Apakah sikap yang dilakukan fitri sesuai dengan sila kelima Pancasila jelaskan alasanmu

Apakah sikap yang dilakukan fitri sesuai dengan sila kelima Pancasila jelaskan alasanmu

Apakah sikap yang dilakukan fitri sesuai dengan sila kelima Pancasila jelaskan alasanmu
Lihat Foto

Buku PKN dan Pancasila (2020) karya Ni Putu Candra Prasetya

Padi dan Kapas, Simbol Sila ke-5 Pancasila

KOMPAS.com – Menabung adalah kegiatan menyisihkan sebagian uang dan menyimpannya sebagai tabungan. Tabungan tersebut kemudian dapat digunakan di kemudian hari. Sesuai dengan Sila keberapakah perilaku menabung? 

Menabung sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam sila ke-5 Pancasila yaitu “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.

Menurut Ismaun dalam buku Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa (1975) menyebutkan sila ke-5 Pancasila bukan hanya prinsip pedoman tetapi juga merupakan tujuan.

Sila ke-5 bertujuan untuk membawa keadilan bagi rakyat, terutama dalam bidang ekonomi. Sila ke-5 memiliki banyak nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, salah satunya adalah tidak boros.

Menurut Radhitya A. C. Negara dalam naskah publikasi Analisis Perilaku Siswa SMP dalam menerapkan Nilai-Nilai Pancasila Sila Kelima di Lingkungan Sekolah (2015), salah satu pengamalan nilai sila ke-5 adalah tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan hidup mewah.

Baca juga: Sila Keberapakah yang Sesuai dengan Perilaku Bermusyawarah?

Perilaku menabung cerminan sikap tidak boros

Perilaku menabung adalah suatu tindakan yang lahir dari sikap tidak boros yang merupakan nilai sila ke-5.

Menabung membuat seseorang lebih memilih menyimpan uangnya untuk keperluan di masa mendatang daripada bersikap konsumtif dan memboroskan uangnya untuk membeli barang yang tidak perlu.

Menabung juga dapat menghindarkan seseorang untuk menggunakan hak miliknya yang dapat merugikan kepentingan orang lain.

Misalnya seorang anak yang boros akan menghabiskan uang dan merugikan orang tuanya. Padahal, uang yang diboroskan dapat digunakan untuk keperluan lain di rumah ataupun sekolah.

Atau contoh lainnya adalah seseorang yang boros dan tidak suka menabung cenderung suka meminjam uang ketika ada hal mendesak. Perilaku meminjam uang tersebut jika terus dilakukan akan menjadi suatu kebiasaan.

Baca juga: Dampak Tidak Menerapkan Sila Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

Jika yang awalnya hanya meminjam uang untuk keperluan mendadak. Lama-kelamaan akan meminjam uang untuk membeli barang yang tidak perlu dan berperilaku konsumtif. Jika terus dibiarkan, orang tersebut bisa terlilit hutang dan jelas-jelas akan meruginkan dirinya sendiri, keluarga, dan juga orang lain yang berkaitan.

Sehingga menabung merupakan perilaku adil kepada diri sendiri dan juga orang lain. Selain menabung dan tidak bersikap boros, kita juga bisa menggunakan uang yang dimiliki untuk membantu orang lain dalam mewujudkan nilai-nilai sila ke-5.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

tirto.id - Pancasila merupakan dasar negara Indonesia sekaligus pedoman dengan nilai-nilai luhur yang bisa diterapkan dalam kehidupan berbangsa. Pengamalan Pancasila hendaknya diajarkan kepada anak-anak sejak dini, termasuk sila ke-5, di antaranya di lingkungan tempat bermain.

Yudi Latif dalam Negara Paripurna: Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancasila (2011) berpendapat bahwa sila ke-5 yang berbunyi “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia” merupakan perwujudan yang paling konkret dari prinsip-prinsip Pancasila.

Prinsip keadilan adalah inti dari moral ketuhanan, landasan pokok perikemanusiaan, simpul persatuan, dan matra kedaulatan rakyat. Dengan kata lain, keadilan sosial merupakan perwujudan sekaligus cerminan imperatif etis keempat sila dalam Pancasila lainnya.

Notonegoro dalam buku Pancasila Dasar Filsafat Negara (1974) menuliskan, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia diliputi dan dijiwai oleh Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, serta Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.

Baca juga:

  • Karakteristik Partisipasi Politik: Ciri-ciri, Penerapan, & Contoh
  • Contoh Partisipasi Politik Warga Negara dalam Kehidupan Berbangsa
  • Contoh Partisipasi dalam Sistem Politik di Lingkungan Sekolah

Apakah sikap yang dilakukan fitri sesuai dengan sila kelima Pancasila jelaskan alasanmu

Bunyi Pancasila dan Lambangnya

Isi atau bunyi 5 sila dalam Pancasila dan masing-masing lambang atau simbolnya adalah sebagai berikut:

  1. Ketuhanan yang Maha Esa; dilambangkan dengan bintang.
  2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; dilambangkan dengan rantai.
  3. Persatuan Indonesia; dilambangkan dengan pohon beringin.
  4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dilambangkan dengan kepala banteng.
  5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia; dilambangkan dengan padi dan kapas.

Baca juga:

  • Isi Pasal 35 dan 36A UUD 1945 Tentang Bendera & Lambang Negara
  • Isi Pasal 25A UUD 1945 Setelah Amandemen Tentang Wilayah RI
  • Apa Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945?

Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-5

Sila ke-5 Pancasila yakni Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia memiliki butir-butir pengamalan yang diatur dalam Ketetapan MPR No.II/MPR/1978 dan sudah diperbaharui setelah Reformasi dengan Ketetapan MPR No. I/MPR/2003.

  • Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong-royongan.
  • Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
  • Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
  • Menghormati hak orang lain.
  • Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
  • Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
  • Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
  • Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
  • Suka bekerja keras.
  • Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
  • Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Baca juga:

  • Pengamalan Pancasila Sila ke-4 di Lingkungan Tempat Bermain
  • Pengamalan Sila ke-2 Pancasila di Lingkungan Tempat Bermain
  • Pengamalan Pancasila Sila ke-3 di Lingkungan Tempat Bermain

Contoh Pengamalan Pancasila Sila ke-5 di Lingkungan Tempat Bermain

Di tempat bermain, anak-anak hendaknya diajarkan mengenai praktik pengamalan Pancasila, termasuk Sila ke-5 yang berbunyi “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”, berikut ini contohnya:

  • Bersikap adil terhadap semua teman di tempat bermain.
  • Memberikan bantuan jika ada teman bermain yang kesusahan.
  • Menghindari sikap sombong di tempat bermain.
  • Menghargai hasil karya teman bermain.
  • Saling menghargai sesama teman di tempat bermain.

Baca juga:

  • Sejarah Masyumi, Daftar Tokoh, & Kenapa Dibubarkan Sukarno?
  • Tugas TNI: Sejarah, Peran, & Fungsinya sebagai Alat Pertahanan RI
  • Apa Saja Hasil Kebudayaan Manusia Purba Zaman Neolitikum?

Baca juga artikel terkait PANCASILA atau tulisan menarik lainnya Iswara N Raditya
(tirto.id - isw/agu)


Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Agung DH

Subscribe for updates Unsubscribe from updates