Garis maya lurus horisontal yang menjadi batas bagian teratas dari badan setiap huruf kecil disebut

12 Des 2010

by nuze22 in Uncategorized

Sejak 6000 tahun yang lalu manusia sudah berusaha untuk membuat simbol-simbol visual yang mewakili makna tertentu. Simbol ini selalu berbentuk gambar yang merepresentasikan objek fisik yang ditemui dalam kehidupan manusia, misalkan rumah, sapi, api, atau langit. Kadang simbol juga dibuat untuk menjelaskan maksud yang abstrak, non bendawi seperti nama, kata kerja, dan sebagainya. Simbol seperti ini bisa disebut dengan huruf piktograf. Bentuk huruf piktograf yang dipakai di Mesir ribuan tahun yang lalu terkenal dengan sebutan Hieroglif.

hieroglyph mesir

Kata atau simbol dalam bentuk apapun, lisan maupun tulisan merupakan sistem komunikasi yang paling umum digunakan, oleh karena itu, teks merupakan elemen visual yang vital dalam produk multimedia . Keberadaan teks dalam media harus memiliki arti, baik berupa kata maupun kalimat. Jadi kejelasan arti dan kepadatan kata menjadi pertimbangan utama pemakaian elemen teks.

FONT

Font merupakan kumpulan karakter dengan ukuran dan jenis tertentu yang dimiliki oleh keluarga sebuah Typeface. Dalam sebuah type face, sekumpulan font mempunyai karakter tarikan garis yang seragam, beserta ukuran-ukuran dan jenisnya. Contoh Typecafe adalah Helvetica, Courier, Times New Roman. Sedangkan yang disebut Font, contohnya adalah ” Courier 11 point cetak tebal”. Jenis atribut umum yang dipakai oleh font adalah tebal dan miring, dan beberapa jenis yang lain misalnya underline atau outline

Point

Ukuran font adalah Point, satu point = 0,0138 inci atau sekitar 1/72 inci.

Pica

The pica is generally used to measure lines of text. One pica is equal to 12 points, and six picas are equal to one inch.

anatomi teks

anatomi huruf

baseline

baseline

Baseline :Garis maya lurus horizontal yang menjadi batas dari bagian terbawah dari setiap huruf besar.

Capline :Garis maya lurus horizontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari setiap huruf besar.

Meanline :Garis maya lurus horizontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari setiap huruf kecil.

Meanline :Garis maya lurus horizontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari

height

height

X-Height :Jarak ketinggian dari Baseline sampai Meanline. X-height merupakan tinggi dari badan huruf kecil. Cara yang termudah untukmengukur ketinggian badan huruf kecil adalah dengan menggunakan huruf ‘x’.

Ascender :Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada di antara Meanline dan Capline.

Descender :Bagian dari huruf yang posisinya tepat berada di bawah Baseline.Meanline :Garis maya lurus horizontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari setiap huruf kecil.

leading

leading

Setiap individu huruf, angka, dan tanda baca dalam tipografi, disebut sebagai karakter/ character. Seluruh karakter secara optis, rata dengan baseline. Tinggi dari badan huruf kecil, secara optis, sama dengan x-height.

Jarak atau spasi antar huruf dalam satu kata disebut dengan kerning, sedangkan jarak satu baris huruf dengan baris berikutnya disebut Leading.

Leading secara otomatis diletakkan di bawah descender. Pada perangkat lunak pengolah kata dan grafis pengaturan leading dan kering mudah dilakukan.

Cara yang paling sederhana untuk mengelompokkan jenis huruf adalah dengan pengelompokan huruf Serif dan Sans serif. Serif menunjukkan tonjolan kecil di ujung ujung huruf. Huruf tanpa tonjolan ini di sebut jenis huruf San serif. San adalah kata Perancis yang berarti tanpa.

serif – sans serif

Font seriff antara lain: Times New Roman, Century Schoolbook, Bookman Old Style, Palatino

Font sans seriff antara lain : Helvetica, Verdana, Optima, Avant Garde, Comic San

link asyik:

//jurusgrafis.com/artikel/tips-membuat-tipografi-lebih-menarik-mudah-terbaca

//www.markedlines.com/60-typography-t-shirts-that-you-should-buy/

Pada post kali ini mari kita mengenal lebih dalam font (huruf). Yuk langsung saja!

FONT
Font merupakan kumpulan karakter dengan ukuran dan jenis tertentu yang dimiliki oleh keluarga sebuah Typeface. Dalam sebuah type face, sekumpulan font mempunyai karakter tarikan garis yang seragam, beserta ukuran-ukuran dan jenisnya. Contoh Typecafe adalah Helvetica, Courier, Times New Roman. Sedangkan yang disebut Font, contohnya adalah ” Courier 11 point cetak tebal”. Jenis atribut umum yang dipakai oleh font adalah tebal dan miring, dan beberapa jenis yang lain misalnya underline atau outline

Point
Ukuran font adalah Point, satu point = 0,0138 inci atau sekitar 1/72 inci.

Baseline
Garis maya lurus horizontal yang menjadi batas dari bagian terbawah dari setiap huruf besar.

Capline
Garis maya lurus horizontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari setiap huruf besar.

Meanline
Garis maya lurus horizontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari setiap huruf kecil.

X-Height
Jarak ketinggian dari Baseline sampai Meanline. X-height merupakan tinggi dari badan huruf kecil. Cara yang termudah untukmengukur ketinggian badan huruf kecil adalah dengan menggunakan huruf ‘x’.

Ascender
Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada di antara Meanline dan Capline.

Descender
Bagian dari huruf yang posisinya tepat berada di bawah Baseline.Meanline :Garis maya lurus horizontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari setiap huruf kecil.

Jarak atau spasi antar huruf dalam satu kata disebut dengan kerning, sedangkan jarak satu baris huruf dengan baris berikutnya disebut Leading.

Cara yang paling sederhana untuk mengelompokkan jenis huruf adalah dengan pengelompokan huruf Serif dan Sans serif. Serif menunjukkan tonjolan kecil di ujung ujung huruf. Huruf tanpa tonjolan ini di sebut jenis huruf San serif. San adalah kata Perancis yang berarti tanpa.
Font seriff antara lain:
Times New Roman, Century Schoolbook, Bookman Old Style, Palatino

Font sans seriff antara lain:
Helvetica, Verdana, Optima, Avant Garde, Comic San.

Sebagai contoh ini font yang saya buat secara manual,


PITA FONT

Untuk yang sudah jadi bisa di download   DISINI

Semoga dapat bermanfaat sekian Terimakasih.

Tipografi berasal dari istilah Yunani, τύπος (typos) dan γράφειν (graphein). Arti harfiah dari tipografi adalah bentuk tulisan. Tulisan sendiri terdiri dari huruf dan angka yang dimana bentuk tulisan tersebut merupakan sebuah gambar karena dalam perkembangannya, tipografi bermula dari sebuah pictogram atau pictograph di dinding-dinding gua pada zaman sejarah.

Menurut Danton Sihombing, huruf merupakan bagian terkecil dari struktur bahasa tulis dan merupakan elemen dasar untuk membangun sebuah kata atau kalimat. Rangkaian huruf dalam sebuah kata atau kalimat bukan saja dapat memberikan suatu makna yang mengacu kepada objek ataupun gagasan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menyuarakan suatu citra ataupun kesan secara visual. Huruf memiliki perpaduan nilai fungsional dan nilai estetik. Pengetahuan mengenai huruf dapat dipelajari dalam sebuah disiplin seni yang disebut tipografi (typography) (2003:2-3).

Di tulisan ini penulis tidak membahas tentang sejarah dan perkembangan tipografi atau huruf dan angka melainkan pembahasan tentang fungsi tipografi, anatomi huruf, dan klasifikasinya.

Fungsi Tipografi

Dalam bidang ilmu desain grafis, tipografi merupakan salah satu unsur penting dalam menyampaikan pesan secara visual karena tipografi merupakan unsur yang mendukung proses penyampaian komunikasi visual. Tipografi juga mampu bekerja sendiri ketika komunikasi visual yang dirancang tidak melibatkan ilustrasi atau gambar. Berikut adalah teori tentang fungsi tipografi.

Priscilia Yunita Wijaya menyatakan bahwa, dalam desain komunikasi visual tipografi dikatakan sebagai ‘visual language’, yang berarti bahasa yang dapat dilihat. Tipografi adalah salah satu sarana untuk menterjemahkan kata-kata yang terucap ke halaman yang dapat dibaca. Peran dari pada tipografi adalah untuk mengkomunikasikan ide atau informasi dari halaman tersebut ke pengamat (1999:47).

Penulis sepakat bahwa fungsi tipografi adalah sebagai ‘visual language’ yang di dalamnya terdapat bahasa, estetika, dan pesan yang ingin disampaikan. Karena tipografi merupakan bahasa yang dapat dilihat, maka tipografi memiliki ketentuan tersendiri agar penggunaan bentuk huruf dan angka tidak hanya dapat dilihat namun juga dapat dibaca dan dipahami.

Ben Lierman pada buku Types of Typefaces (1967) yang dikutip oleh Anggraini S. dan Nathalia (2014:64-65) mengatakan bahwa ada dua hal yang akan menentukan kesuksesan desain yang berkaitan dengan penggunaan tipografi, yaitu:

Legibility adalah tingkat kemudahan mata mengenali suatu karakter/huruf tanpa harus bersusah payah.

Readability adalah penggunaan huruf dengan memperhatikan hubungannya dengan huruf yang lain sehingga terlihat jelas.

Anatomi Huruf

Dalam disiplin ilmu tipografi, huruf memiliki bagian-bagian yang berbeda yang menjadi ciri khas dari beberapa jenis typeface. Sebagai desainer grafis maka mutlak rasanya untuk mengenali dan memahi anatomi dari bentuk huruf agar dalam perancangan visual tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Selain untuk dikenal dan dipahami, anatomi huruf merupakan salah satu langkah awal dalam mempelajari disiplin ilmu tipografi, setelah mampu memahami anatomi huruf, maka diharapkan para desainer grafis mampu membuat karya desain wajah huruf (typeface) yang sesuai dengan displin ilmu tipografi. Berikut akan penulis sebutkan teori yang berkaitan dengan pengertian anatomi huruf dan juga penjelasan dari setiap bagiannya.

Menurut Danton Sihombing, seperti halnya tubuh manusia, huruf memiliki berbagai organ yang berbeda. Gabungan seluruh komponen dari suatu huruf merupakan identifikasi visual yang dapat membedakan antara huruf yang satu dengan yang lain (2001:12-13).

Sebuah garis maya lurus horizontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari setiap huruf besar (Sihombing, 2001:13).

Sebuah garis maya lurus horizontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari badan setiap huruf kecil (Sihombing, 2001:13).

Jarak ketinggian dari baseline sampai ke meanline. X-Height merupakan tinggi dari badan huruf kecil. Cara yang termudah mengukur ketinggian badan huruf kecil adalah dengan menggunakan huru ‘x’ (Sihombing, 2001:13).

Sebuah garis maya lurus horizontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari setiap huruf besar (Sihombing, 2001:13).

Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada antara meanline dan capline (Sihombing, 2001:13).

Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada di bawah baseline (Sihombing, 2001:13).

Huruf biasanya dibagi menjadi ‘Serif’ dan ‘Sans Serif’, huruf berjenis ‘Serif’ dapat dibedakan dari penambahan pada ujung stroke-nya (Anggraini, 2014:56).

Garis tegak seperti pada huruf “B” dan garis diagonal utama seperti pada huruf “V”. Stem juga biasanya dikenal sebagai pembangun tubuh utama pada sebuah karakter huruf (Anggraini, 2014:56).

Kurva parabola tertutup dan terbuka yang menciptakan kesan ruang di dalamnya (Anggraini, 2014:56).

Bagian dalam dari bowl (Anggraini, 2014:56).

Bagian bawah huruf yang memiliki kesan “menompang” huruf tersebut (Anggraini, 2014:56).

Bentuk lengkung yang biasanya merupakan pangkat leg (Anggraini, 2014:56).

Bagian huruf yang menghubungkan antara stem utama dengan stem lainnya pada sebuah huruf. Contoh huruf “H” dan “A” (Anggraini, 2014:56).

Garis tak nampak ruang membagi sebuah huruf sehingga bagian atas dan bawah akan membentuk sebuah axis (Anggraini, 2014:56).

Umumnya ditemukan pada huruf “g”, dimana biasanya terletak pada bagian atas kanan dari sebuah bowl (Anggraini, 2014:56).

Biasanya merupakan bagian yang berada di bawah garis descender. Secara umum ditemukan pada huruf “Q” dan “g,j,p,q,y” (Anggraini, 2014:56).

Bagian ujung (lurus atau lengkung) dari setiap stroke yang tidak mengikutsertakan bagian serif huruf tersebut (Anggraini, 2014:57).

Ruang negatif atau jarak dari sisa stroke pada sebuah huruf (Anggraini, 2014:57).

Tarikan garis yang biasanya melengkung, berfungsi sebagai penghubung antara bowl dan loop atau lobe (Anggraini, 2014:57).

Terdapat pada bagian huruf “g” yang ada di bawah garis baseline yang terhubung kepada bowl (Anggraini, 2014:57).

Klasifikasi Huruf

Serif merupakan huruf yang muncul sejak awal perkembangan desain huruf atau tipografi dan masih memiliki daya tarik yang besar hingga era digital. Bentuk huruf serif mempunyai ciri yaitu memiliki kaki/sirip (serif) yang berbentuk lancip pada bagian ujung huruf. Jika diamati lagi, huruf serif juga memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya yang membuat huruf serif menjadi lebih mudah dibaca (readability).

Huruf serif dibagi menjadi empat jenis, yaitu:

  1. Old Style
  2. Transitional
  3. Modern
  4. Egyptian (Slab Serif)

Berbeda dengan huruf serif, huruf ini tidak memiliki sirip/serif pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang hampir sama. Huruf sans serif memiliki sifat kesederhanaan, modern, dan futuristic. Huruf sans serif lebih banyak ditemukan di layar monitor atau digital karena huruf sans serif memiliki bentuk yang sederhana sehingga memudahkan pengguna komputer untuk membacanya.

Huruf sans serif dibagi menjadi empat karakteristik, yaitu:

  1. Grotesque Sans Serif
  2. Neo Grotesque Sans Serif
  3. Humanist Sans Serif
  4. Geometric Sans Serif

Script merupakan huruf yang biasa dihasilkan oleh tulisan tangan. Huruf ini memiliki karakteristik miring ke kanan dan jarak antara huruf satu dengan huruf lainnya saling berkaitan sehingga memiliki kesan kesinambungan. Huruf ini biasanya dikerjakan menggunakan pena, kuas, atau pensil tajam dengan posisi kertas atau posisi menulis miring ke kanan.

Script dibagi menjadi dua, yaitu:

  1. Formal Script
  2. Casual Script

Huruf decorative merupakan huruf yang dihasilkan oleh ide atau perkembangan dari pelbagai desain huruf sebelumnya. Huruf ini memiliki kesan ekspresif yang dimana huruf tidak lagi memperhatikan anatomi huruf, legibility, dan readability sehingga penggunaan huruf ini lebih sesuai digunakan untuk judul atau heading karena apabila digunakan ke dalam body text maka dikhawatirkan membuat pembaca kesulitan untuk memproses sebuah huruf yang ada pelbagai kalimat.

Sumber:

  • Sihombing, Danton. 2001. Cetakan Kedua. Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
  • Anggraini S., Lia, dan Kirana Nathalia. 2014. Cetakan kelima. Desain Komunikasi Visual; Dasar-dasar Panduan untuk Pemula. Bandung: Penerbit Nuansa.
  • Sudiana, Dendi. 2001. “Tipografi: Sebuah Pengantar”. Mediator: Jurnal Komunikasi Volume 2 Nomor 2 Tahun 2001. Universitas Islam Bandung. Bandung.
  • Wijaya, Priscilia Yunita. 1999. “Tipografi dalam Desain Komunikasi Visual”. Nirmana Volume 1 Nomor 1 Januari 1999. Universitas Kristen Petra. Surabaya.

Video liên quan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA