Hadits tentang menghiasi rumah dengan Al qur AN

Hadits of The Day

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Semua perbuatan tergantung niatnya, dan balasan bagi tiap-tiap orang tergantung apa yang diniatkan; Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan

(HR. Bukhari No.1)


Page 2

Selasa, 18 Februari 2020 - 21:02 WIB

عَن أبيِ هُرَيرَةَ رَضَيِ اللٌهُ عَنهُ قَالَ:قَالَ رَسُولُ اللٌهِ صَلَي اللٌهُ عَلَيهِ وَسَلَمَ مَا أذِنَ اللٌه لِشَىء كَمَا أذِنَ لِنَبِىٍ يَتَغَني بِالقُرانِ. (رواه بخارى ومسلم)Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda: "Allah tidak pernah mendengarkan sesuatu dengan penuh perhatian sebagaimana Dia mendengarkan dengan penuh perhatian kepada seorang Nabi yang melagukan Al-Qur'an." (HA. Bukhari dan Muslim)

26. Lebih Mulia Dibanding Nyanyian.

عَنْ فُضَالَةَ بنِ عَبيدٍ رَضَي اللٌهُ عَنهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللٌهِ صَلَيِ اللهُ اَشَدُ أُذٌنًا إِلي قَارِئِ القُرآنِ مِنْ صَاحِبِ القَيْنَةِ اِلي قَيْنَتِهِ. (رواه ابن ماجه وابن حبان كذا في شرح الاحياء قلت وقال الحاكم صحيح على شرطهما وقال الذهبي منقطع).Dari Fudhalah bin Ubaid RA, Rasulullah bersabda, "Allah lebih mendengarkan dengan penuh perhatian kepada pembaca Al-Qur'an daripada seorang tuan yang mendengarkan nyanyian hamba perempuannya." (HR. Ibnu Majah, Ibnu Haban, dan Hakim)

27. Diberi Ganjaran Besar di Akhirat.

عَنْ عُبَيْدَةَ المُلَيْكِيّ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلّى عليهِ وَسَلَّمَ: يَا أهلَ القُرآنِ لَا تَتَوَسَّدُوا القُرآنَ وَأتْلُوْهُ حَقَّ تِلاوَتهِ مِنْ انآءِ اللَّيلِ وَالنَّهَارِ وَافْشُوْهُ وَتَغَنّوُهُ وتَدَبَّرُوا مَا فيهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ وَلَا تَعَجَّلُوا ثَوَابَهُ فَإنَّ لَهُ ثَوَاباً. (رواه البيهقيفي شعب الأيمان)Dari Ubaidah Al Mulaiki RA, Rasulullah bersabda, "Wahai ahli-ahli Al-Qur'an, janganlah kalian menggunakan Al-Qur'an sebagai bantal dan bacalah Qur'an dengan sebenar-benarnya bacaan pada malam dan siang hari, sebarkanlah ia. Bacalah ia dengan suara merdu, dan pikirkanlah isi kandungannya! Mudah-mudahan kalian beruntung. Janganlah kalian meminta disegerakan upahnya (di dunia), karena ia mempunyai ganjaran (di akhirat)." (HR. Al Baihaqi- Syu'abul Iman)

28. Penyempurna Kitab-kitab Sebelumnya.

عَنْ وَاثِلةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ رَفَعَهُ أُعْطِيْتُ مَكَانَ التَّوْراة السَّبْعَ الطُّولَ وَأُعْطِيْتُ مَكَانَ الزَّبُوْرَ المِاِئيْنَ وأُعْطِيْتُ مَكَانَ الإنْجِيْلِ الْمَثَانيِ وَفُضِّلتُ بِالمُفَصَّلِ. (رواه احمد في الكبير كذا في جمع الفوائد)Dari Watsilah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Aku telah diberi Sab'a Thuwal sebagai pengganti Taurat, Mi'in sebagai pengganti Zabur, Matsani sebagai pengganti Injil, dan Mufashshal sebagai anugerah istimewa kepadaku." (HR. Ahmad)

29. Balasan Surga Bagi yang Menyimak Bacaan Al-Qur'an.

عَنْ أبِيْ سَعِيْدِ اْلخُدْرِيِ رضي الله عنه قَاَلَ جَلَسْتُ فيِ عِصَاَبةٍ مِنْ ضُعَفَآءِ الْمُهَاجِرِيْنَ وإنَّ بَعْضَهُمْ لَيَسْتَتِرُ بِبَعْضٍ مِنَ الْعُرى وَقَارِئٌ يَقْرأُ اِذْ جَآءَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَامَ عَلَيْنَا، فَلَمَّا قَامَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسَلَّمَ سَكَت القَارِئُ فَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ مَا كُنْتُمْ تَصْنَعُوْنَ؟ قُلْنَا نَسْتَمِعُ اِلى كِتَابِ اللهِ تَعالى فَقَالَ الحَمْدُللهِ الذِيْ جَعَلَ مِنْ أمتي مَنْ اُمِرْتُ اَنْ اَصْبِرَ نَفْسِيْ مَعَهُمْ قَالَ فَجَلَسَ وَسْطَنا لِيَعُدِلَ بِنَفْسِهِ فِيْنَا ثُمَّ قَالَ بِيَدِهِ هَكَذَا فَتَحَلَّقُوْا وَبَرَزَتْ وُجُوْهُهُمُ لَهُ فَقَالَ اَبشِرُوْا يَا مَعْشَرَ صَعَاليكِ المُهَاجِرِيْنَ بِالُّنوْرِ التَّامَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ قَبْلَ اَغْنِيَآءِ النَّاسِ بِنِصْفِ يَوْمٍ وَذَلِكَ خَمْسُ مِائَةِ سَنَةٍ. (رواه ابو داوود).Dari abi Sa'id al Khudri RA, ia menceritakan, "Pernah pada suatu ketika aku duduk dengan sekumpulan Muhajirin yang lemah. Dan sungguh, sebagian mereka menutupi dirinya dengan sebagian lainnya agar tidak terlihat auratnya, sedang seorang Qari membacakan (Al-Qur'an) kepada kami. Tiba-tiba datanglah Rasulullah lalu berdiri di antara kami. Ketika Rasulullah berdiri, Qari itu pun diam, kemudian beliau memberi salam dan bertanya, ‘Apa yang sedang kamu lakukan?’ Kami menjawab, "Kami sedang mendengarkan bacaan kitab Allah’ ‘Beliau bersabda: "Segala puji bagi Allah Yang telah menjadikan sebagian umatku orang-orang yang aku perintah agar bersabar bersama mereka.’ Kemudian beliau duduk di tengah mengatur kami. Kemudian beliau berisyarat dengan tangan beliau. Melingkarlah kalian seperti ini!' Maka wajah mereka pun tertuju ke arah beliau. Lalu beliau bersabda, "Bergembiralah kalian, wahai sekalian Muhajirin yang miskin, (kalian akan mendapatkan cahaya yang sempurna pada hari Kiamat. Kalian akan masuk Surga setengah hari lebih dulu daripada orang-orang kaya, sedang setengah hari (akhirat) sama dengan lima ratus tahun’." (HR Abu Dawud)

30. Mendengar Bacaan Al-Qur'an Mendapat 1 Kebaikan yang Dilipatgandakan.

عَنْ اَبيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ مَنِ اسْتَمَعَ اِلى ايَةٍ مِنْ كِتَابِ اللهِ كُتِبَتْ لَهُ حَسَنَةٌ مُضَاعَفَةٌ وَمَنْ تَلَاهَا كَانَتْ لَهُ نُوْراً يَوْمَ القِيَامَةِ. (رواه احمد عن عبادة بن ميسرة واختلف توثيقه عن الحسن عن ابي هريره والجمهور على ان الحسن يسمع عن ابي هريره)Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda, "Barangsiapa mendengarkan satu ayat dari Kitab Allah, akan ditulis untuknya satu kebaikan yang dilipatgandakan, dan barangsiapa membacanya, maka baginya Nur (cahaya) pada hari Kiamat." (HR. Ahmad)

Para muhadditsin mempermasalakan sanad hadis di atas, namun dari segi isinya, hadis tersebut banyak didukung oleh riwayat-riwayat lain yang semuanya menyatakan bahwa mendengar bacaan Al Qur'an pahalanya sangat besar. Bahkan sebagian menyebutkan bahwa mendengarkan Qur'an lebih baik daripada membacanya.

Ibnu Mas'ud menceritakan, "Suatu ketika, Rasulullah duduk di atas mimbar. Lalu beliau bersabda, ‘Bacakanlah Al-Qur'an untukku!' Aku menyahut, "Ya Rasulullah, bukankah Al-Qur'an itu diturunkan kepadamu, mengapa aku yang membacakannya untukmu?’ Beliau bersabda, "Hatiku ingin mendengarnya." Lalu Ibnu Mas’ud membacakannya untuk Nabi. Maka terlihatlah air mata beliau menetes membasahi mata beliau.


Page 3

اِنَّهٗ يَعۡلَمُ الۡجَـهۡرَ مِنَ الۡقَوۡلِ وَيَعۡلَمُ مَا تَكۡتُمُوۡنَ

Sungguh, Dia (Allah) mengetahui perkataan (yang kamu ucapkan) dengan terang-terangan, dan mengetahui (pula) apa yang kamu rahasiakan.

(QS. Al-Anbiya Ayat 110)

Selasa, 20 April 2021 - 08:47 WIB

Rumah yang sering dibacakan Al-Qur’an, akan terasa luas bagi penghuninya, dipenuhi para malaikat dan akan banyak kebaikan dalam rumah tersebut. Foto ilustrasi/ist

Bulan suci Ramadhan, mengisi waktu luang di rumah dengan membaca atau tadarus Al-Qur'an sangat dianjurkan. Selain mendapat pahala, ternyata membaca Al-Qur'an di rumah juga memiliki efek luar biasa pada tempat tinggal kita. Seperti apa dampaknya?

Baca juga: Yang Merugi di Bulan Ramadhan, Siapa Saja Mereka?

Ceramah Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA yang ditayangkan di chanel youtube yang diunggah Yufid TV menjelaskan tentang bagaimana efek Al-Qur’an kepada rumah kita. Berikut paparannya;

Sebagai kitab Al-Qur’an bukan hanya memberikan efek kepada kita manusia sebagai makhluk hidup , tetapi Al-Qur’an juga memberikan efek kepada benda mati, seperti rumah misalnya. Hal itu diisyaratkan oleh seorang sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam yakni Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu.

Baca juga: Memperbanyak Istighfar di Waktu Sahur, Sayang Kalau Dilewatkan

Dalam sebuah atsar yang diriwayatkan oleh Imam Ad-Darimi, dan atsar ini dinilai shahih oleh Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani Rahimahullah, Abu Hurairah radhiyallahu ‘Anhu berkata:إِنَّ الْبَيْتَ لَيَتَّسِعُ عَلَى أَهْلِهِ وَتَحْضُرُهُ الْمَلَائِكَةُ وَتَهْجُرُهُ الشَّيَاطِينُ وَيَكْثُرُ خَيْرُهُ أَنْ يُقْرَأَ فِيهِ الْقُرْآنُ“Rumah yang dibacakan Al-Qur’an, (1) akan terasa luas bagi penghuninya, (2) dan akan dihadiri/dipenuhi oleh para malaikat, (3) setan akan pergi meninggalkan rumah tersebut, (4) dan akan banyak kebaikan dalam rumah tersebut.”

Baca juga: Sedekah Air? Inilah Keutamaannya

Sebaliknya:وَإِنَّ الْبَيْتَ لَيَضِيقُ عَلَى أَهْلِهِ وَتَهْجُرُهُ الْمَلَائِكَةُ وَتَحْضُرُهُ الشَّيَاطِينُ وَيَقِلُّ خَيْرُهُ أَنْ لَا يُقْرَأَ فِيهِ الْقُرْآنُ“Rumah yang tidak dibacakan Al-Qur’an, (1) akan terasa sempit bagi penghuninya, (2) akan ditinggalkan oleh malaikat, (3) akan dihadiri oleh setan, (4) akan sedikit kebaikannya.”Saat ini banyak orang merasa tidak nyaman tinggal di rumah, tidak betah di rumah, padahal rumahnya bagus, mewah, dan megah. Al-Qur’an membuat efek rumah terasa luas walaupun mungkin rumahnya itu kecil. Salah satu faktor yang mempengaruhi luas atau sempit adalah perasaan. Ketika orang merasa nyaman, walaupun sempit akan terasa luas.

Baca juga: Tekan Laju Covid-19 Selama Ramadhan, Anies Perpanjang PPKM Mikro hingga 3 Mei

Perasaan ada di hati, dan hati dikuasai oleh Allah. Sehingga orang-orang yang hidupnya berada di rumah-rumah yang mungkin sangat sederhana, ketika dia rajin membaca Al-Qur’an, maka rumah akan terasa luas, tidak terasa sumpek.Apalagi rumah-rumah itu didatangi oleh malaikat. Dan malaikat itu rata-rata membawa kebaikan. Apalagi malaikat pembawa rahmat. Asyiknya lagi, setan-setannya pada menyingkir.Lihat ya, dibacakan Al-Qur’an, bukan ditempeli Al-Qur’an. Ada sebagian orang mengganggap bahwa untuk mengusir setan maka ditempeli ayat kursi di setiap kamar. Padahal tergantung Anda membaca atau tidak Ayat Kursi di rumah?

Baca juga: Pangeran Harry Ngobrol Tatap Muka dengan Pangeran Charles Sebelum Kembali ke Amerika

Ditempeli Ayat Kursi tapi yang disetel dangdut? Ini tidak nyambung. Harusnya yang dibacakan adalah Al-Qur’an. Sehingga betul-betul setannya akan pergi.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata, “Dan kebaikan yang ada di rumah itu akan banyak.” Di sini tidak disebutkan kebaikan dalam hal apa, berarti semuanya. Kebaikan anak-anaknya, kebaikan istrinya, kebaikan suaminya, kebaikan pembantunya, kebaikan rezekinya, kebaikan hubungan yang ada di dalamnya antara suami dengan istri, antara anak dengan orang tua, antara orang tua dengan anak, akan banyak kebaikannya.


Page 2

Hadits of The Day

Dari Abu Hurairah dan Abu Sa'id bahwa keduanya pernah menyaksikan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Tidaklah ada suatu kaum duduk sambil berdzikir kepada Allah, kecuali para Malaikat akan mengelilingi mereka, dan akan diselubungi rahmat, akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), dan Allah akan menyebut-nyebut orang-orang yang ada disisi-Nya.

(HR. Sunan Ibnu Majah No. 3781)