Di bawah ini yang bukan termassuk dalam aspek panca gatra adalah

cara membedakan ujaran kebencian, isu provokatif dan hoax dengan informasi yang benar​

Indonesia pernah mengalami bentuk serikat yakni pada masa ... Dan ...​

Uraikan tentang sistem pemerintahan periode 1949-1950​

28. Dalam sistem kehidupan yang demokratis, hak dan kewajiban harusnya dilakukan dengan berprinsip pada....a. hak lebih dahulu daripada kewajiban b. k … ewajiban lebih dahulu daripada hakc. hak dan kewajiban harus seimbang d. laksanakan kewajiban sebaik-baiknyae. gunakan hak sebaik-baiknya16. Faktor sosial yang menjadi hambatan dalam pengakuan dan pelaksanaan hak asasi manusia di Indonesia adalah....a. masih dijumpai tindakan aparat yang bersikap diskriminatifb. masih menjadi terjadi konflik horizontal yang disebabkan oleh hal - hal sepelec. masih adanya aparat yang mengabaikan prosedur kerja yang sesuai dengan HAMd. keadaan geografis yang sangat luas sehingga menghambat komunikasie. tidak semua pejabat memliki pandangan yang sama tentang HAM7. Pengertian hak asasi manusia adalah... a. hak - hak yang dimiliki manusia dan dibawanya sejak kelahirannya dalam masyarakat ketika ia dewasab. hak - hak yang dimiliki oleh manusia dan dibawanya sejak kehadirannya di dalam masyarakatc. hak - hak yang dimiliki manusia dan dibawanya ketika ia dewasa dan menerjunkan diri dalam kehidupan masyarakatd. hak yang datang dari pemerintah negarae. hak - hak yang dimiliki oleh manusia karena ia bekerja dan berhasil mencapai kedudukan tertentu9. Setiap pengendara memiliki hak sama untuk menggunakan jalan raya. Meskipun demikian, dalam kondisi tertentu pengendara harus mendahulukan pengguna jalan lain seperti pejalan kaki, ambulans, atau mobil pemadam kebakaran. kondisi ini menunjukkan bahwa hak asasi yang dimiliki seseorang.... a. dapat dipenuhi secara mutlakb. dilaksanakan dengan tanggung jawabc. berbatasan dengan hak asasi orang lain d. pemberian pemerintah sebagai wakil rakyate. diikuti hak menjalankan kewajiban asasi manusia​

waktu dan tempat dan nama perumusan dasar negara indonesia yang di usulkan para pendiri bangsa di dalam sidang bpupki​

Berdasarkan cara menyampaikan pendapat atau aspirasi, demokrasi dibedakan menjadi demokrasi .... a.parlementer dan presidensial b.langsung dan tidak l … angsung c.formal dan material d.liberal dan proletarbantuin dongg​

Jenis Jenis Jawab: No. Date kekuasaan yang berlaku

vab: 10. Jelaskan yang dimaksud Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum! Jawab:........​

1. Pengertian hal asasi manusia yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 alinea 1 ... a. hak menikmati kehidupan sebagai bangsa yang merdekab. kemerde … kaan untuk menciptakan ketertiban duniac. kebebasan memeluk agama dan beribadahd. hak bekerja sama dengan bangsa manapun jugae. bebas dari kebodohan,kemiskinan, dan kemelaratan2. Peran serta masyarakat dalam menegakkan HAM ditunjukkan dengan...a. mengikuti organisasi politik tertentub. masuk dalam pemerintahc. turut aktif dalam kegiatan LSM tentang hak asasi manusiad. memberi kebebasan seluas-luasnya kepada orang laine. memberi hukuman terhadap seseorang yang melanggar HAM3. Hak asasi yg diatur dalam pembukaan UUD 1945 alinea pertama adalah...a. hak membentuk negarab. hak menjadi warga negarac. hak merdekad. hak menciptakan kesejahteraane. hak kebebasan berpendapat​

sebutkan nama nama presiden Indonesia dan kabintnya?​

KOMPAS.com – Selain trigatra, ada satu lagi komponen yang menyusun astagatra, yaitu pancagatra. Apabila trigatra berhubungan dengan aspek alamiah, maka pancagatra ini berhubungan dengan aspek sosial.

Dilansir dari laman resmi Perpustakaan Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia, dijelaskan, lima aspek sosial dalam pancagatra, yaitu:

Ideologi merupakan suatu sistem nilai dan kebulatan ajaran yang memberikan motivasi. Ideologi juga mengandung konsep dasar tentang kehidupan dicita-citakan oleh suatu bangsa.

Suatu ideologi umumnya bersumber dari suatu falsafah dan merupakan pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri. Bagi bangsa Indonesia, pancasila merupakan ideologi yang bersifat final.

Pancasila tidak bisa dirubah ataupun ditawar. Nilai-nilai yang ada pada pancasila bersumber dari nilai-nilai dasar budaya bangsa Indonesia yang sudah aja sejak ratusan tahun lalu.

Baca juga: Aspek Trigatra dalam Wawasan Nusantara

Sistem politik Indonesia disusun berdasarkan nilai-nilai yang ada pada ideologi pancasila dan konstitusi UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945.

Sistem politik Indonesia merupakan asas, haluan, usaha, serta kebijakan negara tentang pembinaan serta penggunaan potensi nasional, baik yang potensial maupun yang efektif secara totalitas untuk mencapai tujuan nasional.

Dalam sistem politik terdapat kegiatan politik, adapun kegiatan politik negara Indonesia dibagi menjadi dua jenis, yaitu politik dalam negeri dan politik luar negeri.

Aspek ekonomi berhubungan dengan kegiatan pemenuhan kebutuhan masyarakat, meliputi pengelolaan faktor produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa, serta usaha-usaha untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat dapat terlihat dari sistem perekonomian Indonesia yang disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

Baca juga: Budaya Politik: Definisi dan Tipe-Tipenya

Maksudnya adalah setiap warga negara Indonesia mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam menjalankan roda perekonomian dengan tujuan mensejahteraan bangsa.

Selain itu, Indonesia juga menerapkan sistem perekonomian kerakyatan, yaitu sistem ekonomi yang berbasis pada kekuatan ekonomi rakyat.

Dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan (2020) karya Damri dan Fauzi Eka Putra, dijelaskan bahwa aspek sosial berhubungan dengan pergaulan hidup masyarakat Indonesia di mana nilai-nilai kebersamaan, perasaan senasib, sepenanggungan, dan solidaritas merupakan unsur pemersatu.

Contoh bentuk aspek sosial adalah gotong royong yang identik dengan semangat persatuan dan kesatuan.

Sementara aspek budaya berhubungan dengan sistem nilai yang merupakan hasil hubungan manusia dengan cipta rasa dan karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama serta merupakan kekuatan pendukung penggerak kehidupan.

Salah bentuk aspek kebudayaan adalah kebudayaan nasional yang terbentuk dari interaksi berbagai kebudayaan lokal (kebudayaan suku bangsa).

Baca juga: Integrasi Sosial: Definisi dan Bentuknya

Aspek pertahanan dan keamanan berhubungan dengan upaya mempertahankan kedaulatan Indonesia dari berbagai ancaman dan gangguan. Upaya tersebut dilakukan dengan membangun sistem pertahanan yang kuat.

Dari segi pertahanan, Indonesia menggunakan sistem pertahanan semesta (sishanta) yang melibatkan seluruh sumber daya nasional. TNI sebagai komponen utama, sementara warga negara berperan sebagai komponen cadangan dan pendukung.

Jadi, upaya mempertahankan kedaulatan Indonesia dilakukan oleh semua komponen, tidak hanya TNI tetapi juga warga negara. Semua bersatu-padu untuk mempertahankan kedaulatan dan keutuhan wilayah negara Indonesia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

tirto.id - Trigatra dan pancagatra merupakan aspek penting dalam pembahasan topik Wawasan Nusantara. Dalam praktiknya, wawasan nusantara menjadi konsep bangsa Indonesia dalam melihat keutuhan nasional.

Secara etimologi Wawasan Nusantara berasal dari kata wawas yang berarti 'melihat' dan nusa yang berarti 'kepulauan'.

Sementara secara istilah, pengertian Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara guna mencapai tujuan nasional.

Wawasan nusantara pada hakekatnya mengandung konsep nilai persatuan kesatuan bangsa dan wilayah Indonesia, karena kondisi geografis yang terdiri dari ribuan pulau dan dihuni masyarakat dengan keberagaman adat, agama, serta budaya, berpotensi memicu perpecahan.

Sementara sebagai hasil perenungan filsafat tentang diri dan lingkungannya, Wawasan Nusantara mencerminkan dimensi pemikiran mendasar bangsa Indonesia yang mencakup 2 hal. Keduanya ialah dimensi kewilayahan sebagai realitas, dan dimensi kehidupan, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sebagai suatu fenomena hidup.

Di bawah ini yang bukan termassuk dalam aspek panca gatra adalah

Kedua dimensi pemikiran tersebut merupakan keterpaduan pemikiran dalam dinamika kehidupan di seluruh aspek kehidupan nasional yang berlandaskan Pancasila, demikian dikutip dari laman Kementerian Pertahanan.

