Darah yang banyak mengandung oksigen terdapat dalam pembuluh darah yang mengalirkan darah dari

Ketahui juga kondisi yang dialami jika terdapat kelainan di pembuluh darah ini

Beberapa jenis arteri, seperti aorta dan arteriol membawa darah kaya oksigen ke seluruh tubuh agar dapat berfungsi dan bekerja dengan baik. Namun, berbeda dengan arteri pulmonalis, yang hanya membawa darah deoksigenasi (tidak mengandung oksigen).

Sistem sirkulasi tubuh sangat penting dalam mempertahankan kehidupan setiap orang.

Fungsi utamanya adalah menyebarkan oksigen dan nutrisi ke semua sel-sel tubuh agar dapat berfungsi, serta mengangkut zat limbah seperti karbon dioksida.

Baca Juga: Cara Mengetahui Kehamilan Lewat Denyut Nadi, Memangnya Bisa?

Apa itu Arteri Pulmonalis?

Darah yang banyak mengandung oksigen terdapat dalam pembuluh darah yang mengalirkan darah dari

Foto: unsplash.com/averey

Arteri pulmonalis merupakan salah satu jenis pembuluh nadi yang membawa darah dari bilik kanan jantung ke paru-paru.

Jenis pembuluh nadi ini sama seperti semua pembuluh nadi yang bertugas memompa darah dan bergerak menjauhi jantung.

Namun, berbeda dengan pembuluh nadi lain yang membawa darah dengan konsentrasi oksigen yang tinggi, arteri satu ini membawa darah yang sudah tidak mengandung oksigen, atau memiliki kadar oksigen yang rendah.

Fungsi Arteri Pulmonalis

Fungsi dari arteri pulmonalis adalah untuk mengganti kandungan karbon dioksida dengan uap air dalam darah untuk menjadi oksigen.

Peran khusus dari arteri pulmonalis adalah untuk membawa darah yang rendah oksigen dan karbon dioksida ke kapiler paru-paru di mana pertukaran ini terjadi.

Ketika darah diperkaya dengan oksigen dan dibersihkan dari limbah karbon dioksida, darah mengalir kembali melalui vena pulmonalis ke ventrikel kanan jantung.

Dari sana, darah dipompa ke ventrikel kiri dan akhirnya disebarkan melalui aorta ke arteri yang membawa darah kaya oksigen ke seluruh tubuh.

Baca Juga: Cara Menghitung Denyut Nadi Maksimal, Berapa Angka yang Ideal?

Cara Kerja Arteri Pulmonalis

Darah yang banyak mengandung oksigen terdapat dalam pembuluh darah yang mengalirkan darah dari

Foto: unsplash.com/averey

Arteri pulmonalis bekerja dengan bagian lain dari jantung tubuh untuk membantu darah tersebar melalui paru-paru.

Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut cara kerja arteri pulmonalis:

1. Ventrikel Kanan

Ventrikel kanan bawah jantung (bilik) mengalirkan darah rendah oksigen ke arteri pulmonalis utama (batang paru).

2. Katup Pulmonal

Katup pulmonal adalah salah satu dari empat katup jantung, dan berperan sebagai “gerbang” yang membuka dan menutup untuk mengamankan aliran darah ke depan.

Katup pulmonal terbuka untuk membiarkan darah yang rendah oksigen mengalir keluar dari jantung dan masuk ke arteri pulmonalis dalam perjalanannya ke paru-paru untuk mendapatkan oksigen.

Saat tertutup, katup pulmonal menahan darah agar tidak mengalir mundur ke jantung.

Baca Juga: Bahaya Arteriosklerosis, Pengerasan Pembuluh Darah yang Bisa Sebabkan Serangan Jantung dan Stroke

3. Arteri Pulmonalis Utama

Arteri pulmonalis utama atau batang paru membelah setelah keluar dari ventrikel kanan bawah jantung.

Cabang arteri pulmonalis kanan pergi ke paru-paru kanan. Cabang kiri pergi ke paru-paru kiri.

Dari sini, arteri pulmonalis bercabang menjadi banyak pembuluh darah yang lebih kecil dan akhirnya mencapai kapiler yang mengelilingi alveolus tempat pertukaran gas berlangsung.

