Dalam memudahkan produksi apa saja yang harus diperhatikan pengusaha makanan?

Suara.com - Apakah Anda tertarik dengan bisnis makanan ? Bisnis makanan memanglah bisa menjadi bisnis yang menghasilkan untung banyak. Karena makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Anda bisa membuka bisnis restoran, makanan ringan, atau cake tergantung minat Anda. Berikut 10 hal yang harus diperhatikan dalam membuka bisnis makanan:

1. Modal awal usaha
Anda perlu menyediakan modal awal untuk membangun bisnis kuliner Anda. Jika Anda tidak mempunyai modal yang cukup, ada banyak cara untuk menutupi kekurangan modal, misalnya melalui mencari rekanan yang bisa diajak kerja sama, meminjam ke koperasi atau bank melalui penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) untuk pelaku UKM.

2. Lokasi usaha
Tentukanlah tempat usaha yang banyak dikunjungi atau dilewati banyak orang. Saat menentukan lokasi usaha juga harus memperhitungkan modal yang akan dikeluarkan.

3. Menu andalan
Sebelum memulai usaha, sebaiknya Anda melakukan penelitian terlebih dahulu tentang menu yang beredar di pasar. Kemudian, pilihlah menu yang belum banyak dijual agar mengurangi tingkat persaingan. Namun pilihan menu tersebut harus disesuaikan dengan target pasar atau konsumen.

4. Pemasok bahan baku
Memiliki pemasok tetap yang dapat memasok semua bahan baku produksi setiap harinya sangat dianjurkan untuk kelancaran proses produksi. Selain bisa mendapatkan harga relatif murah, Anda pun bisa menjadi orang kepercayaan jika Anda dalam keadaan sulit atau terjepit modal, selain itu Anda juga bisa diprioritaskan jika suatu saat bahan baku yang Anda butuhkan langka di pasaran. Usahakan memiliki lebih dari satu pemasok sebagai alternatif bila pemasok yang satu tidak bisa menyediakan permintaan.

5. Sumber daya manusia (SDM)
Idealnya, karyawan terbagi ke dalam kelompok tukang masak, pelayan, dan kasir. Tetapi, bila usaha tergolong kecil, seorang asisten yang dapat mempermudah pekerjaan Anda itu saja sudah  cukup. Jangan lupa untuk memerhatikan kesejahteraan karyawan dengan memberi gaji sepadan dan tepat waktu. Hal ini untuk menjaga kestabilan keterampilan dan kesiapan karyawan.

6. Target pemasaran
Menyesuaikan jenis usaha dengan target pasar merupakan salah satu kunci sukses menjalankan usaha makanan dan minuman. Walaupun Anda menawarkan harga murah meriah, tapi tidak sesuai dengan selera konsumen ini bisa menjadi kendala.

7. Promosi yang tepat
Promosi dari mulut ke mulut hingga saat ini tetap menjadi andalan promosi usaha Anda ke banyak orang. Ini berhasil jika Anda bisa memuaskan konsumen dan nantinya mereka pun bisa menjadi pelanggan setia.

8. Perizinan usaha Demi keamanan dan kenyamanan usaha, pastikan Anda mengurus surat izin usaha dari instansi pemerintahan atau pihak berwenang setempat.

Jika usaha semakin berkembang dan besar, ada baiknya segera mengurus Nomor Pokok Wajib pajak (NPWP) bagi usaha Anda, mengurus perizinan ke Kementerian Kesehatan, bahkan kalau bisa mengurus sertifikasi halal untuk semua produk usaha Anda ke Majelis Ulama Indonesia (MUI).

9. Sikap dan perilaku
Penting untuk menjaga sikap maupun perilaku Anda saat berhadapan konsumen, semakin Anda ramah dan sopan maka akan semakin banyak konsumen yang berniat menjadi pelanggan Anda, coba Anda bayangkan apakah Anda mau berbelanja pada pedagang yang sombong, pelit atau jutek? Apalagi kalau penampilan berantakan dan dekil.

Dalam memudahkan produksi apa saja yang harus diperhatikan pengusaha makanan?
Design by Canva

Sebelum bahkan ketika pandemi Covid 19 hadir, tidak sedikit masyarakat yang mencoba peruntungan dengan berwirausaha di bidang kuliner. Saya pun termasuk menjadi salah satu masyarakat ini. Dulu sebelum Kafa lahir, setelah menikah dan memutuskan untuk resign, berbekal sering bertemu dengan klien pelaku usaha kuliner dan saya juga sangat hobi kulineran, akhirnya saya memutuskan untuk mencoba peruntungan di bidang kuliner.

Menu homemade yang pertama kali saya buat untuk usaha ini adalah jajanan kekinian seperti Takoyaki dan Taiwan Chicken Snack. Alasannya karena saya suka sekali dengan kedua jajanan ini. Setiap kali ke mall saya selalu membeli cemilan-cemilan ini. Tetapi mengingat waktu itu di Magelang belum ada yang menjualnya, maka saya harus menempuh perjalanan selama kurang lebih 30-45 menit ke Yogyakarta untuk membelinya. Karena merasa terlalu jauh, jadi saya memutuskan untuk mencoba membuatnya.

Ternyata tidak sesulit yang saya bayangkan. Setelah membeli peralatan memasak dan bahan baku, saya mencoba membaca resep-resep best recook yang beredar di internet. Setelah yakin resep mana yang akan saya gunakan, saya pun mulai mencoba membuat Takoyaki dan Taiwan Chicken Snack. Alhamdulillah, diluar dugaan, pertama kali membuat, orang rumah langsung berkomentar "ENAK". Setelah beberapa kali mencoba dan merasa konsisten dengan racikannya, akhirnya saya memutuskan untuk membuka usaha kuliner.

Tetapi tidak semudah membuat menu homemade yang hanya disajikan untuk keluarga. Dalam berbisnis termasuk usaha kuliner, tentu saya harus mempertimbangkan beberapa hal. Diantaranya adalah tempat usaha, analisa modal, analisa harga jual dengan harga bahan baku dan produksi, mencari dan bekerja sama dengan supplier sembako, teknik marketing, serta membangun hubungan dengan konsumen. Saya bahas satu persatu dibawah ini ya.

Ketika memulai niat ini, saya dan suami sudah memutuskan untuk berjualan via online. Oleh karena itu kami tidak terlalu memikirkan tempat membuka usaha, karena bisa menggunakan ruangan yang ada di rumah dan hanya perlu sedikit perbaikan.

Karena berniat membuka usaha kuliner online dengan sistem preorder, maka tentu teknik marketing yang saya lakukan adalah melempar bola terlebih dahulu dan memperkenalkan produk ke siapa lagi jika bukan ke teman-teman dan keluarga terdekat. Teknik marketing ini tentu berkaitan dengan hubungan kita dengan konsumen.

Saya mencoba untuk membangun kepercayaan dimulai dari lingkaran pertemanan terdekat. Jika ada transaksi yang berhasil, seperti penjual pada umumnya, saya meminta masukan, kritik, dan saran. Testimoni mereka tentang jajanan kekinian yang saya promosikan juga saya bagikan di berbagai sosial media dengan harapan dapat menjangkau pembeli lebih banyak.

Saya berusaha membangun hubungan yang baik terhadap konsumen lama maupun baru baik teman sendiri ataupun pembeli yang sama sekali tidak saya kenal sebelumnya. Saya mencoba untuk melayani mereka dengan ramah, fast respon, serta memperbaiki kualitas dan mempertahankan citarasa. Memang tidak selalu mulus jalannya. Istilahnya, namanya juga baru mbabat hutan. 

Poin ini penting sekali agar tidak terjadi pembengkakan dalam membeli bahan-bahan baku. Apalagi mengingat beberapa bahan baku makanan memiliki masa simpan yang tidak lama. Survei harga baik bahan baku maupun peralatan memasak menjadi langkah tepat untuk menganalisa modal yang nantinya akan mempengaruhi harga jual menu yang akan dipasarkan.

Harga produksi juga sebenarnya sangat penting dalam analisa modal. Masa iya usaha kita memasaknya tidak diperhitungkan. Kan sedih ya, tetapi kadang poin ini tidak begitu diperhitungkan oleh pegiat usaha mikro apalagi jika mengingat harga jual dengan pesaing dan kisaran daya harga beli masyarakat. Kalau terlalu mahal juga orang pasti berfikir dua kali. Maka yang sering terjadi adalah harga produksi dianggap sedekah si pelaku usaha agar usahanya "jalan dulu".