Aspek-aspek Trigatra dan Pancagatra

Wawasan Nusantara merupakan landasan penting untuk Ketahanan Nasional. Adapun mengutip penjelasan di laman Lemhanas, Ketahanan Nasional sebagai konsepsi merupakan pisau analisis untuk memecahkan problem atau masalah kehidupan bangsa melalui pendekatan delapan aspek kehidupan nasional yang disebut dengan istilah Astagatra.

Singkatnya, Astagatra merupakan 8 aspek kehidupan nasional. Astagatra terdiri atas Trigatra yang mencakup tiga aspek alamiah bersifat statis. Sedangkan Pancagatra mencakup lima aspek sosial kemasyarakatan yang bersifat dinamis).

Baca juga: Apa Arti Chauvinisme, Sejarah, Dampak Beserta Contohnya?

Trigatra harus dikelola dengan baik untuk kepentingan bangsa. Aspek Trigatra ada 3, yakni aspek geografi, demografi (kependudukan), dan sumber kekayaan alam yang merupakan potensi dan modal bagi bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan.

Sementara aspek Pancagatra ada 5, yaitu aspek aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan aspek pertahanan keamanan. Aspek-aspek itu disingkat menjadi Ipoleksosbudhankam.

Berikut ini penjelasan detail setiap aspek trigatra dan pancagatra.

1. Aspek Trigatra

a. Gatra geografi negara

Lokasi dan posisi geografi Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas perairan dan daratan. Kepulauan Indonesia dikelompokkan menjadi empat gugusan, yaitu:

  • Gugusan Papua
  • Gugusan Kepulauan Maluku
  • Gugusan Kepulauan Sunda Kecil
  • Gugusan Kepulauan Sunda Besar.

Berdasarkan bentang alamnya geografi Indonesia dibagi menjadi tiga daerah berikut:

  • Dangkalan Sahul
  • Dangkalan Sunda
  • Daerah Peralihan.

Pembagian bentang alam di atas juga meliputi juga pembagian jenis flora dan fauna. Alam flora Indonesia dibagi menjadi tiga daerah lingkungan, yaitu:

  • Alam flora bagian timur
  • Alam flora bagian barat
  • Alam flora bagian tengah.

Alam fauna Indonesia juga dibedakan ke dalam tiga daerah lingkungan yaitu:

  • Fauna daerah Indonesia bagian timur
  • Fauna daerah Indonesia bagian barat
  • Fauna daerah Indonesia bagian tengah.

Selain itu, secara geografis, wilayah Indonesia di utara berbatasan dengan Malaysia, Thailand, Vietnam, Laut Cina Selatan, Filipina, dan Lautan Pasifik. Di selatan, wilayah Indonesia berbatasan dengan Australia, Timor Leste, dan Lautan Hindia.

Kemudian, di bagian barat, wilayah Indonesia berbatasan dengan India dan Lautan Hindia. Lalu, di sisi timur, wilayah Indonesia berbatasan dengan Papua New Guinea, dan Lautan Pasifik

b. Gatra keadaan dan kekayaan alam

Keadaan dan kekayaan alam Indonesia terdiri dari sumber dan potensi alam yang terdapat di ruang angkasa atau dirgantara, permukaan bumi, termasuk laut, dan di dalam bumi.

Menurut jenisnya, kekayaan alam dibedakan ke dalam delapan golongan, yaitu: flora; fauna; mineral; tanah; atmosfer; dirgantara; energi alam; air dan laut.

Sedangkan menurut sifatnya kekayaan alam dibedakan ke dalam tiga golongan, yakni: kekayaan alam yang dapat diperbaharui; kekayaan alam yang tidak dapat diperbaharui; dan kekayaan alam yang tetap.

c. Gatra keadaan dan kemampuan penduduk (demografi)

Seperti telah diketahui, penduduk dipahami sebagai sekelompok manusia yang menetap di suatu wilayah negara. Peran sekelompok manusia itu penting dalam mengupayakan penyelenggaraan ketertiban dan keamanan, serta pembangunan.

Maka itu, aspek demografi juga berpengaruh pada ketahanan nasional negara Indonesia. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan terkait demografi ialah jumlah populasi, komposisi, persebaran, dan kualitas penduduk.

2. Aspek Pancagatra

a. Gatra ideologi

Secara teoritis, ideologi bersumber dari suatu falsafah dan merupakan pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri. Bagi bangsa Indonesia, pancasila merupakan ideologi yang bersifat final, dan tidak dapat diubah lagi posisinya sebagai konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan.

Dalam hal ini, ideologi yang dimiliki oleh Indonesia adalah Pancasila. Nilai-nilai dasar Pancasila menjadi sumber aspirasi kehidupan politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan-keamanan

b. Gatra politik

Sistem politik negara Indonesia dirumuskan berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila dari ideologi pancasila dan konstitusi UUD 1945.

Politik bagi negara Indonesia adalah asas, haluan, usaha, serta kebijakan negara. Hal itu berkaitan dengan pembinaan, serta penggunaan potensi nasional, baik yang potensial maupun yang efektif, secara total untuk mencapai tujuan nasional.

c. Gatra ekonomi

Kegiatan ekonomi dipahami sebagai kegiatan yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pemenuhan tersebut meliputi, pengelolaan faktor produksi, distribusi, serta konsumsi barang dan jasa.

Kegiatan ekonomi disertai dengan usaha-usaha untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Di era globalisasi sekarang ini, negara Indonesia berupaya untuk terbuka terhadap perkembangan sistem perekonomian dunia.

Keterbukaan negara Indonesia diartikan sebagai upaya integrasi ekonomi nasional dengan ekonomi global khususnya untuk menjadi bagian integral dari sistem pasar internasional.

d. Gatra sosial-budaya

Tiap masyarakat memiliki empat unsur penting bagi eksistensi dan kelangsungan hidupnya. Empat unsur tersebut yaitu: Struktur sosial; Pengawasan sosial; Relasi sosial; Standar sosial.

Istilah sosial dipahami sebagai pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang berisi nilai-nilai kebersamaan, senasib sepenanggungan, dan solidaritas.

Sementara istilah budaya dipahami sebagai sistem nilai dari hasil cipta-rasa-karsa manusia yang

menumbuhkan gagasan-gagasan utama, dan menjadi kekuatan pendukung dalam menggerakkan kehidupan.

e. Gatra pertahanan-keamanan

Pertahanan-keamanan merupakan bidang kehidupan nasional Indonesia yang diupayakan untuk dapat melindungi kepentingan bangsa dan negara.

Hal tersebut ditujukan untuk mewujudkan kondisi kelangsungan hidup, perkembangan kehidupan bangsa, serta terpenuhinya hak dan kewajiban warga negara dalam rangka pencapaian tujuan nasional.

Pertahanan-keamanan NKRI dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan, dan menggerakkan seluruh potensi, dan kekuatan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi dengan TNI dan Polri sebagai kekuatan inti.

Di bawah ini yang bukan termassuk dalam aspek panca gatra adalah

Hubungan Trigatra dan Pancagatra

Merujuk penjelasan dalam modul pembelajaran SMA PKN berjudul Wawasan Nusantara Dalam Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia terbitan Kemdikbud, antara trigatra dan pancagatra terdapat hubungan timbal balik yang erat.

Hubungan tersebut dinamakan dengan korelasi dan interdependensi. Terdapat empat korelasi dan interdependensi antara trigatra dan pancagatra.

Pertama, pada hakikatnya, ketahanan nasional bergantung pada kemampuan bangsa dan negara. Kemampuan tersebut dalam hal ini adalah kemampuan mendayagunakan secara optimal trigatra atau gatra alamiah.

Dalam hal ini, gatra alamiah dijadikan modal dasar untuk menciptakan kondisi dinamis. Kondisi dinamis itu merupakan kekuatan dalam penyelenggaraan pancagatra atau kehidupan nasional.

Kedua, ketahanan nasional dipahami sebagai pemahaman yang holistik. Pemahaman ketahanan nasional yang holistik berarti, utuh, menyeluruh, dan terpadu. Hal itu berarti, terdapat hubungan antar-gatra secara keseluruhan dalam kehidupan nasional.

Ketiga, kelemahan dari salah satu gatra yaitu, dapat mengakibatkan lemahnya gatra lain. Hal ini dapat mempengaruhi kondisi secara keseluruhan. Sebaliknya, jika salah satu gatra memiliki kekuatan maka gatra lainnya dapat dimanfaatkan untuk memperkuat gatra lainnya yang lemah. Dengan begitu, kekuatan setiap gatra dapat mempengaruhi kondisi secara keseluruhan.

Keemoat, ketahanan nasional Indonesia bukan merupakan hasil dari ketahanan segenap gatranya, melainkan hasil dari suatu resultante keterkaitan yang integrative. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi-kondisi dinamis kehidupan bangsa di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, dan keamanan.

Baca juga: Mengenal Konsep Wawasan Nusantara, Hakikat, serta Asasnya

Baca juga artikel terkait WAWASAN NUSANTARA atau tulisan menarik lainnya Ega Krisnawati
(tirto.id - ega/add)


Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Addi M Idhom
Kontributor: Ega Krisnawati

Subscribe for updates Unsubscribe from updates