Di tahun berapakah jumlah produksi ikan budidaya air tawar melampaui angka ikan budidaya air payau?

Kegiatan perikanan budidaya air tawar dan di pesisir menjadi salah satu andalan produksi perikanan nasional. Foto: Dok. KKP

Perikanan budidaya menyumbang lebih dari setengah, tepatnya 57,14 persen, Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sektor perikanan pada sepanjang 2018 lalu. Meski kontribusinya belum optimal, namun trennya terus meningkat dari tahun ke tahun.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya pada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Slamet Soebjakto, menyatakan capaian kinerja positif perikanan budidaya selama 5 (lima) tahun terakhir ini menunjukkan indikator bahwa program prioritas Ditjen Perikanan Budidaya secara umum tepat sasaran.

"Contohnya program prioritas yang banyak memberikan dampak positif terhadap peningkatan efisiensi produksi. Yakni gerakan pakan mandiri, dukungan induk dan benih bermutu, rehabilitasi kawasan budidaya, bioflok dan minapadi," katanya dalam pernyataan resmi, Jumat (15/11).

Sementara itu terkait kinerja ekspor, Slamet menjelaskan, kontribusi nilai ekspor produk perikanan budidaya rata-rata mencapai 37,71 persen. Sedangkan volumenya mencapai 35,72 persen dari total ekspor perikanan Indonesia.

Udang masih menjadi unggulan ekspor dari sektor usaha perikanan budidaya. Foto: Dok. KKP

Komoditas unggulan ekspor dari perikanan budidaya ini, adalah udang, rumput laut, tilapia, mutiara, kerapu dan ikan hias. Nilai produksi perikanan budidaya rata-rata naik sebesar 19,20 persen per tahun.

"Udang masih mendominasi nilai ekspor yakni sebesar 40 persen terhadap total ekspor sektor perikanan," ujar Slamet. Sementara geliat budidaya ikan patin dan ekspansi pasar produk patin 'Indonesian Pangasius' ke beberapa negara timur tengah, juga akan menambah peningkatan devisa ekspor dari sektor perikanan.

Dia juga menyebut, telah berhasil mengatasi masalah efisiensi produksi yang selama ini dihadapi pembudidaya skala kecil. Yakni melalui program-program Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berbasis masyarakat. Seperti bantuan budidaya lele bioflok, budidaya ikan sistem minapadi, Gerakan Pakan Ikan Mandiri (Gerpari).

Kegiatan perikanan budidaya air tawar dan di pesisir menjadi salah satu andalan produksi perikanan nasional. Foto: Dok. KKP

Kenaikan Nilai Tukar Usaha Pembudidaya Ikan (NTUPi) selama tahun 2015-2018 yang naik rata-rata sebesar 2,02 persen, menurut Slamet, didorong oleh keberhasilan tersebut.

Pendapatan pembudidaya pada 2018 juga naik 8,9 persen menjadi Rp 3,39 juta per bulan, dibandingkan 2017 sebesar Rp 3,03 juta per bulan. Angka ini juga melampaui nilai upah minimum regional (UMR) Nasional sebesar Rp 2,26 juta per bulan per orang. Hal ini mendorong minat masyarakat untuk melakukan usaha budidaya ikan. Ini bisa terlihat dari data jumlah pembudidaya ikan mengalami peningkatan rata-rata sebesar 9,91 per tahun.

Kegiatan perikanan budidaya air tawar dan di pesisir menjadi salah satu andalan produksi perikanan nasional. Foto: Dok. KKP

Sementara terkait arah pembangunan perikanan budidaya dalam RPJMN 2020 - 2024, Slamet memastikan akan ada dorongan besar dengan menjadikan program prioritas sebagai fokus pengembangan, disamping meningkatkan kapasitas SDM bidang perikanan budidaya.

Probolinggo- Produksi budidaya perikanan di Kabupaten Probolinggo tahun 2017 mencapai 10.305,94 ton dengan nilai produksi perikanan budidaya mencapai Rp. 669.889.237.000. Realisasi produksi ini mengalami kenaikan 3,4% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar 9.965,51 ton, sesuai tabel 1.

Rincian realisasi produksi perikanan budidaya tahun 2017 meliputi, budidaya air laut 82,44 ton, budidaya air payau/tambak 9.407,09 ton, dan budidaya air tawar 816,41 ton. Budidaya air laut diperoleh dari kegiatan budidaya ikan kerapu sebesar 1,84 ton dan budidaya rumput laut sebesar 80,6 ton.

Sedangkan budidaya air payau dihasilkan dari kegiatan budidaya udang sebesar 8.130,65 ton, ikan bandeng 1.072,66 ton, ikan nila sebesar 177,51 ton, pembesaran kepiting 25,98 ton dan ikan lainnya sebesar 0,29 ton

Untuk budidaya air tawar di Kabupaten Probolinggo menggunakan dua cara yakni kolam dan budidaya jaring apung. Total produksi budidaya dikolam mencapai 816,19 ton dan produksi budidaya keramba jaring apung mencapai 1,24 ton. Untuk jenis ikan air tawar yang dibudidayakan terdapat 3 jenis yakni ikan nila, ikan gurame, dan ikan lele.

Asmiyati Kurnianingsih S.Pi, Kepala Seksi Produksi Perikanan Budidaya pada Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo menyampaikan ” produksi budidaya perikanan tahun 2017 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2016 dan telah melampaui target yang telah ditentukan. Produksi Tahun 2017 sebesar 10.305,94 ton atau 101,88% dari target sebesar 10.114,94 ton.

Peningkatan produksi budidaya ini tidak lepas dari upaya Dinas Perikanan dalam pembinaan cara budidaya ikan yang baik dan penerapan teknologi adaptif budidaya perikanan dalam pengembangan teknik budidaya. Di samping itu, Dinas Perikanan juga memfasilitasi pemberian sarana produksi budidaya ikan kepada kelompok dengan harapan untuk mengoptimalkan potensi perikanan yang ada, tambah asmiyati.

Tabel 1. DATA BUDIDAYA PERIKANAN KABUPATEN PROBOLINGGO

TAHUN 2016-2017

No Keterangan Tahun 2016 Tahun 2017
       
1 Luas Lahan (Ha) 1.835,97 1.835,97
a. Budidaya Air Laut 6,20 6,20
b. Budidaya Air Payau 1.817,40 1.817,40
b. Budidaya Air Tawar 12,37 12,37
– Kolam 12,37 12,37
– Jaring Apung
2 Produksi Budidaya (Ton) 9.965,51 10.305,94
a. Budidaya Air Laut 345,83 82,44
b. Budidaya Air Payau 8.934,48 9.407,09
b. Budidaya Air Tawar 685,20 816,41
– Kolam 680,96 816,19
– Jaring Apung 4,24 0,22
3 Nilai Produksi Budidaya (Rp)x 1.000 594.297.975 669.889.337
a. Budidaya Air Laut 368.030 241.704
b. Budidaya Air Payau 583.723.565 657.838.881
b. Budidaya Air Tawar 10.206.380 11.808.753
– Kolam 10.124.420 11.804.753
– Jaring Apung 81.960 4.000

Sumber: Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo, 2018