Contoh penggunaan majas personifikasi dalam kutipan buku fiksi

Contoh penggunaan majas personifikasi dalam kutipan buku fiksi
Ilustrasi membaca buku. ©2015 Pixabay

Merdeka.com - Dalam bahasa Indonesia, terdapat berbagai gaya bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu gaya bahasa yang cukup sering digunakan adalah majas. Berbeda dengan gaya bahasa lainnya, majas biasanya sering digunakan dalam suatu karya sastra. Seperti artikel, cerpen, puisi, novel, atau karya sastra lainnya.

Penggunaan gaya bahasa majas itu sendiri biasanya mempunyai tujuan tertentu. Secara umum, majas digunakan untuk membuat karya sastra lebih hidup. Bukan hanya itu, penggunaan majas dalam karya sastra juga dilakukan agar bacaan menjadi menarik dan tidak membosankan ketika dibaca. Dengan begitu, penyampaian setiap kalimat menjadi lebih beragam.

Dalam perkembangannya, gaya bahasa majas mempunyai berbagai macam jenis. Masing-masing jenisnya pun mempunyai tujuan penggunaan yang beragam. Mulai dari majas perbandingan, pertentangan, hingga majas yang digunakan untuk tujuan sindiran. Berikut adalah macam-macam majas yang perlu diketahui, terutama bagi Anda yang berkecimpung di dunia sastra atau penulisan.

Dilansir dari Liputan6.com, berikut ulasan macam-macam majas beserta contohnya secara lengkap untuk Anda.

2 dari 4 halaman

Contoh penggunaan majas personifikasi dalam kutipan buku fiksi

© Picjumbo

Macam-macam majas yang pertama adalah majas pertentangan. Majas pertentangan biasanya digunakan untuk menunjukkan maksud tertentu melalui kata-kata kiasan yang berlawanan arti. Berikut macam-macam majas pertentangan beserta contohnya yang perlu dipahami :

1. Litotes

Litotes termasuk majas pertentangan yang umumnya menggunakan ungkapan merendahkan diri padahal fakta kenyataan yang terjadi justru sebaliknya. Contohnya : Silakan mampir ke gubuk kami yang sederhana ini. Kata gubuk di sini mewakili arti dari rumah.

2. Paradoks

Paradoks merupakan majas pertentangan yang biasanya membandingkan situasi sebenarnya dengan situasi sebaliknya yang saling bertentangan.

Contoh : Di tengah keramaian itu aku merasa kesepian.

3. Antitesis

Antitesis, juga termasuk salah satu majas pertentangan. Majas antithesis biasanya memadukan pasangan kata yang memiliki arti bertentangan.

Contohnya : semua orang sama di mata hukum, tak peduli tua-muda atau kaya-miskin. Tua-muda dan kaya-miskin merupakan 2 paduan kata yang mempunyai arti berlawanan.

4. Kontradiksi Interminus

Majas pertentangan selannjutnya adalah majas kontradiksi interminus. Majas ini digunakan untuk menyangkal pernyataan yang disebutkan sebelumnya. Biasanya penggunaan majas ini disertai dengan konjungsi, seperti hanya saja atau kecuali.

Contohnya : Semua murid boleh bermain, kecuali murid yang tidak mengerjakan tugas.

3 dari 4 halaman

Contoh penggunaan majas personifikasi dalam kutipan buku fiksi
© Picjumbo

Macam-macam majas selanjutnya adalah majas sindiran. Majas sindiran, biasanya menggunakan kata-kata kiasan yang bertujuan untuk memberikan sindiran pada seseorang ataupun suatu kondisi atau keadaan. Berikut beberapa jenis majas sindiran beserta contohnya yang perlu diketahui :

1. Ironi

Ironi merupakan majas sindiran yang umumnya menggunakan kata kiasan dengan makna yang bertentangan dengan keadaan sebenarnya.

Contohnya : Ruang bekerja kamu sangat rapih, sampai-sampai aku kesusahan duduk di sini.

2. Sinisme

Selanjutnya, sinisme juga termasuk majas sindiran yang digunakan untuk memberi sindiran secara langsung kepada orang lain.

Contohnya : Badan mu bau sekali, tetapi kalau disuruh mandi tidak mau.

3. Sarkasme

Terakhir adalah majas sarkasme. Majas sindiran yang satu ini menggunakan kata-kata berkonotasi kasar untuk memberikan sindiran kepada orang lain.

Contohnya : Dasar tidak becus! Kalau tidak bisa kerja, kamu hanya akan jadi sampah masyarakat.

4 dari 4 halaman

4. Hiperbola

Majas hiperbola juga termasuk sebagai salah satu majas perbandingan. Majas hiperbola digunakan untuk mengungkapkan sesuatu dengan cara yang berlebihan, bahkan sering tidak masuk akal. Contohnya: Pria itu memiliki semangat yang keras seperti baja, tentu ia akan menjadi orang sukses.

5. Eufimisme

Berikutnya, majas perbandingan eufimisme. Eufimisme merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menggantikan kata-kata yang kurang baik dengan kata-kata yang lebih halus. Contohnya: Kata kencing diganti dengan buang air kecil.

6. Metanomia

Majas perbandingan metanomia berupa gaya bahasa yang menyandingkan istilah sesuatu untuk mengacu pada benda umum. bila haus, minumlah Aqua. Kata Aqua di sini dikenal sebagai sebuah merek dagang air mineral yang sudah cukup terkenal.

7. Simile

Selanjutnya adalah majas simile. Majas perbandingan yang satu ini umumnya menyandingkan suatu aktivitas dengan suatu ungkapan. Contohnya: Anak kecil itu menangis bagaikan anak ayam kehilangan induknya.

8. Alegori

Terakhir adalah majas perbandinan alegori. Majas alegori digunakan untuk menyandingkan suatu objek dengan kata kiasan. Contohnya: Mencari wanita yang sempurna seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami.

[ayi]

Contoh penggunaan majas personifikasi dalam kutipan buku fiksi

Ilustrasi menulis. Credit: pexels.com/Tina

Bola.com, Jakarta - Majas adalah ungkapan penyampaian pesan yang menggunakan kata-kata kiasan. Jadi, kata-kata kiasan tersebut mempunyai makna yang tidak sebenarnya atau imajinatif.

Penggunaan gaya bahasa majas biasanya mempunyai tujuan tertentu. Secara umum, majas digunakan untuk menjadikan karya sastra lebih hidup.

Selain itu, penggunaan majas dalam karya sastra dilakukan agar bacaan menjadi menarik dan tidak membuat orang yang membaca menjadi bosan.

Majas bisa mengekspresikan apa yang dimaksud penulis. Biasanya majas banyak digunakan untuk penulisan karya fiksi, mulai novel, cerpen, puisi, dan karya sastra lainnya.

Dalam perkembangannya, gaya bahasa majas mempunyai berbagai macam jenis. Masing-masing jenisnya mempunyai tujuan penggunaan yang beragam. 

Untuk mengetahui jenis-jenis majas yang ada, bisa memahami contohnya. Ada banyak contoh majas dari berbagai jenis.

Berikut ini kumpulan contoh majas dari berbagai jenis yang bisa dipahami, seperti dilansir dari laman gurupendidikan.com, Senin (9/8/2021).

Contoh Majas Asosiasi

Perbandingan dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama.

  • Wajahnya bagaikan rembulan.
  • Rambutnya bak mayang yang terurai.
  • Dia mewarisi sifat seperti seekor singa.
  • Badannya seperti Samson.
  • Watak dan karakternya seperti batu.

Contoh Majas Metafora

Gaya bahasa yang membandingkan objek dengan objek lain karena memiliki kesamaan atau hampir sama.

  • Ia sangat terpukul dengan kepergian belahan hatinya
  • Raja siang keluar dari ufuk timur
  • Rosyid selalu menjadi bintang kelas setiap semester
  • Ronaldo menjadi mesin pencetak gol bagi Juventus
  • Pak Tono adalah tangan kanan ayahku.
  • Si kutu buku itu jarang sekali keluar rumah.

Contoh majas alegori

Majas alegori digunakan untuk menyandingkan suatu objek dengan kata kiasan.

  • Suami adalah nakhoda dalam mengarungi kehidupan rumah tangga.
  • Raja hutan itu memiliki suara yang paling menggelegar.
  • Dodi senang sekali dengan buah tangan yang diberikan paman.
  • Ali berusaha keras untuk mengasilkan buah pena
  • Tulisan ini adalah buah pikiran kawan sekelasku.

Contoh Majas Personofikasi

Pengungkapan yang memakai perilaku manusia diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia.

  • Pena itu menari-nari di atas kertas.
  • Lia termenung menatap daun-daun yang berjoget diterpa angin.
  • Laptopku sedang kelelahan karena digunakan semalam suntuk.
  • Pepohonan di hutan itu tampak sedih karena musim kemarau panjang.
  • Lautan biru itu seolah menatapku dalam hening.

Contoh Majas Eufemisme

Eufimisme merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menggantikan kata-kata yang kurang baik dengan kata-kata yang lebih halus.

  • Dia adalah seorang tuna daksa.
  • Kita harus menolong orang yang tuna wisma.
  • Kasihan anak itu, ia terlahir tuna rungu.
  • Guru itu adalah seorang difabel, tapi ia sangat pandai mengajar.
  • Dia terpaksa mendekam di hotel prodeo karena kecelakaan itu.

Contoh Majas Hiperbola

Majas hiperbola digunakan untuk mengungkapkan sesuatu dengan cara yang berlebihan, bahkan sering tidak masuk akal.

  • Dia sudah terbiasa memeras keringat untuk menafkahi keluarga.
  • Luluk girang setengah mati karena mendapat lotre.
  • Dinda menangis sampai air matanya habis karena kehilangan dompet.
  • Lari maraton sungguh melelahkan sampai kakiku terasa mau lepas.
  • Suaranya hampir memecahkan gendang telingaku.

Contoh Majas Simile

Majas simile umumnya menyandingkan suatu aktivitas dengan suatu ungkapan.

  • Sering-seringlah bergaul agar tidak seperti kura-kura dalam tempurung.
  • Dia selalu saja patuh pada ketua geng itu seperti kerbau yang ditusuk hidungnya.
  • Lili memang sudah terkenal sebagai pemalas seperti beruang di musim dingin.
  • Adikmu tampak sangat lapar, jalannya seperti singa kelaparan.
  • Rapat hari ini sangat kacau seperti hutan terserang angin ribut.

Contoh Majas Metonimia

Metonomia berupa gaya bahasa yang menyandingkan istilah sesuatu untuk mengacu pada benda umum.

  • Ayah suka mengisap Gudang Garam.
  • Paman memintaku membeli Djarum Super.
  • Agar tidak mabuk perjalanan, minum dulu Antimo sebelum bepergian.
  • Tolong ambilkan Aqua dingin, aku haus sekali.

Contoh Majas Pleonasme

Pleonasme merupakan gaya bahasa yang menggunakan kata-kata dengan makna sama, terkesan tidak efektif, tetapi disengaja untuk menegaskan sesuatu.

  • Silakan angkat tangan ke atas bagi yang setuju.
  • Bagi yang merasa mampu mengerjakan soal ini, boleh maju ke depan.
  • Kita harus selalu mengingat sejarah di masa lalu.
  • Kita tidak boleh mundur ke belakang meninggalkan dia sendirian.
  • Bagi yang merasa sudah lengkap berkasnya, bisa masuk ke dalam.

Contoh Majas Repetisi

Repetisi merupakan gaya bahasa yang mengulang kata-kata dalam suatu kalimat.

  • Dia adalah pelakunya, dia si pencuri itu, dialah yang mengambil jam tangan milikmu.
  • Saya ingin berubah, saya ingin rajin belajar, saya ingin pintar, saya ingin menjadi orang sukses.
  • Lili adalah gadis cantik, Lili adalah gadis baik, Lili adalah gadis yang sempurna.
  • Siti begitu baik, Siti begitu mulia, Siti-lah yang selalu menolongku setiap kali aku ada masalah.
  • Buku ini buku yang bagus, buku ini sangat istimewa, buku inilah yang mampu mengubah sudut pandangku.

Contoh Majas Retorika

Retorik merupakan gaya bahasa dalam bentuk kalimat tanya, tetapi sebenarnya tidak perlu dijawab.

  • Apa ada orang yang mau ditipu?
  • Siapa yang rela jika harus kehilangan orang yang dikasihinya?
  • Apa kita pernah meminta mendapatkan semua keberkahan ini?
  • Kapan aku memintamu untuk iri kepadaku?
  • Siapa yang tidak ingin hidup makmur dan sejahtera?

Contoh Majas Klimaks

Klimaks merupakan gaya bahasa yang menjelaskan lebih dari dua hal secara berurutan, di mana tingkatannya makin lama makin tinggi.

  • Bayi, anak kecil, remaja, hingga orang tua seharusnya memiliki kehidupan yang layak dan sejahtera.
  • Anak-anak, muda, tua, bisa menikmati fasilitas yang kami berikan ini.
  • Masyarakat di pelosok, desa, kota, sudah selayaknya mendapat kesejahteraan hidup yang baik.
  • Uang ratusan rupiah pun saya tidak punya, apalagi ribuan, jutaan, miliaran, triliunan.

Contoh Majas Antiklimaks

Antiklimaks merupakan gaya bahasa yang menjelaskan lebih dari tingkatan tertinggi ke tingkatan terendah.

  • Masyarakat modern, desa, hingga yang pelosok seharusnya memiliki akses kesehatan yang layak.
  • Lansia, dewasa, remaja, anak-anak, juga bayi, boleh datang ke pesta yang kita adakan.
  • Tua, muda, juga anak-anak punya hak yang sama untuk bahagia.Ukuran jumbo, sedang, kecil, tersedia di toko kami.
  • S3, S2. S1. juga D3, boleh mendaftarkan diri di perusahaan ini.

Contoh Majas Paralelisme

Pararelisme merupakan gaya bahasa yang mengulang-ulang sebuah kata untuk menegaskan makna kata tersebut dalam beberapa definisi yang berbeda.

  • Yang paling sempurna itu cinta.
  • Perempuan paling hebat itulah ibuku.
  • Perempuan yang penuh kasih sayang itulah ibuku.
  • Perempuan yang penuh pengertian adalah ibuku.
  • Perempuan paling sempurna adalah ibuku.

Contoh Majas Tautologi

Tautologi merupakan gaya bahasa yang mengulang kata yang bersinonim untuk menegaskan suatu kondisi atau maksud tertentu.

  • Hidup akan terasa aman, damai, dan tenteram, apabila kita semua bisa saling menghormati.
  • Dia adalah gadis yang penuh dengan kasih, sayang, dan cinta.
  • Gadis di pelaminan itu adalah gadis yang cantik, manis, dan anggun.
  • Suasana di pesta ini sangat ramai, meriah, gegap gempita.
  • Kelas ini terasa begitu sepi, sunyi, senyap, tidak ada yang hadir.

Contoh Majas Litotes

Litotes termasuk majas pertentangan, yang umumnya menggunakan ungkapan merendahkan diri, padahal fakta kenyataan yang terjadi justru sebaliknya.

  • Apalah daya kami hanya bisa menyediakan pondok sederhana ini untuk kalian.
  • Silakan dinikmati makanan seadanya
  • Ini uang tanda terima kasih sekadar untuk mengganti ongkos pulsa.
  • Ya, baru mobil butut ini yang bisa kami beli.
  • Semoga kalian bisa nyaman dengan alas sederhana ini.

Contoh Majas Paradoks

Paradoks merupakan majas pertentangan yang biasanya membandingkan situasi sebenarnya dengan situasi sebaliknya yang saling bertentangan.

  • Dia merasa lapar, padahal tinggal di pusat kuliner.
  • Dia tersenyum, meski hatinya sedih karena ditinggal sang kekasih.
  • Ani tetap saja menangis, ketika orang-orang di sekitarnya tersenyum.
  • Lia merasa malas di tengah kobaran semangat para relawan.
  • Didi merasa bising di ruangan kosong yang sepi ini.

Contoh Majas Antitesis

Majas antitesis biasanya memadukan pasangan kata yang memiliki arti bertentangan.

  • Besar kecil kue ini tetap enak rasanya.
  • Tinggi rendah martabat kita tergantung pada tingkat laku kita.
  • Orang akan menilai baik buruk diri kita dari sikap kita kepada mereka.
  • Sangat penting untuk menilai orang berdasarkan benar salah perbuatan mereka.
  • Suka benci itu adalah hak kita untuk mengatur perasaan kita sendiri.

Contoh Majas Kontradiksi Interminis

Majas kontradiksi interminus digunakan untuk menyangkal pernyataan yang disebutkan sebelumnya.

  • Kota-kota besar ini makin mewah, kecuali kota-kota pinggiran yang makin kumuh.
  • Pesta ini sangat meriah, hanya saja di sudut kolam itu terlihat sepi.
  • Burung-burung di sini sangat cantik, kecuali burung kecil yang sedang terluka itu terlihat buruk.
  • Hewan ternak milik Pak Sugi sehat-sehat, hanya saja ada beberapa ternak yang sakit-sakitan.
  • Mobil-mobil di dealer ini sangat modern, kecuali satu mobil yang ada di ujung sana terlihat kuno.

Contoh Majas Ironi

Ironi merupakan majas sindiran yang umumnya menggunakan kata kiasan dengan makna yang bertentangan dengan keadaan sebenarnya.

  • Bersih sekali tempat ini, sampai-sampai bisa jadi sarang tikus.
  • Wangi sekali bajumu sampai banyak lalat yang hinggap.
  • Besar sekali kadomu sampai bisa dimasukkan ke kantong celana.
  • Sepertinya dietmu sukses, berat badanmu naik hingga 10 kg.
  • Santun sekali kamu, berbicara saja pakai membentak-bentak.

Contoh Majas Sarkasme

Majas sarkasme menggunakan kata-kata berkonotasi kasar untuk memberikan sindiran kepada orang lain.

  • Dia hanyalah sampah masyarakat yang tak berguna!
  • Dia itu sangat dungu dan tidak tahu apa-apa.
  • Anak itu sangat tolol sehingga membuatku muak.
  • Masakan ini rasanya sungguh membuatku ingin muntah.
  • Pestanya sungguh kacau sehingga aku tidak bisa menikmatinya.

Contoh Majas Sinisme

Sinisme juga termasuk majas sindiran yang digunakan untuk memberi sindiran secara langsung kepada orang lain.

  • Kotor sekali kamarmu sampai debu debu bertebaran di mana-mana.
  • Apek sekali bantal ini seperti tidak pernah dicuci.
  • Kurus sekali kamu seperti orang yang sudah tidak makan setahun.
  • Kamu memang sangat malas, tidak pernah mau membersihkan rumah.
  • Dia itu sangat pelit, tidak pernah mau berbagi.

Sumber: Gurupendidikan

Contoh penggunaan majas personifikasi dalam kutipan buku fiksi

Contoh penggunaan majas personifikasi dalam kutipan buku fiksi

Contoh penggunaan majas personifikasi dalam kutipan buku fiksi

Contoh penggunaan majas personifikasi dalam kutipan buku fiksi

Contoh penggunaan majas personifikasi dalam kutipan buku fiksi

Contoh penggunaan majas personifikasi dalam kutipan buku fiksi

Contoh penggunaan majas personifikasi dalam kutipan buku fiksi

Contoh penggunaan majas personifikasi dalam kutipan buku fiksi

Contoh penggunaan majas personifikasi dalam kutipan buku fiksi

Contoh penggunaan majas personifikasi dalam kutipan buku fiksi

Contoh penggunaan majas personifikasi dalam kutipan buku fiksi

Contoh penggunaan majas personifikasi dalam kutipan buku fiksi

Contoh penggunaan majas personifikasi dalam kutipan buku fiksi

Contoh penggunaan majas personifikasi dalam kutipan buku fiksi

Contoh penggunaan majas personifikasi dalam kutipan buku fiksi

Contoh penggunaan majas personifikasi dalam kutipan buku fiksi

Contoh penggunaan majas personifikasi dalam kutipan buku fiksi

Contoh penggunaan majas personifikasi dalam kutipan buku fiksi

Contoh penggunaan majas personifikasi dalam kutipan buku fiksi

Contoh penggunaan majas personifikasi dalam kutipan buku fiksi

Contoh penggunaan majas personifikasi dalam kutipan buku fiksi

Contoh penggunaan majas personifikasi dalam kutipan buku fiksi

Contoh penggunaan majas personifikasi dalam kutipan buku fiksi

Contoh penggunaan majas personifikasi dalam kutipan buku fiksi

Contoh penggunaan majas personifikasi dalam kutipan buku fiksi

Contoh penggunaan majas personifikasi dalam kutipan buku fiksi

Contoh penggunaan majas personifikasi dalam kutipan buku fiksi

Contoh penggunaan majas personifikasi dalam kutipan buku fiksi

Contoh penggunaan majas personifikasi dalam kutipan buku fiksi

Contoh penggunaan majas personifikasi dalam kutipan buku fiksi