4. Vena Pulmonalis

Vena melakukan pekerjaan yang berlawanan dengan arteri pulmonalis dan mengumpulkan darah beroksigen dan membawanya dari paru-paru kembali ke jantung.

Setiap paru-paru memiliki dua vena pulmonalis yang mengantarkan darah ke bilik kiri atas jantung atau atrium.

Baca Juga: Pak Ogah 'Si Unyil' Alami Stroke Iskemik atau Penyumbatan Pembuluh Darah di Otak, Simak Penjelasannya!

5. Atrium Kiri

Atrium ini mengirimkan darah beroksigen ke ventrikel kiri bawah jantung.

6. Ventrikel Kiri

Ruang kiri bawah jantung memompa darah yang kaya oksigen kembali ke tubuh.

Setelah melewati jaringan dan mengirimkan oksigen, vena sistemik mengumpulkan darah dan membawanya kembali ke jantung kanan dan kemudian siklus dimulai kembali.

Baca Juga: Serba-serbi USG Doppler, Bisa Deteksi Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

Kondisi yang Dapat Terjadi Jika Ada Kelainan pada Arteri Pulmonalis

Darah yang banyak mengandung oksigen terdapat dalam pembuluh darah yang mengalirkan darah dari

Foto: rtmagazine.com

Melansir dari Very Well Health terdapat dua kondisi utama yang dapat terjadi pada arteri pulmonalis orang dewasa, yaitu emboli paru dan hipertensi arteri pulmonal.

Hipertensi arteri pulmonal adalah penyakit langka yang dapat berkembang dari waktu ke waktu, dan emboli paru merupakan pembekuan darah di arteri paru-paru, dan merupakan keadaan darurat medis.

1. Emboli Paru

Emboli paru adalah suatu kondisi di mana gumpalan darah bersarang di arteri pulmonalis dan menghalangi aliran darah ke paru-paru.

Berdasarkan penelitian di Multidisciplinary Respiratory Medicine emboli paru merupakan kondisi yang berpotensi mengancam jiwa, dan sulit didiagnosis pada beberapa pasien.

Misdiagnosis (salah diagnosis) sering terjadi terutama pada pasien usia lanjut.

Meskipun begitu, kondisi ini memiliki beberapa gejala yang perlu diperhatikan, seperti:

  • Sesak napas yang tiba-tiba
  • Sakit di dada dan punggung
  • Batuk
  • Dahak berdarah
  • Keringat berlebihan
  • Pusing
  • Bibir atau kuku biru
  • Kehilangan kesadaran

Emboli paru dapat terjadi ketika gumpalan darah terbentuk di pembuluh darah (seperti di kaki) dan berjalan melalui jantung, yang pada akhirnya bersarang di arteri pulmonalis.

Faktor risiko dari kondisi ini termasuk gangguan pembekuan darah, kanker, dan imobilitas fisik yang berkepanjangan.

Baca Juga: Fakta Penyakit Penyumbatan Pembuluh Darah yang Dialami Ustaz Yusuf Mansur

2. Hipertensi Arteri Pulmonal

Kondisi ini merupakan jenis hipertensi yang langka dan ditandai dengan adanya penyempitan, pengerasan, dan penebalan arteri di dalam dan di sekitar paru-paru.

Kondisi ini dapat menyebabkan kelelahan, sesak napas hemoptisis (batuk darah), dan kaki bengkak.

Hipertensi arteri pulmonal dapat terjadi tanpa penyebab yang diketahui.

Untuk faktor risikonya termasuk skleroderma atau penyakit jaringan ikat lainnya, paparan toksin, dan sirosis hati.

Kondisi ini progresif dan dapat mengakibatkan gagal jantung berat dan kecacatan karena intoleransi aktivitas fisik.

Untuk mengatasinya, mengonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter dapat memperlambat perkembangan hipertensi arteri pulmonal.

Terapi khusus juga diperlukan untuk mengatasi kondisi ini. Hal tersebut dijelaskan dalam penelitian pada tahun 2019, yang diterbitkan di Nagoya Journal of Medical Science.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa rehabilitasi fisik dan paru dapat mengobati dan meningkatkan kualitas hidup pada pasien penderita hipertensi arteri pulmonal, serta meningkatkan kapasitas berolahraga

Demikian informasi tentang arteri pulmonalis. Semoga pembuluh darah di tubuh kita senantiasa sehat selalu, ya Moms!

