Tari Bondan yang sering menggunakan kendi boneka dan payung dinamakan dengan tari Bondan

Properti Tari Bondan – Tari tradisional Jawa yang menggambarkan kasih sayang yang diberikan oleh seorang ibu kepada anaknya sering disebut dengan tari Bondan Payung atau tari Bondan. Tari yang berasal dari Surakarta, Jawa Tengah ini diperankan oleh seorang atau beberapa kembang desa. Dengan melakukan gerak tari ini, akan terlihat kecakapan seorang gadis dalam mengurus suami dan mengasuh anak nantinya.

Sebagai seorang istri nantinya, seorang wanita tak hanya perlu untuk mempercantik diri tetapi juga harus terampil dalam mendidik, mengasuh, mengasihi dan melindungi anaknya. Selain itu juga harus menjadi istri yang baik bagi suaminya.

Properti Tari Bondan

Dalam sebuah pementasan atau pertunjukkan budaya, pasti membutuhkan properti untuk mendukung kesan yang diciptakan dari budaya tersebut terutama tari. Properti sendiri meliputi kostum juga atribut yang digunakan oleh para penari. Berikut ini adalah properti tari Bondan yang dibutuhkan untuk menggambarkan identitas penari dan tarian serta memperindah tampilan fisik para penari.

1. Payung kertas

Tari Bondan yang sering menggunakan kendi boneka dan payung dinamakan dengan tari Bondan

Payung kertas ini akan digunakan sebagai gambaran seorang ibu dalam melindungi dan menjaga tumbuh kembang anaknya dari segala bahaya. Ibu akan melindungi anaknya dari panas, hujan, dan marabahaya lainnya. Dalam tari Bondan Cindogo dan tari Bondan Mardisiwi, payung kertas merupakan properti yang utama dan tak boleh ketinggalan.

Payung kertas yang dipakai biasanya memiliki motif yang indah seperti bunga-bungaan dengan warna yang cantik. Karena kecantikan dan keunikannya, banyak masyarakat mancanegara yang berminat terhadap payung kertas ini dan menjadikannya sebagai hiasan. Tentu kita sebagai bangsa Indonesia patut berbangga karena budaya kita sudah dikenal sampai mancanegara.

2. Kendil

Tari Bondan yang sering menggunakan kendi boneka dan payung dinamakan dengan tari Bondan

Kendil adalah perangkat dapur yang terbuat dari tanah liat dan berfungsi sebagai wadah air minum. Kendil ini nantinya akan dijadikan sebagai pijakan oleh penari. Sungguh menakjubkan bukan para penari tari Bondan, mereka dapat menari dengan licahnya di atas kendil yang ukurannya kecil. Mereka harus selalu menjaga keseimbangan agar tidak jatuh dan kendil tidak pecah.

Selain itu, kendil juga menyimbolkan seorang ibu akan memberi penghidupan kepada anaknya. Dari tiga jenis tari Bondan yang dikenal oleh masyarakat, properti tari Bondan yang satu ini hanya dapat dijumpai dalam tari Bondan Cindogo dan tari Bondan Pegunungan atau Tani. Properti kendil tidak akan digunakan dalam pertunjukan atau pementasan tari Bondan Mardisiwi.

3. Boneka bayi

Tari Bondan yang sering menggunakan kendi boneka dan payung dinamakan dengan tari Bondan

Karena menceritakan tentang kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya, maka boneka bayi merupakan properti tari Bondan yang utama sekaligus ciri khas dari tari tradisional ini. Dalam  tari asal Jawa Tengah ini, para gadis dituntut untuk senantiasa mengingat jati dirinya bahwa kelak ia akan tumbuh menjadi dewasa dan menjadi seorang ibu.

Dengan menggunakan boneka bayi ini, para penari akan menunjukkan sifat keibuannya. Mereka akan mengekspresikan cara mendidik dan mengasuh anak dengan lemah lembut serta penuh kasih sayang.

4. Kain untuk menggendong

Tari Bondan yang sering menggunakan kendi boneka dan payung dinamakan dengan tari Bondan

Karena adanya properti boneka bayi, maka juga dibutuhkan kain untuk menggendong atau untuk membedong bayi. Selain kain penggendong, digunakan juga kain sampur yang melengkapi kostum penari tarian tradisional Jawa Tengah ini. Kain sampur tersebut disampirkan di bahu para penari sebagai pemanis tampilan mereka.

Penari akan menggendong boneka bayi yang dianggapnya sebagai anak dengan penuh ketelatenan dan kasih sayang. Sambil menggendong, mereka akan melakukan gerakan tari yang pastinya memikat daya tarik penontonnya.

5. Jamang

Tari Bondan yang sering menggunakan kendi boneka dan payung dinamakan dengan tari Bondan

Jamang disebut juga sebagai siger, merupakan sejenis perhiasan yang dikenakan di kepala tepatnya dahi. Jamang dikenakan dengan melingkari kepala menghiasi kening hingga pelipis. Biasanya dipadukan dengan sumping dan rambut yang disanggul dengan elok. Jamang bisa dijadikan sebagai atribut busana penari maupun kelengkapan busana adat pengantin.

Pada masa kerajaan Medang, jamang terbuat dari logam mulia yaitu perak atau emas. Kemudian diberi ukiran halus dan ditatah dengan permata atau intan. Hal tersebut melambangkan pemakai jamang seorang bangsawan dan orang kaya. Akan tetapi, saat ini jamang banyak dibuat dengan bahan kuningan atau kulit yang tembus berlubang kemudian dicat warna emas.

6. Bakul atau tenggok

Tari Bondan yang sering menggunakan kendi boneka dan payung dinamakan dengan tari Bondan

Bakul adalah sebuah wadah yang terbuat dari anyaman bambu, disebut juga sebagai tenggok oleh masyarakat Jawa. Berbentuk lingkaran di bagian mulutnya dan berbentuk segi empat di bawahnya dengan ukuran yang lebih kecil dari ukuran mulutnya. Benda ini sering digunakan oleh petani sebagai wadah hasil pertanian atau perkebunan mereka.

Benda ini digunakan sebagai properti tari Bondan Pegunungan atau Tani. Dimana dalam tari Bondan Tani menceritakan tentang keseharian seorang ibu dalam mengurus anak juga membantu suaminya mencari nafkah di sawah.

7. Caping

Tari Bondan yang sering menggunakan kendi boneka dan payung dinamakan dengan tari Bondan

Dalam tari Bondan Pegunungan atau Tani properti caping ini sangat dibutuhkan. Saat membantu suaminya bekerja di sawah, caping digunakan sebagai pelindung kepala dari terik panas matahari juga sebagai penghalau air hujan ketika musim hujan tiba. Biasanya caping terbuat dari anyaman bambu dengan bentuk kerucut.

8. Jarik

Tari Bondan yang sering menggunakan kendi boneka dan payung dinamakan dengan tari Bondan

Masyarakat Jawa sangat identik dengan jarik. Jarik ini berupa kain bermotif batik yang digunakan sebagai penutup anggota tubuh bagian bawah. Terdapat berbagai motif batik yang dapat dikenakan, dimana setiap motif batik memiliki makna dan filosofi sendiri-sendiri. Pemilihan motif jarik ini juga harus disesuaikan dengan acara yang akan diadakan atau dihadiri.9.

Dalam busana tari Bondan, setelah melilitkan jarik maka akan dilanjutkan dengan memakai kemben dan ada juga yang menambahkan stagen. Stagen tersebut bertujuan agar perut lebih kencang dan terlihat kecil. Selain itu juga sebagai penahan jarik agar tidak melorot.

9. Kemben

Tari Bondan yang sering menggunakan kendi boneka dan payung dinamakan dengan tari Bondan

Pakaian tradisional yang digunakan sebagai penutup tubuh wanita ini disebut dengan kemben atau kemban dalam Bahasa Indonesia. Kemben umum digunakan oleh perempuan Jawa dan Bali, khususnya wanita istana di keraton. Terdapat berbagai jenis kemben yang digunakan mulai dari yang polos, kain beludru, kain batik dan sebagainya.

Karena iklim tropis Indonesia yang panas dan lembab, menyebabkan wanita Jawa zaman dahulu nyaman mengenakan kemben. Ditambah dengan cara pemakaiannya yang mudah, yaitu melilitkan kain pada tubuh bagian atas dengan tepi dilipat kemudian disematkan atau diikat menggunakan tali tambahan. Ada juga yang menambahkan angkin atau selempang di sekitar perut sebagai aksesori.

Saat ini, sudah banyak diproduksi kemben yang dilengkapi dengan tali, kancing atau resleting yang bentuknya mirip korset. Dengan adanya kemben model tersebut, tentu akan memudahkan para penari dalam mengenakannya. Untuk para penari sendiri, umumnya memakai kemben dengan bahan beludru yang dijahit.

Mungkin saat ini tari tradisional ini sudah jarang dijumpai, tetapi masih bisa kita temui dalam beberapa acara pagelaran budaya di Jawa Tengah. Maka dari itu, kita sebagai generasi penerus wajib menjaga juga melestarikan kebudayaan ini. Sebab tidak hanya mengandung nilai artistik saja tetapi juga nilai moral yang dapat kita pelajari dari tari Bondan ini.

9+ Properti Tari Bondan (dilengkapi Gambar dan Deskripsinya)

Link Referensi: http://www.kamerabudaya.com<br />https://www.youtube.com/watch?v=VRiHyx-e-48

Asal: Jawa Tengah

Jenis: Gerak - Gerak - Tarian

Klasifikasi: Terbuka

Kondisi: Masih Bertahan

Upaya Pelestarian:

  • Pertunjukan Seni, pameran, peragaan/demonstrasi
  • Selebaran, poster, surat kabar, majalah, media luar ruang
  • Internet

Tari Bondan merupakan tarian tradisional yang berasal dari Surakarta, Jawa Tengah. Tarian ini merupakan salah satu tarian tradisional yang menggambarkan tentang kasih sayang dari seorang ibu kepada anaknya.  Ciri khas dari Tari Bondan ini adalah properti yang digunakan, yaitu payung kertas, kendil dan boneka bayi yang digendong penari.

Menurut beberapa sumber sejarahnya yang ada, Tari Bondan ini merupakan tarian yang harus dimainkan oleh para kembang desa dalam menunjukan jati dirinya. Dengan Tari Bondan ini maka akan terlihat bagaimana mereka nanti saat menjadi seorang ibu serta mengasuh anak mereka. Sehingga sebagai wanita tidak hanya berparas cantik namun juga harus dapat mengasuh, memberikan kasih sayang dan juga melindungi anaknya. 

Tari Bondan ini memiliki 3 jenis tarian yakni Tari Bondan Cindogo, Tari Bondan Mardisiwi dan juga Tari Bondan Pegunungan atau Tari Bondan Tani. Setiap jenis dari Tari Bondan memiliki ciri khasnya tersendiri, diantaranya ialah cerita dalam tarian, properti yang digunakan, dan kostum yang digunakan. Namun tetap tidak meninggalkan ciri aslinya yakni tarian yang menggambarkan tentang kasih sayang dari seorang ibu kepada anaknya. Khusus dalam Tari Bondan Cindogo mengisahkan kasih sayang ibu kepada anaknya, tetapi anak yang disayanginya tersebut telah meninggal. Dapat dikatakan Tari Bondan cindogo ini lebih bernuansa sedih.

Dalam pertunjukannya, para penari menari dengan menggendong boneka bayi dengan satu tangan, sementara itu tangan satunya memegang payung kertas. Dalam Tari Bondan ini biasanya memiliki makna yang tersirat disetiap gerakannya. Satu adegan yang menjadi ciri khas ialah pada saat para penari menari diatas sebuah kendil. Pada adegan itulah penari harus menjaga keseimbangan mereka diatas kendil agar kendil yang dipijak tidak akan pecah. Selain itu para penari juga harus menari diatas kendil sambil mememutar-mutar kendil yang diinjak serta memainkan payung yang dibawanya. 

Untuk pertunjukan Tari Bondan Pegunungan ini sedikit berbeda dengan tari bondan cindogo dan juga mardisiwi. Dalam pertunjukannya, Tari Bondan Pegunungan ini menggambarkan perempuan desa di pegunungan atau di desa tani dalam menggarap ladang atau bertani. Setelah para penari menari menggunakan peralatan tani tersebut para penari kemudian melepas baju bertaninya dan menggantinya dengan baju yang digunakan dalam Tari Bondan. Kemudian para penari menari dengan gerakan pada Tari Bondan lainnya.