Contoh penerapan keterampilan proses dalam pembelajaran IPA di SD

Contoh penerapan keterampilan proses dalam pembelajaran IPA di SD

Rp25.300

Sinopsis:

Buku ini mempelajari keterampilan proses IPA/Sains yang meliputi keterampilan mengobservasi melakukan, mengklasifikasikan objek, mengomunikasikan hasil observasi, melakukan prediksi, dan lain sebagainya. Beberapa contoh untuk setiap keterampilan proses tersebut sudah diberikan panyajian yang cukup menarik. Demikian pula penerapan dari pemakaian keterampilan proses IPA/Sains tersebut dalam kehidupan sehari-hari siswa Sekolah Dasar maupun hal-hal atau kejadian-kejadian yang berhubungan dengan keterampilan proses IPA/Sains telah disajikan menarik. Kegiatan dalam ā€œKeterampilan Proses IPA/Sains yang Terintegrasiā€ yaitu keterampilan proses IPA/Sains yang meliputi memformulasikan hipotesis, menamai variabel membuat definisi operasional, melakukan eksperimen, menginterpretasikan data, dan melakukan penyelidikan/penelitian. Setiap keterampilan IPA/Sains yang disajikan akan dilengkapi beberapa contoh penerapannya dalam pelajaran IPA/Sains di Sekolah Dasar serta beberapa contoh penerapannya atau yang berkenaan dengan kejadian dalam kehidupan sehari-hari siswa. Semoga buku ini bermanfaat bagi guru, siswa, dan praktisi pendidikan yang menginginkan pembelajaran selalu aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

Stok habis

  • Informasi Tambahan
  • Ulasan (0)

Full PDF PackageDownload Full PDF Package

This Paper

A short summary of this paper

37 Full PDFs related to this paper

Download

PDF Pack

(1)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GRAFIK ... vii BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... B. Rumusan Masalah ... C. Tujuan Penelitian ... D. Manfaat Penelitian ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Materi Pembelajaran IPA ... B. Hakikat Pemahaman Dalam Pembelajaran ... C. Pendekatan Keterampilan Proses ... D. Definisi Operasional ... BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian ... B. Desain Penelitian ... C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... D. Subjek Penelitian ... E. Prosedur Penelitian ... F. Instrumen Penelitian... G. Instrumen Pengungkap Data ... H. Teknik Pengelolaan data ... I. Teknik Pengolahan Data Hasil Tes ... J. Teknik Analisis data ...

1 5 5 6 7 8 9 30 34 35 37 38 38 40 41 42 43 44


(2)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian... 1. Tindakan Siklus I ... a. Perencanaan ... b. Pelaksanaan ... c. Pengamatan ... d. Refleksi ... 2. Tindakan Siklus II ... a. Perencanaan... b. Pelaksanaan ... c. Pengamatan ... d. Refleksi ... B . Pembahasan Hasil Penelitian ... BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan... B.Rekomendasi ... DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Instrumen Penelitian B. Hasil penelitian

C. Foto Aktivitas Guru dan Siswa

D. Surat- surat

RIWAYAT HIDUP PENULIS

46 51 52 53 58 61 64 64 65 68 79 79 88 90 92


(3)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Perincian waktu penelitian... 38

Tabel 1.1 Kategori perolehan prosentase KKM siswa ...58

Tabel 5.2Rekapitulasi Rata-rata Nilai dan KKM ... 83

Tabel 3.1 Distribusi Frekuensi Ketuntasan belajar... 50

Tabel 4.1 Hasil penilaian LKS kelompok siklus I ... 55

Tabel 3.3 Hasil Pemahaman Siswa Siklus I... 57

Tabel 4.2 Ketuntasan proses belajar siklus I ... 65

Tabel 4.3 Hasil penilaian LKS kelompok siklus II... 75

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Ketuntasan belajar siklus II ... 69

Tabel 4.6 Perbandingan Hasil Siklus I dan Siklus II ...76

Tabel 4.2 Hasil Pemahaman siswa Siklus II Pada Keterampilan Proses...67

Tabel 4.7 Pencapain aspek pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran ... 84


(4)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Ketuntasan Proses Belajar dan Hasil Belajar... 51

Grafik 2 Proses Pemahaman siswa Siklus I... 57

Grafik 3. Grafik Ketuntasan dan Nilai Hasil Belajar... 73


(5)

DAFTAR GAMBAR

3.1 Tahap-tahap dalam PTK...37 3.2 Alur Penelitian Tindakan Kelas menutur Kemmis


(6)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses. Dimana dalam proses ini tolak ukur kajian berada pada kompetesi guru pengajar dan penyampaian pendekatan pembelajaran sebagai salah satu cara untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dianggap kurang memuaskan.

Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian praktis yang dilakukan dikelas dan bertujuan untuk memperbaiki praktek pembelajaran yang ada dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran. Disamping implementasi tindakan untuk memecahkan masalah, peneliti ini merupakan salah satu proses yang dinamis yang dimulai dari, perencanaan tindakan pengamatan dan refleksi.

Dalam pelaksanaan penelitian perlu memahami karakteristik dan prisip yang ada dalam PTK agar kegiatan yang dilakukan dapat di pertanggung jawabkan oleh peneliti. Selain itu diharapkan peneliti ini bisa menjadi acuan bagi penulis untuk melakukan penelitian selanjutnya untuk memperbaiki pembelajaran disekolah. Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Wardani, dkk (2004:6-12), yang menyebutkan bahwa: peran guru dalam pelaksanaan pembelajaran adalah mengupayakan tarap serap siswa yang tinggi dan merata, sedangkan peran utama guru yang melaksanakan PTK adalah memperbaiki pembelajaran dalam rangka meningkatkan tarap serap peserta didik.

Salah satu upaya yang harus dilakukan guru dalam menyempurnaan dan peningkatan mutu disekolah dasar adalah memecahkan masalah pembelajaran, kegiatan pembelajaran,sarana dan sumber pembelajaran, masalah penilaian pembelajaran, dan hal-hal yang berpengaruh terhadap kelancaran pelaksanaan pembelajaran.


(7)

35

B. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk melaksanakan penelitian memberikan prosedur untuk mendapatkan imformasi yang di perlukan untuk menyusun atau menyelesaikan masalah dalam penelitian. Desain penelitian merupakan dasar dalam penelitian. Oleh sebab itu, desain penelitian yang baik akan menghasilkan penelitian yang efektip dan efesien.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri atas beberapa siklus. Masing-masing siklus terdiri atas empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut:

Dari tahap-tahapan dibawah ini, penulis memulai dari perencanaan awal, dilanjutkan dengan penyusunan rencana tindakan, kemudian pelaksanaan tindakan, observasi, dan berahir dari tiap siklus dengan berpatokan pada refleksi awal. Tahap / siklus penelitian tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :


(8)

36

Gambar 3.2 Alur Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kimmis dan Mc. Tagart(1998:13)

Siklus I

Pengamatan Perencanaan

Perencanaan

Siklus II

Pengamatan

Refleksi Pelaksanaan

Pelaksanaan Refleksi

Rencana tindakan selanjutnya


(9)

37

C.Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas III Sekolah Dasar yang berlokasi di Kampus UPI. Pelaksanaan penelitian direncanakan pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015 selama 3 Bulan, waktu tersebut dimulai dari tahap laporan yang dimulai dari dua siklus. Penelitian ini dibantu oleh guru lain yang bertindak sebagai pengamat(Observer) yang bertugas untuk memberikan masukan-masukan terhadap kekurangan dalam proses penelitian yang dilakukan di kelas III sekolah dasar

Tabel 3.1 Perincian waktu penelitian

No Kegiatan 2014/2015

Jan Feb Mar April Mei Juni

1 Survey awal dan

penentuan lokasi penelitian

2 Penyusunan Proposal

3 Seminar Proposal

4 Pelaksanaan Penelitian

5 Pengolahan Data, Analisis

dan Penyusunan laporan

6 Seminar hasil

Penulis memilih SD berdasar pertimbangan (1) Mudah dijangkau, (2) Tidak mengeluarkan biaya, (3) Masih ditemukan siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep energi Dalam kehidupan kita .


