We’ve updated our privacy policy so that we are compliant with changing global privacy regulations and to provide you with insight into the limited ways in which we use your data. Show
You can read the details below. By accepting, you agree to the updated privacy policy. Thank you! View updated privacy policy We've encountered a problem, please try again. Jawabanvolume CH 3 COOH yang dititrasi adalah 20 mL.volume yang dititrasi adalah 20 mL. PembahasanVolume CH 3 COOH 0 , 5 M yang dititrasi adalah 20 mL Reaksi antara CH 3 COOH dengan NaOH merupakan reaksi netralisasi. CH 3 COOH + NaOH → CH 3 COONa + H 2 O Perbandingan mol CH 3 COO : NaOH adalah 1:1, sehingga mol CH 3 COOH = mol NaOH . Pada gambar tersebut diketahui bahwa volume NaOH 0 , 5 M yang diperlukan untuk titrasi hingga mencapai titik ekuivalen adalah 20 mL. Sehingga: M CH 3 COOH ⋅ V CH 3 COOH 0 , 50 M ⋅ V CH 3 COOH V CH 3 COOH V CH 3 COOH = = = = M NaOH ⋅ V NaOH 0 , 50 M ⋅ 20 mL 0 , 50 M 0 , 50 M ⋅ 20 mL 20 mL Jadi, volume CH 3 COOH yang dititrasi adalah 20 mL.Volume yang dititrasi adalah 20 mL Reaksi antara dengan merupakan reaksi netralisasi. Perbandingan mol adalah 1:1, sehingga mol = mol . Pada gambar tersebut diketahui bahwa volume yang diperlukan untuk titrasi hingga mencapai titik ekuivalen adalah 20 mL. Sehingga: Jadi, volume yang dititrasi adalah 20 mL. Apr 22, 2022 • 13 min read
Halo, teman-teman! Pernah nggak kamu mendengar tentang titrasi asam basa? Atau mungkin kamu sudah mempelajarinya di sekolah? Umumnya, ketika mempelajari titrasi asam basa di sekolah, kita akan diajak bereksperimen di laboratorium kimia nih, oleh guru kita! Eksperimen apa, tuh? Tentunya eksperimen titrasi asam basa, dong! Eksperimen yang dilakukan akan membutuhkan beberapa peralatan, di antaranya yaitu buret dan labu erlenmeyer. Kayak gini nih, ilustrasinya: Alat titrasi (Sumber: wikimedia.org) Eits, sebelum membahas lebih jauh, ketahui dulu yuk pengertian dari titrasi asam basa! Pengertian Titrasi Asam BasaPada dasarnya, titrasi adalah metode analisis untuk menentukan konsentrasi suatu zat di dalam larutan menggunakan konsep reaksi kimia. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa titrasi asam basa adalah suatu prosedur yang dilakukan saat kita ingin menentukan kemolaran atau konsentrasi suatu asam atau basa dengan menggunakan konsep penetralan asam-basa. Baca juga: Benarkah Larutan Penyangga Bisa Menstabilkan pH? Nah, untuk melakukan titrasi asam basa, kamu butuh beberapa alat dan bahan, nih. Apa aja ya, alat dan bahan yang dibutuhin? Alat dan Bahan dalam Proses Titrasi Asam BasaDalam titrasi asam basa, kamu akan membutuhkan titran (titer), buret, titrat, labu erlenmeyer, dan indikator kimia. a. Titran (Titer)Titran adalah zat yang digunakan untuk mentitrasi. Titran disebut juga sebagai titer. Titran ini merupakan larutan standar yang telah diketahui secara pasti konsentrasinya, misalnya asam kuat atau basa kuat. Nah, pada titrasi asam basa, posisi titran terletak pada buret. b. BuretBuret adalah alat laboratorium berupa kaca berbentuk silinder dengan bagian bawah mengerucut. Buret memiliki garis ukur dan sumbatan keran pada bagian bawahnya. Sumbatan keran ini berfungsi untuk menjaga agar cairan yang diisikan ke dalam buret dapat menetes secara presisi sesuai kehendak pelaku eksperimen. c. TitratTitrat adalah larutan sampel yang akan dianalisis atau ditentukan konsentrasinya. Jadi, titrat inilah yang nantinya akan kita ubah atau kita hitung konsentrasinya, dengan meneteskan sejumlah zat titran ke dalamnya melalui buret. Pada titrasi asam basa, posisi titrat terletak pada labu erlenmeyer. d. Labu ErlenmeyerLabu erlenmeyer adalah alat laboratorium berupa gelas kaca dengan ujung kepala dan leher yang kecil kemudian melebar terus hingga bagian bawahnya. Labu erlenmeyer biasa dipakai untuk menampung bahan kimia yang berbentuk cair. Bagian kepala dan lehernya yang kecil berfungsi untuk mengurangi resiko cairan kimia tumpah atau menyiprat ke luar. e. Indikator KimiaIndikator kimia adalah alat yang digunakan untuk mengetahui kapan suatu sampel (titrat) telah habis bereaksi. Ketika titrat dengan titran sudah tepat bereaksi atau habis bereaksi, maka dapat dibilang bahwa eksperimen tersebut sudah mencapai titik ekuivalen. Ketika telah melampaui titik ekuivalen, maka akan terjadi perubahan warna yang spesifik. Indikator kimia yang biasa digunakan yaitu indikator pp atau phenolptalein. Indikator ini diteteskan sebanyak 1-2 tetes ke dalam titrat. Kalau tidak diteteskan, maka titrat tidak bisa berubah warna, sehingga kita tidak akan tahu kapan titik ekuivalennya terjadi. Cara Melakukan Titrasi Asam BasaOke, sudah tahu pengertian dan alat bahan untuk melakukan titrasi, sekarang saatnya kamu tahu langkah-langkah dalam proses titrasi asam basa agar kamu mengerti cara melakukannya. Eits, tapi ingat! Don't try this at home! Alias jangan melakukan eksperimen ini sendiri di rumah, ya! Proses titrasi asam basa melibatkan larutan asam kuat atau basa kuat yang bisa berbahaya bagi tubuh, jadi harus dilakukan di dalam laboratorium dengan didampingi oleh guru atau asisten laboratorium. Sebelum melakukan eksperimen ini pun, kamu harus mengenakan alat pelindung diri seperti baju atau jas lab, sarung tangan, dan kacamata (goggles) untuk mengurangi resiko terkena cipratan bahan kimia. Ingat, ya! Baca juga: Kesetimbangan Kimia, Jenis-Jenis, Persamaan Reaksi, dan Tetapan Nah, sekarang kita bahas yuk, langkah-langkahnya! Langkah-langkah dalam proses titrasi adalah sebagai berikut: 1. Titrasi dilakukan secara perlahan. Titran (larutan standar) diteteskan satu tetes demi satu tetes ke dalam titrat (larutan sampel). 2. Setiap tetesnya harus disertai dengan pengocokan agar reaksi dapat terjadi secara optimal dan merata. Hati-hati ketika mengocok, ya! Jangan sampai tumpah atau menyiprat. 3. Proses penetesan ini dilakukan secara terus menerus hingga mencapai titik ekuivalen. Titik ekuivalen adalah titik di mana titrat dengan titran tepat bereaksi atau habis bereaksi. 4. Pada titrat, ditambahkan 1-2 tetes indikator kimia. Indikator kimia ini berfungsi untuk mengetahui kapan suatu sampel (titrat) telah habis bereaksi, sehingga ketika telah melampaui titik ekuivalen, akan terjadi perubahan warna yang spesifik. Jika warna telah berubah, proses titrasi dapat dihentikan dengan mematikan sumbatan keran pada buret. Nah, begitulah cara melakukan titrasi asam basa. Memang terlihat mudah, tapi tetap harus dilakukan di laboratorium dengan pendampingan, ya! Kamu udah pernah cobain fitur Adapto di ruangbelajar belum, sih? Nah, video pembahasan tentang Titrasi Asam Basa sudah dilengkapi dengan fitur Adapto, lho! Yuk, cobain! Jenis-Jenis Titrasi Asam BasaTitrasi asam basa terdiri atas beberapa macam atau jenis, antara lain yakni sebagai berikut: 1. Titrasi Asam Kuat oleh Basa KuatTitrasi asam kuat oleh basa kuat, artinya:
