Eksportir menerima pembayaran dari importir dengan cara menunjukkan wesel pada bank

You're Reading a Free Preview
Pages 6 to 11 are not shown in this preview.

Eksportir menerima pembayaran dari importir dengan cara menunjukkan wesel pada bank

Eksportir menerima pembayaran dari importir dengan cara menunjukkan wesel pada bank
Lihat Foto

Freepik

Macam-macam alat pembayaran yang digunakan dalam perdagangan internasional

JAKARTA, KOMPAS.com – Perdagangan internasional adalah kegiatan jual beli barang/jasa antara satu negara dengan negara lainnya. Dengan melakukan perdagangan internasional, setiap negara dapat memajukan pertumbuhan ekonomi.

Bisa dikatakan salah satu tujuan utama dari perdagangan internasional adalah untuk memperoleh keuntungan dari kegiatan tersebut.

Adapun perdagangan internasional adalah diwujudkan melalui kegiatan ekspor impor. Ekspor adalah kegiatan menjual barang/jasa ke luar negeri, sedangkan impor adalah kegiatan membeli barang/jasa dari luar negeri.

Kegiatan ekspor dan impor akan memperluas lapangan kerja, menghasilkan devisa negara dan keuntungan lainnya dibidang politik, pertahanan dan sosial budaya.

Baca juga: Jokowi: Minyak Goreng Curah Ada Tapi Stok Tidak Banyak

Perdagangan internasional adalah bukan saja membantu pertumbuhan ekonomi sebuah negara, tetapi ikut serta dalam memenuhi kebutuhan warga negara lain.

Pasalnya, tidak ada negara yang bisa memenuhi kebutuhan warganya tanpa melakukan perdagangan internasional. Karena itu, setiap negara harus menjalin hubungan yang baik dengan negara lainnya.

Dikutip dari laman Gramedia.com, bentuk transaksi yang dilakukan dalam perdagangan internasional adalah investasi pembangunan pabrik, melakukan ekspor-impor antara dua negara atau lebih, belanja bahan baku dari negara lain, dan masih banyak bentuk transaksi lainnya.

Perdagangan internasional dapat berjalan dengan baik jika setiap negara memperhatikan faktor penggerak dan faktor penghambat. Kedua faktor itu akan menentukan apakah perdagangan internasional bisa berjalan sesuai rencana atau mengalami kegagalan.

Baca juga: PPN Transaksi Saham Bakal Naik Jadi 11 Persen, Indo Premier Sekuritas Pastikan Tidak Naikkan Fee Transaksi

Macam-macam alat pembayaran internasional

Ketika melakukan perdagangan internasional dengan negara lain, maka akan muncul prosedur pembayaran internasional.

Pembayaran internasional adalah pembayaran yang dilakukan dengan cara melakukan pinjaman dari luar negeri sehingga diperlukan beberapa cara untuk menyelesaikan utang piutang tersebut.

Berbicara tentang alat pembayaran internasional, tentu bukan lagi jadi hal asing untuk para pebisnis, terlebih untuk mereka yang memang memiliki bisnis berskala global.

Adapun, alat pembayaran internasional adalah prosedur yang muncul ketika ada transaksi perdagangan dengan negara lain.

Maka dari itu, mengetahui apa saja dan bagaimana cara menggunakan alat pembayaran sangat penting apalagi kalau kamu memiliki supplier yang tidak hanya di Indonesia, tapi juga luar negeri.

Selain itu, kalau kamu ingin melakukan ekspansi bisnis, juga harus mempersiapkan jenis pembayaran yang akan digunakan nanti.

Terdapat beragam cara dan alat pembayaran internasional yang bisa digunakan dalam transaksi dagang.

Apa saja?

Yuk, lihat selengkapnya!

1. Uang Tunai atau Kontan

Alat pembayaran internasional yang pertama adalah melalui uang Tunai atau Kontan, dan merupakan cara yang paling mudah.

Kamu bisa menggunakan cara ini ketika sedang di luar negeri, atau transfer secara manual di bank dengan menyerahkan uang tunai.

Cara pembayaran dengan menggunakan tunai atau kontan ini biasanya dilakukan jika pihak pebisnis sebagai importir dan supplier sebagai eksportir belum mengenal secara baik.

Hal ini bisa digunakan dalam membangun kepercayaan untuk pertama kalinya.

Adapun, pembayarannya bisa menggunakan mata uang rupiah atau mata uang negara lain yang sesuai kesepakatan dengan konsumen/supplier.

Selain pebisnis, orang-orang yang biasa melakukan pembayaran secara kontan antara lain turis, jemaah haji, tenaga kerja Indonesia (TKI).

2. Cek

Kamu bisa menggunakan cek sebagai alat pembayaran internasional selanjutnya.

Adapun proses pembayaran nantinya akan dilakukan dengan cara importir mengirimkan cek kepada eksportir melalui bank yang ditunjuk di negara eksportir.

Adapun nantinya bank dituju adalah bank yang memang memiliki cabang di negara importir.

Perlu dicatat bahwa pemindahan dana akan dicairkan jika cek sudah tervalidasi oleh tanda tangan atau cap resmi pemberi kuasa.

Baca Juga: 7 Hal Yang Perlu Diketahui Sebelum Mengimpor Barang Dari Luar Negeri

3. Wesel

Wesel atau bill of exchange sudah dikenal sejak dahulu kala sebagai alat pembayaran, khususnya untuk transaksi internasional.

Dengan menggunakan wesel kamu bisa melakukan transaksi pembayaran dalam negeri atau luar negeri secara mudah tanpa perlu menggunakan rekening bank.

Jika ingin menggunakan wesel sebagai alat pembayaran internasional, kamu wajib mengirim formulir pengiriman uang di penyedia jasa wesel.

Kamu bisa menemukannya di Pos Indonesia atau bank konvensional.

Setelah itu masukan nomor rekening bank atau nama penerima uang yang dituju beserta jumlah uangnya.

Penerima uang atau pengirim uang tidak perlu menggunakan rekening bank karena konfirmasi penerimaan akan menggunakan PIN.

Baca Juga: Permudah Hidupmu Dengan Rekening Digital

4. Letter of Credit (L/C)

Di dalam perdagangan internasional sebenarnya Letter of Credit memiliki kesamaan dengan wesel.

Bedanya, kalau wesel harus dilakukan secara lunas, maka Letter of Credit bisa menggunakan kredit atau cicilan.

Kamu sebagai importir bisa ajukan pinjaman pada bank dan jika bank menyetujui permohonan kreditmu, maka Letter of Credit akan dikeluarkan.

Jadi bisa dikatakan kalau Letter of Credit adalah alat pengganti kredit dan jaminan pembayaran bagi eksportir.

Nantinya, jika ada pembayaran yang tersendat maka pihak bank yang melunasi ke pihak penjual.

Setelah itu, dana yang telah ditalangi oleh pihak bank, akan menjadi utang dari pembeli.

Prinsipnya, alat pembayaran ini akan memfasilitasi lancarnya transaksi jual-beli yang terjadi antar negara.

Cara pembayaran ini bisa digunakan untuk transaksi jika salah satu pihak belum saling percaya.

Cara ini dinilai lebih terjamin keamannya, terlebih bagi kamu yang telah mengirimkan barang ke luar negeri tapi khawatir barangnya tidak dibayar.

Baca Juga: Seberapa Penting Credit Score Bagi Kelancaran Finansial Anda?

5. Telegrafik Transfer

Alat pembayaran internasional yang satu ini hampir mirip dengan cek.

Bedanya, cek harus dicairkan terlebih dahulu oleh penerima dana.

Sedangkan kalau telegrafik transfer adalah perintah pemilik dana awal untuk memindahkan dananya ke rekening lain melalui sistem otomatis perbankan.

Jadi, penerima dana tidak perlu memiliki lembaran ceknya.

Baca Juga: Pinjaman Uang Gratis untuk Usaha atau Bisnis

Biasanya cara ini dilakukan oleh bank di dalam negeri yang ditujukan pada orang di luar negeri,

Sumber dana yang digunakan oleh pihak bank pun berasal dari rekening kamu sebagai pengirim dana.

Makanya, pastikan kamu memilih bank terpercaya karena transaksi menggunakan ini bisa dibilang berisiko tinggi.

6. Kartu Kredit

Selanjutnya adalah alat pembayaran internasional yang paling sederhana dan bisa dipakai transaksi perdangan antara negara dalam skala kecil.

Kartu kredit memang banyak dipilih sebagai alat pembayaran, apalagi jika kamu menggunakan e-commerce seperti eBay dan Amazon.

Pastikan kartu kredit kamu memiliki tanda Visa atau Mastercard untuk dapat digunakan secara global.

Tapi, karena kemudahannya kamu harus pastikan menggunakan kartu kredit dengan bijak ya supaya tidak merugikan ke depannya.

7. Valuta Asing

Bagi yang belum tahu, valuta asing adalah alat pembayaran internasional yang menggunakan pertukaran kurs mata uang.

Tapi supaya lebih mudah, biasanya pembayaran dilakukan dengan menggunakan satuan mata uang dollar USD.

Alasannya karena memang mata uang dollar USD merupakan mata uang internasional.

Bisa dibilang, cara ini bisa terbilang mudah karena akan dihitung dalam satu mata uang yang sama jadi tidak perlu menghitung selisihnya.

Baca Juga: Inilah 9 Faktor Yang Mempengaruhi Kurs Valuta Asing Yang Harus Diketahui

8. Kompensasi Pribadi

Jika kamu menggunakan alat pembayaran ini dalam transaksi internasional, maka pembayaran akan dilakukan menyilang dalam satu negara.

Bagaimana maksudnya? Lihat ilustrasi berikut agar lebih jelas, yuk!

Abel berasal dari Indonesia yang membeli barang ke Jisoo di Korea sebesar US$1000.

Lalu, Jihoon di Korea membeli barang dari Bagas di Indonesia dengan nilai yang sama.

Baca Juga: Belajar Keuangan Dari Drama Korea Itaewon Class, Yuk!

Maka, empat pihak tersebut bisa menggunakan kompensasi pribadi, dengan catatan saling mengenal dan percaya satu sama lain.

Langkahnya akan seperti berikut.

Abel akan memberikan uang kepada Bagas sebesar US$ 1000, lalu Jihoon akan memberikan Jisoo dengan jumlah yang sama.

Mudah, bukan?

9. Escrow Account

Escrow Account adalah rekening yang dibuka untuk dua pihak.

Jadi, akses dan penggunaannya dipakai secara bersamaan.

Nah, untuk menggunakan alat pembayaran ini dibutuhkan rasa percaya yang tinggi antar dua belah pihak.

Baca Juga: Faktor-Faktor yang Bisa Bikin Kerjasama Bisnis Sukses dan Gagal

Adapun transaksinya akan berjalan seperti berikut:

  • Pihak pembeli menyetorkan uang ke rekening akun Escrow
  • Lalu, pihak penjual bisa mengambil uang tersebut di rekening yang sama.

10. Pembayaran Kemudian

Sebenarnya jenis pembayaran ini sama seperti COD atau Cash on Delivery namun berskala internasional.

Pembayaran ini biasanya dilakukan kalau pihak importir dan eksportir susah untuk mengenal satu sama lain karena masalah jarak.

Nantinya, pembayaran baru akan dilakukan jika barang sudah sampai dan diterima importir.

Cara ini bisa dibilang menjadi favorit dari importir karena eksportir akan menganggung risiko pengiriman.

Baca Juga: 3 Hal Penting Sebelum Mengirim Barang Ke Luar Negeri

11. Emas

Ya betul, kamu bisa menggunakan emas lho sebagai alat pembayaran internasional.

Emas memiliki fungsi yang sama dengan uang tunai, di mana nilai barang yang dijual harus sama dan disesuaikan dengan berat emas.

Keuntungan yang paling disukai dari alat pembayaran ini adalah emas tidak akan mudah rusak dan dapat terhindar dari inflasi.

Makanya emas juga disebut sebagai safe haven karena apapun gejolak yang terjadi di global tidak akan mempengaruhi nilai dari emas itu sendiri dan cenderung stabil.

Baca Juga: Investasi Emas: Tips Investasi Terbaik dan Kesalahan Dalam Berinvestasi Emas

12. Paypal

Alat pembayaran internasional adalah mengunakan PayPal.

PayPal sendiri merupakan rekening virtual yang menyediakan layanan jasa transfer atau pembayaran secara online.

Baca Juga: Cara Membuat Paypal, Isi Saldo dan Ambil Uang di Akun Paypal

Kamu bisa melakukan transaksi antara negara di manapun, dengan menggunakan cara online.

Nah hingga saat ini, PayPal menjadi alat pembayaran internasional virtual yang populer dan paling banyak digunakan.

Keamanan menggunakan PayPal juga terbilang cukup baik dan jaringannya luas.

Nah, dari pembahasan alat pembayaran internasional di atas, mana yang menjadi favorit kamu?

Sebarkan informasi ini kepada teman atau rekan yang membutuhkan, ya!

Jangan lupa untuk unduh aplikasi KoinWorks yang menyediakan beragam produk finansial sebagai solusi untuk mengembangkan dana dan pembiayaan bisnis serta pribadi.

Kamu bisa melakukan pinjaman dana bisnis hingga Rp2 miliar dengan bunga rendah mulai 0,75% per tahun dengan KoinBisnis.

Kalau kamu memiliki invoice piutang, dapat menggunakan solusi KoinInvoice dan mencairkan fresh cash hingga 80% dari total invoice.

Semoga sukses selalu!