Apakah Kerajaan Sriwijaya melakukan perdagangan agraris?

Pada masa Hindu-Budha kegiatan perdagangan di Indonesia terbagi menjadi dua, yakni perdagangan maritim dan perdagangan agraris. Perdagangan maritim dilakukan oleh kerajaan yang berada di pesisir sedangkan perdagangan agraris dilakukan oleh kerajaan yang berada di pedalaman. Berikut merupakan kerajaan yang melakukan perdagangan maritim?

  1. Kerajaan Kutai
  2. Kerajaan Sriwijaya
  3. Kerajaan Tarumanegara
  4. Kerajaan Mataram kuno
  5. Kerajaan Singasari

Jawaban yang benar adalah: B. Kerajaan Sriwijaya.

Dilansir dari Ensiklopedia, pada masa hindu-budha kegiatan perdagangan di indonesia terbagi menjadi dua, yakni perdagangan maritim dan perdagangan agraris. perdagangan maritim dilakukan oleh kerajaan yang berada di pesisir sedangkan perdagangan agraris dilakukan oleh kerajaan yang berada di pedalaman. berikut merupakan kerajaan yang melakukan perdagangan maritim Kerajaan Sriwijaya.

Pembahasan dan Penjelasan

Menurut saya jawaban A. Kerajaan Kutai adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.

Menurut saya jawaban B. Kerajaan Sriwijaya adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.

Menurut saya jawaban C. Kerajaan Tarumanegara adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain.

Menurut saya jawaban D. Kerajaan Mataram kuno adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan.

Menurut saya jawaban E. Kerajaan Singasari adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah B. Kerajaan Sriwijaya.

Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.

Lihat juga  Oksigen yang kita hirup setiap saat berasal dari?

Kerajaan maritim merujuk kepada kerajaan-kerajaan yang ekonominya bergantung pada perdagangan dan pelayaran. Di Indonesia, kerajaan-kerajaan maritim sempat berjaya di masanya. Kerajaan-kerajaan maritim di Indonesia banyak yang awalnya merupakan pendatang, kemudian mendirikan kerajaan di Indonesia.

Tercatat sebanyak 6 kerajaan maritim Hindu-Budha yang pernah menetap dan menguasai sebagian wilayah Indonesia. Di artikel kali ini, kita akan membahas kerajaan-kerajaan maritim Hindu-Budha tersebut.

Kutai

Kerajaan Kutai berdiri di abad ke-5 SM di dekat Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Tidak banyak peninggalan sejarah yang menceritakan tentang kerajaan ini, kecuali prasasti 7 yupa yang ditemukan di Muara Kaman. Prasasti tersebut ditulis dalam bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa. Prasasti 7 yupa menceritakan tentang raja-raja yang pernah memimpin Kerajaan Kutai, yaitu Kudungga, Aswawarman, dan Mulawarman. Kutai dipercaya sebagai kerajaan Hindu tertua di Indonesia.

Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara didirikan pada abad ke-5 SM dan terletak di Jawa Barat. Wilayah kekuasaannya meliputi Banten hingga Cirebon. Beberapa sumber sejarah yang membahas kerajaan ini adalah buku karya Claudius Ptolomeus, berita dari Gunawarman [pendeta dari Khasmir], dan berbagai macam prasasti, seperti Prasasti Ciaruten dan Prasasti Pasir Kaleangkak.

Sumber ekonomi kerajaan ini adalah pertanian dan peternakan. Masyarakat Tarumanegara juga mulai mengenal dan membudayakan teknik menulis pada batu atau prasasti jika dilihat dari peninggalan-peninggalannya.

Mataram Kuno

Mataram Kuno berdiri pada abad ke-8 SM dan berlokasi di Jawa Tengah. Kerajaan ini merupakan salah satu kerajaan yang memiliki sumber sejarah terlengkap. Mereka meninggalkan banyak prasasti, yaitu Prasasti Mantyasih, Prasasti Kedu, Prasasti Kalasan, Prasasti Kalitung, Prasasti Kelurak, Prasasti Dinoyo, dan Prasasti Canggal.

[Baca juga: Mengenal 5 Kerajaan Islam Tertua di Indonesia]

Dari sisi politik, Kerajaan Mataram Kuno dipimpin oleh dua dinasti, yaitu Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra. Kerajaan ini tergolong ke dalam kerajaan agraris yang rakyatnya bermatapencaharian sebagai petani. Tapi karena Mataram Kuno cenderung tertutup, mereka mengalami sedikit kesulitan dalam hal pengembangan ekonomi.

Kerajaan Mataram Kuno menghasilkan produk-produk kebudayaan yang hingga saat ini masih dapat kita nikmati. Peninggalan Dinasti Sanjaya adalah Candi Gedong Sanga dan Candi Dieng. Sementara itu, peninggalan Dinasti Syailendra meliputi Candi Borobudur, Candi Mendut, dan Candi Pawon.

Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya dipercaya berdiri abad ke-7 SM. Terdapat perdebatan mengenai lokasi kerajaan ini. Ada yang menyebut bahwa Kerajaan Sriwijaya bertempat di Palembang, sementara sebagian lain percaya kalau kerajaan ini berlokasi di Minagatamwan, Jambi. Sumber sejarah yang merujuk kepada kerajaan ini pun cukup banyak, yaitu berupa prasasti, naskah, piagam, serta berita dari Cina.

Sriwijaya meninggalkan prasasti di dalam dan luar negeri. Beberapa prasasti peninggalan Sriwijaya yang berada di dalam negeri adalah Prasasti Kedukan Bukit, Prasasti Talang Tuwo, Prasasti Kota Kapur, dan Prasasti Amoghapasa. Sementara itu, prasasti yang ditinggalkan di luar negeri adalah Prasasti Linggor, Prasasti Nalanda, Prasasti Laiden, dan lain-lain.

Dari sisi politik, Kerajaan Sriwijaya berhasil mengembangkan politik ekspansi. Karena itu, kerajaan ini mendapat julukan sebagai Negara Nusantara pertama. Sriwijaya juga berhasil menguasai Selat Mahaka dan dipandang sebagai penguasa perdagangan nasional dan internasional.

Singasari

Kerajaan Singasari adalah salah satu kerajaan maritim di Indonesia yang didirikan oleh Ken Arok di Malang, Jawa Timur pada tahun 1222. Sumber sejarah yang menjelaskan keberadaan kerajaan ini adalah Kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca yang menceritakan tentang raja-raja yang memerintah Singasari. Ada pula Kitab Pararaton yang memaparkan tentang misteri Ken Arok. Raja-raja yang pernah memimpin Singasari berdasarkan Negarakertagama adalah Ken Arok, Anusapati, Tohjoyo, Rangawuni, dan Kertanegara.

Ekonomi Kerajaan Singasari bertumpu pada pertanian, perdagangan, dan pelayaran. Kondisi ekonomi Singasari semakin membaik di masa pemerintahan Kertanegara. Singasari meninggalkan berbagai produk kebudayaan berupa candi dan patung. Beberapa candi peninggalan Singasari adalah Candi Kidal, Candi Jago, dan Candi Singasari. Sementara itu, patung-patung yang ditinggalkan adalah patung Ken Dedes dan Kertanegara.

Majapahit

Berdasarkan sumber sejarah, Kerajaan Majapahit bertempat di sekitar Sungai Brantas, Mojokerto. Majapahit dikenal sebagai kerajaan Hindu terbesar di Indonesia dan dijuluki sebagai kerajaan nasional kedua karena berhasil menguasai sebagian besar wilayah Nusantara.

Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya, yaitu menantu dari raja Singasari terakhir, Kertanegara. Raden Wijaya dinobatkan sebagai raja tahun 1293 M dengan gelar Sri Kertarajasa Jayawardhana. Raden Wijaya meninggal tahun 1309 M dan digantikan oleh putranya Jayanegara.

Jayanegara kemudian diteruskan oleh Tribhuana Tunggadewi. Setelah mengundurkan diri di tahun 1350, Tribhuana Tunggadewi menunjuk anaknya, Hayam Wuruk, sebagai raja. Hayam Wuruk ditemani oleh Gajah Mada sebagai mahapati. Di bawah kepemimpinan Hayam Wuruk, Majapahit berhasil menaklukkan wilayah Nusantara. Gajah Mada meninggal di tahun 1364 M, sementara Hayam Wuruk meninggal tahun 1389 M. Hayam Wuruk digantikan oleh Wikramawardhana yang menjabat selama 12 tahun sebelum wafat di tahun 1429 M.

