Dibawah ini yang bukan merupakan cara untuk memperoleh aset tetap adalah

Bagikan

“Kekayaan berwujud yg secara relatif tahan lama dan biasanya digunakan dl menghasilkan barang dan jasa serta tidak disimpan untuk dijual lagi.”

Kamus Besar Bahasa Indonesia

“Aset dengan masa pakai di atas satu tahun, dimaksudkan untuk tidak dijual guna menunjang kegiatan operasional, antara lain berupa tanah, gedung, dan peralatan yang dimiliki atau disewa (fixed asset; capital assets, permanent assets).”

Otoritas Jasa Keuangan

Aktiva tetap adalah aktiva atau aset yang berwujud yang diperoleh dalam bentuk yang siap pakai, dibuat, atau dibangun dan siap digunakan atau memberikan manfaat dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Selain itu, aktiva tetap juga bisa diartikan sebagai aset atau aktiva siap pakai yang tidak dimaksudkan untuk diperjualbelikan oleh perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.

Ada berbagai jenis aktiva tetap di antaranya:

  1. Tanah, digunakan sebagai area bangunan gedung, lapangan, parkir, halaman, dan lain sebagainya yang berguna untuk perusahaan.
  2. Bangunan, digunakan sebagai tempat operasional perusahaan untuk menjalankan usahanya seperti kantor, pabrik, toko, atau rumah toko.
  3. Mesin, alat-alat kerja yang mampu menunjang produktivitas perusahaan seperti mesin fotocopy, printer, dsb.
  4. Kendaraan perusahaan seperti mobil, motor, dan truk yang digunakan sebagai fasilitas transportasi perusahaan.
  5. Perlengkapan atau peralatan lainnya seperti meja, kursi, AC, dan furniture perusahaan yang lain.

Ciri-ciri aktiva tetap adalah memiliki bentuk fisik seperti bentuk dan ukuran yang jelas, digunakan dan bermanfaat untuk kegiatan operasional perusahaan, serta tidak dimaksudkan untuk dijual kepada konsumen perusahaan. Selain itu, aktiva tetap juga memberikan manfaat lebih dari satu tahun dan biasanya memiliki nilai yang cukup besar seperti kendaraan, tanah, gedung, dan mesin-mesin perusahaan.

Cara perusahaan untuk memperoleh aktiva tetap adalah:

  1. Perusahaan bisa membeli aktiva tetap dari perusahaan lain dan dicatat dalam pembukuan sesuai dengan besar uang atau dana yang dikeluarkan. Besar uang yang dicatat termasuk segala jenis biaya yang diperlukan hingga aktiva tetap tersebut siap dipakai.
  2. Pembelian angsuran atau pembelian secara mencicil akan mengecualikan biaya bunga selama masa angsuran dan tidak termasuk dalam harga perolehan aktiva tetap.
  3. Pembelian aktiva tetap dengan menukar atau tukar tambah bisa dilakukan dengan membayar kekurangannya secara tunai. Oleh karena itu, harga perolehan adalah harga aktiva lama ditambah dengan uang tambahan yang telah dibayarkan (jika ada).
  4. Aktiva tetap bisa didapat dari hibah atau hadiah. Untuk mencatat harga perolehannya, maka digunakan harga pasaran aktiva tetap tersebut.
  5. Beberapa perusahaan memilih untuk membuat aktiva tetapnya sendiri seperti gedung, kantor, atau peralatan. Hal ini dilakukan biasanya karena karyawan yang masih idle atau untuk mengisi kapasitas. Harga perolehan aktiva tetap ini diakumulasikan dari bahan, upah langsung, dan factory overhead.