  • https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Organ%20Jantung-BPSMG/materi2.html#:~:text=Arteri%20pulmonalis%20yakni%20arteri%20yang,air%20dalam%20darah%20menjadi%20oksigen.&text=Katup%20aorta%20adalah%20katup%20yang%20memisahkan%20antara%20ventrikel%20kiri%20dan%20aorta.
  • https://www.verywellhealth.com/pulmonary-artery-anatomy-1763912
  • https://my.clevelandclinic.org/health/articles/21486-pulmonary-arteries
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3878229/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6433622/

Sistem peredaran darah manusia memiliki peran yang sangat penting bagi tubuh. Tidak hanya mengalirkan nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh, sistem ini juga berperan dalam proses metabolisme.

Sistem peredaran darah manusia, atau yang disebut sistem kardiovaskular, terdiri dari berbagai organ yang memiliki fungsinya masing-masing. Fungsi utama sistem peredaran darah adalah mengedarkan oksigen, nutrisi, dan hormon ke seluruh sel dan jaringan tubuh.

Darah yang banyak mengandung oksigen terdapat dalam pembuluh darah yang mengalirkan darah dari

src="https://human.biodigital.com/viewer/?be=4jhF&ui-info=true&ui-search=true&ui-undo=true&ui-fullscreen=true&ui-nav=true&ui-tools=true&ui-help=true&ui-chapter-list=false&ui-label-list=true&ui-anatomy-descriptions=false&ui-tutorial=false&ui-loader=circle&ui-whiteboard=true&ui-layers=true&ui-anatomy-labels=true&disable-scroll=false&uaid=HHgH9&paid=o_37beb557" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen" style="width: 100%;min-height: 400px;">

Selain itu, sistem peredaran darah manusia berfungsi untuk mengalirkan sisa proses metabolisme berupa karbon dioksida untuk dikeluarkan melalui paru-paru dan menjaga suhu tubuh tetap stabil.

Jadi, bisa dikatakan bahwa sistem peredaran darah manusia berperan penting dalam mempertahankan kinerja dan fungsi berbagai sistem organ di dalam tubuh.

Kenali Berbagai Organ dalam Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem peredaran darah manusia tersusun atas berbagai organ yang memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Berikut adalah organ-organ yang termasuk dalam sistem peredarah darah manusia:

1. Jantung

Jantung merupakan salah satu organ vital dalam tubuh manusia yang berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung terletak di bagian kiri rongga dada, tepatnya di bagian belakang sisi kiri tulang dada. Ukuran jantung orang dewasa kira-kira sebesar kepalan tangan.

Di dalam jantung, terdapat empat ruangan yang terbagi menjadi dua bilik (ventrikel) dan dua serambi (atrium). Serambi dan bilik kiri jantung berisi darah bersih yang kaya oksigen, sedangkan bilik dan serambi kanan berisi darah kotor.

Empat ruangan di dalam jantung juga dilengkapi empat katup yang berfungsi untuk mencegah terjadinya aliran balik darah saat dipompa.

2. Pembuluh darah

Pembuluh darah adalah bagian dari sistem peredaran darah yang berfungsi untuk mengedarkan darah dari jantung ke berbagai organ dan jaringan tubuh maupun sebaliknya. Ada dua jenis pembuluh darah di dalam tubuh, yaitu:

  • Arteri, yaitu pembuluh darah yang bertugas membawa darah kaya akan oksigen dari jantung menuju seluruh jaringan dan organ tubuh, kecuali pembuluh arteri pulmonalis
  • Vena, yaitu pembuluh darah yang berfungsi untuk membawa darah dari seluruh tubuh atau dari paru-paru untuk kembali ke jantung

3. Darah

Darah adalah komponen terpenting dalam sistem peredaran darah manusia. Darah berperan sebagai pembawa nutrisi, oksigen, hormon, dan antibodi ke seluruh tubuh. Tak hanya itu, darah juga mengangkut zat beracun dan sisa metabolisme, seperti karbon dioksida, untuk dikeluarkan dari tubuh.

