Faktor apa saja yang menyebabkan Islam berkembang di dunia

Proses masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia telah membawa perubahan besar di dalam struktur sosial masyarakat Indonesia yang sebelumnya berkarakteristik Hindu-Buddha. Kehadiran agama Islam dapat diterima baik oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Faktor penyebab Islam berkembang pesat di Indonesia adalah… .

A. Hindu terdapat perbedaan status seseorang dalam masyarakat

B. penyebaran agama Islam di masyarakat dilakukan secara damai

C. pengaruh Hindu-Buddha hanya terdapat di kalangan istana

D. ajaran agama Islam mudah dipelajari oleh bangsa Indonesia

E. keimanan masyarakat Indonesia telah terbentuk sebelumnya

Pembahasan:

Islam cepat berkembang di Indonesia, hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu:

  1. Islam disebarkan secara damai
  2. Ajaran islam mudah dipelajari
  3. Masuknya Islam mudah
  4. Islam tidak mengenal kasta
  5. Mundurnya kerajaan Hindu salah satunya adalah Majapahit

Untuk materi lebih lengkap tentang MASUKNYA AGAMA ISLAM DI INDONESIA silahkan kunjungi link youtube berikut ini. Kalau bermanfaat jangan lupa subscribe, like dan share.. Terimakasih

Kunci jawaban:

Proses masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia telah membawa perubahan besar di dalam struktur sosial masyarakat Indonesia yang sebelumnya berkarakteristik Hindu-Buddha. Kehadiran agama Islam dapat diterima baik oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Faktor penyebab Islam berkembang pesat di Indonesia adalah… . A. Hindu terdapat perbedaan status seseorang dalam masyarakat

SEMOGA BERMANFAAT

Faktor apa saja yang menyebabkan Islam berkembang di dunia

Mari berlomba lomba dalam kebaikan. Semoga isi dari blog ini membawa manfaat bagi para pengunjung blog. Terimakasih

Sejarah tentang kedatangan dan penyebaran agama Islam di Nusantara bersumber dari catatan para pengelana yang telah mengunjungi wilayah nusantara pada abad ke-8 Masehi. Pendapat ini didasarkan atas pernyataan pengelana China

Bukti awal mengenai agama Islam berasal dari seorang pengelana Venesia bernama Marco Polo. Ketika singgah di sebelah utara pulau Sumatra, dia menemukan sebuah kota Islam bernama Perlak yang dikelilingi oleh daerah-daerah non-Islam. Hal ini diperkuat oleh catatan-catatan yang terdapat dalam buku-buku sejarah seperti Hikayat Raja-Raja Pasai dan Sejarah Melayu.

Bukti kedua berasal dari Ibnu Batutah ketika mengunjungi Samudera Pasai pada tahun 1345 megatakan bahwa raja yang memerintah negara itu memakai gelar Islam yakni Malikut Thahbir bin Malik Al Saleh.

Bukti ketiga berasal dari seorang pengelana Portugis bernama Tome Pires, yang mengunjungi Nusantara pada awal abad ke-16. Dalam karyanya berjudul Summa Oriental, dia menjelaskan bahwa menjelang abad ke-13 sudah ada masyarakat Muslim di Samudera Pasai, Perlak, dan Pagaruyung. Selain itu di Pulau Jawa juga ditemukan makam Fatimah binti Maimun di Leran (Gresik) yang berangka tahun 1082 M dan sejumlah makam Islam di Tralaya yang berasal dari abad ke-13.

Golongan lain berpendapat bahwa Islam sebenarnya sudah masuk ke Nusantara sejak -tsing]] yang berkunjung ke Kerajaan Sriwijaya pada tahun 671. Dia menyatakan bahwa pada waktu itu lalu-lintas laut antara Arab, Persia, India, dan Sriwijaya sangat ramai.

Bukti kelima menurut catatan Dinasti Tang, para pedagang Ta-Shih(sebutan bagi kaum Muslim Arab dan Persia) pada abad ke-9 dan ke-10 sudah ada di Kanton dan Sumatra.

Penyebar Agama Islam menurut teori Gujarat, salah seorang pendukung teori ini adalah Muhammad Fakir. Hal ini dapat dibuktikan, di mana teori ini mendasarkan argumentasi bahwa pada pengamatan terhadap bentuk relief nisan Sultan Malik Al Saleh yang memiliki kesamaan dengan nisan-nisan yang terdapat di Gujarat.

Penyebar Agama Islam menurut teori Makkah, salah seorang pendukung teori ini adalah Sjech Ismail dari Makiyah. Hal ini dapat dibuktikan, bahwa kelompok penduduk Nusantara pertama yang Islam adalah menganut mazhab Syafi'i. Mazhab Syafi'i merupakan mazhab istimewa di Makiyah.

Penyebar Agama Islam menurut teori Persia, salah seorang pendukung teori ini adalah P.A. Hoessein Djajaningrat. Ha; ini dapat dibuktikan, bahwa ada beberapa kesamaan budaya yang hidup di kalangan masyarakat Nusantara dengan bangsa Persia dengan adanya peringatan Asyura di kalangan masyarakat, dan hal ini merupakan suatu kebiasaan bagi kaum Syi'ah.

Penyebar Agama Islam menurut teori para Sejarawan, salah satu penyebarnya adalah Wali Songo yang ada di Demak

Alasan yang menyebabkan penduduk nusantara banyak yang beragama Islam antara lain:

  • Pernikahan antara para pedagang dengan bangsawan. Contoh: Raja Brawijaya menikah dengan Putri Jeumpa yang menurunkan Raden Patah.
  • Pendidikan pesantren
  • Pedagang Islam
  • Seni dan kebudayaan. Contoh: Wayang, disebar oleh Sunan Kalijaga.
  • Dakwah

Faktor-faktor penyebab Agama Islam dapat cepat berkembang di Nusantara antara lain:

  • Syarat masuk agama Islam tidak berat, yaitu dengan mengucapkan kalimat syahadat.
  • Upacara-upacara dalam Islam sangat sederhana.
  • Islam tidak mengenal sistem kasta.
  • Islam tidak menentang adat dan tradisi setempat.
  • Dalam penyebarannya dilakukan dengan jalan damai.
  • Runtuhnya kerajaan Majapahit memperlancar penyebaran agama Islam.

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penyebaran_Islam_di_Asia_Tenggara&oldid=21156485"

Ilustrasi Faktor Terpenting yang Mendukung Berkembangnya Islam di Pelosok Dunia Foto: Unsplash

Islam merupakan agama yang berkembang pesat di dunia. Ini bisa dilihat dari penyebaran kaum Muslimin di berbagai benua, mulai dari Asia, Eropa, hingga Amerika. Perkembangan Islam yang pesat juga dibuktikan dari sejumlah penelitian.

Berdasarkan informasi dari buku Inilah Islam tulisan Jauhar Ridloni Marzuq (2015), seorang ilmuwan Barat bernama Keith Stam telah membuat penelitian untuk mengungkap agama yang paling cepat tersebar di dunia.

Penelitian tersebut dilakukan sejak 1934-1984, hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Islam merupakan agama paling cepat tersebar di dunia. Penyebaran agama-agama selain Islam berada pada kisaran 138%, sedangkan Islam mencapai 235%.

Mengutip buku Ya Allah, Izinkan Aku Berhijrah Bagian 2 karya Muhammad Rafi (2021), Pusat Penelitian Pew yang berpusat di Washington D.C. memprediksi populasi dunia akan tumbuh sebesar 32% pada 2060.

Penelitian yang dilangsungkan pada 2017 itu juga menyatakan bahwa agama Muslim diperkirakan tumbuh sebesar 70% dalam jumlah pertumbuhan populasi tersebut.

Berkembangnya agama Islam di pelosok dunia tidak lepas dari faktor penting. Apakah faktor penting itu?

Ilustrasi Faktor Terpenting yang Mendukung Berkembangnya Islam di Pelosok Dunia Foto: Unsplash

Faktor terpenting yang mendukung berkembangnya Islam di pelosok dunia, yakni Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia atau fitrah insaniyyah. Ini selaras dengan pernyataan Allah sendiri, yang berbunyi:

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah), tetaplah atas fitrah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan dalam fitrah Allah (itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,” (Q.S. ar-Rum [30]:30).

Menurut Remiswal dan Arham Junaidi Firman (2018) dalam buku Konsep Fitrah dalam Pendidikan Islam: Paradigma Membangun Sekolah Ramah Anak, kata fitrah berasal dari bahasa Arab, yaitu fathrun yang berarti memegang erat, memecah, membelah, mengoyak-ngoyak atau meretakkan.

Fitrah secara harfiah artinya penciptaan, menyebabkan sesuatu ada untuk pertama kali, dan struktur ciri umum alamiah yang mana seorang anak tercipta dalam rahim ibunya. Sedangkan secara terminologi, fitrah berarti citra asli manusia yang berpotensi baik atau buruk.

Ilustrasi Faktor Terpenting yang Mendukung Berkembangnya Islam di Pelosok Dunia Foto: Unsplash

Mengutip buku Studi Islam Komprehensif yang ditulis oleh Prof. DR. H. Abuddin Nata, MA. (2015), agama Islam memiliki unsur-unsur penting, antara lain adalah:

1. Kepercayaan kepada kekuatan gaib sebagai tempat berlindung dan memohon. Karenanya, manusia harus mengadakan hubungan baik dengan kekuatan gaib tersebut dengan mematuhi perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

2. Keyakinan bahwa kesejahteraan manusia di dunia ini dan hidupnya di akhirat bergantung pada hubungan baik dengan kekuatan gaib yang dimaksud. Dengan hilangnya hubungan baik itu, maka kesejahteraan dan kebahagiaan yang dicari akan hilang.

3. Adanya respons yang bersifat emosional dari manusia kepada kekuatan gaib. Respons ini mengambil bentuk pengabdian dan ibadah kepada-Nya.

4. Paham adanya yang kudus dan suci, dalam bentuk kekuatan gaib, dalam bentuk kitab yang mengandung ajaran agama bersangkutan dan dalam bentuk tempat tertentu.