(10)

38

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas III Sekolah Dasar berjumlah 26 siswa yang terdiri 10 siswa putra dan 16 siswa putri. Memilih siswa kelas III sebagai responden dengan alasan:

1. Adanya variasi siswa dilihat dari status sosial, pendidikan, dan pekerjaan orang tua mereka,

2. Adanya masalah yang dialami siswa kelas III Sekolah Dasar dalam belajar memahami konsep energi dalam kehidupan ,

3. Dilihat dari tingkat kemampuan (prestasi) belajar mata pelajaran IPA pada semester dua sangat rendah.

E.Prosedur Penelitian

Alur penelitian yang dilakukan pada penelitian tindakan kelas sesuai dengan model yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Tagart(Kasbolah, 1988:113) dalam melaksanakan penelitian dibuat beberapa siklus untuk mempermudah langkah penelitian. Dimulai dari tahap analisis kurikulum, melakukan studi pustaka, observasi awal, menemukan masalah dan mengidentifikasinya, merencanakan langkah awal tindakan dan menyusun rencana tindakan, melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana tindakan Ke I, kemudian merefleksinya kembali. Setelah selesai satu siklus yang di akhiri dengan refleksi maka diperbaiki pada siklus berikutnya hingga di temukan jawaban sebagai kesimpulan akhir dalam penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada uraian berikut:


(11)

39

1. Perencanaan Tindakan

a. Pengkajian Standar Isi kelas tahun 2006 dan kurikulum tingkat satuan pendidikan Sekolah Dasar . menelaah konsep yang dapat dalam mata pelajaran IPA di kelas III.

b. Menyusun rencana pembelajaran untuk 3 x pertemuan, menyusun

lanhkah-lanhkah kegiatan untuk melatih pendekatan keterampilan proses yang sudah disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, LKS, alat evaluasi serta alat dan sumber belajar yang digunakan.

c. Peneliti menerapkan rencana pembelajaran yang telah menggunakan pendekatan keterampilan proses

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam 2 siklus.

Siklus I

1. Setelah mendapat gambaran keadaan kelas, perhatian dan aktivitas siswa,memotivasi belajar, sarana belajar, maka dilakukan tindakan kelas pertama, yaitu mendesain kegiatan belajar untuk satu kompetensi dasar. 2. Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran yang dibantu teman sejawat

untuk memantau/mengobservasi pelaksanaan pembelajaran. Sarana pemantauan adalah kegiatan siswa, kegiatan guru, dan efektifitas penggunaan pendekatan keterampilan proses.

3. Melakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan hambatan dari pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses.

4. Melakukan perbaikan desain pembelajaran, berdasarkan evaluasi hasil pemantauan.

5. Peneliti bersama observer menganalisis dan merefleksi pelaksanaan dan hasil kegiatan pembelajaran siklus I yang diajukan pada siklus II.


(12)

40

Siklus II

1. Setelah memproleh gambaran pada desain pembelajaran kegiatan pertama (Siklus I )peneliti mendesain kembali kegiatan pembelajaran dengan menambahkan atau memfokuskan asfek-asfek yang belum optimal pada tindakan(Siklus I).

2. Melakukan pemantauan (observasi) rerhadap pelaksanaan pembelajaran yang sedang dilakukan. Sasaran pemantauan adalah kegiatan siswa dalam merespon pembelajaran, sikap guru dalam mengelola pembelajaran dan efektivitas pembelajaran dengan pendekatan ketrampilan proses yang diharapkan.

3. Melakukan evaluasi hasil kegiatan yang sudah dilakukan, untuk

mengetahui efektivitas keberhasilan dari penggunaan strategi-strategi baru pembelajaran yang sudah dilakukan.

4. Melakukan perbaikan desain pembelajaran, berdasrkan hasil pengamatan. 5. Peneliti bersama observer atau teman sejawat menganalisis dan merefleksi

pelaksanaan dan hasil kegiatan pembelajaran siklus II , hasil analisis dan refleksi terhadap tindakan II ini menjadi bahan acuan kesimpulan dari penelitian yang sudah dilakukan.

F. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Pembelajaran

a. Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP)

RPP yang digunakan dalam penelitian ini adalah RPP yang mengacu pada keterampilan proses untuk meningkatkan proses belajar siswa.

b. Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berupa permasalahan soal yang harus dikerjakan siswa secara berkelompok isi dari LKS disesuaikan dengan indikator pembelajaran atau topik dalam pembelajaran pada setiap tindakan LKS merupakan salah satu alat yang


(13)

41

keterampilan proses selama kegiatan pembelajaran pada

keberlangsungan setiap siklus pembelajaran. 2. Instrumen Pengungkap Data

a. Lembar Observasi

Digunakan untuk melihat perubahan perkembangan proses pelaksanaan pembelajaran Lembar observer dalam penelitian ini digunakan untuk merekam atau mencatat data tentang aktivitas siswa dan guru dalam proses belajar mengajar selama tindakan berlangsung. Dari hasil observasi, diproleh gambaran yang jelas mengenai langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses. Pelaksanaan observasi dilakukan oleh seorang observer, tugas observer yaitu mengamati dan mencatat hal-hal (aktivitas) yang dilakukan oleh guru maupun siswa pada saat pembelajaran berlangsung lembar observasi dibuat oleh peneliti, lembar observasi tersebut diuraikan secara jelas komponen-komponen yang harus diamati seperti menyimak, bekerjasama, mengajukan pertanyaan, dan lain sebagainya. Lembar observasi ini digunakan sebagai perbaikan belajar mengajar pada siklus berikutnya. Lembar observasi disusun untuk mengamati aktivitas guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran

3. Lembar LKS

Tes diberikan secara tertulis disetiap akhir siklus/ pembelajaran. Tes berguna untuk mengetahui sejauhmana proses pemahaman yang diproleh siswa setelah mengalami proses belajar. Tes dibuat sesuai dengan materi yang diajarkan pada siswa kelas III berdasarkan kurikulum yang berlaku yaitu kurikulum 2006.


(14)

42

G. Teknik Pengelolaan Data

1. Teknik Prngrlolaan dan hasil observasi a. Reduksi Data

Menyeleksi data dengan cara memilah dan memilih data yangdi perlukan dan membuang data yang tidak di perlukan .

b. Klasifikasi Data

Mengkelasifikasikan data yang diproleh dari siklus I dan siklus II dengan maengacu pada RPP. Tujuannya untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa yang diharapkan terjadi atau tidak diharapkan juga untuk mengetahui proses belajar siswa yang diproleh. Dan untuk mempermudah, data-data tersebut kemudian dikelasifikasikan sesuai dengan jenis datanya, misalnya:

1. Data tentang aktivitas siswa 2. Data tentang aktivitas guru 3. Data tentang proses belajar siswa c. Display Data

Mendeskripsikan data yang sudah diproleh dalam bentuk,uraian dan bentuk tabel grafik.

d. Interprestasi Data

Menafsirkan data-data yangsidah didisplay baik data dalam bentukuk tabel atau data dalam bentuk grafik.

e. Refleksi

Meninjau kembali perencanaan dan pelaksanaan yang telah dilakukan dengan cara melihat kelakuan yang telah diproleh atau kelemahan apa yang harus ditingkatkan. Kemudian kekuatan dan kelemahan tersebut dianalisis mengapa masih menjadi kelemahan dan bagaimana cara mengatasi kelemahan tersebut yang kemudian ditingkatkan pada tindakan berikutnya .


(15)

43

2. Teknik Pengolahan Data Hasil Tes a. Scoring

1. Penskoran terhadap jawaban yang diberikan pada siswa. Tiap-tiap butir soal yang jawab oleh siswa diberi skor sesuai dengan lengkap tidaknya jawaban yang diberikan dengan rumus :

Nilai = jumlah jawaban benar x 100 % Jumlah seluruh soal

2. Penilaian terhadap jawaban siswa. Setelah penskoran tiap butir jawaban, langkah selanjutnya adalah menjumlahkan skor yang diproleh oleh masing-masing siswa

3. Pengelompokan nilai tes dengan rentang nilai tertentu. Setelah penskoran lalu skor hasil tes belajar siswa dikelompokan dengan rentang nilai tertentu untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian ranah kognitif siswa.

b. Menghitung Rata-rata

1. Menentukan penilaian hasil kegiatan siswa pada siklus melalui lembar kerja siswa (LKS ).

2. Rata-rata hitung proses belajar (pos tes) dapat dihitung dengan menggunakan rumus

3. Penentuan nilai rata-rata tes dari seluruh siswa yang mengikuti tes. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui proses belajar siswa secara klasikal, yaitu jika KKM > 85% siswa memproleh skor > 65 % dari skor total.


(16)

44

I. Analisis Data Hasil Tes

1. Skoring

Kriteria penilain pada pos tes siklus I, dan II, adalah berupa uraian yang berjumlah 5 soal, dimana tiap soal mempunyai bobot skor 20 apabila siswa dapat menjawab dengan benar sehingga skor maksimum yang dapat diproleh adalah 100.

