Erika mengukur tinggi pintu tinggi pintu itu 2 m berapa cm tinggi pintu itu

Lemari yang tepat tidak hanya dapat digunakan untuk menyimpan pakaian dan perabot lainnya, tetapi juga dapat menambah kesan dekorasi pada ruangan. Salah satu faktor yang harus diperhatikan selain desain lemari itu sendiri tentunya adalah ukuran lemari. Pastikan ukurannya sesuai dengan ruang yang ada di rumah Anda. Jadi, sebelum memutuskan untuk membeli lemari baru, simak dulu artikel berikut ini agar tidak salah beli!

Lemari pakaian sendiri dibedakan berdasarkan beberapa jenis standar. Tentunya, semua ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Ini dia 5 jenis standar ukuran lemari yang dapat Anda pertimbangkan!

Panjang lemari biasanya dihitung dari jumlah pintu. Mulai dari ukuran lemari pakaian 1 pintu hingga 4 pintu. Standar panjang pintu untuk lemari dengan sistem buka/engsel biasanya adalah 50 cm hingga 60 cm. Jadi, jika ingin memiliki lemari dua pintu, Anda perlu mengalokasikan ukuran ruang minimal 100 cm hingga 120 cm. Sama halnya dengan ukuran lemari pakaian 4 pintu, yaitu berkisar 200 cm sampai 240 cm.

Tetapi, kasusnya berbeda dengan Anda yang menginginkan lemari dengan pintu geser/sliding. Ukuran satu daun pintu untuk lemari ini bisa lebih panjang, yaitu mulai 55 cm hingga 120 cm, tergantung ukuran triplek/hpl-nya. Jadi, Anda dapat memiliki ukuran lemari pakaian 2 pintu sliding dengan panjang 240 cm jika menggunakan jenis pintu ini lho.

Baca Juga:   14 Harga Lemari Ruang Tamu Minimalis Terbaru

2. Memilih Lemari Berdasarkan Lebar

Standar lebar lemari biasanya adalah 60 cm. Tetapi, ada juga ukuran lemari kecil yang hanya memiliki lebar 45 cm. Jadi, bagi Anda yang ingin membeli lemari, pastikan dulu kebutuhan penyimpanan pakaian Anda. Jika ingin menggantung baju di dalam lemari, ada baiknya Anda memperhatikan ukuran lemari berdasarkan lebar ini. Karena jika salah memilih, baju yang digantung dapat terlipat ketika pintu ditutup. Perlu diketahui, ukuran hanger biasa berkisar antara 35 cm sampai 40 cm.

Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah lebar lemari yang bertambah ketika pintu dibuka. Hal ini tentunya berlaku bagi Anda yang menggunakan lemari dengan pintu engsel. Pastikan Anda memiliki ruangan yang cukup untuk membuka pintu lemari.

3. Ukuran Lemari Berdasarkan Tinggi

Tinggi lemari biasanya berkisar dari 180 cm hingga 200 cm, disesuaikan dengan tinggi badan penggunanya dan juga tinggi ruangan tempat lemari itu diletakkan. Tapi, bagi Anda yang merasa ingin memiliki tempat penyimpanan yang lebih banyak, Anda dapat menggunakan lemari 2 susun maupun jenis floor-to-ceiling.

Lemari dengan jenis floor-to-ceiling ini memiliki banyak keunggulan. Selain karena dapat menyimpan lebih banyak baju dan perabot lainnya, lemari ini juga bisa membuat ruangan lebih bersih. Karena, Anda tidak perlu khawatir dengan bagian atas lemari yang berdebu mengingat lemari didesain hingga menyentuh plafon. Jika tertarik memiliki lemari seperti ini dalam rumah, Anda dapat menggunakan layanan Informa Custom Furniture untuk desain furnitur terbaik.

Baca Juga:   6 Tips Berburu Flash Sale di Promo 12.12 Ruparupa

4. Berdasarkan Jarak Antar Rak

Rak penyimpanan dalam lemari biasanya digunakan untuk meletakkan baju yang sudah dilipat atau perabot lainnya. Jarak antar rak/ambalan ini biasanya memiliki tinggi antara 40 cm hingga 80 cm, tergantung kebutuhan pemiliknya.

Semakin tinggi jaraknya, tentu akan semakin banyak kapasitas penyimpanannya. Anda yang berminat memiliki lemari dengan rak di dalamnya dapat menentukan terlebih dahulu banyak pakaian atau perabot yang ingin diletakkan.

5. Berdasarkan Ukuran Batang Gantungan Baju

Batang gantungan baju sangat cocok untuk menyimpang dress, kemeja, maupun jas. Bagi Anda yang ingin menyimpan baju dengan cara digantung, Anda tentu perlu memikirkan panjang batang gantungan baju terlebih dahulu sebelum memilih ukuran lemari pakaian gantung.

Semakin banyak baju yang ingin digantung, tentu membutuhkan ukuran batang yang lebih panjang. Namun, hal ini dapat diatasi dengan memiliki batang gantung bertingkat. Anda dapat mengatur jaraknya sesuai kebutuhan. Misal, batang yang satu diletakkan dengan jarak yang lebih tinggi karena dapat digunakan untuk menyimpan baju dengan ukuran yang lebih panjang.

Nah, jika sudah mantap dalam memikirkan ukuran lemari yang dibutuhkan, sekarang saatnya membeli lemari baru! Dapatkan berbagai jenis lemari impian di Ruparupa.com dan rasakan berbagai promo menariknya!

Kali ini penulis menyediakan halaman khusus untuk tanya jawab soal Matematika. Silakan bertanya  via email.

Selamat Belajar

Dini dan dan Nini memperoleh hasil yang sama ketika mengukur pintu, yaitu sebesar 2 meter. 

Meter merupakan satuan internasional dari panjang. Syarat suatu satuan agar tepat dikatakan sistem satuan internasional adalah satuan harus bersikap universal (berlaku bagi setiap tempat), satuan bernilai tetap, dan satuan harus mudah ditiru.

Dengan demikian, pernyataan yang tepat adalah satuan meter bernilai tetap. Jadi, jawaban yang tepat adalah B. 

Mengganti pintu adalah pekerjaan yang cukup rumit. Tidak semua pintu akan muat ketika dipasang. Untuk mengetahui jenis pintu yang dibutuhkan, Anda harus mengukur pintu yang sudah terpasang sebelumnya. Dengan mengukur seluruh sisi pintu dengan akurat, mencatat fitur-fitur tambahan lainnya, dan membuat diagram berdasarkan informasi yang diperoleh, Anda dapat mengetahui ukuran pintu yang dibutuhkan.

  1. 1

    Ukur lebar pintu. Bentangkan pita ukur dari pojok kiri hingga kanan pintu, lalu catat hasilnya. Ingat, Anda hanya perlu mengukur bagian pintu saja. Jangan ukur elemen-elemen lainnya, seperti karet peredam pintu.[1] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Ketika mengukur pintu yang sudah tua, penting bagi Anda untuk mengukurnya di beberapa bagian yang berbeda. Ini dilakukan karena pintu mungkin tidak berbentuk persegi panjang sempurna. Apabila hasil pengukuran bervariasi, pilihlah yang paling besar.
    • Pintu selebar 75 cm, 80 cm, 90 cm adalah jenis pintu standar.

  2. 2

    Ukur tinggi pintu. Bentangkan pita ukur dari pojok atas hingga pojok bawah pintu, lalu catat hasilnya. Anda mungkin harus menggunakan kursi dan/atau meminta bantuan teman. Anda hanya perlu mengukur pintunya saja dan bukan elemen-elemen lain, seperti karet peredam celah pintu.[2] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Sebaiknya, ukurlah pintu di beberapa bagian yang berbeda. Ini dilakukan apabila pintu tidak berbentuk persegi panjang sempurna. Pintu yang sudah tua umumnya seperti ini. Apabila hasil pengukuran bervariasi, pilihlah yang paling besar.
    • Kebanyakan pintu biasanya setinggi 2 meter.

  3. 3

    Ketahui ketebalan pintu. Tempatkan pita ukur pada ujung pintu lalu ukur ketebalannya. Selain itu, ukur juga ketebalan kosen. Ketebalan pintu dan kosen umumnya hampir sama, tetapi akan sangat membantu apabila Anda mengetahui ketebalan keduanya.[3] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Kebanyakan pintu umumnya setebal 5 cm.

  4. 4

    Ukur tinggi dan lebar kosen. Untuk berjaga-jaga, ukurlah area yang akan dipasang pintu. Catatlah tinggi dan lebar kosen. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa Anda memilih pintu pengganti yang tepat.[4] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Ukurlah lebar pintu di 3 titik. Gunakan ukuran terkecil sebagai hasil pengukuran.
    • Ukur tinggi bagian tengah pintu. Ukurlah pintu dari lantai hingga bagian bawah lis atas pintu.
    • Apabila perlu, Sebaiknya bulatkan pengukuran ke angka yang lebih kecil. Ini dilakukan untuk memastikan pintu terpasang dengan pas.

  1. 1

    Ambil gambar pintu lalu cetak. Ketika memilih pintu baru, Anda harus membawa diagram yang berisi ukuran dan karakteristik pintu lama. Salah satu cara untuk melakukan ini adalah dengan mengambil gambar pintu lalu mencetaknya.

    • Anda dapat menggambar diagram menggunakan kertas dan pulpen.

  2. 2

    Catat ke arah mana pintu terbuka. Buka pintu. Posisikan tubuh Anda membelakangi engsel pintu. Apabila berada di kanan, pintu dibuka dengan tangan kanan. Apabila berada di kiri, pintu dibuka dengan tangan kiri. Pintu juga dapat mengayun ke luar atau ke dalam. Ketahui kedua karakteristik ini lalu catat pada diagram yang sudah dibuat.[5] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Pintu yang mengayun ke dalam akan terbuka ke dalam rumah (atau ke dalam ruangan). Pintu yang mengayun ke luar akan terbuka ke luar.

  3. 3

    Catat seluruh pengukuran pada diagram. Catat tinggi, lebar, dan ketebalan pintu pada diagram. Catat juga tinggi, lebar, dan ketebalan kosen.[6] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  4. 4

    Bawa diagram ketika membeli pintu baru. Diagram akan memudahkan proses mengganti pintu. Bawalah diagram ketika memilih pintu, dan gunakan sebagai acuan.[7] X Teliti sumber Kunjungi sumber

Disusun bersama :

Spesialis Perbaikan Rumah

Artikel ini disusun bersama Ryaan Tuttle. Ryaan Tuttle adalah Spesialis Perbaikan Rumah dan CEO Best Handyman Boston. Dengan pengalaman lebih dari 15 tahun, Ryaan mengkhususkan diri dalam perbaikan rumah dan pemeliharaan properti dengan memanfaatkan teknologi dan keahlian. Ryaan memegang lisensi Construction Supervisor and Home Improvement Contractor. Tidak seperti kebanyakan kontraktor, Best Handyman Boston berlisensi dan berasuransi. Majalah Boston dan LocalBest.com telah menobatkan Best Handyman Boston sebagai Best Handyman in Boston. Artikel ini telah dilihat 11.453 kali.

Daftar kategori: Desain dan Arsitektur | Pengaturan Rumah dan Kebun

Halaman ini telah diakses sebanyak 11.453 kali.