Dalam menghadapi sebuah rintangan dan hambatan dalam Berwirausaha yang harus dilakukan adalah

7 Cara Mengatasi Kendala dalam Berwirausaha – Semakin banyak orang yang tertarik untuk berjualan online dari rumah. Dari luar memang terlihat mudah dilakukan.

Namun jangan salah, jualan online juga membutuhkan upaya dan inovasi yang hebat agar bisa bertahan. Triknya adalah dengan mengevaluasi kendala-kendala yang mungkin akan ditemui ke depannya.

Agar Anda bisa merancang strategi bisnis yang efisien dan efektif, berikut ini 7 cara mengatasi kendala dalam berwirausaha yang bisa membantu Anda. 

7 Cara Mengatasi Kendala dalam Berwirausaha

1. Tak punya kurir pengantaran

Selain makan di tempat dan dibawa pulang, biasanya pelanggan memilih untuk menggunakan layanan pesan antar makanan agar lebih mudah dan praktis. Resto pun biasanya menyediakan pegawai atau kurir pengantaran makanan yang bertugas untuk mengantar pesanan sesuai alamat tujuan.

Namun, ketika pesanan yang harus diantar jumlahnya ada banyak, sementara pegawai Anda terbatas, tentu hal tersebut akan menjadi kendala dalam berwirausaha. Anda tidak mau dapat komplain dari pelanggan karena pengantaran yang lama, bukan?

Untuk itu, yuk coba daftarkan usaha Anda ke GoFood. Akan ada banyak Mitra Driver yang siap mengantar makanan dari resto Anda kepada para pelanggan setia. Panduan atau cara daftar GoFood dapat Anda lihat pada halaman ini.

Baca juga: 5 Kesalahan Umum Saat Daftar GoFood

Untuk info selengkapnya, dapat Anda baca di ebook yang bisa Anda download di sini, GRATIS!

2. Ingin mengonfirmasi pesanan tapi driver belum datang

Apabila usaha Anda menggunakan layanan pesan antar makanan, seperti GoFood, mungkin ada kalanya Anda ingin mengonfirmasi pesanan kepada pelanggan. Misalnya, ketika makanan yang dipesan pelanggan ternyata stoknya habis.

Nah, apabila Mitra Driver yang seharusnya mengambil dan mengantar makanan kepada pelanggan belum datang, Anda bisa memanfaatkan fitur Telepon pelanggan yang mana Anda bisa berkomunikasi secara langsung kepada pelanggan, tanpa perantara Mitra Driver.

Dengan begitu, Anda bisa mengonfirmasi pesanan secara langsung dan memprosesnya secara lebih cepat, tanpa perlu khawatir karena Mitra Driver belum sampai outet Anda.

3. Pembeli membatalkan pesanan

Makanan sudah disiapkan, tetapi tiba-tiba pembeli membatalkan pesanan begitu saja. Siapa yang tidak kesal? Sayangnya dalam berjualan online, kendalam dalam berwirausaha seperti ini harus siap Anda hadapi.

Solusinya, Anda harus menentukan proses pemesanan yang praktis bagi pembeli, tapi juga efisien untuk bisnis Anda. Misalnya, dengan menggunakan GoFood yang dapat diakses dari aplikasi GoBiz, pembatalan pesanan oleh pelanggan bisa dihindari oleh sistem.

Dengan demikian, Anda tak perlu khawatir lagi! Satu kendala dalam berwirausaha bisa beres karena GoFood!

4. Risiko penipuan

Semua usaha, baik itu usaha online maupun usaha offline, pasti memiliki risiko. Salah satunya ialah risiko penipuan, misalnya seperti pesanan fiktif dan modus pembobolan data yang mengatasnamakan pihak-pihak tertentu.

Nah, untuk itu, sebagai pemilik usaha tentu harus lebih waspada. Ayo, ikut JAGA agar kegiatan usaha jadi lebih aman! Tahukah Anda apa itu JAGA?