Kerajaan Majapahit bergantung pada pertanian dan perdagangan di sektor ekonomi. Di bawah kepemimpinan Hayam Wuruk, Majapahit membangun jalan lalu lintas dan pelabuhan. Barang-barang yang didagangkan oleh Majapahit di antaranya adalah beras, rempah-rempah, dan kayu cendana.

Kerajaan Majapahit meninggalkan berbagai candi sebagai produk kebudayaan, yaitu Candi Panataran, Candi Brahu, Candi Bentar, Candi Bajang Ratu, dan Candi Tikus. Majapahit juga meninggalkan berbagai karya sastra, seperti Kitab Negarakertagama, Kitab Sutasoma, Kitab Paraton, dan Kitab Arjunawijaya.

Pada masa Hindu-Budha kegiatan perdagangan di Indonesia terbagi menjadi dua, yakni perdagangan maritim dan perdagangan agraris. Perdagangan maritim dilakukan oleh kerajaan yang berada di pesisir sedangkan perdagangan agraris dilakukan oleh kerajaan yang berada di pedalaman. Berikut merupakan kerajaan yang melakukan perdagangan maritim?

  1. Kerajaan Kutai
  2. Kerajaan Sriwijaya
  3. Kerajaan Tarumanegara
  4. Kerajaan Mataram kuno
  5. Kerajaan Singasari

Jawaban: B. Kerajaan Sriwijaya.

Dilansir dari Ensiklopedia, pada masa hindu-budha kegiatan perdagangan di indonesia terbagi menjadi dua, yakni perdagangan maritim dan perdagangan agraris. perdagangan maritim dilakukan oleh kerajaan yang berada di pesisir sedangkan perdagangan agraris dilakukan oleh kerajaan yang berada di pedalaman. berikut merupakan kerajaan yang melakukan perdagangan maritim kerajaan sriwijaya.

Baca Juga  Organ yang berfungsi menyaring dan menghangatkan udara adalah?

Apakah Kerajaan Sriwijaya melakukan perdagangan agraris?

Apakah Kerajaan Sriwijaya melakukan perdagangan agraris?
Lihat Foto

Wikipedia Commons/Gunawan Kartapranata

Wilayah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya sekitar abad ke-8, membentang dari Sumatera, Jawa Tengah, hingga Semenanjung Malaya. Panah merah menunjukkan rangkaian ekspedisi dan penaklukan Sriwijaya.

KOMPAS.com - Kerajaan maritim adalah sebutan untuk kerajaan yang terletak di pesisir pantai dan masyarakatnya menjalankan kegiatan yang berkaitan dengan laut, seperti perikanan, perdagangan, dan pelayaran.

Kerajaan maritim Nusantara berkembang di Sumatera, Jawa, dan Kepulauan Maluku.

Salah satu kerajaan maritim Nusantara yang sangat kuat dan memiliki armada laut besar adalah Kerajaan Sriwijaya.

Kerajaan Sriwijaya mulai muncul pada abad ke-7, lebih tepatnya pada 683 M.

Kerajaan yang didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa ini disebut sebagai kerajaan maritim pertama di Indonesia.

Berdasarkan prasasti peninggalannya, Kerajaan Sriwijaya terletak di tepi Sungai Musi, atau sekitar Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Pada masanya, kerajaan maritim ini pengaruhnya meliputi Indonesia, Semenanjung Malaya, dan Filipina.

Sriwijaya berhasil menguasai perdagangan nasional dan internasional sehingga meningkatkan kehidupan social ekonomi negaranya.

Faktor yang mendorong pernyataan ini adalah Sriwijaya berhasil menguasai Selat Malaka yang merupakan urat nadi perdagangan di Asia Tenggara.

Baca juga: Kerajaan Sriwijaya: Letak, Raja-raja, Masa Kejayaan, dan Peninggalan

Kerajaan Sriwijaya, kerajaan maritim terbesar

Di Nusantara kerajaan pemegang hegemoni dan mempunyai andil besar dalam meramaikan perniagaan internasional pada abad ke-7 adalah Kerajaan Sriwijaya.