Dalam dunia akuntansi, “aset” mengacu pada kekayaan yang dimiliki bisnis ketika melakukan bisnis. Aset-aset ini selalu dihargai dan kemudian dimasukkan dalam laporan keuangan. Akibatnya, akuntan harus fasih dengan berbagai jenis aset yang ditemukan di dunia akuntansi. Sistem akuntansi yang baik dapat membantu bisnis Anda dalam mengotomatiskan proses manajemen aset. HashMicro membantu Anda untuk mengetahui besar pengeluaran yang harus Anda siapkan untuk mendapatkan sistem manajemen akuntansi terlengkap ini, ketahui skema perhitungan agar Anda mendapatkan gambaran harganya.

Download Sekarang: Skema perhitungan harga software akuntansi dan manajemen aset terbaik dari HashMicro

Nyatanya, terdapat beragam macam aset antara lain aset tetap, aset lancar, dan aset tidak tetap. Setiap jenis aset tersebut memiliki pengertian, karakter, dan fungsinya sendiri. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai harga software accounting dari HashMicro Anda dapat mengunduh skema perhitungannya sekarang!

Namun, apa sebenarnya aset tetap itu? Apa yang membedakannya dengan inventaris perusahaan? Artikel ini menjelaskan tentang pengertian aset tetap. Terdapat contoh, karakteristik, cara perolehan, dan contoh jurnal transaksi yang dijelaskan secara detail namun sederhana.

Pengertian Aset Tetap

Aset tetap adalah properti atau peralatan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan. Aset tetap memiliki sifat jangka panjang dan tidak bisa langsung menjadi uang tunai dalam waktu satu tahun. Berbeda dari barang inventaris, dimana perusahaan barang inventaris agar mereka bisa menjualnya kembali secara langsung atau bergabung ke dalam produk yang akan dijual.

Tetapi, jika Anda berpikir bahwa aset tetap (barang-barang seperti kursi atau meja) sama dengan inventaris, Anda salah. Aset tetap merupakan barang yang sangat penting bagi sebuah perusahaan dan dibeli atau disewa hanya sekali dalam beberapa tahun.

Karakteristik Aset Tetap

Perusahaan membeli aset tetap dengan tujuan antara lain sebagai, keperluan produksi atau pasokan barang/jasa, penyewaan untuk pihak ketiga, atau perusahaan itu sendiri yang menggunakannya. Istilah “tetap” dalam aset tetap menunjukkan bahwa aset-aset ini tidak akan habis dalam tahun akuntansi. Aset tetap biasanya memiliki bentuk fisik dan tercantum di neraca sebagai properti, pabrik, dan peralatan.

Pada awalnya, aset tetap termasuk sebagai aset, dan kemudian lalu masuk ke dalam jenis transaksi akuntansi umum seperti:

  • Depresiasi berkala (untuk aset berwujud) atau amortisasi (untuk aset tidak berwujud)
  • Penurunan nilai (jika nilai aset menurun di bawah nilai buku bersihnya)
  • Disposisi (aset tidak memiliki nilai jual)

Ketika perusahaan memperoleh atau membuang aset tetap, hal ini harus tercantum pada laporan arus kas. Pembelian aset tetap merupakan arus kas keluar bagi perusahaan, sedangkan penjualan aset tetap merupakan arus kas masuk. Jika nilai aset jatuh di bawah nilai buku bersihnya, maka aset tersebut mengalami penurunan nilai. Dengan begini, nilai aset tetap yang tercatat di neraca harus sesuai ke bawah, karena nilainya terlalu tinggi dengan nilai pasar.

Kemudian, ketika aset tetap telah mencapai akhir masa pakainya, biasanya aset tersebut akan perusahaan jual  untuk memperoleh nilai sisa, yang merupakan nilai estimasi aset jika aset tersebut dipecah dan dijual sebagian. Dalam beberapa kasus, aset dapat menjadi usang dan tidak ada nilai jual. Jika hal ini terjadi, maka biasanya perusahaan akan mendonasikan aset tanpa memperoleh imbalan. Namun, jual atau tidak, aset tetap tersebut harus hilang dari laporan keuangan, karena perusahaan tidak lagi menggunakan aset tersebut.

