Garam berikut ini yang dapat mengalami hidrolisis adalah

Garam NaCl dan K₂SO₄ tidak dapat terhidrolisis. Garam Al₂(SO₄)₃ dapat terhidrolisis sebagian. Adapun garam (NH₄)₂CO₃ dan CH₃COONH₄ dapat terhidrolisis total.

Pembahasan

Reaksi hidrolisis garam dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Di antaranya adalah

1) hidrolisis total

Hidrolisis jenis ini terjadi pada garam yang berasal dari sisa asam lemah dan sisa basa lemah. Asam lemah memiliki basa konjugat yang kuat demikian pula dengan basa lemah yang juga memiliki komponen asam konjugat yang kuat. Konjugat dari asam dan basa lemah inilah yang dapat bereaksi dan memecah molekul air.  

Contoh :  

NH₄F ⇄ NH₄⁺ + F⁻

NH₄⁺ (berasal dari basa lemah NH₄OH)

F⁻ (berasal dari asam lemah HF)

Reaksi hidrolisisnya adalah

NH₄⁺ + H₂O ⇄ NH₄OH + H⁺

F⁻ + H₂O ⇄ HF + OH⁻

Karena dua komponennya dapat memecah molekul air maka dapat dikatakan garam tersebut terhidrolisis total/ sempurna. Sifat garam bergantung pada harga Ka dan Kb nya:

Jika Ka > Kb => pH < 7 (asam)

Jika Ka < Kb => pH > 7 (basa)

Jika Ka = Kb => pH = 7 (netral)

2) hidrolisis parsial/ sebagian

Hidrolisis jenis ini terjadi pada garam yang berasal dari sisa asam lemah dengan basa kuat atau dapat juga berasal dari sisa asam kuat dan basa lemah. Dalam garam tersebut hanya terdapat satu komponen sisa dari asam/ basa lemah sehingga hanya satu komponen saja yang mengalami hidrolisis. Komponen kuat memiliki konjugat yang lemah sehingga tidak dapat bereaksi dengan air.  

Contoh :  

NH₄Cl ⇄ NH₄⁺ + Cl⁻

NH₄⁺ (berasal dari basa lemah NH₄OH)

Cl⁻ (berasal dari asam kuat HCl)

Reaksi hidrolisisnya adalah

NH₄⁺ + H₂O ⇄ NH₄OH + H⁺

Cl⁻ + H₂O → tidak terhidrolisis

Karena hanya satu komponen yang dapat memecah molekul air maka dapat dikatakan garam tersebut terhidrolisis sebagian/ parsial. Sifat garam bergantung pada ion H⁺ atau OH⁻ dlam larutan. Jika H⁺ sifatnya asam dan jika OH⁻ basa.

3) tidak terhidrolisis

Garam yang tidak dapat mengalami hidrolisis adalah garam yang berasal dari sisa asam kuat dan basa kuat. Komponen kuat memiliki konjugat yang kemah sehingga tidak dapat bereaksi dengan air.

Contoh :  

NaCl ⇄ Na⁺ + Cl⁻

Na⁺ (berasal dari basa lemah NaOH)

Cl⁻ (berasal dari asam kuat HCl)

Reaksi hidrolisisnya adalah

Na⁺ + H₂O → tidak terhidrolisis

Cl⁻ + H₂O → tidak terhidrolisis

Karena kedua komponen tidak dapat memecah molekul air maka dikataan garam tersebut tidak terhidrolisis. SIfat garam yang terbentuk adalah netral.

Pada kasus di atas  

Pada soal di atas diketahui beberapa garam yaitu:

A. NaCl  

B. Al₂(SO₄)₃

C. (NH₄)₂CO₃

D. K₂SO₄

E. CH₃COONH₄

Adapun yang ditanyakan adalah reaksi hidrolisis dari garam-garam tersebut

Kalian dapat menganalisis masing-masing garam sebagai berikut:

A. NaCl  

Garam tersebut dapat terionisasi menurut reaksi berikut:

NaCl  →  Na⁺ + Cl⁻

Na⁺ berasal dari basa kuat NaOH (tidak dapat terhidrolisis)

Cl⁻ berasal dari asam kuat HCl (tidak dapat terhidrolisis)

Reaksi hidrolisisnya sebagai berikut:

Na⁺ + H₂O → tidak terhidrolisis

Cl⁻ + H₂O → tidak terhidrolisis

Garam tersebut tidak dapat terhidrolisis dan sifat garam adalah netral.

B. Al₂(SO₄)₃

Garam tersebut dapat terionisasi menurut reaksi berikut:

Al₂(SO₄)₃ ⇄ 2Al³⁺ + 3SO₄²⁻

Al³⁺ berasal dari basa lemah Al(OH)₃ (dapat terhidrolisis)

SO₄²⁻ berasal dari asam kuat H₂SO₄ (tidak dapat terhidrolisis)

Reaksi hidrolisisnya sebagai berikut:

Al³⁺ + 3H₂O ⇄ Al(OH)₃ + 3H⁺

SO₄²⁻ + H₂O → tidak terhidrolisis

Garam tersebut terhidrolisis sebagian dan bersifat asam.

C. (NH₄)₂CO₃

Garam tersebut dapat terionisasi menurut reaksi berikut:

(NH₄)₂CO₃ ⇄ 2NH₄⁺ + CO₃²⁻

NH₄⁺ berasal dari basa lemah NH₃ (dapat terhidrolisis)

CO₃²⁻ berasal dari asam lemah H₂CO₃ (dapat terhidrolisis)

Reaksi hidrolisisnya sebagai berikut:

NH₄⁺ + H₂O ⇄ NH₃ + H₃O⁺

CO₃²⁻ + H₂O ⇄ H₂CO₃ + OH⁻

Garam tersebut terhidrolisis total, adapun sifatnya bergantung pada harga Ka dan Kb-nya.

D. K₂SO₄

Garam tersebut dapat terionisasi menurut reaksi berikut:

K₂SO₄ → 2K⁺ + SO₄²⁻

K⁺ berasal dari basa kuat KOH (tidak dapat terhidrolisis)

SO₄²⁻ berasal dari asam kuat H₂SO₄ (tidak dapat terhidrolisis)

Reaksi hidrolisisnya sebagai berikut:

K⁺ + H₂O → tidak terhidrolisis

SO₄²⁻ + H₂O → tidak terhidrolisis

Garam tersebut tidak dapat terhidrolisis dan bersifat netral.

E. CH₃COONH₄

Garam tersebut dapat terionisasi menurut reaksi berikut:

CH₃COONH₄ ⇄ CH₃COO⁻ + NH₄⁺  

CH₃COO⁻ berasal dari asam lemah CH₃COOH (dapat terhidrolisis)

NH₄⁺ berasal dari basa lemah NH₄OH (dapat terhidrolisis)

Reaksi hidrolisisnya sebagai berikut:

CH₃COO⁻ + H₂O ⇄ CH₃COOH + OH⁻

NH₄⁺ + H₂O ⇄ NH₃ + H₃O⁺

Garam tersebut terhidrolisis total, adapun sifatnya bergantung pada harga Ka dan Kb-nya.

Pelajari lebih lanjut tentang reaksi hidrolisis di: https://brainly.co.id/tugas/96248.

Detil jawaban

Kelas: XI

Mapel: Kimia

Bab: Hidrolisis Garam

Kode: 11.7.7

#AyoBelajar

Garam berikut yang mengalami hidrolisis total adalah Amonium asetat. Garam yang mengalami hidrolisis total adalah garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah.

NH4OH dan CH3COOH adalah basa lemah dan asam lemah. Ketika bereaksi, akan terbentuk garam NH4CH3COO yang akan terhidrolisis total.

Lain halnya dengan,

B. NaCN : NaOH adalah basa kuat

C. NaCl: NaoH basa kuat, HCl asam kuat

D. Na2SO4: NaOH basa kuat, H2SO4 asam kuat

E. NaCH3COO: NaOH basa kuat

Hidrolisis garam adalah reaksi antara garam dengan air dan membentuk kesetimbangan. Garam yang dapat mengalami reaksi hidrolisis adalah garam-garam yang tersusun dari asam lemah atau basa lemah.

Pengertian Garam Adalah

Garam adalah senyawa yang dihasilkan dari reaksi antara asam dengan basa. Contoh senyawa garam yaitu : NaCl, K2SO4, NH4NO3, CH3COONa, MgF2 dll.

Beberapa garam tersebut dapat mengalami reaksi hidolisis. Reaksi hidrolisis adalah reaksi antara garam dan air dalam bentuk reaksi kesetimbangan.

Macam Macam Garam

Berdasarkan sifat asam dan basa penyusunnya, garam dibagi menjadi 4 macam yaitu :

Garam dari asam kuat dan basa kuat

Garam yang terbentuk dari asam kuat dengan basa kuat dengan jumlah mol yang tidak bersisa, akan bersifat netral (pH = 7) dan tidak bisa mengalami hidrolisis. Garam yang terbentuk tidak dapat bereaksi dengan air dan membentuk kesetimbangan. Contoh garam dari asam kuat dengan basa kuat adalah NaCl, K2SO4, MgCl2, Ca(NO3)2 dll.
NaCl (aq) ———-> Na+ + Cl-

Garam dari asam kuat dengan basa lemah

Garam yang terbentuk dari asam kuat dengan basa lemah dengan jumlah mol yang tidak bersisa akan bersifat asam. Garam yang terbentuk akan mengalami hidrolisis sebagian dan memiliki pH < 7.

Contoh garam dari asam kuat dengan basa lemah adalah NH4Cl, NH4NO3, FeCl2 dll.

Reaksi kesetimbangan yang terjadi : NH4Cl ——–> NH4+ + Cl-

NH4+ + H2O <===> NH4OH + H+

Garam dari asam lemah dengan basa kuat

Garam yang terbentuk dari asam lemah dengan basa kuat dengan jumlah mol yang tidak bersisa akan bersifat basa. Garam yang terbentuk akan mengalami hidrolisis sebagian dan memiliki pH > 7.

Contoh garam dari asam lemah dengan basa kuat adalah CH3COONa, NaF, K2S dll.

Reaksi kesetembangan yang terjadi : CH3COONa ——–> CH3COO- + Na+

CH3COO- + H2O <===> CH3COOH + OH-

Garam dari asam lemah dengan basa lemah

Garam yang terbentuk dari asam lemah dengan basa lemah dengan jumlah mol yang tepat bereaksi akan mengalami hidrolisis total. Garam tersebut akan memiliki pH sesuai dengan harga tetapan kesetimbangan Ka dan Kb.

Contoh garam dari asam lemah dengan basa lemah adalah NH4F, (NH4)2S CH3COONH4, dll. NH4F ——–> NH4+ + F- NH4+ + H2O ——-> NH4OH + H+

F- + H2O <===> HF + OH-.(SL)

Reaksi hidrolisis merupakan reaksi pemecahan suatu molekul zat menjadi ion-ionnya oleh air.

Reaksi antara larutan asam dengan larutan basa akan menghasilkan garam dan air, reaksi ini dikenal sebagai reaksi penggaraman.

Reaksi Hidrolisis

Reaksi hidrolisis merupakan reaksi pemecahan molekul zat menjadi ion-ion penyusunnya oleh air. Reaksi penggaraman antara larutan asam dengan larutan basa merupakan contoh reaksi hidrolisis oleh air.

Jenis Garam

Berikut adalah jenis garam yang dihasilkan dari reaksi penggaraman larutan asam dengan larutan basa :

  • Garam yang dihasilkan dari reaksi larutan asam kuat dengan larutan basa kuat akan bersifat netral sehingga pH larutan = 7. Garam dari asam kuat dengan basa kuat tidak mengalami hidrolisis atau tak terhidrolisis dalam air karena kation dan anion garam tidak mempengaruhi harga pH larutan. Contoh garam NaCl berasal dari reaksi antara larutan asam kuat HCl dengan larutan basa kuat NaOH yang memiliki pH sama dengan 7.
  • Garam yang dihasilkan dari reaksi larutan asam kuat dengan larutan basa lemah akan bersifat asam sehingga pH larutan kurang dari 7. Garam dari asam kuat dengan basa lemah mengalami reaksi hidrolisis sebagian dalam air. Contoh garam NH₄Cl  berasal dari reaksi antara larutan asam kuat HCl dengan larutan basa lemah NH₄OH yang memiliki pH kurang dari 7
  • Garam yang dihasilkan dari reaksi larutan asam lemah dengan larutan basa kuat akan bersifat basa sehingga pH larutan lebih dari 7. Garam dari asam lemah dengan basa kuat mengalami reaksi hidrolisis sebagian dalam air. Contoh garam CH₃COONa berasal dari reaksi larutan asam lemah CH₃COOH dengan larutan basa kuat NaOH yang memiliki pH lebih dari 7
  • Garam dari asam lemah dan basa lemah, pH larutan ditentukan oleh kekuatan relatif dari asam dan basa berdasarkan harga Ka dan Kb dari ion-ionnya. Garam dari asam lemah dengan basa lemah mengalami hidrolisis sempurna. Contoh garam CH₃COONH₄.

Jika suatu larutan bersifat asam (pH < 7) maka larutan asam dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah sedangkan kertas lakmus merah tetap menjadi berwarna merah

Jika suatu larutan bersifat netral (pH = 7) maka larutan netral tidak dapat mengubah warna kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru

Jika suatu larutan bersifat basa (pH > 7) maka larutan basa dapat mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru sedangkan kertas lakmus biru tetap menjadi berwarna biru

  • Garam natrium klorida (NaCI) merupakan garam hasil reaksi antara larutan asam kuat HCl dengan larutan basa lemah NaOH. Garam NaCl tidak mengalami reaksi hidrolisis dan bersifat netral (pH = 7).  

HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)

Dengan demikian, jika kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru dicelupkan dalam larutan garam NaCl tidak akan mengubah warna kertas lakmus merah dan biru

  • Garam kalium asetat (CH₃COOK) merupakan garam hasil reaksi antara larutan asam lemah CH₃OOH dengan larutan basa kuat KOH. Garam CH₃OOK mengalami reaksi hidrolisis sebagian dan bersifat basa (pH > 7).

CH₃OOH(aq) + KOH(aq) → CH₃OOK(aq) + H2O(l)

Dengan demikian, larutan garam CH₃COOK dapat mengubah kertas lakmus merah menjadi biru

  • Garam ammonium klorida (NH₄CI) merupakan garam hasil reaksi antara larutan asam kuat HCl dengan larutan basa lemah NH₄OH. Garam NH₄CI mengalami reaksi hidrolisis sebagian dan bersifat asam (pH < 7).

HCl(aq) + NH₄OH(aq) → NH₄Cl(aq) + H₂O(l)

Dengan demikian, larutan NH₄CI dapat mengubah kertas lakmus biru menjadi merah

  • Garam natrium sulfat (Na₂SO₄) merupakan garam hasil reaksi antara larutan asam kuat H₂SO₄ dengan larutan basa kuat NaOH. Garam Na₂SO₄ tidak mengalami reaksi hidrolisis dan bersifat netral (pH = 7).

H₂SO₄(aq) + 2NaOH → Na₂SO4(aq) + 2H₂O(l)

Jika kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru dicelupkan dalam larutan garam Na₂SO₄ tidak akan mengubah warna kertas lakmus merah dan biru

  • Garam natrium sianida (NaCN) merupakan garam hasil reaksi antara larutan asam lemah HCN dengan larutan basa kuat NaOH. Garam NaCN mengalami reaksi hidrolisis sebagian dan bersifat basa (pH > 7).

HCN(aq) + NaOH(aq) → NaCN(aq) + H2O(l)

Dengan demikian, larutan NaCN dapat mengubah kertas lakmus merah menjadi biru.

Garam yang mengalami hidrolisis sebagian dan bersifat asam adalah NH₄Cl.

Semoga artikel ini bisa menjawab pertanyaan mengenai garam yang mengalami hidrolisis dan sesuai dengan hasil uji lakmusnya adalah seperti penjelasan di atas.

Klik 2x untuk selengkapnya