Darah manusia terdiri atas beberapa bagian, yaitu:

  • Plasma darah merupakan cairan berwarna kekuningan yang mengandung berbagai zat penting, seperti antibodi, hormon dan protein.
  • Sel darah merah (eritrosit) bertindak sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksida.
  • Sel darah putih (leukosit) merupakan komponen utama dari sistem kekebalan tubuh. Sel darah ini berfungsi untuk mendeteksi keberadaan benda asing yang berbahaya, seperti zat beracun dan kuman, lalu melawannya agar tubuh terlindungi dari berbagai penyakit.
  • Keping darah (trombosit) dibutuhkan oleh tubuh untuk menunjang proses pembekuan darah saat terjadi luka atau cedera.

Mekanisme Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem peredaran darah manusia terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

Sirkulasi sistemik

Sirkulasi sistemik merupakan sirkulasi darah yang mengaliri seluruh tubuh. Sirkulasi ini berlangsung ketika darah bersih yang mengandung oksigen mengisi serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis, setelah melepaskan karbon dioksida di paru-paru.

Darah yang sudah berada di serambi kiri kemudian diteruskan ke bilik kiri jantung untuk disalurkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah utama (aorta).

Setelah itu, darah yang dipompa melewati aorta akan terus mengalir hingga ke bagian paling ujung di seluruh area tubuh. Darah lalu akan kembali menuju serambi kanan jantung untuk mengalami proses pembersihan darah.

Sirkulasi pulmonal

Sirkulasi pulmonal atau sirkulasi paru merupakan sirkulasi darah dari jantung menuju paru-paru dan sebaliknya. Sirkulasi ini berlangsung saat darah yang mengandung karbon dioksida dari sisa metabolisme tubuh kembali ke jantung melalui pembuluh vena besar (vena cava).

Selanjutnya, darah tersebut akan masuk ke serambi kanan dan diteruskan ke bilik kanan jantung. Setelah itu, darah akan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis untuk ditukar dengan darah kaya oksigen.

Darah yang kaya oksigen tersebut akan kembali ke serambi kiri jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh.

Sirkulasi koroner

Sama seperti organ tubuh lain, jantung juga membutuhkan asupan oksigen dan nutrisi agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Darah yang membawa nutrisi dan oksigen ke otot-otot jantung akan dialirkan melalui pembuluh arteri koroner.

Ketika pembuluh darah jantung tersumbat (aterosklerosis), aliran darah di jantung akan mengalami gangguan. Hal ini bisa membuat otot-otot jantung kekurangan oksigen dan nutrisi, sehingga fungsinya terganggu dan lama-kelamaan bisa menyebabkan terjadinya serangan jantung.

Gangguan pada Sistem Peredaran Darah

Aliran darah yang terganggu dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh, sehingga menimbulkan berbagai penyakit serius.

Gangguan pada sistem peredaran darah manusia ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari kelainan bawaan atau gangguan genetik, gaya hidup, hingga penyakit tertentu, seperti diabetes.

Berikut ini adalah beberapa macam gangguan atau penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah:

  • Hipertensi atau tekanan darah tinggi
  • Sumbatan pembuluh darah arteri (aterosklerosis)
  • Penyakit jantung koroner
  • Gagal jantung
  • Aneurisma aorta
  • Gangguan irama jantung atau aritmia
  • Henti jantung
  • Kelainan otot jantung atau lemah jantung (kardiomiopati)
  • Stroke
  • Penyakit arteri perifer
  • Emboli dan trombosis vena dalam
  • Penyakit jantung bawaan

Gangguan pada sistem peredaran darah merupakan kondisi berbahaya yang tidak bisa dianggap remeh. Jika tidak segera diobati, kondisi tersebut bisa menimbulkan komplikasi serius, seperti kerusakan organ dan bahkan kematian.

Oleh karena itu, penting bagi siapa saja untuk selalu menjaga kesehatan sistem peredaran darah dengan cara menerapkan pola hidup sehat dan menjalani pemeriksaan kesehatan ke dokter secara rutin.