Gerakan tari yang mempunyai simbol atau arti tertentu disebut gerak apa?

Gerakan tari yang mempunyai simbol atau arti tertentu disebut gerak apa?

Gerakan tari yang mempunyai simbol atau arti tertentu disebut gerak apa?
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK

Tari Aceh Ratoh Jaroe Saman.

KOMPAS.com - Seni tari merupakan bentuk seni dengan media ungkap berupa gerak. Dalam ruang lingkup kebudayaan, seni tari menjadi bagian kesenian, salah satu unsur kebudayaan.

Sebenarnya apa yang dimaksud seni tari?

Seni tari

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, tari merupakan salah satu bentuk kesenian yang memiliki media ungkap atau substansi gerak dan gerak yang terungkap adalah gerak manusia.

Karena tari adalah seni, walau substansi dasarnya adalah gerak tetapi gerak-gerak dalam tari bukan gerak realistis atau keseharian. Melainkan gerak yang telah diberi bentuk ekspresif.

Gerak ekspresif adalah gerak yang indah, yang bisa menggetarkan perasaan manusia. Gerak yang indah adalah gerak yang distilir, yang di dalamnya mengandung ritme tertentu.

Dalam dunia seni, kata indah identik dengan bagus. John Joseph Martin dalam The Modern Dance (1965) menerangkan, makna indah atau bagus adalah sesuatu yang memberikan kepuasan batin manusia.

Bukan hanya gerak-gerak yang halus saja yang bisa indah. Tetapi gerak-gerak yang keras, kasar, kuat, penuh dengan tekanan-tekanan aneh pun termasuk gerak yang indah.

Baca juga: Perpaduan Adegan Film dan Seni Tari

Pengertian tari

Ahli sejarah tari dan musik dari Jerman, Curt Sachs dalam World History of The Dance (1933) mendefinisikan tari adalah gerak yang ritmis. Jadi, elemen tari adalah gerak dan ritme (irama).

Menurut ahli tari dari Belanda, Hendrina Cornelia Hartong (Corrie Hartong), tari adalah gerak-gerak yang diberi bentuk dan ritmis dari badan di dalam ruang.

Penulis Amerika, Walter Sorell, mengemukakan, tari adalah gerakan-gerakan tubuh dan anggota-anggotanya yang disusun sedemikian rupa sehingga berirama.

Gerakan tari yang mempunyai simbol atau arti tertentu disebut gerak apa?

Gerakan tari yang mempunyai simbol atau arti tertentu disebut gerak apa?
Lihat Foto

https://pesona.travel

Para penari sedang melakukan Trai Dolalak, budaya khas Purworejo yang terinspirasi dari masa kolonial Belanda.

KOMPAS.com - Dalam seni tari, gerak merupakan unsur utama yang nantinya dikreasikan dengan banyak gerakan menjadi satu kesatuan tarian utuh.

Kesatuan tarian utuh tersebut menciptakan keindaha. Sumber gagasan gerak dari kreasi tari berasal dari ragam gerak tari tradisional yang memiliki struktur yang jelas.

Dalam buku Koreografi Seni Tari Berkarakter (2019) karya Arina, gerak adalah berpindahnya posisi atau tempat dari satu posisi ke posisi lain.

Baca juga: Fungsi Musik dalam Tari

Gerak selalu ada dalam tarian, namun bukan berarti semua gerak termasuk tari. Tari adalah bentuk gerak ritmis yang indah. Gerak tari dibedakan menjadi dua, yaitu:

Gerak murni adalah gerakan penari yang tidak memiliki arti tertentu.

Contoh gerakannya, yaitu:

  • Gerakan berjalan ditempat, melangkah ke kanan, ke kiri, ke depan, atau ke belakang.
  • Gerakan tubuh melenggak-lenggok
  • Gerakan tangan melenggang dan merentang

Gerak tari yang mengandung arti atau mempunyai maksud tertentu dinamakan gerak bermakna.

Contoh gerakannya, antara lain:

  • Gerakan menabur bunga
  • Gerakan merias wajah
  • Gerakan memukul lawan

Baca juga: Hari Tari Internasional 2020

Unsur dalam tari

Terdapat beberapa unsur tri yang terbagi menjai tiga, yaitu:

  • Raga, seni tari yang diwajibkan untuk menampilkan gerakan badan dalam posisi dduduk atau berdiri.
  • Irama, 

    seni tari yang wajib memiliki gerak bersifat ritmis, sesuai dengan musik yang menguringinya.

  • Rasa, 

    seni tari mampu untuk menyamoaikan pesan atau suatu perasaan melalui gerakan tari dan dilengkapi dengan ekspresi penari.

Gerak dasar tari

Gerak tari memiliki dasar-dasar yang harus diperhatikan. Terdapat tiga gerak dasar, senagai berikut:

Kepala menjadi salah satu anggota tubuh yang cukup penying dalam gerak tari. Berikut beberapa macam gerak kepala:

  1. Kedet, gerakan kepala dan diikuti menarik dagu
  2. Gedug, gerakan kepala tegam dan digerak ke samping kanan-kiri
  3. Gedug angka delapan, gerak kepala yang fokus pada lagu.

Baca juga: Seni Ragam Hias: Pengertian, Motif, dan Teknik Menggambar

Gwrak tangan juga cukup penting pda gerak tari. Contoh geraknya, yaitu:

  1. Tumpang tali, gerakan dua tangan yang disilangkan.
  2. Sembah, gerakan untuk menunjukkan rasa hormat.
  3. Lontang, gerakan mengayunkan tangan kanan dan kiri secara bergabtian.
  4. Capang, gerakan membengkokan salah satu tangan.

Gerak kaki menjadi gerak dasar ketiga. Berikut contohnya:

  1. Duduk deku, gerakan melioat kedua bagian kaki ke dalam.
  2. Mincid, gerakan gabungan dari kepala, tangan, dan kaki secara bersamaan.
  3. Sirig, menggoyangkan kedua kaki secara bersamaan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Pada umumnya publik melihat  bentuk seni tari hanya sebatas sebagai media hiburan yang tujuan utamanya hanya membuat senang penonton. Namun sebenarnya di balik itu terkandung suatu  kandungan estetika   etis spiritual  sebagai pancaran laku batin penarinya.

Seorang penari  pada dasarnya bukanlah orang yang sekadar menggerakkan badannya untuk bergerak dalam pola gerakan-gerakan tertentu. Menari sesungguhnya sedang meniti rasa, menjalani pencarian  dan penemuan tentang jati dirinya. Bila berbagai ketentuan tersebut dijalankan dengan intens oleh penari akan menjadikan pengalaman berharga yang bisa berbagi dengan penonton.

Bila ditelisik lebih jauh, menari merupakan kiat untuk meniti rasa, menjalani pencarian dan mungkin penemuan tentang lingkungan sekitarnya. Bila itu dilatih baik melalui pengamatan maupun intensitas perbendaharaan penari tersebut, maka ia akan bisa menjalin relasi  dengan berbagai watak dan pola. Bukan hanya bentuk dan pola gerakan manusia, tapi juga nilai budaya yang mempengaruhi.

Makna filosofis

Dalam pedoman Joged Mataram dari Kasultanan Yogyakarta terdapat makna filosofis  dalam seni tari yang dapat diringkas sebagai berikut: sawiji (konsentrasi penuh tetapi tidak kerasukan), greged (energi dinamis tetapi tidak meniru), sengguh (percaya diri tapi tidak arogan), ora mingkuh (pantang mundur atau pantang menyerah).

Dari sisi spiritual sawiji punya makna filosofis selalu ingat kepada Yang Maha Kuasa. Greged mempunyai makna mampu menyalurkan  semua aktivitas dan gairahnya  melalui  jalan Tuhan Yang Maha Agung. Sengguh mempuyai arti bangga ditakdirkan  sebagai mahluk yang terhormat.

Adapun aspek ora mingkuh mempuyai makna tersendiri, karena  sebagai suatu kode moral  sekaligus teori pertunjukan dan akan  menjabarkan makna seni tari sebagai suatu seni kebatinan. Seperti halnya para penari  meskipun  telah memperoleh kekuatan sosial, prestasi keanggunan di atas panggung, ketenaran, seharusnya dijauhkan dari hasrat atau pamrih sesaat. Pamrih tersebut akan merusak rasa penari. Dengan demikian penari tidak selayaknya langsung puas diri. Dia harus selalu berlatih dan terus berlatih untuk mencapai tataran kesempurnaan.

Secara umum gerak tari itu juga memiliki sentuhan emosional tertentu yang telah mengalami distorsi atau stilisasi. Gerak tari terutama pada drama tari  bisa dibedakan menjadi  empat kategori, yaitu gerak maknawi (gesture), gerak murni (pure movement), serta gerak khusus berpindah tempat (locomotion). Gerak  maknawi adalah gerak yang distilisasi dari gerak keseharian, yang secara jelas menggambarkan makna tertentu. Misalnya gerak maknawi ulap-ulap dalam tari Jawa yang merupakan  stilisasi gerak tangan orang yang sedang melihat di kejauhan.

Adapun yang disebut sebagai gerak murni adalah gerak yang hanya menitikberatkan pada keindahan semata, yang pada tari Jawa banyak  kita jumpai. Gerak murni kadang-kadang juga dipergunakan untuk merangkaikan  antara gerak maknawi yang satu dengan lainnya seperti, misalnya ukel yang berbentuk  gerak tangan memutar; seblak yang berbentuk gerak tangan melempar sampur ke kanan atau ke kiri; cathok yang merupakan  gerak melempar sampur ke atas lalu ditangkap dengan tangan yang sama, dan sebagainya.

Penguat ekspresi

Di samping gerak maknawi dan gerak murni, masih ada satu kategori lagi yang cukup penting yaitu gerak penguat ekspresi, yang fungsinya lebih sebagai  penambah ekspresi  dari suatu maksud tertentu. Misalnya orang mengatakan "pergilah" akan lebih ekspresif dan komunikatif apabila dibarengi dengan gerak penguat ekspresi tangan atau jari telunjuk yang menunjuk ke kejauhan.

Merujuk dari buku Desmond Morris yang bertajuk Man Watching: A Field Guide to Human Behaviour dijelaskan secara eksplisit bahwa gerak-gerak yang terdapat di dalam seni pertunjukan dimasukkan ke dalam kategori mimikri teatrikal, yaitu gerak yang hanya menirukan  gerak perilaku yang sesungguhnya. Maksudnya, adegan perang yang dilakukan dalam  tari ataupun sendratari misalnya, bukanlah  gerak perang yang sesungguhnya, tetapi hanya berpura-pura saja atau distilisasi. Sudah barang tentu dalam penggarapannya  perlu diupayakan  agar gerak maknawi, gerak murni, gerak penguat ekspresi, dan gerak berpindah tempat dapat diramu dengan seimbang menurut kebutuhan, sehingga tari itu bisa nampak komunikatif (Soedarsono, 1999).  

Gerak fisik terbatas tetapi gerak rasa yang bersifat non-fisik tak terbatas. Gerak    rasa    tidak terhambat   oleh    ruang dan waktu. Ia    bisa   bergerak ke mana saja. Ada kebebasan   dalam mengolah rasa dalam ranah imajinasi gerak. 

Dengan demikian asumsi gerak seni tari hanya merujuk pada keindahan visual seperti cantik atau cakapnya penarinya perlu diluruskan. Gerak seni tari sebagai bagian dari estetika kebudayaan mempunyai peran yang sangat kompleks dikorelasikan dengan kehidupan manusia.

Ch. Dwi Anugrah

Ketua Sanggar Seni Ganggadata

Jogonegoro, Kec. Mertoyudan

Kabupaten Magelang