Hasil akhir pos tes (nilai rata-rata) dikelompokan menjadi beberapa kategori sebagai berikut :


(17)

45

Tabel 3.1

Kategori nilai rata-rata siswa

No Rentang Nilai Kategori

1 90-100 Sangat Baik

2 70-89 Baik

3 50-69 Cukup

4 30-49 Kurang

5 0-29 Kurang Sekali

Sedangkan untuk persentase KKM dapat dikelompokan menurut kategori sebagai berikut :

Tabel 3.2

Kategori prolehan persentase KKM siswa

No Persentase kategori

1 75% -100% Berhasil Proses Belajar (Tuntas)

2 0%-65% Belum berhasil proses (belajar


(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada pembelajaran IPA melalui penerapan Pendekatan keterampilan proses yang telah dilaksanakan di kelas IIIA Sekolah Dasar maka peneliti menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Penerapan pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran IPA dapat

meningkatkanketerampilan guru. Berdasarkan hasil siklus I diperoleh KKM 72, dengan ratarata 84,83% dengan kategori cukup, siklus II ratarata 92,84% dengan kategori baik, langkah-langkah pendekatan keterampilan proses dapat digunakan dalam pembelajaran IPA.

2. Hasil belajar siswa setelah diterapkan dalam pembelajaran IPA melalui pendekatan keterampilan proses, terlihat hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Hasil yang diproleh dari setiap tindakan cukup memuaskan peneliti walau pun pada siklus I hanya sedikit peningkatannya tetapi pada siklus II rata-rata evaluasi sudah melebihi nilai KKM pada mata pelajaran IPA. Hal ini terbukti dari hasil evaluasi siswa pada setiap siklus ada pun hasil siklus I dengan rata-rata nilai hasil belajar siswa 84,83% , sedangkan pada siklus II dengan rata-rata 92,83% .Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses pada pembelajaran IPA di kelas 3 adalah guru membimbing siswa merumuskan masalah, siswa diminta untuk

mengumpulkan data dengan cara mengamati, menggolongkan,

merencanakan, menerapkan, meramalkan dan mengkomunikasikan, serta siswa menarik kesimpulan.


(19)

89

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian tindakan yang telah dilaksanakan maka peneliti memberikan beberapa saran demi meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di SD diantaranya.

1. Bagi siswa

Dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses peserta didik dapat belajar secara aktif, kreatif dalam proses pembelajaran dan mengembangkan potensi yang dimiliki serta menanamkan perilaku sosial sehingga proses belajar siswa dapat meningkat.

2. Bagi guru

Guru diharapkan dapat menggunakan pendekatan ketrampilan proses sebagai variasi dalam proses kegiatan pembelajaran sehingga siswa tidak hanya memproleh konsep materi tetapi juga bermakna dalam kehidupan sehari-hari.

Guru diharapkan dapat mempererat hubungan baik antara guru dan siswa, maupun dengan siswa . guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk ikut bwrpartisipasi dalam pembelajaran.

Guru harus mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan baik, seperti mengekplor metode-metode pembelajaran lainnya, sehingga kegiatan pembelajaran tidak terasa membosankan, memotivasi siswa dan persiapan-persiapan lainnya.

3. Bagi Sekolah

Peneliti ini diharapkan memberi masukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA melalui pendekatan keterampilan proses yang sesuai dengan siswa dan karaktristik pelajaran yang akan meningkatkan prestasi sekolah.

Sekolah diharapkan menunjang alat peraga yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran.


(20)

90

4. Bagi Peneliti

Bagi peneliti dalam menerapkan pendekatan keterampilan proses akan lebih efektif apabila jumlah siswa tidak terlalu banyak, sehingga peran serta siswa dalam pembelajaran akan lebih optimal.


(1)

43

2. Teknik Pengolahan Data Hasil Tes a. Scoring

1. Penskoran terhadap jawaban yang diberikan pada siswa. Tiap-tiap butir soal yang jawab oleh siswa diberi skor sesuai dengan lengkap tidaknya jawaban yang diberikan dengan rumus :

Nilai = jumlah jawaban benar x 100 % Jumlah seluruh soal

2. Penilaian terhadap jawaban siswa. Setelah penskoran tiap butir jawaban, langkah selanjutnya adalah menjumlahkan skor yang diproleh oleh masing-masing siswa

3. Pengelompokan nilai tes dengan rentang nilai tertentu. Setelah penskoran lalu skor hasil tes belajar siswa dikelompokan dengan rentang nilai tertentu untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian ranah kognitif siswa.

b. Menghitung Rata-rata

1. Menentukan penilaian hasil kegiatan siswa pada siklus melalui lembar kerja siswa (LKS ).

2. Rata-rata hitung proses belajar (pos tes) dapat dihitung dengan menggunakan rumus

3. Penentuan nilai rata-rata tes dari seluruh siswa yang mengikuti tes. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui proses belajar siswa secara klasikal, yaitu jika KKM > 85% siswa memproleh skor > 65 % dari skor total.


(2)

Suardi, 2015

I. Analisis Data Hasil Tes 1. Skoring

Kriteria penilain pada pos tes siklus I, dan II, adalah berupa uraian yang berjumlah 5 soal, dimana tiap soal mempunyai bobot skor 20 apabila siswa dapat menjawab dengan benar sehingga skor maksimum yang dapat diproleh adalah 100.

Hasil akhir pos tes (nilai rata-rata) dikelompokan menjadi beberapa kategori sebagai berikut :


(3)

45

Tabel 3.1

Kategori nilai rata-rata siswa

No Rentang Nilai Kategori

1 90-100 Sangat Baik

2 70-89 Baik

3 50-69 Cukup

4 30-49 Kurang

5 0-29 Kurang Sekali

Sedangkan untuk persentase KKM dapat dikelompokan menurut kategori sebagai berikut :

Tabel 3.2

Kategori prolehan persentase KKM siswa

No Persentase kategori

1 75% -100% Berhasil Proses Belajar (Tuntas)

2 0%-65% Belum berhasil proses (belajar


(4)

88 Suardi, 2015

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada pembelajaran IPA melalui penerapan Pendekatan keterampilan proses yang telah dilaksanakan di kelas IIIA Sekolah Dasar maka peneliti menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Penerapan pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran IPA dapat meningkatkanketerampilan guru. Berdasarkan hasil siklus I diperoleh KKM 72, dengan ratarata 84,83% dengan kategori cukup, siklus II ratarata 92,84% dengan kategori baik, langkah-langkah pendekatan keterampilan proses dapat digunakan dalam pembelajaran IPA.

2. Hasil belajar siswa setelah diterapkan dalam pembelajaran IPA melalui pendekatan keterampilan proses, terlihat hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Hasil yang diproleh dari setiap tindakan cukup memuaskan peneliti walau pun pada siklus I hanya sedikit peningkatannya tetapi pada siklus II rata-rata evaluasi sudah melebihi nilai KKM pada mata pelajaran IPA. Hal ini terbukti dari hasil evaluasi siswa pada setiap siklus ada pun hasil siklus I dengan rata-rata nilai hasil belajar siswa 84,83% , sedangkan pada siklus II dengan rata-rata 92,83% .Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses pada pembelajaran IPA di kelas 3 adalah guru membimbing siswa merumuskan masalah, siswa diminta untuk mengumpulkan data dengan cara mengamati, menggolongkan, merencanakan, menerapkan, meramalkan dan mengkomunikasikan, serta siswa menarik kesimpulan.


(5)

89

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian tindakan yang telah dilaksanakan maka peneliti memberikan beberapa saran demi meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di SD diantaranya.

1. Bagi siswa

Dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses peserta didik dapat belajar secara aktif, kreatif dalam proses pembelajaran dan mengembangkan potensi yang dimiliki serta menanamkan perilaku sosial sehingga proses belajar siswa dapat meningkat.

2. Bagi guru

Guru diharapkan dapat menggunakan pendekatan ketrampilan proses sebagai variasi dalam proses kegiatan pembelajaran sehingga siswa tidak hanya memproleh konsep materi tetapi juga bermakna dalam kehidupan sehari-hari.

Guru diharapkan dapat mempererat hubungan baik antara guru dan siswa, maupun dengan siswa . guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk ikut bwrpartisipasi dalam pembelajaran.

Guru harus mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan baik, seperti mengekplor metode-metode pembelajaran lainnya, sehingga kegiatan pembelajaran tidak terasa membosankan, memotivasi siswa dan persiapan-persiapan lainnya.

3. Bagi Sekolah

Peneliti ini diharapkan memberi masukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA melalui pendekatan keterampilan proses yang sesuai dengan siswa dan karaktristik pelajaran yang akan meningkatkan prestasi sekolah.

Sekolah diharapkan menunjang alat peraga yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran.


(6)

Suardi, 2015

4. Bagi Peneliti

Bagi peneliti dalam menerapkan pendekatan keterampilan proses akan lebih efektif apabila jumlah siswa tidak terlalu banyak, sehingga peran serta siswa dalam pembelajaran akan lebih optimal.