J = Jangan transfer uang ke siapa pun

A = Amankan data usaha dan data pribadi (jangan berikan kode OTP, 16 digit nomor kartu debit/kredit, 3 digit CVV, kode PIN, password, dan sebagainya)

G = Gunakan fitur peran pengguna di GoBiz demi melindungi data usaha

A = Adukan hal mencurigakan lewat menu Bantuan pada aplikasi GoBiz

Baca artikel “Hindari Penipuan yang Mengatasnamakan GoBiz/Gojek Indonesia” untuk info selengkapnya, ya!

5. Modal yang kecil

Usaha tidak bisa berkembang apalagi beroperasi tanpa adanya modal yang cukup. Terutama bagi Anda yang baru mulai jualan online, masih sulit untuk mendapatkan keuntungan dan balik modal.

Banyak penjual yang bingung bagaimana mendapatkan tambahan modal supaya bisnis bisa terus berjalan dan melayani pembeli. Lantas, apa solusinya?

Apabila Anda sudah terdaftar sebagai Mitra Usaha Gojek, cukup buka saja aplikasi GoBiz dan pilih layanan GoModal untuk mendapatkan pinjaman usaha hingga Rp150 juta. Prosesnya online, cepat, dan aman dengan persyaratan yang mudah untuk Anda ikuti. Cicilannya pun bisa Anda lakukan setiap hari lewat aplikasi GoBiz! Klik di sini untuk info lebih lengkap.

6. Minim pengetahuan bisnis

Masih banyak orang yang jualan online hanya karena ingin ikut-ikutan tren. Apa pun itu alasan Anda berjualan online, mungkin saja Anda tidak memulainya dengan pengetahuan bisnis yang memadai.

Tidak perlu berkecil hati, kok. Bukan berarti usaha sukses itu hanya bisa dimiliki orang-orang yang punya gelar sarjana di Jurusan Bisnis, Anda pun bisa mengasah kemampuan bisnis dengan bergabung ke komunitas bisnis! Di dalam komunitas bisnis, Anda bisa mendapatkan banyak ilmu, bertukar pikiran, serta menjalin relasi dengan sesama pemilik usaha.

Selain itu, Anda juga bisa belajar mandiri lewat berbagai artikel mengenai usaha dari blog, seperti Pusat Pengetahuan. Asyiknya dapat ilmu cuma-cuma! Jangan dilewatkan, ya!

7. Pelanggan direbut kompetitor

Satu kendala dalan berwirausaha adalah sengitnya kompetisi. Meski Anda yakin bahwa produk atau jasa Anda sudah yang terbaik atau unggul dari kompetitor, tetap saja ada faktor-faktor lain yang bisa menarik pelanggan Anda untuk berpindah hati. Yuk, jangan mau kalah dengan usaha lain!

Baca juga: Kompetitor Meniru Produk Anda? Ini 10 Hal yang Bisa Dilakukan

Segera rancang inovasi baru yang kiranya bisa menarik kembali perhatian pelanggan dan calon pembeli baru. Lakukan juga analisis kompetitor untuk cari tahu apa saja kelebihan dan kelemahan mereka yang bisa Anda manfaatkan. Satu lagi, selalu berusaha untuk memberikan kualitas terbaik, ya!

Nah, itulah dia 7 cara mengatasi kendala dalam berwirausaha yang bisa Anda terapkan. Semoga berhasil!

Jika Anda menyukai artikel ini silakan tinggalkan komentar dengan pilihan dibawah!

Read more about:

7 kendala saat akan mulai merintis usaha dan solusinya – Masalah, hambatan tantangan serta cobaan terberat dalam berbisnis adalah waktu awal kita ingin memulainya. Jika kita menemukan cara untuk mengatasi hambatan awal berwirausaha, jalan selanjutnya akan terasa lebih mudah. Ibarat hendak mendaki gunung, puncak menjulang kadang membuat kita ragu, apakah kita sanggup mencapainya? Tapi setelah membulatkan tekad, toh akhirnya tercapai juga

Kesulitan apa saja yang sering dialami calon pengusaha muda ketika hendak memulai mendirikan perusahaan? Bagaimana cara mengatasi masalah dalam berwirausaha tersebut?

rintangan yang harus didilewati ketika memulai bisnis baru

Tiap calon pebisnis pemula memiliki problematika masalah berbeda. Tapi secara umum, setidaknya ada 7 contoh penyakit bisnis yang jadi hambatan. Masalah-masalh ini sering menyebabkan orang akhirnya gagal mewujudkan impian berwiraswasta sendiri. Salah satu atau malah semuanya dari 7 kendala ini mungkin jadi problem persoalan Anda juga?

  1. Perasaan khawatir / takut gagal
  2. Tidak punya modal cukup
  3. Tidak punya skill atau kemampuan dalam berbisnis
  4. Tidak ada tempat untuk membuka usaha
  5. Takut meninggalkan pekerjaan
  6. Bingung mau berbisnis apa
  7. Malas

Nah, setelah ketemu penyakitnya, sekarang kita fokus mencari cara mengobatinya. Pelan-pelan saja. Kita diagnosa satu persatu untuk menyelesaikan hambatan yang paling sering dialami pengusaha muda pemula

Berikut tips singkat menemukan jalan keluar bagi kamu yang punya ambisi membangun start-up bisnis.

Masalah utama yang paling sering terjadi dalam kewirausahaan adalah dihantui perasaan takut gagal secara berlebihan. Pada prinsipnya, ketakutan dan keberanian merupakan sifat alamiah manusia. Semua orang pasti pernah merasa takut, khawatir atau ragu saat hendak melakukan sesuatu. Demikian juga ketika ingin mengawali bisnis. Bayang-bayang kegagalan kerap bikin calon pengusaha takut duluan sebelum mencoba

Tidak ada yang salah dengan perasaan khawatir mengalami kegagalan. Apalagi jika sebelumnya belum pernah berkenalan dengan dunia bisnis. Hal ini juga pernah dialami oleh sebagian besar para pengusaha yang sekarang sukses menjalankan roda bisnisnya.

Takut gagal tidak selalu punya konotasi negatif. Perasaan was-was akan membuat kita lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan. Tapi jangan jadikan itu sebagai tembok penghalang jalan sukses kita

Bagaimana cara menghilangkan perasaan takut gagal?

  1. Berpikirlah dengan logika terbalik. Bagaimana jika ternyata bisnis kita berhasil? Bagaimana caranya kita menghabiskan uang dari hasil laba keuntungan bisnis kita tersebut?
  2. Sentuh harga diri kita. Jika tetangga sebelah anak tukang becak yang hanya lulusan SMP saja bisa sukses berbisnis, mengapa kita takut? Gengsi dong say!
  3. Bergaul dengan orang yang optimis. Dapatkan energi positif dari bacaan dan tontonan inspiratif dan kurangi baca berita provokatif. Contohnya baca kisah sukses walt disney

Intinya bagaimana kita memaintaint diri kita sendiri untuk memacu keberanian. Karena ketakutan adalah musuh terbesar yang harus dilawan habis-habisan. Tanpa keberanian memulai, sampai lebaran monyet juga tidak akan pernah mencapai impian

Untuk mengatasi kurangnya modal (masa iya tak punya modal sama sekali?), berikut ini beberapa alternatif solusinya:

  1. Pakai apa yang sudah kita punya sebagai modal awal. Contohnya motor, handphone, tabungan... Dan yang paling penting dengkul!!
  2. Pilih bisnis yang tak perlu banyak modal uang. Contohnya: dropship yang hanya butuh hape sama koneksi internet. Makelar tanah, mobil, motor yang cukup modal banyak relasi
  3. Bekerja dulu di bidang yang sesuai dengan bisnis yang anda rencankan. Contoh: Jika anda ingin membuka bengkel las, carilah kerja di bengkel las. Dengan cara ini kita akan mendapatkan keuntungan ganda. Selain menerima gaji untuk modal kelak, kita juga bisa belajar seluk beluk bisnis jasa las yang sangat berguna saat nanti resmi membuka usaha sendiri
  4. Pinjam modal alias utang pada saudara, teman atau bank. Catatan: untuk memulai usaha yang sifatnya coba-coba, hindari kredit dari bank apalagi rentenir yang harus diangsur dan berbunga. Resikonya cukup besar. Paling aman ya minta ortu atau calon mertua
  5. Cari investor. Presentasikan apa keuntungannya jika mereka mau mendanai proyek bisnis anda. Ini dapat anda lakukan jika ide bisnis anda sudah terencana secara matang dan terkonsep dengan jelas baik sistem manajemen maupun prospek pemasarannya. Logikanya, mana ada investor yang mau diajak kerja sama jika proposalnya saja amburadul?

