Berapa lama antara vaksin pertama dan kedua

Berapa lama antara vaksin pertama dan kedua

Vaksinasi Covid-19

(Jakarta, 16/02)--Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor SR.02.06/II/921/2022 tentang Pemberian Vaksinasi Covid-19 bagi Sasaran yang Drop Out.

SE tersebut ditandatangani Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu pada 13 Februari 2022.

Dalam SE tersebut, Kemenkes menyebutkan, hingga 12 Februari 2022, vaksinasi Covid-19 dosis pertama telah diberikan pada 188.168.168 masyarakat. Namun, vaksinasi dosis kedua baru sekitar 135.537.713 orang.

Untuk itu, diperlukan upaya untuk segera melengkapi vaksinasi primer bagi masyarakat yang belum mendapatkan dosis kedua (sasaran drop out).

Kemenkes meminta sasaran yang mengalami drop out atau belum mendapatkan vaksin dosis kedua dalam waktu lebih dari enam bulan untuk melakukan vaksinasi primer ulang.

Adapun pelaksanaan vaksinasi ulang tersebut dapat menggunakan platform yang berbeda dari vaksin semula.

Kemudian, bagi sasaran yang mengalami drop out dalam rentang waktu kurang dari enam bulan dapat diberikan vaksin dosis kedua dengan platform yang berbeda sesuai ketersediaan di masing-masing daerah.

Kemenkes mengatakan, lantaran saat ini vaksin Sinovac yang didistribusikan jumlahnya terbatas dan diperuntukkan bagi sasaran anak usia 8-11 tahun, sasaran yang drop out dapat menggunakan vaksin dengan platform berbeda yang tersedia untuk melengkapi dosis keduanya dengan mengutamakan vaksin yang memiliki masa expired date terdekat.

Terakhir, Kemenkes mengatakan, ketentuan tersebut sesuai dengan rekomendasi ITAGI tanggal 11 Februari 2022.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, lebih dari 10 juta orang belum disuntik vaksin dosis kedua dalam kurun waktu di atas 3 bulan.

Sementara itu, ada 2,5 juta orang yang belum mendapatkan vaksin dosis kedua lebih dari 6 bulan.

"Lihat bahwa yang belum divaksinasi dosis dua ini yang di atas 3 bulan yang sudah terlambat, itu ada 10 juta lebih. Yang di atas 6 bulan ada 2,5 juta," kata Budi dalam konferensi pers secara virtual terkait hasil ratas PPKM, Senin (14/2/2022).

Budi meminta seluruh pemerintah daerah untuk segera mempercepat pelaksanaan vaksinasi dosis kedua.

Sebab, kata dia, mereka yang dirawat di ruang ICU dan meninggal akibat Covid-19, sebagian besar tidak disuntik vaksin dosis lengkap.

"Jadi yang sudah divaksin pertama kali belum lengkap kemudian tidak Vaksinasi kedua itu ada 2,5 juta di seluruh Indonesia, cepat suruh ulangi lagi vaksinasinya, kita toh banyak vaksinnya," ujarnya.


Berapa lama antara vaksin pertama dan kedua

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dr. Zaini Rizaldy Saragih. - Pekanbaru.go.id

PEKANBARU - Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru menggesa vaksinasi bagi kelompok prioritas penerima vaksin. Prioritas vaksin diantaranya vaksinasi untuk penyuntikan dosis kedua, lanjut usia dan anak usia 6-11 tahun.Hal ini disampaikan Kepala Diskes Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldy Saragih, Jumat (11/3). Ia menjelaskan, vaksinasi kedua menjadi prioritas karena jarak antar vaksin pertama dan kedua maksimal 6 bulan."Setelah 6 bulan, vaksinasi pertama akan dianggap hangus. Harus mulai (vaksinasi, red) dari awal," ujarnya.Menurutnya, stok vaksin saat ini cukup banyak. Jumlahnya berkisar 30 ribu dosis, dengan jenis Coronavac, Aztrazeneca, dan Pfizer.

"Moderna yang tidak ada," jelasnya. (Kominfo10/RD5)


Berapa lama antara vaksin pertama dan kedua

Portal Resmi Pemerintah Kota Pekanbaru Provinsi Riau

Jakarta -

Jarak vaksin kedua dan booster penting diketahui. Tujuannya agar vaksinasi berjalan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

Saat ini, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah mengatur jarak vaksin kedua dan booster. Prosedur itu ditetapkan karena telah melewati mekanisme yang sesuai dengan standar.

Lantas, berapa lama jarak vaksin kedua dan booster? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Jarak Vaksin Kedua dan Booster: Ini Ketentuan Dari Kemenkes

Jarak vaksin kedua dan booster berapa lama? Jika merujuk situs Kemenkes, jarak vaksin kedua dan ketiga minimal enam bulan. Artinya, vaksin booster diizinkan setelah ada jeda minimal enam bulan dari vaksin kedua.

Bukan hanya itu, kamu juga harus memenuhi persyaratan khusus jika hendak mendapatkan vaksin booster. Beberapa di antaranya seperti:

  1. Penerima vaksin booster berusia 18 tahun ke atas
  2. Sudah disuntik vaksin kedua dalam jangka waktu minimal enam bulan
  3. Kelompok prioritas vaksin booster adalah mereka yang lanjut usia (lansia), serta penderita immunokompromais
  4. Ibu hamil bisa mendapatkan vaksin booster dengan jenis vaksin Pfizer atau Moderna. Hal ini sesuai dengan ketentuan pemerintah melalui Surat Edaran (SE) No HK.02.01/1/2007/2021 tentang Vaksinasi COVID-19 bagi Ibu Hamil dan penyesuaian skrining dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19

Sementara merujuk aturan terbaru, khusus lansia kini jarak vaksin kedua dan booster hanya tiga bulan. Artinya, mereka bisa mendapatkan vaksin booster minimal tiga bulan setelah dosis vaksin kedua.

Kebijakan itu diatur dalam SE Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor SR.02.06/II/ 1123 /2022 tentang Penyesuaian Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 Dosis Lanjutan (Booster) bagi Lansia.

"Kalau sebelumnya vaksinasi booster diberikan minimal 6 bulan, mulai hari ini pemberian dosis booster bagi lansia dapat diberikan dengan interval minimal tiga bulan setelah mendapat vaksinasi primer lengkap," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19, Siti Nadia Tarmizi di Jakarta (22/2).

Jarak Vaksin Kedua dan Booster: Perlukah Vaksin Ketiga?

Jarak vaksin kedua dan booster sudah diketahui, yakni minimal enam bulan. Selanjutnya, muncul pula pertanyaan apakah vaksin booster perlu dilakukan? Apakah vaksin booster wajib?

Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Sri Rezeki Hadinegoro mengungkapkan, pandemi COVID-19 yang belum berakhir membuat masyarakat butuh vaksin booster. Menurutnya, ada 3 alasan kenapa vaksin booster diperlukan:

  1. Dalam 6 bulan pasca vaksinasi, antibodi menurun. Kemunculan varian-varian baru Covid-19 juga jadi salah satu alasannya.
  2. Hingga saat ini belum diketahui kapan pandemi berakhir. Dengan begitu, masyarakat harus memiliki imunitas tinggi
  3. Equity, yaitu semua orang berhak mendapatkan vaksin di seluruh provinsi

Usai mengetahui jarak vaksin kedua dan booster, cek halaman selanjutnya untuk mengetahui kombinasi vaksin booster.

(azl/imk)

Jakarta -

Berapa lama sih jarak vaksin 1 dan 2 AstraZeneca? Mengingat setiap jenis vaksin memiliki jeda atau interval yang berbeda-beda dan tak sama.

Sebagai informasi, vaksin AstraZeneca atau dikenal dengan vaksin Oxford dikembangkan oleh perusahaan biofarmasi asal Inggris bersama peneliti dari Universitas Oxford. Vaksin ini menggunakan platform Adenovirus atau merekayasa virus agar menjadi vaksin, sehingga mampu menginfeksi virus lain.

Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tingkat efikasi dari vaksin AstraZeneca ini mencapai 63,09 persen pada dosis kedua setelah interval 12 minggu dari dosis pertama.

Bahkan, terbukti dapat mengurangi gejala COVID-19 yang kerap kali muncul pada orang yang terinfeksi.

Meskipun demikian, ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan kontraindikasi vaksin AstraZeneca, seperti alergi terhadap vaksin atau komponennya, dan riwayat alergi berat (anafilaksis) pada pemberian dosis pertama vaksin AstraZeneca.

Lantas, Berapa Lama Jarak Vaksin 1 dan 2 AstraZeneca?

Sesuai ketentuan, vaksin yang diproduksi dengan teknologi viral vector ini dapat digunakan dengan interval 8-12 minggu alias tiga bulan dari dosis satu ke dosis dua.

Namun, untuk mempercepat pencapaian dosis primer, maka vaksin AstraZeneca diberikan dengan interval atau jeda 8 minggu alias dua bulan saja.

Jarak Vaksin 1 dan 2 AstraZeneca: Ini Target Rekomendasinya

Rekomendasi Penggunaan Vaksin AstraZeneca dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)

Rekomendasi Target Penerima Vaksin

  • Pengidap gangguan jantung, pernapasan, obesitas
  • Penyintas COVID-19*
  • Pengidap HIV +*
  • Pengidap gangguan imun*
  • Ibu hamil
  • Ibu menyusui

*Dengan anjuran tenaga kesehatan

Jarak Vaksin 1 dan 2 AstraZeneca: Ini Efek Sampingnya

Berikut efek samping AstraZeneca yang umum terjadi:

  • Pusing
  • Mual
  • Nyeri otot
  • Nyeri sendi
  • Nyeri di tempat suntikan
  • Kelelahan
  • Malaise (tidak enak badan)
  • Demam

Jadi, bagi masyarakat yang baru ingin vaksin dan bingung berapa lama jarak vaksin 1 dan 2 AstraZeneca? Jawabannya 8 minggu atau dua bulan ya.

Simak Video "Teknologi Produksi Vaksin Covid-19 Diadaptasi untuk Pasien Kanker"



(suc/up)