Poin ini sangat berkaitan dengan analisa modal yang sebelumnya sudah sedikit saya jabarkan di atas. Agar usaha kuliner bisa berjalan, lakukanlah kerja sama dengan supplier bahan baku. Hal ini bertujuan agar kita memiliki pemasok bahan baku tetap dan mempermudah dalam penyediaan stok bahan baku. Selain itu kita juga tidak perlu lagi bersusah payah mencari ke sana ke mari, tidak perlu lagi bernegosiasi, dan tidak perlu lagi khawatir terhadap kualitas bahan baku karena sudah pernah mengetahui kualitasnya pada pembelian pertama.

Saya sangat belajar pada pengalaman saya mencari supplier bahan baku, terutama supplier sembako untuk usaha jajanan kekinian ini. Saya tidak bisa bilang mudah dalam hal ini, apalagi mengingat tidak semua bahan baku ada di Magelang, sehingga lagi-lagi saya harus ke Jogja untuk membeli bahan baku. Kalau dihitung-hitung perjalanannya sudah menghabiskan keuntungan penjualan kali ya, hihi.

Untuk mencari supplier yang kredibel, sangat penting untuk memperhatikan beberapa poin berikut ini yaitu:

1. Kredibelitas supplier

2. Kualitas produk yang ditawarkan supplier

3. Menyesuaikan dengan kebutuhan

4. Analisis kapasitas supplier

5. Perhatikan track record supplier

6. Konsistensi layanan

7. Garansi dan pengembalian

8. Memberikan produk sampel

9. Harga terbaik dengan kualitas terbaik

Dalam memudahkan produksi apa saja yang harus diperhatikan pengusaha makanan?
Dok. Moka x GoFresh

Kalau sekarang sih enak ya sudah ada GoFresh, supplier sembako dan supplier restoran online terpercaya. Supplier sembako dan restoran yang terdaftar di dalam GoFresh menyediakan aneka produk bahan baku seperti sembako, daging sapi dan ayam, sayuran, telur dan lainnya. 

Sekali tap tap bahan baku yang dibutuhkan bisa didapatkan tanpa harus mengeluarkan biaya transportasi lagi. Mengapa? Karena GoFresh menyediakan layanan gratis ongkos kirim secara cuma-cuma hanya dengan berbelanja minimal Rp  300.000,-. Bayangkan saja usaha kuliner yang harga total bahan bakunya pasti melebihi angka Rp 300.000,- setiap kali restock, tentu biaya ini sangatlah murah.

Dalam memudahkan produksi apa saja yang harus diperhatikan pengusaha makanan?
Salah satu keunggulan GoFresh

Selain itu, proses pembayarannya juga mudah. Pengguna GoFresh bisa membayar bahan baku yang dibeli melalui virtual account, alfamart, kartu kredit, serta GoPay. Tidak hanya diuntungkan dari segi harga murah, tetapi juga dapat menikmati layanan lainnya seperti penjadwalan pemesanan dari supplier, kemudahan proses pemesanan, jaminan ketersediaan dan kualitas bahan, serta pilihan waktu pengiriman yang fleksibel.

Pesanan juga dikirim dengan waktu yang sesingkat-singkatnya. Apabila pembayaran sudah diselesaikan sebelum pukul 15.00 WIB, maka pesanan akan dikirim H+1. Sedangkan pembayaran yang diselesaikan setelah pukul 15.00 WIB, maka akan dikirimkan H+2. Pesanan berupa produk segar seperti daging dan sayuran akan tiba maksimum sebelum jam 12.00 WIB dan untuk produk sembako (groceries) maksimum tiba sebelum pukul 17.00 WIB.

Jangan khawatir jika terjadi kemungkinan terburuk pada pesanan yang sampai di rumah. Karena pelaporan masalah pesanan dapat dilakukan langsung melalui aplikasi dan pilih opsi sesuai dengan kendala, pilih "kirim email ke Gojek" serta lengkapi data yang dibutuhkan. Semudah itu untuk mengatasi kendala terkait pesanan.

Jadi tunggu apalagi? gunakan kemudahan dalam revolusi industri 4.0 ini untuk mempermudah mencari supplier sembako dan restoran, meningkatkan omset penjualan, serta menjalankan usaha kuliner dengan praktis bersama GoFresh. Sekian ulasan ini, semoga bermanfaat. Silahkan tinggalkan jejak terbaik di kolom komentar ya :)