Contoh kegiatan untuk mengembangkan iman dalam keluarga

  • Hidup beriman memperlihatkan dua aspek, yakni aspek pribadi dan aspek sosial.
  • Di satu pihak, iman merupakan hubungan pribadi kita masing-masing sebagai individu dengan Allah. Di lain pihak, iman kita tidak mungkin berkembang tanpa kehadiran orang lain entah sebagai pribadi atau sebagai komunitas/kelompok jemaat.
  • Maka iman tidak hanya menyangkut relasi pribadi antara manusia dengan Allah, tetapi juga menyangkut relasi kita dengan umat beriman yang lainnya.
  • Iman kita bertumbuh dan berkembang karena peran umat, baik dalam keluarga, lingkungan maupun wilayah/stasi dan paroki:
    1. Keluaga
    Keluarga disebut sebagai Gereja Kecil, merupakan jemaat yang paling dasar. Kita pertama kali mengenal kehidupan beriman melalui keluarga. Orang tua kitalah yang mengenalkan iman kepada kita. Melalui bimbingan orang tua kita juga semakin mengenal dan memahami kebiasaan hidup Kristiani. Anggota keluarga yang lain juga ikut berperan dalam mengembangkan iman kita, sehingga iman kita dapat tumbuh subur dalam keluarga yang semua anggota keluarganya saling mendukung dalam kehidupan beriman.
    2. Lingkungan/KBG/Kring
    Lingkungan merupakan kumpulan keluarga-keluarga Kristiani yang tinggal berdekatan dalam suatu wilayah tertentu. Keluarga-keluarga Kristiani dalam lingkungan sering mengadakan pertemuan untuk berdoa bersama, mengadakan pendalaman iman maupun pendalaman kitab suci, mengadakan kegiatan latihan koor, dan pertemuan untuk meningkatkan karya pelayanan sosial kepada keluarga-keluarga Kristiani maupun kepada warga sekitar pada umumnya.
    3. Stasi, Paroki dan Keuskupan
    Stasi terdiri dari beberapa lingkungan. Stasi berada di bawah naungan Paroki yang dipimpin oleh seorang pastor paroki dengan dibantu beberapa imam. Paroki-paroki digembalakan oleh seorang Uskup dalam wilayah keuskupan.
  • Beberapa contoh kegiatan berikut ini dapat dijadikan acuan bagi kita para remaja untuk ikut terlibat secara aktif dan sekaligus dapat memberi gambaran kepada kita tentang pentingnya peran jemaat dalam pengembangan iman:
    1. Pendalaman Iman
    Melalui pendalaman iman, Gereja ingin menimba kekuatan agar hidup iman mereka semakin diarahkan oleh Injil Yesus Kristus sehingga iman mereka berkembang.
    2. Lektris/Lektor
    Lektor dilantik untuk mewartakan bacaan-bacaan dari Alkitab, kecuali Injil. Dapat juga ia membawakan ujud-ujud doa umat dan, jika tidak ada pemazmur, ia dapat pula membawakan mazmur tangggapan. Dalam Perayaan Ekaristi, ia harus menjalankan sendiri tugas khusus itu (bdk. no.194-198), biarpun pada saat itu hadir juga pelayan-pelayan tertahbis. Hendaknya umat beriman dengan senang hati melayani umat Allah, bila diminta untuk melakukan pelayanan atau tugas khusus dalam perayaan, sebagai bentuk tanggung jawab atas baptisan yang telah mereka terima.
    3. Misdinar
    Putra altar atau misdinar (yang berarti ‘asisten misa’ dari Bahasa Belanda misdienaar) adalah mereka yang membantu Imam saat mengadakan Perayaan Ekaristi. Selain untuk membantu imam dalam perayaan Ekaristi kegiatan misdinar juga bertujuan untuk membina persaudaraan, mengembangkan dan mendewasakan iman anak, juga untuk melatih anak untuk bertanggung jawab sebagai anggota Gereja dengan terlibat secara aktif dalam kegiatan pelayanan Gereja.
    4. Perayaan Ekaristi
    Kehidupan beriman Kristiani tidak dapat dipisahkan dan menjauh dari Perayaan Ekaristi. Ekaristi merayakan tindakan karya penyelamatan Allah, melalui korban Yesus Kristus. Gereja senantiasa digambarkan sebagai umat Allah yang berziarah, dalam perjalanan peziarahan sampai pada kepenuhannya kelak. Oleh karena itu senantiasa Ekaristi adalah undangan. Tidak saja undangan untuk perjamuan abadi kelak di Surga, namun Ekaristi adalah undangan untuk mendasarkan dan meletakkan perjalanan ziarah hidup umat beriman pada perayaan kurban persembahan diri Kristus. Ekaristi dengan demikian adalah teman perjalanan, namun juga sumber peneguh bagi pergulatan hidup manusia dalam peziarahan hidupnya.
  • Kisah Para Rasul 2:41-47 secara jelas melukiskan cara hidup Gereja Perdana. Orang-orang yang mendengar pengajaran para rasul menjadi percaya dan beriman kepada Yesus Kristus. Setelah dibaptis mereka selalu bertekun dalam pengajaran para rasul, bertekun dalam persekutuan, setiap hari mereka berkumpul dalam Bait Allah, mereka memecahkan roti secara bergilir di rumah masing-masing dan makan bersama-sama dengan gembira dan tulus hati. Selain itu mereka juga saling memperhatikan dan saling berbagi milik mereka sehingga tidak ada yang kekurangan.
  • Kehidupan yang dikembangkan dalam Gereja Perdana, hendaknya menjadi inspirasi bagi kita untuk terlibat secara aktif dalam pengembangan iman jemaat melalui peran serta kita dalam kegiatan kerohanian di keluarga, lingkungan maupun Gereja setempat di mana kita berada.

Catatan Penting Materi Kelas 9 K13

Contoh kegiatan untuk mengembangkan iman dalam keluarga

Dasar Kitab suci: a.      Filipi 1 : 27-30 b.      2 Tim 1:14 c.       Lukas 17 : 6 d.      1 Kor 9: 24-27 1. Ceritakan pengalaman pribadi tentang  pengembangan iman dalam hidup sehari-hari ! ( Semua Jawaban siswa diharapkan berkaitan  dengan pengembangan iman katolik, seperti contohnya. a. Berdoa harian secara teratur, b. Membaca kitab suci, c. Aktif dalam kegiatan rohani dan sosial, misal : mengikuti doa-doa bersama di lingkungan tinggal , dan terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan) 2. Sebutkan contoh-contoh iman yang berkembang dan iman yang tidak berkembang! a. Contoh iman yang tidak berkembang: > Memiliki pengetahuan iman tetapi sikap dan pola pikirnya tidak menunjukkan kebaikan > Pengetahuan imannya tidak bermakna dan doanya hanya di bibir saja, tidak  dihayati secara tulus sehingga doanya tidak berdampak dalam kehidupannya b. Contoh Iman yang berkembang > Tutur kata serta tindakannya berkenan pada Tuhan dan banyak orang > Mampu menanggapi kenyataan  hidup dengan penuh makna > Mampu memotivasi dirinya di dalam berpikir, berperilaku dan bertindak 3. Sebutkan faktor penghambat dan pendukung pengembangan iman ! a Faktor Penghambat > Kecenderungan bermalas-malasan dan bersantai-santai atau pun bermain melulu > Terlalu disibukkan oleh banyak kegiatan lain yang tidak berguna > Terlalu gemar menonton acara hiburan (TV) atau Film yang  menyita  seluruh perhatian , > Kecanduan untuk surfing di media internet. > Kecendrungan tidak bisa lepas dari menggunakan gadget. Banyak hal ini membuat tidak ada waktu untunk  pengembangan iman. (doa bersama, pendalaman iman, membaca kitab suci dalam keluarga , dan perayaan ekaristi terabaikan.) b Faktor Pendukung: Hal ini sebaiknya dilakukan agar iman kita berkembang: >  Motivasi atau Keinginan memiliki bekal hidup, agar mampu memecahkan masalah yang dijumpai dalam hidup sehari-hari, bisa hidup lebih bermutu, mampu berjasa bagi  orang lain dan semakin bijak. > Motivasi atau keinginan untuk berusaha untuk meneladani para kudus dan menjadi kudus. seperti meneladani tokoh-tokoh dalam kitab suci  (dalam perjanjian Lama dan Baru) dan tokoh-tokoh Gereja  (Orang Kudus, Santo-Santa, Beato-Beata). 4. Jelaskan pandangan gereja tentang perlunya pengembangan iman ! > Iman perlu dikembangkan dengan berbagai usaha , karena iman yang kuat akan membuat kita tumbuh sebagai pribadi yang utuh > Perjuangan untuk pengembangan iman sangat di tekankan oleh Santo Paulus dalam Filipi 1: 27-30 (baca dasar biblis-di atas) , Santo Paulus menegaskan cita-cita yang harus diupayakan bagi orang beriman dalam memperjuangkan imannya, 5. Berikanlah contoh tentang cara-cara dan sarana pengembangan iman ! >- Mengikuti Perayaan Ekaristi  yang dihayati dengan benar  (Motivasi Menghayati) >- Membiasakan diri berdoa, Doa-doa harian baik dalam keluarga, sekolah maupun di mana saja yang dilaksanakan secara pribadi atau pun dalam kelompok. >- Membaca dan memahami ajaran-ajaran Gereja yang berkembang dalam tradisi serta ajaran Gereja masa kini (Ajaran –Ajaran Gereja) >- Mendengarkan kotbah, membaca renungan harian (Buku renungan, kotbah Imam) >- Mengikuti pembinaan atau pendalaman iman (Rekat, Biak, Katekeumen, Krisma, dll) 6. Apa ciri-ciri orang yang berkembang dalam imannya ! Orang yang berkembang dalam imannya tampak dalam tutur kata serta tindakan-tindakannya yang semakin berkenan bagi Tuhan dan sesama. 7. Mengapa  orang yang memiliki  pengetahuan iman tidak selalu mengami perkembangan iman ! Karena pengetahuan iman yang dimiliki seseorang tidak selalu mampu menerapkan pengetahuan imannya. Ketidakmampuan seseorang untuk menerapkan pengetahuan imannya nampak dalam pola pikir, tindakan-tindakannya dan tutur katanya yang tidak menunjukkan kebaikan bagi sesama. 8.  Mengapa orang yang selalu  berdoa atau aktif mengikuti doa di Lingkungan  tidak selalu berkembang imannya ? Karena orang tersebut hanya sekedar melaksanakan kegiatan keagamaan yang bersifat lahiriah saja, belum sampai pada tahap pembatinan atau belum adanya internalisasi doa-doa dalam praktik hidup sehari-hari seseuai ajaran Tuhan Yesus yaitu hidup dalam kasih.  Dapat dikatakan orang tersebut melaksanakan doa hanya di bibir saja tetapi tidak dihayati secara tulus, sehingga kegiatan doa-doa yang dilaksanakan tidak mempunyai dampak dalam kehidupannya. 9. Apakah para rasul pernah mengalami kesulitan dalam pengembangan iman mereka ? Para Rasul juga pernah mengalami kesulitan dalam usahanya mengembangkan iman, Para Rasul memohon kepada Tuhan Yesus agar iman mereka ditambahkan. “ Tambahkanlah iman kami” , Lukas 17:5) Sekian Terima Kasih,

Damianus Kusviantono S.Pd M.Pd