Fitra mendapatkan giliran melakukan tolakan pada jam olahraga materi tolak peluru

sebutkan dan jelaskan poin² penting pada alinea pertama UUD 1945​

kata-kata yang digunakan dalam reklame harus​

Berikut yang tidak termasuk semboyan Jepang yang di gunakan untuk menarik simpati rakyat Indonesia adalah​

tulislah perubahan UUD dengan menghubungkan nya dengan kedudukan dan fungsi uud ​

bangsa mana yang pernah mempraktikan chauvinisme?​

Fitra mendapatkan giliran melakukan tolakan pada jam olahraga materi tolak peluru

Atlet tolak peluru Filipina, Aries Toledo, melakukan lemparan pada Invitation Tournament cabang atletik nomor dasalomba di SUGBK, Jakarta, Minggu (11/2/2018). Event ini merupakan pemanasan jelang Asian Games 2018. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Jakarta - Tolak peluru merupakan satu di antara nomor olahraga lempar pada cabang atletik. Tolak peluru adalah suatu bentuk gerakan menolak atau mendorong pada alat bundar yang disebut peluru.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, tolak peluru adalah olahraga dengan menolakkan peluru (alat yang bundar seperti bola yang terbuat dari besi atau kuningan beratnya untuk putri 4 kg, untuk putra 7¼ kg).

Sesuai namanya, tolak peluru dilakukan tidak dilempar, tapi ditolak/didorong. Hal tersebut sesuai peraturan bahwa peluru itu harus didorong atau ditolak dari bahu dengan satu tangan.

Untuk bisa melakukan tolakan dengan baik dan benar, bukan hal yang mudah. Ada beberapa cara atau teknik yang harus dikuasai dengan baik.

Berikut ini rangkuman tentang cara melakukan tolakan yang baik dan benar dalam olahraga tolak peluru, dilansir dari ditsmp.kemdikbud.go.id, Rabu (10/11/2021).

a. Peluru dipegang dengan jari-jari tangan dan terletak pada telapak tangan bagian atas.

b. Peluru diletakkan pada telapak tangan bagian atas atau pada ujung telapak tangan yang dekat dengan jari-jari tangan.

c. Jari-jari tangan direnggangkan atau dibuka untuk menahan dan memegang peluru bagian belakang.

d. Jari kelingking dan ibu jari digunakan untuk memegang/menahan peluru bagian samping, yaitu agar peluru tidak tergelincir ke dalam atau ke luar.

e. Setelah peluru tersebut dapat dipegang dengan baik, kemudian letakkan pada bahu dan menempel di leher. Siku diangkat ke samping sedikit agak serong ke depan.

f. Pada saat memegang dan meletakkan peluru pada bahu, usahakan agar keadaan seluruh badan dan tangan jangan sampai kaku, tetapi harus dalam keadaan lemas (rileks). Tangan dan lengan yang lain membantu menjaga keseimbangan.

a. Berdiri tegak menyamping ke arah tolakan, kedua kaki dibuka lebar.

b. Kaki kiri lurus ke depan, kaki kanan dengan lutut dibengkokkan ke depan sedikit agak serong ke samping kanan.

c. Berat badan berada pada kaki kanan, kemudian badan agak condong ke samping kanan.

d. Tangan kanan memegang peluru pada bahu (pundak), tangan kiri dengan sikut dibengkokkan berada di depan sedikit agak serong ke atas.

e. Tangan kiri berfungsi untuk membantu dan menjaga keseimbangan. Pandangan tertuju ke arah tolakan.

a. Bersamaan dengan memutar badan ke arah tolakan, siku ditarik serong ke atas agak ke belakang (ke arah samping kiri), pinggul dan pinggang serta perut didorong ke depan agak ke atas.

B. Dorong hingga dada terbuka menghadap ke depan serong ke atas arah tolakan. Dagu diangkat atau agak ditengadahkan, pandangan tertuju ke arah tolakan.

b. Saat dada menghadap ke arah tolakan, secepatnya peluru tersebut ditolakkan sekuat-kuatnya ke bagian depan atas arah tolakan, bersamaan dengan bantuan menolakkan kaki kanan.

Sikap badan setelah menolak peluru adalah bentuk gerakan setelah peluru lepas dari tangan. Gerakan tersebut dilakukan untuk menjaga keseimbangan badan agar badan tidak terjatuh ke depan.

a. Setelah peluru yang ditolakkan atau didorong tersebut lepas dari tangan, secepatnya kaki yang dipergunakan untuk menolak itu diturunkan atau mendarat (kaki kanan) kira-kira menempati tempat bekas kaki kiri (kaki depan), dengan lutut agak dibengkokkan.

b. Kaki kiri (kaki depan) diangkat ke belakang lurus dan lemas untuk membantu menjaga keseimbangan.

c. Badan condong ke depan, dagu diangkat, badan agak miring ke samping kiri, pandangan ke arah jatuhnya peluru.

d. Tangan kanan dengan sikut agak dibengkokkan berada di depan sedikit agak di bawah badan, tangan/lengan kiri lemas lurus ke belakang untuk membantu menjaga keseimbangan.

Sumber: Kemdikbud

Tolak peluru atau shot put bisa dikatakan sebagai salah satu olahraga yang bertujuan untuk melemparkan bola logam sejauh mungkin. Hanya saja, olahraga tolak peluru tidak benar-benar melakukan gerakan melempar. Maka dari itu, tolak peluru sangat berbeda dengan cabang olahraga atletik lempar lainnya.

Tolak peluru merupakan suatu cabang olahraga yang melakukan suatu tolakan dengan menggunakan tenaga semaksimal mungkin untuk mendapatkan jarak tolakan yang jauh. Dengan mengandalkan gerakan tolakan atau dorongan terhadap bola logam dengan bobot tertentu. Selain itu, gerakan tolak peluru hanya boleh menggunakan kekuatan dari salah satu tangan saja.

Penilaian pada tolak peluru berdasarkan jarak antara pelempar dengan bola atau pelurunya. Semakin jauh peluru atau bola logam yang dilempar, maka poin yang diperoleh semakin besar.

Nah, artikel ini akan membahas secara lengkap terkait apa itu olahraga tolak peluru hingga tekniknya. Bagi Grameds yang ingin belajar terkait sejarah, gaya, teknik, peralatan hingga peraturan tolak peluru, maka bisa simak ulasan selengkapnya!

Sejarah Cabang Olahraga Tolak Peluru

Olahraga shot put kali pertama kali dimainkan pada masa masyarakat Yunani Kuno. Pada saat itu, masyarakat Yunani Kuno memanfaatkan batu sebagai salah satu alat untuk berolahraga, yakni dengan cara melemparkannya. Dalam perkembangannya atau lebih tepatnya pada abad pertengahan, sekelompok tentara perang memiliki kebiasaan untuk melemparkan bola meriam. Kebiasaan itu yang pada akhirnya disebut sebagai cikal bakal kelahiran olahraga tolak peluru sampai populer sekarang ini.

Tolak peluru mulai dimainkan dengan bentuk yang modern pada sekitar abad ke-19. Pada saat itu, Highlands Games Skotlandia menyelenggarakan lomba lempar batu atau logam berat. Para peserta akan saling melemparkan bola untuk mendapatkan jarak terjauh. Selanjutnya, pemenang akan ditentukan berdasarkan seberapa jauh jarak lemparan dengan posisi asli pelempar atau di belakang garis.

Tolak peluru menjadi semakin populer setelah ditetapkan sebagai salah satu cabang olahraga pada perhelatan olahraga terbesar di dunia, yakni Olimpiade modern. Dalam kompetisi tersebut, cabang olahraga shot put sudah menggunakan bola dengan berat atau massa yang sudah ditentukan dan termasuk cabang atletik.

Bahan yang digunakan untuk bola shot put sendiri menggunakan material besi atau kuningan. Cabang olahraga tolak peluru mulai dipertandingkan untuk putra pada tahun 1896. Sementara itu, shot put untuk putri baru dipertandingkan pada tahun 1948.

Gaya Tolak Peluru

Dalam sebuah perlombaan resmi, cabang olahraga tolak peluru dikenal dua macam gaya yang paling banyak digunakan oleh para peserta, yakni gaya O’brien dan gaya spin. Namun, ada satu jenis gaya yang sangat cocok bagi para pemula, yaitu gaya ortodoks. Gaya ortodoks biasanya digunakan pada pelatihan atau tujuan pendidikan seperti di sekolah. Berikut adalah tiga gaya dalam olahraga shot put yang perlu Grameds ketahui, antara lain yaitu:

Gaya melempar dalam cabang olahraga shot put yang biasa digunakan untuk seorang pemula adalah gaya ortodoks. Hal ini dikarenakan gaya ortodoks tidak terlalu membutuhkan banyak gerakan. Sebagai gaya yang paling sederhana dan paling mudah, gaya ortodoks sangat cocok untuk seseorang yang ingin belajar atau berkenalan dengan olahraga tolak peluru.

Oleh sebab itu, tak heran apabila para atlet profesional jarang menggunakan gaya ortodoks. Pelempar dapat melakukan tolakan peluru dengan cara memosisikan tubuh menyamping dari area pendaratan. Selanjutnya, pelempar dapat meletakkan bola logam antara kepala dan bahu untuk kemudian dilakukan tolakan.

2. Gaya O’brien

Apabila gaya ortodoks biasa digunakan pemula, maka gaya O’brien merupakan gaya melempar shot put yang paling sering digunakan atlet profesional. Gaya O’brien sendiri digunakan pertama kali oleh seorang atlet yang berasal dari negara Amerika Serikat bernama Parry O’brien.

Gaya ini sendiri biasa dikenal juga dengan gaya glide atau meluncur, tetapi sekarang lebih populer sebagai gaya O’brien. Dalam cabang olahraga shot put, gaya O’Brien dilakukan dengan cara membelakangi arah tolakan

Pada saat menggunakan gaya O’brien, seorang atlet atau pelempar harus memiliki posisi membelakangi area pendaratan. Kemudian, atlet tersebut akan melakukan gerakan setengah putaran atau 180 derajat terlebih dahulu sebelum melakukan tolakan terhadap bola logam. Hal ini menjadikan pada saat persiapan, pelempar akan menghadap ke belakang sebelum kemudian berbalik ke depan.

Setelah Grameds sudah terbiasa dengan gaya ortodoks, gaya O’brien sangat cocok untuk menunjang keterampilan melakukan tolakan peluru. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menciptakan tolakan peluru dengan gaya o’brien:

  1. Posisi tubuh berdiri membelakangi arah tolakan dengan badan membungkuk dan bertumpu pada kaki kanan sekaligus lutut ditekuk. Sementara itu, kaki kiri diangkat lurus menuju arah tolakan.
  2. Peluru atau bola diletakkan di bagian antara leher, dekat dengan dagu.
  3. Peluru dipegang pada bagian pangkal jari, bukan telapak tangan. Kemudian, posisikan ibu jari di bawah peluru.
  4. Selanjutnya, siku mengarah keluar sehingga membentuk sudut 45 derajat.
  5. Pada saat meluncur, kaki kiri dapat diluruskan sembari memutarkan pinggul.
  6. Kaki kanan diangkat pendek ke depan dengan kaki kiri diayun ke belakang untuk tetap menjaga keseimbangan.

3. Gaya Spin

Selain gaya ortodoks dan gaya O’brien, gaya yang juga sering digunakan dalam cabang olahraga tolak peluru adalah gaya spin atau gaya berputar. Gaya ini kali pertama diperkenalkan oleh Aleksandr Baryshnikov, seorang atlet shot put yang berasal dari Rusia.

Meskipun tidak sepopuler gaya O’brien, tetapi teknik ini juga sering digunakan atlet profesional pada saat berlomba resmi olahraga shot put. Perlu diketahui, gaya spin membutuhkan keterampilan tinggi.

Hal ini dikarenakan seorang atlet harus melakukan putaran hingga 360 derajat dalam kecepatan tinggi terlebih dahulu sebelum melempar bola logam ke depan. Maka dari itu, gerakan ini memiliki tujuan untuk menghasilkan momentum sehingga dapat membuahkan jarak tolakan terjauh.

Dalam suatu olahraga tidak pernah bisa dilepaskan dari yang namanya peran pelatih. Dengan pelatih, maka atlet mendapatkan arahan dan bimbingan, sehingga bisa memenangkan perlombaan olahraga. Buku Kepelatihan Olahraga membahas tentang pentingnya peran pelatih bagi seorang atlet. Buku ini sangat cocok untuk dibaca bagi seseorang yang ingin menjadi pelatih atau menjadi atlet.

Cara Melakukan Olahraga Tolak Peluru

Nah, bagi kamu yang hendak berkenalan dengan olahraga tolak peluru. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk melakukan tolakan peluru:

  1. Posisi tubuh berdiri tegak menyamping ke arah tolakan
  2. Kedua kaki dibuka dengan kaki kiri lurus ke depan dan kaki kanan ditekuk agak ke depan hingga serong ke samping kanan
  3. Posisikan berat badan di bagian kaki kanan dan bentuk badan supaya lebih condong ke samping kanan
  4. Tangan kanan memegang dan menyangga peluru pada bahu atau pundak
  5. Siku pada tangan kiri dengan ditekuk taruh di depan hingga membentuk posisi sedikit serong ke atas dan melemas
  6. Tangan kiri sendiri memiliki fungsi untuk membantu dan menjaga keseimbangan
  7. Pandangan pelempar dapat diarahkan ke area tolakan sebelum melakukan lemparan
  8. Dorong tangan kiri ke depan kekuatan penuh sehingga memunculkan tolakan pada peluru yang dipegang
  9. Pada saat melakukan tolakkan peluru, kaki kanan yang berposisi di belakang dapat diangkat untuk memperbesar kekuatan tolakan

Teknik Dasar dalam Olahraga Tolak Peluru

Dalam olahraga tolak peluru, prinsip utama yang harus dipahami oleh para pelempar adalah melakukan tolakan atau dorongan terhadap bola logam dengan hanya mengandalkan kekuatan satu tangan. Salah satu cabang olahraga atletik ini bertujuan untuk menghasilkan tolakan atau dorongan bola logam dengan jarak sejauh mungkin dari posisi awal atau garis start.

Supaya Grameds dapat melakukan shot put dengan baik dan benar. Berikut ini adalah beberapa teknik dasar yang harus dipahami, antara lain yakni:

  1. Bola logam dapat ditempatkan pada bagian pangkal jari, bukan telapak tangan. Lebarkan jari-jari tangan sedikit, selanjutnya gunakan ibu jari untuk menahan bola logam agar tidak terjatuh.
  2. Berikutnya, posisikan bola logam antara kepala dan bahu, tepat pada bagian bawah rahang.
  3. Sembari menahan bola logam, pelempar dapat memastikan untuk menjaga kondisi siku lengan tetap tinggi dan tampak lurus dengan bahu.
  4. Posisikan tubuh menyamping dengan posisi bahu tangan yang bebas dari bola logam mengarah ke area pendaratan.
  5. Buka kedua kaki membentuk kuda-kuda lurus dan tekuk kaki yang berada jauh dari area pendaratan, hal itu akan secara otomatis membuat tubuh condong ke belakang.
  6. Putar pinggul sehingga berhadapan dengan arah yang berlawan dari area pendaratan.
  7. Pada saat bersiap melakukan tolakan, pelempar dapat mendorong dengan kaki belakang dan putar pinggul sehingga tubuh menghadap ke area pendaratan.
  8. Buka agak lebar lengan yang memegang bola logam menghadap ke depan dengan sudut 45 derajat sembari berusaha melakukan dorongan bola logam dengan sekuat tenaga.
  9. Pada saat melakukan tolakan atau lemparan, tambahkan juga dengan dorongan pergelangan tangan mirip seperti gerakan menembak bola basket.

Prinsip dasar dalam olahraga tolak peluru pada dasarnya merupakan gerakan awal yang harus dipahami oleh pemula. Setelah menguasai prinsip tersebut, para pelempar dapat mencoba gaya lempar seperti profesional, yakni gaya O’brien atau gaya spin. Hal ini perlu dilakukan untuk menghasilkan lebih banyak momentum dan mencapai jarak maksimal saat melakukan tolakan.

Peralatan Olahraga Tolak Peluru

International Association of Athletics Federations atau disingkat IAAF merupakan suatu organisasi yang menaungi berbagai cabang olahraga atletik dunia, salah satunya adalah tolak peluru. IAAF atau sekarang disebut juga dengan World Athletics telah menentukan standarisasi ukuran bola logam dan lapangan yang boleh digunakan untuk pertandingan tolak peluru.

Beberapa peralatan maupun aturan olahraga tolak peluru yang perlu diketahui, antara lain:

1. Bola logam

IAAF telah memutuskan bahwa berat bola logam yang digunakan dalam cabang olahraga tolak peluru yakni 7,26 kg untuk putra dan 4 kg untuk putri. Bahan atau material yang harus digunakan pada bola logam biasanya terdiri dari unsur besi padat atau kuningan. Namun, tidak menutup kemungkinan juga beberapa jenis logam lain yang tidak lebih lembut dari kuningan bisa digunakan.

2. Bentuk lapangan

Untuk ukuran lapangan yang digunakan dalam cabang olahraga tolak peluru harus berbentuk lingkaran, dengan diameter 2,135 meter pada lapangan beton dan sektor pendaratan yang ditandai busur pada lapangan rumput dengan sudut 34,92 derajat. Selain itu, lingkaran yang terdapat dalam lapangan tolak peluru memiliki papan penghenti setinggi 10 cm pada bagian depan sebelum memasuki sektor pendaratan.

Peraturan Tolak Peluru

Penentuan pemenang dalam cabang olahraga tolak peluru ditentukan berdasarkan jarak tolakan yang mampu dicapai. Seorang atlet yang berhasil mendapatkan jarak tolakan peluru terjauh berhak menjadi pemenang pertandingan atau perlombaan.

Dalam sebuah kompetisi resmi tolak peluru, atlet umumnya akan mendapatkan kesempatan melakukan tolakan sebanyak empat hingga enam kali. Apabila terdapat hasil imbang atau seri, maka para atlet akan diberikan kesempatan sekali lagi untuk menentukan pemenangnya.

Selain peraturan permainan dalam menentukan pemenang cabang olahraga tolak peluru, ada juga beberapa peraturan lain yang perlu diperhatikan pada saat mengikuti kompetisi tolak peluru, antara lain:

  1. Seorang atlet atau pelempar harus bersiap setelah namanya diumumkan. Para atlet hanya diberikan waktu 60 detik untuk memulai gerakan.
  2. Agar memenuhi tujuan keamanan, atlet harus memakai taping pada jari tangan tetapi tidak diperbolehkan mengenakan sarung tangan.
  3. Bola logam dapat diletakan di dekat leher sepanjang gerakan. Apabila bola logam terlepas dan tidak menempel dekat leher selama melakukan gerakan, maka hasil tolakan dapat dianggap tidak sah.
  4. Gerakan tolak peluru hanya boleh menggunakan satu tangan dan tembakan harus berada di atas ketinggian bahu.
  5. Seorang atlet bisa memakai seluruh lingkaran, tetapi bagian kaki tidak diperbolehkan melakukan gerakan keluar lingkaran atau menapak pada papan penghenti di daerah depan lingkaran.
  6. Tolakan dianggap sah apabila bola logam mendarat pada sektor pendaratan dengan sudut 34,92 derajat. Wasit atau juri akan melakukan penghitungan titik pendaratan pertama bola logam.
  7. Seorang atlet tidak bolehkan meninggalkan lingkaran sebelum bola logam atau lemparan mendarat di sektor pendaratan, serta hanya boleh meninggalkan lingkaran dari belakang.

Tolak peluru pada dasarnya merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang sangat mengandalkan kekuatan otot lengan untuk bisa meraih hasil maksimal. Olahraga tolak peluru mungkin tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang.

Hal ini dikarenakan ada peralatan dan lokasi yang harus dipersiapkan secara memadai dan profesional. Selain itu, perlu pelatih atau instruktur untuk menggunakan bola tolak peluru agar tidak menjadikan bahaya untuk diri sendiri atau orang-orang sekitar.

Dalam dunia olahraga selalu berkaitan dengan psikologi, bahkan, kondisi psikologi dapat memengaruhi suatu pertandingan olahraga. Buku Psikologi Olahraga berisi berbagai macam hal tentang psikologi yang berkaitan dengan olahraga. Selain itu, buku ini bisa dijadikan sebagai referensi atau sumber rujukan mahasiswa yang mengambil pendidikan olahraga.

Fitra mendapatkan giliran melakukan tolakan pada jam olahraga materi tolak peluru
Fitra mendapatkan giliran melakukan tolakan pada jam olahraga materi tolak peluru

Fitra mendapatkan giliran melakukan tolakan pada jam olahraga materi tolak peluru
Fitra mendapatkan giliran melakukan tolakan pada jam olahraga materi tolak peluru

Rekomendasi Buku Atletik Lainnya

Bagi Grameds yang ingin melakukan olahraga tolak peluru dapat mempersiapkan peralatan dan tempatnya terlebih dahulu. Namun, selain mempersiapkan peralatan tolak peluru, Grameds juga perlu mempersiapkan pemahaman yang baik tentang tolak peluru dan berbagai cabang atletik lainnya.

1. Strategi Pembelajaran Atletik

Cabang olahraga atletik merupakan cabang olahraga yang memiliki banyak sekali nomor dalan ajang Olimpiade, mulai dari lari tolak peluru, lempar lembing, dan sebagainya. Namun, peminat dari cabang olaharaga ini tak sebanyak olahraga populer lainnya terutama di Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah kurang meriahnya perlombaan atletik. Dalam buku Strategi Pembelajaran Atletik, kamu akan mengetahui cara membuat event olahraga atletik yang sangat menarik, sehingga bisa banyak yang menonton.

2. Kepelatihan Atletik Jalan dan Lari

Cabang olahraga lari sangat melekat dengan jalan dan lari, sehingga ketika ingin menekuni cabang olahraga ini, maka perlu latihan khusus terutama yang berkaitan dengan jalan dan lari. Buku Kepelatihan Atletik Jalan dan Lari sangat pas untuk dijadikan sebagai buku panduan bagi kamu yang ingin menekuni olahraga atletik.

Demikian pembahasan tentang tolak peluru sebagai salah satu cabang olahraga yang diperlombakan dalam berbagai kejuaraan atletik di dunia, mulai dari pengertian tolak peluru, sejarah terciptanya tolak peluru, gaya untuk melakukan tolakan, prinsip dasar tolak peluru, peralatan yang digunakan, hingga peraturan resmi yang biasa digunakan.

Bagi Grameds yang ingin mendapatkan buku tentang tolak peluru dan pengetahuan tentang atletik lainnya bisa dapatkan di gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

BACA JUGA:

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien