Dalam proses perekayasaan PELAPORAN KEUANGAN tujuan negara dijabarkan dalam

You're Reading a Free Preview
Pages 7 to 12 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 17 to 24 are not shown in this preview.

Berdasarkan bagan proses perekayasaan pelaporan keuangan diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Tujuan ekonomi dan sosial negara dijabarkan dalam pelaporan keuangan dengan

maksud agar tujuan akuntansi secara tidak langsung juga akan membantu tercapainya tujuan negara.

b. Proses pertimbangan mencakup konsep dasar yang diperlukan untuk menjamin agar

tujuan pelaporan keuangan tercapai. Tujuan mendasar proses pertimbangan tersebut adalah untuk memudahkan pengguna informasi keuangan mengetahui kegiatan operasional perusahaan melalui berbagai simbol dalam bentuk stataemen keuangan, tanpa harus menyaksikan secara langsung sistem operasional perusahaan. c. Setelah melakukan proses pertimbanagn logis melalui perekayasaan, maka dituangkan dalam bentuk rerangka konseptual atau dokumen resmi hasil perekayasaan. Hal ini sejalan dengan apa yang ditegaskan FASB dalam Suwardjono, FASB banyak memanfaatkan rerangka konseptual karena memberikan landasan umum dan penalaran dasar untuk mempertimbangkan keunggulan dan kelemahan berbagai alternatif pengembangan standar akuntansi Suwardjono, 2006,114. d. Media pelaporan hasil proses perekayasaan akuntansi adalah statemen keuangan dan pelaporan keuangan. e. Informasi akuntansi dapat bermanfaat oleh pengguna tanpa harus menyaksikan secara langsung operasi fisis perusahaan. Pedoman dalam penyusunan rerangka konseptual dapat ditentukan secara resmi oleh badan yang berwenang atau pedoman yang baik dan yang telah dipraktekkan. Gabungan dari kedua pedoman tersebut membentuk rerangka pedoman operasional atau PABU. Alasan kriteria penyajian statemen keuangan adalah PABU bukan standar akuntansi keuangan adalah : o Tidak semua ketentuan perlakuan akuntansi telah dituangkan dalam bentuk standar akuntansi. o Dikhawatirkan kewajaran hanya ersifat formal bukan bersifat subtantif. Prinsip Akuntansi Standar Akuntansi Praktek yang tiak diatur dalam standar akuntansi Praktek Sehat Prinsip Akuntansi berterima umum PABU Tujuan Pelaporan Keuangan SFAC No 1 dan SFAC No 4 Kriteria Kualitas Informasi SFAC No 2 Pengukuran dan Pengakuan SFAC No 5 dan SFAC No 7 Elemen statemen Keuangan SFAC No 6 Memenuhi kriteria pengakuan Media pelaporan keuangan lainnya Informasi lain- lain Catatan statemen keuangan Informasi pelengkap Statemen keuangan o Ukuran kewajaran meruapakn suatu rerangka pedoman yang cukup komprehensif meliputi aspek teknis dan konseptual. Dalam rerangka konseptual terdapat berbagai definisi yang hampir sama, diantaranya prinsip akuantansi, standar akuntansi dan PABU, agar lebih jelas memahami hubungan ketiganya, maka terdapat dalam bagan dibawah ini . Gambar 3.2 Hubungan Prinsip Akuntansi, Standar Akuntansi, dan PABU diambil dari Suwardjono hal 123 Dari bagan hubungan antara prinsip akuntansi, standar akuntansi dan PABU diatas, dapat disimpulkan bahwa PABU tidak sama dengan standar akuntansi. Hal tesebut dapat dibedakan berdasarkan pengertian dari masing-masing pengertian pedoman tersebut. a. Prinsip Akuntansi adalah serangkaian konsep dan asumsi yang masih berbentuk gagasan akademik yang belum dipraktekan, namun memiliki potensi yang besar bila diterapkan. b. Standar Akuntansi ditetapkan sebagai rerangka konseptual oleh badan penyusun standar. c. PABU adalah suatu rerangka pedoman yang terdiri atas standar akuntansi dan sumber lain yang didukung berlakunya secara teoris maupun praktis. Jadi PABU merupakan gabungan dari definisi prinsip akuntansi dan standar akuntansi.

