfaatkan informasi mengenai kebutuhan masyarakat pada ruang dan waktu tertentu. Dengan informasi tersebut, sebuah perusahaan dapat menyesuaikan produknya agar lebih tepat sasaran.

2. Modal

Yang dimaksud sebagai modal dalam faktor produksi adalah perihal spesifik mengenai biaya. Biaya yang dimaksud dapat berarti biaya untuk membeli bahan baku sumber daya alam ataupun modal untuk melangsungkan sumber daya manusia dan sumber daya informasi yang digunakan dalam proses produksi.

3. Kewirausahaan

Dalam konsep ekonomi klasik, yang termasuk ke dalam faktor produksi adalah tanah, modal, dan tenaga kerja. Namun, dalam konsep yang lebih modern ditambahkan lagi satu faktor, yaitu faktor perusahaan atau kewirausahaan.

Yang dimaksud sebagai faktor kewirausahaan dalam faktor produksi adalah manajemen pekerjaan yang ada pada perusahaan itu sendiri. Beberapa faktor lain yang telah terkumpul seperti sumber daya alam, sumber daya informasi, modal, dan sumber daya manusia, tidak akan dapat berjalan secara efektif apabila tidak digunakan strategi atau pengontrolan yang baik dan tepat.

Baca Juga: Memaksimalkan Modal dengan Membuat Website Bisnis E-Commerce

Contoh Penerapan Faktor Produksi

Dalam ekonomi klasik contoh penerapan faktor produksi ini ada pada seorang petani yang menggarap tanah. Ekonom klasik Adam Smith menyebutkan ada 3 faktor produksi yang nampak pada kasus tersebut, yaitu tanah (sumber daya alam), modal, dan tenaga kerja.

Seorang petani memiliki sebidang tanah dan benih yang dapat diasumsikan sebagai faktor sumber daya alam. Biaya untuk mendapatkan benih dan tanah tersebut merupakan modal, baik itu dilakukan dengan cara jual beli ataupun penebusan yang lainnya. Selain itu, petani tersebut juga memiliki sepasang kerbau yang dapat digunakan untuk membajak, yang selanjutnya dapat disebut sebagai tenaga kerja.

Dalam ekonomi yang terbaru, upaya manajemen yang dilakukan oleh petani tersebut juga diakui sebagai salah satu faktor produksi. Apabila dilakukan secara mandiri, faktor tersebut dinamakan sebagai kewirausahaan. Sementara apabila manajemen tersebut dilakukan secara kolektif maka disebut sebagai perusahaan.

Dalam era digital, pemanfaatan informasi mengenai bagaimana cara memperlakukan benih yang baik dan bagaimana cara menjual hasil panen yang lebih efektif disebut sebagai faktor sumber daya informasi. Manajerial dalam faktor perusahaan bahkan merekrut sumber daya manusia yang khusus untuk mencari informasi penting bagi kemajuan perusahaan.

Berbagai Tujuan Faktor Produksi

Penyediaan faktor produksi yang baik bukannya tanpa tujuan sama sekali. Setiap faktor produksi atau gabungannya memiliki fungsi dan manfaat masing-masing. Berikut ini adalah beberapa tujuan faktor produksi.

1. Menciptakan Produk Tepat Pasar 

Pada awal langkah, sebuah perusahaan akan menyuguhkan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen mayoritasnya. Perusahaan akan membangun kepercayaan konsumen sehingga nantinya dapat dilakukan langkah berbeda. Pada puncaknya, konsumen akan selalu percaya pada produk yang diberikan oleh perusahaan. 

Dengan tujuan ini, perusahaan harus memanfaatkan sebaik mungkin sumber daya informasinya. Sumber daya informasi tersebut digunakan untuk melihat pasar dan kebutuhan konsumen serta kesesuaian faktor produksi yang lain di dalam perusahaan.

2. Memberikan Keuntungan Bagi Perusahaan 

Tujuan utama dari produksi barang dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan atau wirausahawan adalah keuntungan. Oleh karena itu, penghitungan faktor produksi yang baik bermanfaat untuk menambah keuntungan perusahaan. Pemanfaatan teknologi canggih, mempekerjakan sumber daya manusia terbaik, dan menggunakan bahan baku efisien adalah faktor produksi yang dimanfaatkan.

3. Melangsungkan Produksi 

Adanya faktor produksi tidak lain tidak bukan adalah untuk melangsungkan produksi itu sendiri. Dengan kata lain, sangat percuma apabila sebuah perusahaan memiliki faktor-faktor produksi yang tidak bermanfaat dalam produksi itu sendiri. Misalnya, sebuah perusahaan memiliki bahan baku kayu padahal ingin memproduksi susu bernutrisi.

Oleh karena itu, tujuan utama adanya faktor produksi di dalam sebuah perusahaan adalah membantu melancarkan proses produksi. Semakin lengkap faktor produksi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan maka akan semakin lancar pula proses produksi yang dilakukan.

Baca Juga: Menerapkan Online Reputation Management untuk Reputasi Brand

Pihak yang Memiliki Faktor Produksi

Berbagai faktor produksi dapat dikuasai oleh individu atau kelompok. Skalanya juga dapat dari berbagai tingkat, seperti wirausaha, perusahaan, hingga pemerintah. Namun, letak geografis, peraturan bisnis sesuai teritorial, jenis bisnis, dan berbagai hal lain juga bisa mempengaruhi hal tersebut.

Di banyak wilayah di Amerika, sebuah perusahaan bekerjasama dengan perorangan untuk melakukan penggalian minyak di bawah tanah yang dimiliki oleh perorangan tersebut. Dengan begitu, bisa dianggap bahwa pemilik tanah yang mengandung minyak tersebut merupakan petani yang memanfaatkan sebuah perusahaan untuk menggarap ladangnya.

Pada kasus yang lain, misalnya dalam bisnis jual beli buku, dikenal adanya pemberian royalti pada seorang penulis. Pada kasus ini pemisahan antara setiap faktor produksi tidak dapat sejelas pada kasus sebelumnya.

Mengembangkan Bisnis Menggunakan Dana dari Modal Rakyat

Mengembangkan bisnis dengan cara menambah sumber daya manusia ataupun memperbarui peralatan produksi tentu bukannya tanpa modal. Untungnya, kini pelaku bisnis bisa lebih mudah untuk mendapatkan modal dari Modal Rakyat. 

Model Rakyat adalah medium yang mempertemukan sumber dana dengan pelaku bisnis. Menggunakan skema yang aman dan diawasi oleh OJK, transaksi yang terjadi adalah transaksi yang legal. Untuk mengetahui lebih banyak mengenai Modal Rakyat, klik link berikut ini.