Hayoloh, bingung nggak tuh.. Tenang, tenang. Bacanya pelan-pelan aja! Kamu nggak akan bingung kok kalau memperhatikan dengan perlahan dan seksama xixi.. Titrasi asam kuat oleh basa kuat akan menghasilkan kurva sebagai berikut. 2. Titrasi Basa Kuat oleh Asam KuatTitrasi basa kuat oleh asam kuat, artinya:
Titrasi basa kuat oleh asam kuat akan menghasilkan kurva sebagai berikut. 3. Titrasi Asam Lemah oleh Basa KuatTitrasi asam lemah oleh basa kuat, artinya:
Titrasi asam lemah oleh basa kuat akan menghasilkan kurva sebagai berikut. 4. Titrasi Basa Lemah oleh Asam KuatTitrasi basa lemah oleh asam kuat, artinya:
Titrasi basa lemah oleh asam kuat akan menghasilkan kurva sebagai berikut. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kurva titrasi asam basa itu terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian yang menandakan pH awal, bagian yang menandakan pH saat titik ekuivalen, dan bagian yang menandakan pH setelah melampaui titik ekuivalen. Sudah paham, ya? Selesai sudah pembahasan kita tentang titrasi asam basa. Kalau kamu ingin tahu lebih banyak lagi tentang titrasi beserta rumusnya, kamu bisa belajar menggunakan video belajar beranimasi di ruangbelajar. Di sana, kamu nggak cuma bisa belajar melalui video, tapi juga bisa mengerjakan latihan soal, lho. Yuk, gabung sekarang! Sumber Gambar: Gambar 'Alat Titrasi' [Daring]. Tautan: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/4d/Titration_Apparatus.png (Diakses: 21 April 2022) Artikel ini pertama kali dibuat oleh Fahri Abdillah dan telah diperbarui oleh Kenya Swawikanti pada 21 April 2022. Kenya Swawikanti A full-time cat person who likes spicy food a bit more than Oreo cheesecake and chocolate ice cream. You can call me Kenya or Kay. Nice to meet you! Apa saja contoh asam kuat dan asam lemah?Asam kuat: asam nitrat, asam sulfat dan asam klorida. Asam lemah: asam asetat, asam fluorida dan asam sitrat. Basa kuat: natirum hidroksida, kalium hidroksida, dan kalsium hidroksida. Basa lemah: amonia, aluminium hidroksida, besi (III) hidroksida.
Apa contoh dari asam lemah?Berikut adalah contoh asam lemah: Asam oksalat (HO2C2O2H) Asam sulfat (H2SO4) Asam askorbat (H2C6H6O6)
Apa saja asam basa kuat dan lemah?Basa kuat adalah senyawa yang terurai secara keseluruhan saat dilarutkan ke dalam air. Asam lemah adalah senyawa yang sedikit terurai saat dilarutkan di dalam air.. Asam klorida (HCl). Asam nitrat (HNO3). Asam sulfat (H2SO4). Asam bromida (HBr). Asam iodida (HI). Asam klorat (HClO3). Asam perklorat (HClO4). Apa saja yang termasuk asam lemah dan basa lemah?2. Asam Lemah dan Basa Lemah
Contoh asam lemah yaitu H3PO4, H2SO3, HNO2, dan CH3COOH. Basa lemah adalah senyawa basa yang sulit melepaskan ion OH- dalam air dan mengalami disosiasi sebagian dalam larutannya. Contoh basa lemah yaitu NaHCO3 dan NH4OH.
|