Limbah B3 atau bahan berbahaya dan beracun menjadi bagian dari limbah anorganik yang turut berkontribusi menyebabkan pencemaran lingkungan. Berdasarkan penjelasan di Jurnal Teknologi Lingkungan 2(1), limbah B3 adalah sampah yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun karena sifat, konsentrasi, atau jumlahnya. Show Sementara itu dalam Majalah Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi 5(1), limbah B3 yaitu sisa usaha yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang karena sifat atau konsentrasinya dapat merusak, mencemarkan, merusak, atau membahayakan lingkungan, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain. Sampah tersebut bisa merusak atau mencemari lingkungan baik langsung atau tidak langsung. Untuk mengatasi limbah B3, pemerintah membuat regulasi yang mengatur tentang pengolahan limbah ini. Berikut beberapa peraturan perundang-undangan tentang pengolahan sampah ini.
Baca JugaSuatu limbah tergolong berbahaya dan beracun jika memiliki sifat atau karakteristik seperti mudah meledak, teroksidasi, menyala, beracun, bersifat korosif, dan menimbulkan masalah kesehatan. Mengutip dari dlh.bulelengkab.go.id, berikut ini beberapa karakteristik limbah B3. 1. Mudah MeledakLimbah yang mudah meledak atau explosive adalah limbah yang saat suhu dan tekanan standar dapat meledak. Kondisi tersebut dapat terjadi sebab limbah ini bisa menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi melalui reaksi fisika atau kimia sederhana. Jenis limbah ini sangat berbahaya saat penanganan, pengangkutan, maupun pembuangan karena bisa menyebabkan ledakan besar yang tak terduga. Adapun beberapa contoh limbah B3 yang mudah meledak yaitu asam prikat. Karakterstik limbah B3 lannya yaitu sampah anorganik berbahaya yang bisa melepaskan panas karena teroksidasi. Limbah ini dapat menimbulkan api ketika bereaksi dengan bahan lain. Jika pengelolaan limbah ini tidak ditangani dengan serius maaka dapat menyebabkan kebakaran besar di lingkungan tersebut. Contohnya yaitu kaporit. 3. Mudah MenyalaLimbah B3 juga bisa memiliki sifat yang mudah menyala atau flammable. Limbah ini adalah sampah berbahaya yang mudah terbakar karena kontak dengan udara, nyala api, air, atau bahan lain walaupun suhu dan tekanan standar. Contoh limbah B3 yang mudah menyala yaitu benzena, pelarut toluena atau pelarut aseton dari industri cat, tinta, pembersih logam, dan laboratorium kimia. Baca JugaLimbah beracun adalah limbah yang mengandung zat beracun bagi makhluk hidup. Limbah ini dapat menyebabkan keracunan, sakit, bahkan kematikan jika terjadi kontak pernapasan, kulit, atau mulut. Contoh limbah ini yaitu limbah pertanian seperti pestisida. 5. BerbahayaLimbah berbahaya merupakan limbah dalam bentuk padat, cair, atau gas yang bisa menyebabkan bahaya bagi kesehatan. 6. KorosifKarakteristik limbah B3 berikutnya yaitu bersifat korosif. Limbah ini memiliki ciri bisa menyebabkan iritasi kulit, menyebabkan karat pada baja, memiliki pH ≥ 2 (jika bersifat asam) dan ≥ 12,5 (jika bersifat basa). Contoh limbah B3 ini yaitu sisa asam sulfat untuk industri baja, limbah asam dari abterai dan accu, serta limbah permberih sodium hidroksida di industri logam. 7. Bersifat IritasiLimbah yang bersifat iritasi adalah limbah yang bisa menyebabkan peradangan ataupun iritasi pernapasan, pusing, dan mengantuk saat terhirup. Contoh limbah ini yaitu asam formiat dari industri karet. Baca JugaLimbah dengan karakteristik ini yaitu limbah yang bisa menyebabkan kerusakan di lingkungan dan ekosistem. Contoh limbah B3 yaitu CFC atau chlorofluorocarbon yang dihasilkan oleh pendingin ruangan. 