Gusi sering berdarah pertanda sakit apa

Kesehatan gusi akan memengaruhi kesehatan gigi dan mulut secara keseluruhan. Gusi yang sering berdarah bisa menjadi tanda adanya penyakit pada gusi, bahkan mungkin mengindikasikan kondisi gangguan kesehatan yang lebih serius.

Gusi sering berdarah kerap terjadi karena cara menyikat gigi yang salah atau terlalu keras. Kebisaan sikat gigi yang salah berisiko menyebabkan gusi luka dan berdarah. Selain itu, ada beberapa penyebab gusi berdarah yang juga perlu Anda ketahui.

Gusi sering berdarah pertanda sakit apa

Penyebab Gusi Sering Berdarah

Selain karena cara menyikat gigi yang salah, gusi sering berdarah juga bisa disebabkan oleh:

1. Radang Gusi

Salah satu penyebab gusi berdarah adalah radang gusi. Radang gusi bisa dipicu oleh menempelnya plak gigi pada gusi. Plak yang menumpuk dan mengeras akan membentuk karang gigi dan menimbulkan peradangan pada gusi. Jika sudah seperti ini, gusi menjadi rentan berdarah.

2. Periodontitis

Radang gusi yang tidak diobati, bisa meningkatkan risiko terjadinya periodontitis, yaitu infeksi dan peradangan gusi yang merusak jaringan lunak dan tulang penyangga gigi. Gejala utama periodontitis adalah gusi sering berdarah.

3. Kekurangan vitamin C dan K

Vitamin C berfungsi untuk mempercepat penyembuhan luka dan memperkuat tulang. Sedangkan vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah. Apabila tubuh kekurangan vitamin C dan K, akan mudah terjadi perdarahan, termasuk pada gusi.

4. Leukemia

Gusi sering berdarah bisa menjadi salah satu tanda leukemia. Leukemia adalah kanker yang menyerang sel darah putih. Pada penderita leukemia, sel-sel darah putih yang meningkat jumlahnya bisa menurunkan jumlah trombosit. Padahal, trombosit diperlukan untuk menghentikan pendarahan. Kondisi ini membuat penderita leukemia rentan mengalami gusi berdarah, mimisan, dan tanda perdarahan lainnya.

Selain berbagai penyebab di atas, perubahan hormon selama kehamilan, kesalahan dalam memasang gigi palsu, flossing dengan cara tidak tepat, gangguan perdarahan, trombositopenia, diabetes, hemofilia, dan konsumsi obat pengencer darah juga bisa meningkatkan risiko terjadiya gusi berdarah.

Tips Mencegah Gusi Sering Berdarah

Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mencegah gusi sering berdarah:

  • Gunakan sikat gigi yang berbulu lembut dan sikatlah gigi secara perlahan. Sebisa mungkin lakukan flossing gigi dua kali sehari untuk mencegah timbulnya plak pada gigi.
  • Gunakan obat kumur setiap hari. Hal ini dapat membantu membunuh bakteri penyebab penyakit gusi. Hindari menggunakan obat kumur yang mengandung alkohol, karena dapat memperburuk keluhan gusi sering berdarah.
  • Cukupkan kebutuhan cairan dengan minum air putih minimal 8 gelas sehari. Hal ini dapat membantu membersihkan sisa-sisa makanan pada gigi yang dapat membentuk plak.
  • Batasi konsumsi makanan dan minuman yang sangat panas atau sangat dingin, karena dapat merusak gigi dan gusi.
  • Kunjungi dokter gigi setidaknya 6 bulan sekali untuk memeriksakan kesehatan gigi dan mulut. Kebersihan gigi dan mulut yang terjaga dengan baik bisa mengurangi risiko terjadinya gusi berdarah.
  • Sebisa mungkin hindari dan kelola stres dengan cara yang positif. Stres yang terkelola dengan baik akan membuat Anda lebih bisa merawat kesehatan gigi dan mulut, serta bisa mencegah peningkatan kadar hormon kortisol yang bisa menyebabkan peradangan di seluruh tubuh Anda, termasuk gusi.

Terakhir diperbarui: 19 September 2019

Gusi berdarah adalah kondisi yang menandakan adanya peradangan di gusi akibat penyakit tertentu. Kondisi ini juga dapat terjadi pada seseorang yang memiliki kebiasaan menyikat gigi terlalu keras atau menderita gangguan pembekuan darah.

Gusi berdarah yang terjadi sesekali umumnya dapat diatasi dengan menjaga kebersihan mulut. Namun, jika berlangsung secara terus-menerus, gusi berdarah dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan serius yang memerlukan penanganan lebih lanjut oleh dokter.

Gusi sering berdarah pertanda sakit apa

Penyebab Gusi Berdarah

Gusi berdarah umumnya terjadi akibat penumpukan plak di garis batas gigi dan gusi. Plak yang menumpuk dapat menyebabkan gingivitis atau radang gusi. Apabila tidak ditangani, plak dapat mengeras menjadi karang gigi dan berisiko menyebabkan gusi berdarah.

Gingivitis yang tidak ditangani juga dapat menyebabkan periodontitis, yaitu infeksi pada gusi yang merusak gigi, tulang rahang, dan jaringan ikat yang menghubungkan gigi dan gusi. Kondisi ini juga menyebabkan perdarahan pada gusi.

Faktor risiko gusi berdarah

Gusi berdarah dapat terjadi pada siapa saja. Akan tetapi, ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya gusi berdarah, yaitu:

  • Memiliki kebiasaan menyikat gigi terlalu keras
  • Berusia lanjut
  • Baru menggunakan benang gigi atau dental floss untuk membersihkan gigi sehingga gusi belum terbiasa
  • Memakai gigi palsu yang tidak terpasang dengan tepat
  • Mengalami perubahan hormon dalam masa kehamilan
  • Menderita peradangan gusi terkait kehamilan (pregnancy gingivitis)
  • Mengalami kekurangan vitamin C dan vitamin K
  • Menderita diabetes
  • Memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya akibat menderita HIV/AIDS atau menjalani kemoterapi
  • Mengonsumsi obat pengencer darah, seperti warfarin atau clopidogrel
  • Menderita kekurangan trombosit (trombositopenia), seperti pada penderita demam berdarah
  • Menderita kanker darah (leukemia)
  • Menderita gangguan pembekuan darah (hemofilia)

Gejala Gusi Berdarah

Gusi berdarah tidak selalu menimbulkan rasa nyeri. Namun, ada beberapa gejala lain yang dapat menyertai gusi berdarah, yaitu:

  • Bau mulut (halitosis)
  • Sariawan
  • Benjolan pada gusi

Tergantung pada penyebabnya, gusi berdarah juga dapat disertai gejala lain. Sebagai contoh, gusi berdarah akibat gangguan pembekuan darah bisa menimbulkan gejala mimisan, atau darah pada urine dan tinja.

Sedangkan gusi berdarah akibat periodontitis dapat disertai bau mulut, nyeri saat mengunyah makanan, serta gigi goyang atau tanggal (copot).

Kapan harus ke dokter

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami gusi berdarah. Makin cepat pemeriksaan dilakukan, maka makin cepat pula penyebabnya diatasi dan komplikasi pun dapat dicegah.

Segera ke dokter jika mengalami gusi berdarah yang berlangsung dalam jangka panjang atau terus-menerus, bahkan setelah mendapatkan perawatan. Anda juga perlu segera ke dokter jika gusi berdarah disertai dengan gejala lain.

Diagnosis Gusi Berdarah

Untuk mendiagnosis gusi berdarah, dokter akan melakukan tanya jawab terkait gejala, riwayat kesehatan, kebiasaan pasien dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut, serta obat-obatan yang dikonsumsi.

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada gusi pasien. Jika diperlukan, dokter akan menjalankan pemeriksaan penunjang, meliputi hitung darah lengkap dan foto Rontgen.

Hitung darah lengkap dilakukan bila dokter menduga gusi berdarah pada pasien disebabkan oleh kelainan darah. Sementara foto Rontgen dilakukan apabila gusi berdarah diduga terkait dengan masalah pada gigi dan area rahang.

Pengobatan Gusi Berdarah

Pengobatan gusi berdarah tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Sebagai contoh, bila gusi berdarah disebabkan oleh gingivitis, dokter gigi dapat melakukan scaling gigi dan perawatan saluran akar gigi. Kedua prosedur tersebut bertujuan menghilangkan karang dan bakteri dari permukaan gigi dan bagian bawah gusi.

Dokter juga dapat melakukan prosedur tambal gigi hingga perbaikan posisi gigi, bila ada gigi yang berlubang atau tidak rata, yang mempersulit pembersihan plak.

Pada gusi berdarah akibat periodontitis, scaling gigi dan perawatan saluran akar gigi juga dapat dilakukan. Bila ada infeksi di dalam rongga mulut, dokter akan memberikan antibiotik. Namun, jika periodontitis sudah parah, dokter akan menjalankan prosedur bedah cangkok jaringan lunak atau cangkok tulang.

Sementara pada gusi berdarah yang disebabkan oleh penyakit lain, seperti hemofilia atau diabetes, dokter akan menyarankan pasien untuk mengontrol penyakit tersebut dengan baik.

Jika terjadi gusi berdarah, pasien juga dapat melakukan perawatan di rumah untuk meredakan gejala, seperti:

  • Kompres gusi yang berdarah dengan kain kasa yang direndam di dalam air es.
  • Kumur dengan air garam.
  • Jangan gunakan obat kumur yang mengandung alkohol.
  • Penuhi asupan vitamin, bila gusi berdarah disebabkan oleh kurangnya asupan vitamin.

Komplikasi Gusi Berdarah

Gusi berdarah akibat gingivitis yang tidak diatasi dapat menyebabkan periodontitis atau infeksi gusi. Jika periodontitis tidak ditangani, komplikasi lanjutan dapat terjadi, seperti:

  • Abses atau kumpulan nanah di gusi yang terjadi secara berulang
  • Kerusakan pada jaringan lunak di mulut
  • Penyusutan gusi
  • Gigi goyang
  • Gigi tanggal

Komplikasi lain juga dapat terjadi jika pasien menderita acute necrotising ulcerative gingivitis (ANUG) atau trench mouth. Kondisi tersebut merupakan infeksi parah yang terjadi di gusi. Beberapa komplikasinya adalah:

  • Kerusakan pada gusi
  • Terbentuknya lubang permanen di gusi
  • Bau mulut (halitosis) yang terus-menerus
  • Gangrene atau kematian jaringan di bibir dan pipi, meski jarang terjadi

Pencegahan Gusi Berdarah

Pencegahan gusi berdarah dapat dilakukan dengan melakukan beberapa upaya berikut ini:

  • Menjalani pemeriksaan dan perawatan gigi tiap 6 bulan sekali
  • Menyikat gigi dengan perlahan, minimal dua kali sehari
  • Menggunakan sikat gigi yang lembut
  • Menggunakan benang gigi (dental floss) setiap hari, untuk membersihkan sela-sela gigi dan mencegah plak gigi terbentuk
  • Menggunakan obat kumur antiseptik setiap hari, tetapi yang tidak mengandung alkohol
  • Berkonsultasi dengan dokter jika pernah melakukan prosedur pemasangan gigi palsu atau kawat gigi, terutama jika posisinya dirasa tidak pas
  • Mengonsumsi makanan bergizi seimbang, termasuk sayur dan buah-buahan
  • Menghindari konsumsi makanan atau minuman yang terlalu panas atau terlalu dingin
  • Mengelola stres dengan baik agar kadar hormon kortisol tidak meningkat dan memicu peradangan, termasuk di gusi
  • Tidak merokok

Terakhir diperbarui: 27 Desember 2021

Gusi sering berdarah tanda penyakit apa?

Gusi yang sering berdarah bisa menjadi tanda adanya penyakit pada gusi, bahkan mungkin mengindikasikan kondisi gangguan kesehatan yang lebih serius. Gusi sering berdarah kerap terjadi karena cara menyikat gigi yang salah atau terlalu keras. Kebisaan sikat gigi yang salah berisiko menyebabkan gusi luka dan berdarah.

Apa penyebab gusi berdarah terus menerus?

Gusi berdarah umumnya terjadi akibat penumpukan plak di garis batas gigi dan gusi. Plak yang menumpuk dapat menyebabkan gingivitis atau radang gusi. Apabila tidak ditangani, plak dapat mengeras menjadi karang gigi dan berisiko menyebabkan gusi berdarah.

Gusi berdarah kekurangan vitamin apa?

Gusi berdarah rentan dialami oleh orang yang kekurangan vitamin C maupun vitamin K. Hal ini karena kedua vitamin tersebut berperan penting dalam memperkuat jaringan tubuh, tak terkecuali gusi, serta membantu proses penyembuhan luka dan pembekuan darah.

Apa yang harus dilakukan jika gusi berdarah?

Melansir Healthline, berikut cara mengatasi gusi berdarah:.
Jaga kebersihan gigi dan mulut. ... .
2. Berkumur dengan obat kumur. ... .
3. Berhenti merokok. ... .
4. Tingkatkan asupan vitamin C. ... .
Tingkatkan asupan vitamin K. ... .
6. Berikan kompres dingin. ... .
7. Minum teh hijau. ... .
Berkumur dengan air garam..