BAB 4 RERANGKA KONSEPTUAL

Full PDF PackageDownload Full PDF Package

This Paper

A short summary of this paper

30 Full PDFs related to this paper

Download

PDF Pack

Full PDF PackageDownload Full PDF Package

This Paper

A short summary of this paper

32 Full PDFs related to this paper

Download

PDF Pack

Alur cerita proses perekayasan pelaporan keuangan sebagai berikut :1.Tujuan negara dijabarkan dalam tujuan pelaporan keuangan,diharapkanpencapaiantujuanakuntansidapatmembantutercapainya tujuan negara.2.Adapunpertanyaanpertanyaanperekayasaanmelibatkanpertimbangan dan pemilihan berbagai gagasan tentang idoelogi,filosofi, paradigma, dan konsep dasar untuk menjamin agar tujuanpelaporan tercapai. Gagasan yang dipilih tentunya adalah gagasanyang cocok dengan lingkungan diterapkannya akuntansi agar hasilperekayasaan menjadi efektif sebagai alat.3.Konsep yang dijalannkan harus sesuai dengan standar akuntansi danacuan lainnya sehingga membentuk prinsip akuntansi berterimaumum ( PABU ).4.Hasil dari perekayasaan pelaporan keuangan diberitakan melaluimedia informasi, agar dapat dimengerti oleh para pemakai informasilaporan keuangan tersebut.Pada dasarnya proses perekayasaan ini adalah proses untuk menjawabpertanyaan mendasar yaitu bagimana suatu kegiatan operasi perusahaandisimbolkan dalam bentuk statemen keuangan sehingga orang yang ditujudapat membayangkan operasi perusahaan secara finansial tanpa harusmenyaksikan secara fisis operasi perusahaan.

B.Perekayasaan Sebagai Proses DeduktifSebagai penalaran dedukatif-normatif, hendriksen (1982) menguraikanaspek-aspek yang harus dipertimbangkan dalam proses perekayasaan untukmenghasilkan rerangka teoretis akuntansi yaitu :1.Pernyataan postulat yang menggambarkan karakteristik unit-unit usaha(entitas pelapor ) dan lingkugannya.2.Pernyataan tentang tujuan pelaporan keuangan yang diturunkan daripernyataan postulat.3.Evaluasi tentang kebutuhan informasi oleh pihak yang dituju (pemakai)dan kemampuan pemakai untuk memahami, menginterpretasi, danmenganalisis informasi yang disajikan.4.Penentuan atau pemilihan tentang apa yang harus dilaporkan.5.Evaluasitentangpengukurandanprosespenyajianuntukmengkomunikasiinformasitentangperusahaandanlingkungannya.6.Penentuan dan evaluasi terhadap kendala-kendala pengukuran dandeskripsi unit usaha beserta lingkungannya.7.Pengembangandanpenyusunanpernyataanumum(generalproposisition)yang dituangkan dalam bentuk suatu dokumen resmiyang menjadi pedoman umum dalam menyusunan standar akutansi.8.Perancang bagunan struktur dan sistem informasi akuntansi (produser,metoda, dan teknik) untuk menciptakan, menangkap, mengolah,meringkas, dan menyajikan informasi desuai dengan standar atauprinsip akutansi berterima umumC.Siapa MerekayasaProses perekayasaan bukan suatau upaya perseorangan (one-man show)tetapi merupakan upaya tim yang melibatkan berbagai disiplin intelektual dan

kekuatan politik mengingat perekayasaan tersebut merupakan suatu prosesyang serius yang hasilnya berdampak luas dan panjang. Oleh karena itu,badan legislatif pemerintah (dalam hal ini DPR atau bahkan MPR)mempunyai peran penting dalam hal ini mengingat rerangka konseptualmempunyai fungsi semacam undang-undang dasar (konstitusi).

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

End of preview. Want to read all 22 pages?

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document