9. Bersifat Karsinogenik, Teratogenik, dan MutagenikLimbah dengan sifat karsinogenik adalah limbah yang bisa menyebabkan munculnya sel kanker. Limbah teratogenik merupakan limbah yang dapat mempengaruhi pembentukan embrio. Sementara itu, limbah mutagenik yaitu limbah yang menyebabkan perubahan kromosom. Jenis Limbah B3Selain bisa dikenali dari karakteristiknya, limbah B3 juga bisa diketahui berdasarkan sumbernya. Mengutip dari dlh.bulelengkab.go.id, berikut ini jenis limbah B3 jika dilihat dari sumbernya. 1. Limbah dari Sumber Tidak SpesifikLimbah ini merupakan limbah yang tidak berasal dari proses utama melainkan dari kegiatan pemeliharaan alat, inhibitor korosi, pencucian, pengemasan, dan lain sebagainya. Baca JugaLimbah B3 ini merupakan limbah yang berasal dari kegiatan utama di sebuah proses industri. 3. Limbah dari Sumber LainLimbah ini adalah limbah dari sumber yang tidak terduga. Misalnya produk kadaluarsa, sisa kemasan, dan buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi tertentu. Macam Limbah Sebelum mengenal macam limbah B3, kamu perlu memahami apa itu B3 terlebih dahulu. Seperti Dikutip Liputan6.com dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Daerah Istimewa Yogyakarta, berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan peraturan-peraturan lain di bawahnya, Bahan Berbahaya dan Beracun atau sering disingkat dengan B3 adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi dan/atau jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, membahayakan lingkungan hidup, kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain. Sementara itu, limbah B3 merupakan singkatan dari Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Suatu barang digolongkan sebagai macam limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia, merusak lingkungan, dan mengancam kelangsungan hidup manusia serta organisme lainnya. Bahan-bahan yang termasuk limbah B3 apabila memiliki salah satu atau lebih karaktersitik seperti mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain yang apabila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3. Karakteristik limbah B3 berdasarkan PP No. 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Pasal 5 adalah mudah meledak, mudah menyala, reaktif, infeksius, korosif, dan beracun. Limbah B3 tidak hanya dihasilkan dari kegiatan industri saja. Melainkan kegiatan rumah tangga juga menghasilkan beberapa limbah jenis ini. Beberapa contoh limbah B3 yang dihasilkan rumah tangga domestik seperti bekas pengharum ruangan, pemutih pakaian, deterjen pakaian, pembersih kamar mandi, pembersih kaca atau jendela, pembersih lantai, dan lain sebagainya.
Dalam pengolahan limbah, penting untuk dicatat bahwa ada jenis limbah yang sangat mengancam lingkungan dan kesehatan manusia. Jenis-jenis limbah ini sering disebut dengan limbah B3. Apa itu limbah B3? Apa contoh Limbah B3 yang ada di sekitar kita? Bagaimana limbah B3 yang tidak membahayakan bagi lingkungan dan kesehatan manusia? Simak pembahasannya pada artikel ini. B3 adalah singkatan dari zat dengan bahan beracun dan berbahaya. Oleh karena itu, definisi limbah B3 dapat diartikan sebagai limbah atau buangan yang sifat dan konsentrasi yang mengandung zat beracun dan berbahaya yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi lingkungan, kesehatan kerusakan dan mengancam kelangsungan hidup manusia dan organisme lainnya. Limbah B3 tidak hanya berasal dari kegiatan industri. Kegiatan rumah tangga juga menghasilkan beberapa jenis limbah. Di sini beberapa contoh limbah B3 rumah tangga) di antaranya yaitu bekas pengaharum ruangan atau freshener, pemutih, detergen baju, deterjen kamar mandi, kaca pembesih / jendela, pembersih lantai, pengkilat kayu, pembersih oven, insektisida, lem, hair spray, serta batu baterai. Berdasarkan sumbernya, limbah B3 dapat dibagi menjadi tiga jenis: Limbah B3 dari sumber tidak spesifik. Limbah ini bukan dari proses primer, bukan kegiatan pemeliharaan peralatan, inhibitor korosi, kerak pelarutan, pencucian, kemasan dan lain-lain. Limbah B3 dari sumber spesifik. Ini limbah dari proses industri (kegiatan inti). Limbah B3 dari sumber lain. Limbah ini berasal dari sumber yang tak terduga, Prodak seperti yang sudah kadaluarsa, tumpahan, sisa kemasan dan pembuangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi. Limbah diklasifikasikan sebagai berbahaya dan beracun jika memiliki kualitas tertentu, termasuk sifat eksplosif, mudah teroksidasi, mudah terbakar, beracun, mengiritasi korosif atau menyebabkan gejala kesehatan sebagai karsinogenik, mutagenik, dan sebagainya. Limbah Explosive adalah buang pada suhu dan tekanan standar dapat meledak karena dapat menghasilkan suhu gas yang tinggi dan tekanan dengan reaksi fisik atau kimia sederhana. Limbah ini sangat berbahaya baik selama penanganan, transportasi ke pembuangan, karena dapat menyebabkan ledakan tak terduga. Contoh B3 dengan sifat eksplosif, limbah tersebut dan buang seperti asam prikat bahan peledak laboratorium. Limbah oksidasi adalah limbah yang dapat melepaskan panas akibat oksidasi, menyebabkan kebakaran dalam reaksi dengan bahan-bahan lainnya. Limbah ini jika tidak di tangani dapat menyebabkan serius kebakaran besar dalam ekosistem. Contoh limbah b3 memiliki sifat oksidasi, misalnya klorin atau kaporit. Limbah yang ketika mudah menyala adalah limbah yang dapat membakar karena kontak dengan udara, api, air atau bahan lainnya, baik dalam suhu dan tekanan. Contoh pelarut yang mudah terbakar dari limbah B3 misalnya benzena, toluena atau aseton pelarut dari cat, tinta, pembersih logam, dan laboratorium kimia. Dari limbah beracun merupakan limbah mengandung zat beracun bagi manusia atau hewan, menyebabkan keracunan, sakit atau kematian, baik dengan kontak dengan pernapasan, kulit atau mulut. Contoh limbah b3 adalah limbah pertanian seperti limbah pestisida. Limbah berbahaya merupakan limbah baik padat, gas cair atau yang dapat menyebabkan risiko kesehatan sampai batas tertentu jika terhirup atau kontak oral. Limbah korosif merupakan limbah yang memiliki karakteristik dapat menyebabkan iritasi pada kulit, yang menyebabkan korosi baja, memiliki pH ≥ 2 (jika asam) dan pH ≥ 12,5 (jika basa). Contoh B3 dengan karakteristik korosif, misalnya, asam sisa sulfat yang digunakan dalam industri baja, memo baterai dan baterai asam, dan limbah dari natrium hidroksida dalam industri logam. Limbah yang bisa menyebabkan iritasi yang sensitisasi menyebabkan kulit, peradangan dan menyebabkan iritasi saluran pernapasan, pusing dan mengantuk bila terhirup. Contoh limbah tersebut adalah asam format yang diproduksi di industri karet. Limbah pada karakteristik ini adalah limbah yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan ekosistem, seperti limbah CFC atau chlorofluorocarbons membuang-buang yang dihasilkan oleh pendingin mesin. Limbah karsinogen adalah limbah yang dapat menyebabkan sel-sel kanker, teratogenik adalah limbah yang mempengaruhi pembentukan embrio, sedangkan limbah mutagenik adalah sampah yang dapat menyebabkan perubahan kromosom. Setiap contoh limbah B3 di atas memiliki karakteristik berbeda sehingga penanganan limbah B3 dan juga diperlukan spesifik teknis khusus. |