Frekuensi pernapasan laki-laki ulangan 1 dan ulangan 2

Secara ringkas, proses pernapasan manusia dimulai dari menghirup oksigen, melakukan pertukaran dengan karbon dioksida di paru-paru, lalu dikeluarkan bersama dengan uap air lewat rongga hidung. Walaupun prosesnya sama di tiap manusia, rupanya terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi frekuensi pernapasan pada manusia.

Frekuensi pernapasan pada manusia dikontrol oleh bagian otak yang disebut dengan medula oblongata. Di medula oblongata terdapat sel-sel yang sangat peka terhadap kadar karbon dioksida dalam darah.

Ketika kadar karbon dioksida dalam darah meningkat hingga di atas normal, medula oblongata akan meningkatkan aktivitas otot-otot interkostal dan diafragma. Akibatnya, frekuensi pernapasan akan meningkat untuk mengembalikan konsentrasi karbon dioksida ke batas normal.

Beberapa faktor yang memengaruhi medula oblongata untuk meningkatkan atau menurunkan ritme pernapasan adalah usia, aktivitas, jenis kelamin, suhu tubuh, serta posisi tubuh.

Usia

Jika kita perhatikan, bayi memiliki frekuensi pernapasan yang lebih cepat dibandingkan dengan orang dewasa. Hal ini disebabkan karena bayi masih berada dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, sehingga membutuhkan energi yang lebih banyak untuk mendukung tumbuh kembangnya.

(Baca juga: Sistem Pernapasan Manusia, dan Beberapa Gangguannya)

Aktivitas

Semakin berat aktivitas seseorang, maka frekuensi pernapasannya pun akan semakin meningkat. Gunanya adalah untuk memasok energi yang dibutuhkan untuk mendukung aktivitas tersebut.

Jenis Kelamin

Jenis kelamin pun memiliki pengaruh terhadap frekuensi pernapasan pada manusia. Laki-laki biasanya memiliki tingkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan. Hal ini dikarenakan volume paru-paru wanita lebih kecil dibandingkan laki-laki.

Suhu Tubuh

Ketika seseorang merasa kedinginan dan suhu tubuhnya menurun, otak akan mengirim sinyal agar paru-paru meningkatkan frekuensi pernapasannya. Dengan begitu, tubuh akan mempercepat pembakaran agar tetap hangat.

Posisi Tubuh

Terakhir, ini juga dapat dipengaruhi juga oleh posisi tubuhnya. Jika seseorang berada dalam posisi berdiri, frekuensi pernapasannya akan lebih tinggi dibandingkan jika ia sedang duduk atau berbaring. Hal ini terjadi karena ketika ia berdiri, tubuh memerlukan energi yang lebih besar untuk menjaga agar tetap seimbang, sehingga frekuensi pernapasan ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut.

Berikut ini merupakan pembahasan kunci jawaban Buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas 8 halaman 56 Pembahasan kali ini kita akan bahas latihan yang ada pada buku paket IPA Aktivitas 8.3 Halaman 56-57 Buku siswa untuk Semester 2 Kelas VIII SMP/MTS. Semoga dengan adanya pembahasan kunci jawaban Pilihan Ganda [PG] dan juga Esaay Bab 8 Sistem Pernapasan Manusia Kelas 8 ini, kalian bisa menjadi lebih giat untuk belajar. Kunci jawaban ini diperuntukkan untuk para pelajar yang sedang mengerjakan tugas Kurikulum 2013 [K13]. Kunci Jawaban IPA Kls 8 Hal 56 Ayo Kita Lakukan

Aktivitas 8.3 Menyelidiki Faktor-faktor yang Memengaruhi Frekuensi Pernapasan

Aktivitas 8.3 Menyelidiki Faktor-faktor yang Memengaruhi Frekuensi Pernapasan [Kunci Jawaban]

Apa yang harus kamu lakukan? 

1. Bekerjalah secara berkelompok. Usahakan agar dalam satu kelompok terdapat anggota laki-laki dan perempuan. 

2. Lakukan perhitungan napas selama 15 detik untuk masingmasing kegiatan berikut. Lakukan masing-masing kegiatan dengan 2 kali ulangan. Tabel 8.2 Data Perhitungan Frekuensi Pernapasan

Apa yang Perlu Kamu Diskusikan?

1. Berdasarkan hasil pengamatanmu, manakah yang lebih tinggi frekuensi pernapasan laki-laki atau perempuan? Menurutmu mengapa demikian?

2. Posisi tubuh manakah yang memiliki frekuensi pemapasan paling tinggi? Mengapa demikian?

3. Menurutmu apakah kegiatan tubuh memengaruhi frekuensi pemapasan? Mengapa demikian?

1. Umumnya frekuensi pernapasan laki-laki lebih cepat daripada perempuan. Dalam satu menit, lebih banyak siklus pernafasan yang dilakukan oleh orang dengan jenis kelamin laki-laki.

Hal ini terjadi karena laki-laki umumnya beraktivitas lebih banyak daripada perempuan. Semakin banyak aktifitas maka semakin banyak pula energi yang dibutuhkan, berarti semakin banyak pula O2 yang diambil dari udara.

2. Pada posisi tubuh berdiri. Posisi tubuh ini membutuhkan energi yang lebih besar, bila dibandingkan dengan saat sesorang duduk atau berbaring itdur.

Akibatnya, seperti dijelaskan di atas, karena tubuh memerlukan energi lebih banyak, maka semakin banyak pula oksigen yag diperlukan, sehingga dia akan semakin sering melakukan pernafasan.

3. Ya, kegiatan tubuh mempengaruhi pernafasan. Terlihat dari kegiatan tubuh yang lebih intens atau menguras energi akan menyebabkan frekuensi pernafasan meningkat.

Energi yang dihasilkan untuk aktivitas, terutama pada otot, berasal dari metabolisme yang menggunakan oksigen.

Awalnya zat gula atau glukosa dalam darahdiubah melalui proses yang disebut “glikolisis”, dimana glukosa dipecah atau dimetabolisme menjadi zat yang disebut piruvat. Bila tubuh memiliki banyak oksigen, piruvat akan diolah lebih lanjut melalui respirasi aerobik [dengan oksigen] untuk dipecah lagi untuk mendapatkan lebih banyak energi.

Tapi ketika oksigen terbatas,misalnya saat kita beraktivitas berat atau berolahraga, terjadilah respirasi anaerob [tanpa oksigen] di tubuh. Respirasi anaerob ini akan mengubah piruvat menjadi asam laktat. Kemudian, asam laktat dapat terakumulasi ke tingkat tinggi, yang menyebabkan perasaan lelah atau capek.

 Apa yang dapat kamu simpulkan?

Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah kamu lakukan, apa yang dapat kamu simpulkan?

dapat disimpulkan pada tabel hasil yaitu laki-laki umumnya beraktivitas lebih banyak dari pada perempuan, hal ini membuat  frekuensi pernapasan laki-laki lebih cepat daripada perempuan. Pada posisi tubuh berdiri. Posisi tubuh ini membutuhkan energi yang lebih besar, bila dibandingkan dengan saat sesorang duduk atau berbaring tidur.kegiatan tubuh mempengaruhi pernafasan. Terlihat dari kegiatan tubuh yang lebih menguras energi akan menyebabkan frekuensi pernafasan meningkat.

Page 2

Home / Daftar Isi

Secara ringkas, proses pernapasan manusia dimulai dari menghirup oksigen, melakukan pertukaran dengan karbon dioksida di paru-paru, lalu dikeluarkan bersama dengan uap air lewat rongga hidung. Walaupun prosesnya sama di tiap manusia, rupanya terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi frekuensi pernapasan pada manusia.

Frekuensi pernapasan pada manusia dikontrol oleh bagian otak yang disebut dengan medula oblongata. Di medula oblongata terdapat sel-sel yang sangat peka terhadap kadar karbon dioksida dalam darah.

Ketika kadar karbon dioksida dalam darah meningkat hingga di atas normal, medula oblongata akan meningkatkan aktivitas otot-otot interkostal dan diafragma. Akibatnya, frekuensi pernapasan akan meningkat untuk mengembalikan konsentrasi karbon dioksida ke batas normal.

Beberapa faktor yang memengaruhi medula oblongata untuk meningkatkan atau menurunkan ritme pernapasan adalah usia, aktivitas, jenis kelamin, suhu tubuh, serta posisi tubuh.

Usia

Jika kita perhatikan, bayi memiliki frekuensi pernapasan yang lebih cepat dibandingkan dengan orang dewasa. Hal ini disebabkan karena bayi masih berada dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, sehingga membutuhkan energi yang lebih banyak untuk mendukung tumbuh kembangnya.

[Baca juga: Sistem Pernapasan Manusia, dan Beberapa Gangguannya]

Aktivitas

Semakin berat aktivitas seseorang, maka frekuensi pernapasannya pun akan semakin meningkat. Gunanya adalah untuk memasok energi yang dibutuhkan untuk mendukung aktivitas tersebut.

Jenis Kelamin

Jenis kelamin pun memiliki pengaruh terhadap frekuensi pernapasan pada manusia. Laki-laki biasanya memiliki tingkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan. Hal ini dikarenakan volume paru-paru wanita lebih kecil dibandingkan laki-laki.

Suhu Tubuh

Ketika seseorang merasa kedinginan dan suhu tubuhnya menurun, otak akan mengirim sinyal agar paru-paru meningkatkan frekuensi pernapasannya. Dengan begitu, tubuh akan mempercepat pembakaran agar tetap hangat.

Posisi Tubuh

Terakhir, ini juga dapat dipengaruhi juga oleh posisi tubuhnya. Jika seseorang berada dalam posisi berdiri, frekuensi pernapasannya akan lebih tinggi dibandingkan jika ia sedang duduk atau berbaring. Hal ini terjadi karena ketika ia berdiri, tubuh memerlukan energi yang lebih besar untuk menjaga agar tetap seimbang, sehingga frekuensi pernapasan ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut.

Ilustrasi kunci jawaban IPA kelas 8 SMP MTs halaman 56 dan 63 kegiatan siswa 8.3 tentang macam-macam gangguan pada organ sistem pernapasan. /PIXABAY/english

RINGTIMES BALI – Anak-anak kelas 8 SMP MTs, Simak nih kunci jawaban alternatif untuk mata pelajaran IPA bab 8 yang berjudul sistem pernafasan manusia sesuai dengan kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017.

Kunci jawaban IPA kelas 8 SMP MTs ini adalah alternatif jawaban untuk kegiatan siswa pada halaman 56 dan 63 kegiatan siswa 8.3 Ayo Kita diskusikan tentang macam-macam gangguan pada organ sistem pernafasan.

Berikut kunci jawaban dan pembahasan IPA kelas 8 SMP MTs halaman 56 dan 63 pada bab 8 sesuai dengan buku IPA kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017.

Baca Juga: Kunci Jawaban Buku Tema 8 Subtema 2 Kelas 4 SD Halaman 63, Roro Jonggrang

Aktivitas 8.3 Menyelidiki Faktor-faktor yang Mempengaruhi Frekuensi Pernapasan

Apa yang perlu kamu diskusikan?

>

1.Berdasarkan hasil pengamatanmu, manakah yang lebih tinggi frekuensi pernapasan laki-laki atau perempuan? Menurutmu mengapa demikian?

Jawab: Frekuensi pernapasan pada orang laki-laki lebih tinggi dibandingkan pada perempuan. Hal ini dikarenakan laki-laki cenderung lebih banyak aktivitas, sehingga lebih banyak memerlukan oksigen dan frekuensi pernapasan semakin tinggi.

2.Posisi tubuh manakah yang memiliki frekuensi pernapasan paling tinggi? Mengapa demikian?

Baca Juga: Download Lagu Only Hope dari Mandy Moore OST Film A Walk To Remember MP3 MP4 Beserta Lirik

Frekuensi pernapasan adalah intensitas memasukkan dan mengeluarkan udara setiap satu menit. Udara yang dimasukkan berupa oksigen dan udara yang dikeluarkan berupa karbon dioksida. Pada umumnya, dalam keadaan istirahat manusia melakukan pernapasan antara 15-18 [inspirasi dan ekspirasi] setiap menitnya. Faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan yaitu :

  1. Umur, semakin tua umur seseorang maka frekuensi pernapasannya semakin lambat. Hal ini dikarenakan aktivitas seseorang yang beurmur tidak seaktif pada saat usia muda. Sehingga pasokan oksigen berkurang di dalam tubuh.
  2. Jenis kelamin, laki-laki memiliki frekuensi pernapasan yang lebih tinggi dibandingkan perempuan. Laki-laki memilliki massa otot yang lebih besar sehingga pasokan oksigen yang dibutuhkan lebih banyak untuk menghasilkan ATP yang digunakan untuk aktivitasnya.
  3. Aktivitas, seseorang yang melakukan aktivitas berat akan lebih banyak membutuhkan oksigen untuk menghasilkan energi di dalam tubuhnya, sehingga frekuensi pernapasanya meningkat dibandingkan seseorang yang melakukan aktivitas biasa.
  4. Suhu tubuh, makin tinggi suhu tubuh seseorang maka semakin tinggi frekuensi pernapasan seseorang. Suhu tubuh yang tinggi biasanya penanda tubuh sedang melawan antigen yang masuk ke dalam tubuh.
  5. Posisi tubuh, pada saat berdiri frekuensi pernapasan lebih tinggi dibandingkan pada saat berbaring.

Jadi, laki-laki memiliki frekuensi pernapasan yang lebih tinggi dibandingkan perempuan. Laki-laki memilliki massa otot yang lebih besar sehingga pasokan oksigen yang dibutuhkan lebih banyak untuk menghasilkan ATP yang digunakan untuk aktivitasnya. 

Video yang berhubungan