Catatan: Sistem manajemen aset dapat membantu memperpanjang masa pakai aset tetap Anda melalui pengawasan dan penjadwalan pemeliharaan aset secara otomatis. Ketahui juga skema perhitungan agar Anda mendapatkan gambaran harganya.

Contoh Aset Tetap

Berikut ini adalah beberapa contoh aset tetap:

  • Tanah
  • Bangunan Kantor
  • Kendaraan
  • Pabrik
  • Mesin Manufaktur
  • Perabotan

Banyak aset tetap yang cukup portabel untuk secara rutin pindah di dalam bangunan perusahaan, atau di luar gedung. Dengan demikian, komputer atau laptop dapat termasuk sebagai aset tetap (selama biayanya melebihi batas kapitalisasi).

Cari tahu mengenai sistem barcode. Selengkapnya di sini.

Perolehan Aset Tetap dan Cara Mencatatnya

A. Pembelian Tunai

Aset tetap yang perusahaan peroleh dari hasil beli secara tunai harus masuk ke dalam pembukuan dengan jumlah sebesar uang yang perusahaan keluarkan. Jumlah uang yang keluar untuk memperoleh aset tetap termasuk harga yang tercantum di faktur dan semua biaya yang keluar agar aset tersebut bisa dipakai.

Contoh:

Perusahaan membeli mesin seharga Rp 60,000,000, biaya tambahan yang terkait meliputi, PPN sebesar Rp 6,000,000, premi asuransi sebesar Rp 500,000 dan biaya pemasangan mesin sebesar Rp 1,500,000. 

Jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah:

Harga beli 60,000,000
PPN 6,000,000
Premi asuransi 500,000
Biaya pemasangan 1,500,000
Harga perolehan 68,000,000

B. Pembelian Kredit

Apabila aset tetap perusahaan peroleh dari pembelian kredit, maka dalam harga perolehannya, tidak boleh termasuk bunga. Bunga selama masa angsuran baik secara jelas-jelas atau tidak tersendiri, harus keluar dari harga perolehan dan bebannya sebagai biaya bunga.

Contoh:

Perusahaan membeli sebuah kendaraan secara kredit seharga Rp Rp 300,000,000. Sebagian mereka bayar secara tunai sebesar Rp 100,000,000, dan sisanya mereka bayar secara berangsur dalam 10 bulan dengan biaya bunga sebesar 10%.

Catatan sederhananya di awal transaksi adalah:

Biaya Perolehan Kendaraan 300,000,000
Kas 100,000,000
Utang Perusahaan 200,000,000
Biaya angsuran per bulan (10x) 20,000,000
Biaya Bunga 10% x 10 bulan 20,000,000

C. Tukar dengan Surat Berharga

Aset tetap yang perusahaan peroleh melalui pertukaran dengan surat berharga nantinya akan tercantum dalam buku besar sesuai dengan harga pasar saham. Apabila harga pasar surat berharga dan aset tetap yang mereka tukar tidak ada yang tahu, maka nilai pertukarannya harus pemimpin perusahaan sendiri yang menentukan. Nilai pertukaran ini guna sebagai dasar pencatatan harga perolehan aset tetap dan nilai-nilai surat berharga yang perusahaan keluarkan.

Contoh:

Misalkan, ada sebuah tanah dengan harga pasar wajar sebesar Rp 400,000,000 diperoleh perusahaan dengan menukarkan salah satu gedungnya. Harga perolehan gedung menurut catatan, sebesar Rp 500,000,000 dan telah disusutkan sebesar Rp 200,000,000.

Jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah:

Harga Pasar Tanah 400,000,000
Harga Gedung yang Diserahkan 500,000,000
Jumlah Penyusutan Gedung 200,000,000
Harga Gedung Setelah Disusutkan 300,000,000
Laba Pertukaran 100,000,000

D. Tukar dengan Aset Tetap Lain yang Serupa

Faktanya, banyak pembelian aset tetap dengan cara “tukar tambah”. Aset lama nantinya berguna untuk membayar aset baru baik seluruhnya maupun sebagian di mana kekurangannya perusahaan bayar secara tunai.

Dalam kasus ini, harga perolehan tetap harus digunakan, yaitu aset baru dikapitalisasikan dengan jumlah sebesar harga aset lama ditambah uang yang dibayarkan (kalau ada) atau dikapitalisasikan sebesar harga pasar aset baru yang diterima.

Contoh:

Perusahaan ingin menukar mobil lamanya dengan nilai buku Rp 135,000,000 dari harga pokok sebesar Rp 150,000,000. Akumulasi penyusutannya Rp 15,000,000 dan harga pasar wajarnya sebesar Rp 160,000,000. Perusahaan harus membayar uang kas sebesar Rp 10,000,000 untuk dapat ditukar dengan mobil baru dengan harga pasar wajar Rp 170,000,000.

Jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah:

Harga Pasar Wajar Mobil Lama 160,000,000
Nilai Buku Mobil Lama 135,000,000
Total Keuntungan yang Tidak Diakui 25,000,000
Harga Pasar Wajar Mobil Baru 170,000,000
Kas yang Dibayarkan 10,000,000
Dasar Nilai yang Dihitung 145,000,000

E. Dapat dari Hadiah atau Donasi

Akuisisi aset yang berasal dari sumbangan juga disebut sebagai transfer timbal balik, karena transfer satu arah. Sehingga depresiasi atau depresiasi aset tetap yang diterima sebagai hadiah yang dihitung dengan cara yang sama seperti aset tetap lainnya.

Contoh: 

Perusahaan mendapatkan hadiah tanah seharga Rp 80,000,000, dimana tanah tersebut mempunyai harga pasar wajar  Rp 110,000,000.

Jurnal transaksinya adalah:

Harta Donasi 110,000,000
Tanah 80,000,000
Keuntungan 30,000,000

F. Perolehan Aset Melalui Pembuatan Sendiri

Perusahaan sering membuat sendiri aset tetapnya, seperti gedung, alat-alat, serta perabotan. Selanjutnya, perusahaan harus mengalokasikan seluruh biaya yang meliputi biaya bahan, tenaga kerja, overhead. Biaya overhead biasanya termasuk listrik, asuransi, peralatan, dan pengawas pabrik.

Baca Juga: Hindari 4 Masalah Berikut dengan Sistem Manajemen Aset

Selain itu, untuk memudahkan Anda mencatat perolehan, penjualan, dan depresiasi aset tetap Anda, pertimbangkan untuk menggunakan sistem akuntansi otomatis. Perangkat  lunak akuntansi yang lengkap memungkinkan Anda untuk menghitung, mencatat, melacak, dan memprediksi seluruh transaksi yang berkaitan dengan aset Anda secara instan, akurat, dan efisien.

Kesimpulan

Setelah mempelajari pengertian aset tetap, termasuk contoh, karakteristik, cara perolehan serta pencatatannya, kini Anda dapat mengimplementasikan cara mencatat aset tetap ini pada bisnis Anda. Oleh karena itu, Accounting software dari HashMicro akan memudahkan Anda dalam hal pengelolaan aset karena dapat memungkinkan Anda untuk menghemat banyak waktu, meminimalkan human error, dan meningkatkan akurasi pada pencatatan aset Anda.

Unduh skema perhitungan harga Accounting Software dari HashMicro

Gunakan Software Akuntansi dari HashMicro merupakan solusi bagi bisnis Anda untuk memudahkan segala pencatatan keuangan bisnis. Selain itu, sistem ERP HashMicro menyediakan aplikasi penunjang bisnis lengkap yang terintegrasi dengan berbagai macam modul, seperti Sistem CRM-Sales, Sistem Pembelian, dan Sistem Manajemen Inventaris. Free Demo.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA