Karakter tokoh-tokoh yang ada dalam cerita asal-usul kota bandung

Karakter tokoh-tokoh yang ada dalam cerita asal-usul kota bandung

Jawaban, Tuliskan Tokoh Tokoh dan Watak dalam Cerita Asal Usul Burung Cendrawasih Untuk Kelas 4 SD MI /Pixabay/blende12

KABAR JOGLOSEMAR - Simak kunci jawaban Tuliskan Tokoh Tokoh dan Watak dalam Cerita Asal Usul Burung Cendrawasih untuk siswa kelas 4 SD MI.

Dalam sebuah cerita salah satu unsurnya adalah Tokoh dan Watak. Fungsi Tokoh dan Watak adalah sebagai tempat bagi penulis untuk mengalirkan cerita.

Tokoh membawa cerita dan nasihat yang ingi disampaikan penulis kepada pembaca sedangkan watak adalah karakter pada tokoh.

Baca Juga: Jawaban Tuliskan Secara Singkat Cerita Tersebut Asal Usul Burung Cendrawasih, Kelas 4 SD

>

Sebelumnya, siswa harus membaca cerita dengan teliti jika perlu berulang-ulang untuk dapat menjawab soal-soal.

Pada artikel ini, uraian dan contoh kunci jawaban akan dibahas bersama Sri Budiarti, S.Pd., lulusan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Sebelumnya, baca dulu cerita berikut sebelum bisa menentukan tokoh-tokoh dan watak dalam cerita.

Baca Juga: Jawaban Siapa Saja yang Bekerja di Pabrik Ban? Siapa Saja yang Bekerja di Pabrik Sepatu? Untuk Kelas 4 SD

Karakter tokoh-tokoh yang ada dalam cerita asal-usul kota bandung

Siapa Tokoh-tokoh yang Terdapat Dalam Cerita Tersebut, Asal Mula Telaga Warna, Kunci Jawaban Kelas 4 SD MI /Pixabay/blende12

KABAR JOGLOSEMAR - Pada bacaan dongeng Asal Mula Telaga Warna, siswa kelas 4 SD diminta untuk menyebutkan Siapa tokoh tokoh yang terdapat dalam cerita tersebut.

Asal Mula Telaga Warna termasuk bacaan fiksi yakni dongeng yang merupakan hasil imajinasi pengarang bukan berdasarkan fakta.

>

Sebelum  bisa menjawab berbagai soal pada Tema 8 halaman 4 ini siswa harus membaca cerita dulu dengan saksama.

Baca Juga: Apa Sikap Kebersamaan yang Dilakukan Ular dan Tikus, Kunci Jawaban Kelas 4 SD Kecerdikan Menumbuhkan Kebaikan

Contoh kunci jawaban pada artikel ini, akan diuraikan contoh kunci jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut dipandu oleh Sri Budiarti, S.Pd., lulusan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Dongeng Asal Mula Telaga Warna adalah karangan fiksi yang masuk dalam kategori legenda. Tulisan fiksi adalah hasil imajinasi pengarang.

Alkisah pada zaman dahulu kala di tanah pasundan, di pinggiran sungai Citarum hidup lah seorang kakek tua yang terkenal karena mempunyai ilmu sakti mandraguna. Disana dia tinggal bersama anak perempuannya yang cantik jelita bernama Sekar.

Selain Sekar, Empu Wisesa mempunyai 2 orang murid Jaka dan Wira, Dia menemukan mereka saat masih bayi di sebuah desa yang hancur berantakan karena letusan gunung tangkuban perahu yang sampai saat itu lahar nya masih sering membahayakan area sekitarnya.  Ke dua bayi itu lalu dibawa pulang, dirawat dan diajarkan ilmu oleh Empu Wisesa.

Karakter tokoh-tokoh yang ada dalam cerita asal-usul kota bandung

Meskipun mempunyai guru yang sama, Jaka dan Wira mempunyai perangai yang berbeda. Jaka berparas tampan, Dia senang bermain dan pandai bercakap, meskipun pintar tapi karena sifat nya yang menggampangkan sesuatu dia jauh ketinggalan dari Wira yang rajin mencari ilmu dan hakikat hidup.

Sifat yang berbeda itu tidak membuat mereka berdua berjauhan,  mereka seperti 2 orang saudara yang saling tolong dan berbagi rahasia. Tapi ada satu hal yang tak mereka ungkapkan satu sama lain, yakni mengenai perasaan mereka terhadap Sekar, putri guru mereka.

Jaka terlebih dahulu menyampaikan maksud hati untuk melamar Sekar pada Empu Wisesa, karena pandai mengambil hati guru nya, Empu Wisesa tanpa meminta persetujuan pada anaknya langsung menyetujui lamaran Jaka.  Dia berfikir Sekar pasti juga menyukai Jaka yang rupawan serta pandai bergaul.

Keesokan hari nya Empu Wisesa memanggil Sekar lalu menyampaikan keinginannya untuk menikahkan nya dengan Jaka. Sekar ialah anak yang baik dan berbakti pada orang tua tapi baru sekali inilah Sekar membantah orang tuanya, dia menolak keinginan Empu Wisesa, dia mengatakan bahwa dia mencintai Wira dan hanya ingin menikah dengan Wira.

Hal itu membuat Empu Wisesa gundah, sebelumnya dia sudah menjanjikannya pada Jaka. Supaya adil dia kemudian membuat sayembara.

Baiklah, aku hanya akan menikahkan Sekar dengan orang yang dapat memadamkan lahar panas Tangkuban Perahu  ujar Empu Wisesa.

Jaka merasa itu merupakan hal yang mustahil, tak mungkin memadamkan lahar panas yang sudah ada sejak berabad-abad yang lalu. Tapi didepan Empu Wisesa dia menyanggupi nya dan mengaku ingin mengembara mencari ilmu untuk memadamkan lahar. Dia hanya berfoya-foya dan bahkan malah bermain wanita.

Sementara itu Wira, berfikir keras mencari cara bagaimana memenangkan sayembara tersebut.  Dengan tekun setiap hari dia mengitari cekungan luas yang terbentuk oleh lahar panas itu, dia tahu hanya air yang dapat mengalahkan api, tapi dari mana dia bisa mendapatkan air sebanyak itu.  Setahun berlalu

tapi dia belum juga menemukan caranya sampai suatu hari dia melihat berang-berang yang sedang membuat bendungan dari ranting-ranting pohon.

Wah, bagaimana kalau aku membendung sungai Citarum sampai air nya dapat memadamkan lahar panas kata wira dalam hati.

Dengan penuh perhitungan Wira mulai melakukan ide nya tersebut. Pertama tama  dia mengungsikan manusia dan hewan-hewan yang ada di cekungan lahar tersebut supaya tidak tenggelam oleh air. Lalu berbekal kesaktian  dari Empu Wisesa, Dia meruntuhkan sebuah bukit  dengan tangan nya,  Sampai tanah dan batuan membendung air sungai. Lama-kelamaan air mulai menggenang lahar panas pun menjadi dingin dan cekungan tersebut berubah menjadi danau yang luas, orang-orang menyebut daerah itu Danau Bandung.

Setelah berhasil melewati ujian yang di berikan oleh Mpu Wisesa, Dia lalu pulang dan melamar Sekar. Mpu Wisesa sangat senang, murid nya terbukti sangat mencintai anak semata wayang nya, dan mencegah bencana yang dapat muncul akibat lahar panas tersebut.

Tak beberapa kemudian mereka pun mengadakan pesta pernikahan yang meriah yang dihadiri oleh semua penduduk disekitarnya.  Jaka tak ada kabar beritanya lagi.

Setelah bertahun-tahun Wira dan Sekar dikaruniai banyak anak dan cucu, sementara itu bendungan yang dibuat Wira mulai runtuh akibat deras air yang tinggi.  Lama-lama air di danau tersebut mulai mengering, tanah nya menjadi subur dan gembur. Akhir nya mereka pun berpindah kesana, tak lupa juga mengajak penduduk sekitar.

Lama kelamaan daerah tersebut menjadi ramai ditinggali serta didatangi pengembara, karena danau nya sudah tak lagi ada, mereka menyebut nya Bandung. Menurut mitos nya penduduk asli kota Bandung adalah keturunan dari Wira dan Sekar.

Kisah Jawa Barat

Begitulah Asal Usul Nama Kota Bandung yang berasal dari kata “bendung” atau “bendungan” yang dibuat oleh Wira untuk memadamkan lahar panas pada gunung Tangkuban Perahu.

Menurut sejarah bendungan (Danau Bandung) tersebut seluas daerah antara Padalarang sampai Cicalengka (± 30 km) dan daerah antara Gunung Tangkuban Parahu sampai Soreang (± 50 km).

Demikianlah artikel dari pengajar.co.id tentang √ Cerita Rakyat Jawa Barat : Asal Usul Kota Bandung semoga bermanfaat.

Lihat Juga:   Gotong Royong

Lihat Juga:   √ Pelanggaran HAM

Lihat Juga:   Administrasi Kearsipan Adalah

Lihat Juga:   √E-Government Adalah

Karakter tokoh-tokoh yang ada dalam cerita asal-usul kota bandung

Karakter tokoh-tokoh yang ada dalam cerita asal-usul kota bandung
Lihat Foto

Shutterstock/Pambudi Yoga Perdana

Gedung Sate

KOMPAS.com – Bandung adalah Ibu Kota Jawa Barat yang terkenal sebagai daerah dengan banyak tempat wisata menarik. 

Banyaknya tempat wisata menarik itu, membuat masyarakat dari berbagai daerah datang ke Bandung untuk liburan.

Meski jadi daerah yang populer di kalangan wisatawan, mungkin belum banayak orang tahu seputar asal usul nama Bandung.

Baca juga: 30 Wisata Bandung untuk Libur Panjang, Banyak Tempat Asri Bernuansa Alam

Kebanyakan mungkin hanya mengetahui soal julukan Bandung sebagai Paris van Java atau Kota Kembang. 

Sebenarnya sejarah terkait asal usul nama Bandung itu ada beberapa, mulai dari berdasarkan sejarah aslinya hingga cerita rakyatnya. 

Jika diulas berdasarkan sejarah asal nama Bandung itu diambil dari kata “bendung” atau “bendungan,” seperti dikutip dari Kompas.com (13/4/2021).  

Pada zaman dahulu, Sungai Citarum, itu bisa terbendung karena adanya lava dari Gunung Tangkuban Perahu. 

Alhasil, dari kejadian tersebut kawasan Padalarang sampai Cicalengka dan daerah lainnya antara Gunung Tangkuban Perahu hingga Soreang dipenuhi air. 

Baca juga: Taman Wisata Bougenville Bandung, Pas buat Staycation Sambil Nikmati Alam

Kemudian, terbentuklah telaga besar yang diberi nama Danau Bandung atau Danau Purba oleh penduduk setempat. 

Lama kelamaan, danau besar tersebut mengering lalu daerah tersebut lah yang menjadi cikal bakal wilayah Bandung. 

Baca tentang