Dan masih banyak cara mendapatkan modal awal guna membangun usaha baru. Penjelasan detailnya bisa baca tips ini: Cara mencari modal usaha

Selain modal, kemampuan skill termasuk ketrampilan dan pengalaman sebenarnya merupakan faktor utama dalam mengelola sebuah usaha. Namun jangan khawatir, jika anda belum punya skill berbisnis, ada cara lain untuk mengakalinya

  1. Kursus atau belajar secara otodidak lewat buku, majalah, website maupun forum diskusi online di internet. Banyak tips dan tutorial bisnis yang bisa didapat secara gratis. Contohnya: ya di blog ini 👌
  2. Rajin ikut seminar dan pelatihan kewirausahaan. Bisa juga minta diajari langsung oleh kenalan yang sudah lama berkecimpung dalam dunia wiraswasta.
  3. Gunakan skill orang lain. Cari orang yang ahli di bidangnya dan rekrut sebagai manajer untuk mengelola bisnis anda. Catatan: Ini bisa dilakukan jika anda punya uang untuk modal sekaligus menggaji karyawan.
  4. Jika anda tak punya uang untuk kursus atau membayar pegawai, gunakan cara seperti yang sudah dijelaskan di atas yaitu bekerja dulu sambil menyerap ilmu pada perusahaan lain. 

Hambatan bagi orang yang ingin mendirikan usaha adalah terbentur masalah belum memiliki tempat usaha strategis. Sebenarnya banyak pilihan lokasi usaha untuk disewa. Masalahnya, lokasi strategis dan ramai itu sudah pasti harga sewanya sangat mahal. Sedangkan modal saja pas-pasan, apalagi buat sewa tempat?

Santai. Inilah solusinya jika anda mengalami masalah belum memiliki tempat usaha.

  1. Manfaatkan tempat tinggal. Bisa rumah sendiri maupun kontrakan bisa dijadikan tempat untuk membuka usaha. Bahkan jika tinggalnya di kolong jembatan sekalipun! Ini karena tidak semua bisnis itu butuh lokasi strategis
  2. Pilih jenis bisnis yang bisa dilakukan di mana saja. Contohnya: Bisnis online, makelar, jasa servise panggilan, jasa ojek, pemborong bangunan.
  3. Ajak kerja sama orang yang punya tempat strategis namun tak dimanfaatkan alias nganggur. Tawarkan pembagian keuntungan sebagai ganti uang sewa. Atau jika perlu pinjam tempatnya secara gratis (bisa dengan macarin atau nikahin anaknya mungkin hehehe)
  4. Ajukan permohonan pada instansi pemerintah yang punya lahan kosong untuk dijadikan lokasi bisnis. Cara ini memang tidak mudah. Butuh “kelicinan” birokrasi dan kenalan “orang dalam.” Tapi tak ada salahnya dicoba bukan?
  5. Memanfaatkan “lahan kosong tak bertuan” secara non permanen. Cara ini biasa dipakai oleh pedagang di pinggir jalan dengan sistem bongkar pasang. Contohnya penjual buah, makanan, jas hujan, helm serta PKL lain. Resikonya ya diuber-uber satpol PP
  6. Gunakan armada mobile (pick up, sepeda motor) sehingga bisa berpindah-pindah tempat usaha. Contohnya: jual alat rumah tangga keliling, jual tahu bulat dll. Jika tak puya kendaraan, gunakan pundak dan dengkul untuk memikul barang dagangan anda seperti pedagang jaman Majapahit dulu (tak segitunya kelees... ) 

Wah, ini nih dilema terbesar bagi karyawan yang ingin banting stir jadi juragan. Apalagi yang punya jabatan mentereng dengan gaji tinggi di perusahaan bonafid. Problem terberat apabila sudah berkeluarga. Jarang ada orang yang berani nekad resign dari tempat kerja dan mengambil resiko besar untuk berbisnis.

Bagi anda yang punya kasus begini, berikut ini bisa jadi solusi jalan tengahnya. Selengkapnya baca di: Tips berbisnis sampingan buat karyawan

Mulai dari bisnis sampingan terlebih dahulu. Cari usaha yang bisa dilakukan di sela waktu bekerja. Jadi you bisa berwiraswasta tanpa meninggalkan pekerjaan. Nanti jika bisnisnya sudah jalan dan jelas menjanjikan laba lebih besar dari gaji tiap bulan yang diterima, lebih baik fokus menekuni bisnis.

Rekrut tenaga profesional untuk menangani bisnis kita seperti sudah dijelaskan sebelumnya. Mungkin ini sedikit beresiko jika orang kepercayaan kita berbuat curang. Cara mengatasinya adalah menerapkan sistem pengawasan berupa laporan operasional dan keuangan. Jika ada indikasi mencurigakan dari pembukuan, anda bisa memperingatkan atau memecatnya dan mencari kandidat baru sebagai penggantinya.

Kebanyakan pilihan akan membuat kita bingung. Ingin buka startup ecommerce, tapi kelihatannya bisnis jasa perhotelan lebih prospektif. Mau terjun ke bisnis otomotif tapi kok banyak pesaingnya. Tertarik bidang bisnis teknologi, namun ragu: Nokia dan Blacberry saja bangkrut, apalagi pendatang baru. Usaha jasa catering kayaknya cocok karena saya jago masak..., tapi masa iya bisnis begituan? Kalau diketawain orang gimana? Aduh, bingung! Pusing! Bete! Galau!

Tenang saja. Agar tidak bingung memilih jenis usaha apa yang sekiranya cocok, kita bisa menggunakan pendekatan ini:

  1. Bidang usaha apa yang paling kita minati?
  2. Jenis bisnis apa yang paling kita kuasai?
  3. Bisnis apa yang kira-kira prospek jangka panjangnya bagus?
  4. Berapa budged modal yang bisa kita dapatkan?
  5. Dimana bisnis kita akan dijalankan?

Uraian lengkap dari hal diatas silahkan klik link ini: 5 pertimbangan menentukan jenis usaha

Malas! Satu kata yang bikin Indonesia tidak akan pernah maju. Kalau sudah ngomongin soal penyakit malas, dokter paling jago di dunia tidak akan pernah bisa menyembuhkannya

Jangan khawatir, kami akan membantu mengubah sifat malas kamu jadi senjata ampuh buat meraih bisnis. Kamu tak perlu menghilangkan kebiasaan malas tersebut. Tak apa terus dipelihara. Tapi dengan konteks yang berbeda:

Caranya, ubahlah arti kemalasan tersebut dengan:

  1. Malas jadi orang miskin terus menerus
  2. Malas dihina cewek incaran gara-gara ngapel jalan kaki doang
  3. Malas bikin malu keluarga
  4. Malas tiap hari tidur melulu, bikin boring!
  5. Malas lihat banyak pengangguran tidak punya pekerjaan
  6. Malas nunggu kebijakan pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan bagi masyarakat Indonesia
  7. Malas jadi bawahan orang lain

Jenis kemalasan inilah yang dibutuhkan oleh calon entrepreneur sejati dalam membangun kerajaan bisnisnya. Jadi, siapa bilang malas itu identik dengan sifat buruk? Jika mampu memanfaatkan “the power of malas” tersebut, saya yakin kalian bakal jadi orang sukses!

“Kesuksesan tidak selalu berawal dari kesempatan, tapi lebih pada niat pelaku. Waspadalah... Waspadalah!” kata-kata bijak Bang Napi
Kesimpulan: Tidak ada masalah tanpa solusi. Sepelik apapun hambatan awal yang kita hadapi ketika hendak merintis bisnis dari nol, pasti ada cara pemecahan. Seperti kata pepatah, dimana ada usaha disitu ada jalan keluar. Punya alasan lain untuk menunda peluang di depan mata?

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA