Ganti kampas rem mobil berapa lama

Kampas rem mobil adalah komponen yang sangat penting bagi setiap pengendara. Apabila performanya sudah tidak bagus, maka Anda tidak akan merasa aman dan nyaman lagi selama berkendara. Ditambah lagi apabila kampas rem ini habis, maka juga dapat merusak komponen lainnya misalnya saja seperti cakram rem.

Oleh karena itulah, untuk mengetahui kapan tepatnya kampas rem mobil Anda habis, maka ada beberapa tanda yang harus diperhatikan yaitu seperti berikut:

  1. Pedal mobil Anda bergetar ketika menginjak rem saat berkendara pada kecepatan tinggi. Hal itu bisa disebabkan oleh permukaan kampas yang sudah tidak rata sehingga tidak sempurna lagi saat mencengkeram piringan cakram rem.
  2. Pijakan rem mobil terasa semakin jauh dan dalam
  3. Terdengar bunyi berdenyit saat mengerem yang disebabkan oleh gesekan lempengan kampas yang telah mengenai cakram mobil
  4. Minyak rem yang turun dan sudah mulai habis
  5. Roda mobil mengeluarkan asap dan bau yang sangit
  6. Mobil tidak bereaksi ketika pengereman dilakukan

Apabila Anda menemukan tanda-tanda tersebut terjadi pada mobil Anda, segeralah bawa mobil Anda ke bengkel terpercaya untuk memeriksa kampas rem mobil Anda. Beberapa informasi dari pabrik seperti data kekuatan usia pakai kampas rem mobil juga perlu diketahui.

Sebagai informasi, kampas rem mobil matic hanya dapat menempuh jarak mulai dari 35.000 – 40.000 kilometer. Sementara itu untuk kampas rem mobil yang manual dapat mencapai mulai dari 60.000 –  70.000 kilometer.

(Baca juga: Ketahui Tekanan Angin Ban Mobil Yang Tepat)

Untuk biaya ganti kampas rem itu sendiri umumnya bervariasi untuk setiap mobil, tergantung apakah penjual menawarkan onderdil yang original atau yang bukan original (KW). Pada umumnya, harga dari onderdil original berkisar dua kali lipat lebih mahal dibandingkan onderdil yang KW. Untuk lebih mengetahui biaya ganti kampas rem mobil original, maka berikut informasi harga-harganya:

  • Alphard : Rp. 1.210.000
  • Avanza, Xenia, Rush dan Terios : Kisaran mulai dari Rp. 125.000 – 179.000 original
  • Avanza (satu set otoparts ) : Rp. 255.000
  • Chevrolet Captiva : Rp. 275.000
  • Chevrolet Spin : Rp. 210.000
  • Datsun Go : Rp. 120.000
  • Ford Fiesta : Rp. 392.000
  • Grand Livina lama : Rp. 300.000
  • Grand Livina panjang 3 row : Rp. 290.000
  • Honda CRV 00-01 : Kisaran mulai dari Rp. 195.000 – 205.000
  • Honda Jazz lama : Rp. 160.000
  • Honda Jazz RS/S : Rp. 175.000
  • Honda Jazz RS : Rp. 335.000 (satu set kampas rem depan & belakang)
  • Honda Jazz VTEC ’04-’13 : Rp. 225.000 (kampas rem belakang)
  • Honda Freed : Kisaran mulai dari Rp. 195.000 – 205.000
  • Honda Mobilio : Kisaran mulai dari Rp. 195.000 – 205.000
  • Honda New City ’04-’13 : Rp. 225.000 (kampas rem belakang)
  • Innova AFTDW02-1-12 TDW : Rp. 202.000
  • Mazda 2 : Rp. 392.000
  • New Aveo : Rp. 210.000
  • New Grand Livina D1060-EE52A : Rp. 162.500
  • Suzuki Ertiga : Rp. 392.000
  • New Alphard Vellfire : Rp. 1.045.000

(Catatan: harga bisa berubah)

Sebagai tambahan, semua biaya di atas adalah harga ganti kampas rem depan, kecuali yang diberi keterangan kampas rem belakang atau satu set (depan dan belakang). Harga di atas hanyalah harga pacuan. Perlu diketahui bahwa harga di berbagai toko dapat bervariasi.  Informasi harga ini dapat Anda jadikan sebagai gambaran dan pertimbangan bagi Anda. Demi keselamatan Anda, sangat dianjurkan untuk memilih kampas rem yang original dan berkualitas!

Lihat Foto

STANLY RAVEL-KOMPAS.com

Kampas rem mobil matik

JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem pengereman adalah salah satu bagian yang penting pada suatu kendaraan. Sebab, komponen kampas rem berkaitan langsung dengan keselamatan berkendara.

Seiring pemakaian yang terus-menerus, kinerja rem akan menurun. Daya cengkar untuk menghentikan roda berkurang. Untuk itu, butuh dilakukan perbaikan agar kondisi komponen tersebut tetap berkerja optimal.

Taqwa Suryo Swasono, mekanik senior sekaligus pakar mobil balap dari bengkel Garden Speed menyatakan, sejatinya rangkaian pengereman sebuah kendaraan khususnya mobil bisa awet sampai ribuan kilometer. Kecuali komponen fast moving-nya seperti kampas rem.

"Piston rem, ABS, selang-selang, itu bisa tahan lama. Tapi, kampas rem dan cairan rem perlu diperhatikan sebab waktu gantinya relatif lebih cepat. Jika telat, akan berdampak pada komponen rem lainnya yang harganya sangat mahal," kata Taqwa di Tangerang beberapa waktu lalu.

Baca juga: Pentingnya Ganti Minyak Rem, Cegah Rem Blong

Berdasarkan anjuran pabrikan, rata-rata kampas rem hanya bisa menempuh jarak hingga 35.000 sampai 40.000 kilometer. Untuk kendaraan manual, dalam hal ini mobil, usia pemakaiannya lebih lama sampai 70.000 kilometer.

"Dilihat juga, bila posisi kampas rem sudah menghimpit piringan berarti rem sudah aus, sudah tipis. Maka, sering kali akan timbul suara dari cakram. Jika dibiarkan, rem tidak akan bisa berfungsi optimal untuk melakukan tugasnya," ujar Taqwa.

"Lebih jauh, cakram dan bagian lainnya bisa rusak," katanya lagi.

Sehingga, jangan sampai telat untuk mengganti kampas rem. "Baiknya, ketika ganti kampas rem, ganti juga cairan remnya. Sekaligus, sehingga menambah keamanan dan kenyamanan berkendara," ujar Taqwa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita berikutnya

Lihat Oto tips yang lain

Sistem pengereman adalah salah satu bagian yang penting pada suatu kendaraan. Sebab, komponen kampas rem berkaitan langsung dengan keselamatan berkendara. Seiring pemakaian yang terus-menerus, kinerja rem akan menurun. Daya cengkar untuk menghentikan roda berkurang. Untuk itu, butuh dilakukan perbaikan agar kondisi komponen tersebut tetap berkerja optimal. sejatinya rangkaian pengereman sebuah kendaraan khususnya mobil bisa awet sampai ribuan kilometer. Kecuali, komponen fast moving-nya seperti kampas rem. Piston rem, ABS, selang-selang, itu bisa tahan lama. Tapi, kampas rem dan cairan rem perlu diperhatikan sebab waktu gantinya relatif lebih cepat. Jika telat, akan berdampak pada komponen rem lainnya yang harganya sangat mahal.

Baca juga: Ganti Ban Mobil Cuma Satu Tak Disarankan, Begini Penjelasannya

Rata-rata kampas rem hanya bisa menempuh jarak hingga 35.000 sampai 40.000 kilometer. Untuk kendaraan manual, dalam hal ini mobil, usia pemakaiannya lebih lama sampai 70.000 kilometer. Dilihat juga, bila posisi kampas rem sudah menghimpit piringan berarti rem sudah aus, sudah tipis. Maka, sering kali akan timbul suara dari cakram. Jika dibiarkan, rem tidak akan bisa berfungsi optimal untuk melakukan tugasnya.

Lebih jauh, cakram dan bagian lainnya bisa rusak," katanya lagi. Sehingga, jangan sampai telat untuk mengganti kampas rem. Baiknya, ketika ganti kampas rem, ganti juga cairan remnya. Sekaligus, sehingga menambah keamanan dan kenyamanan berkendara.

Lihat Oto tips yang lain

Sistem pengereman terdiri dari beberapa komponen, dan yang pegang peran cukup penting adalah kampas rem.

Kampas rem bertugas ‘menggigit’ piringan cakram atau rumah teromol untuk mengurangi laju mobil.

Tugasnya yang berat membuat kampas rem masuk dalam kategori komponen fast moving.

Padahal kinerja kampas rem harus tetap optimal lantaran bila gagal berfungsi bakal nyawa taruhannya.

Makanya, kamu harus mengganti kampas rem secara rutin untuk menjaga keandalannya.

Di lain pihak, kamu juga harus paham kapan kampas rem kudu diganti.

Oleh sebab itu, berikut tips untuk mengetahui kapan kampas rem wajib diganti.

1. Jarak Tempuh Mobil

Jarak tempuh berkaitan dengan masa pakai kampas rem karena semakin jauh maka risikonya kampas rem akan semakin aus.

Rekomendasi penggantian kampas rem jika mobil telah menempuh 60.000 hingga 70.000 km untuk mobil transmisi manual atau 35.000 hingga 40.000 km untuk mobil transmisi otomatis.

Mobil transmisi otomatis lebih cepat diganti karena lebih minim gejala engine brake sehingga pemakaian rem lebih sering.

Ditambah, beberapa prosedur kendaraan mewajibkan kamu untuk menekan pedal rem.

Kondisi jalan perkotaan yang cukup padat dan banyak stop and go, membuat kerja rem menjadi semakin berat.

2. Rem Kurang Pakem

Masalah ini biasanya disebabkan dua komponen, pertama adalah master rem yang sudah rusak.

Bisa karena sil bocor, maka minyak rem tidak bisa maksimal menekan piston kaliper.

Selain itu, kampas rem juga bisa jadi penyebabnya.

Bisa karena kampas rem sudah mulai menipis atau karena kualitas produk yang kurang baik, misalnya menggunakan kampas rem imitasi.

3. Pedal Rem Terasa Dalam

Pijakan pedal rem yang semakin dalam, bisa diindikasikan kinerja pengereman mobil kamu sudah berkurang.

Penyebabnya bisa karena kampas rem yang sudah tipis.

Selain itu, pedal rem yang diinjak dalam ketika mengerem bisa juga berasal dari master rem yang bermasalah.

Coba lakukan pengecekan untuk memastikan.

4. Volume Minyak Rem

Kampas rem yang mulai menipis membuat bidang tekan pada kampas rem semakin dalam.

Alhasil, volume minyak rem yang ada di selang juga meningkat.

Efeknya, minyak rem yang ada di tabung penampungan ikut berkurang volumenya.

Meski begitu kamu juga harus tetap mewaspadai potensi adanya kebocoran di sistem pengereman.

Paling aman, sembari cek kampas rem kamu juga bisa periksa jalur dari tabung hingga ke kampas rem.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA