Ilustrasi pemandu wisata (gambar: pixabay.com)Pemandu wisata yang baik, kerap menjadi memori manis bagi wisatawan. Tidak jarang pemandu wisata yang baik, kelak akan diminta oleh wisatawan untuk memandu perjalanan lagi. Terdapat beberapa tips yang perlu Anda perhatikan, untuk menjadi pemandu wisata yang baik. Dilansir melalui studipariwisata.com, berikut diantaranya: Menguasai informasi wilayah kawasan wisata Ini merupakan hal mutlak yang harus dimiliki pemandu wisata. Pemandu wisata harus memiliki pengetahuan penuh tentang kawasan wisata, sekaligus wilayah di sekitarnya. Misalnya mengetahui tentang makanan enak, penginapan murah, fasilitas umum, jalan alternatif, hingga lokasi wisata tersembunyi yang bagus untuk dikunjungi. Menguasai bahasa dan berkomunikasi dengan baik Jika Anda menjadi pemandu wisata lokal, pastikan terbiasa berkomunikasi dengan bahasa Indonesia dengan baik. Sehingga memberi rasa nyaman kepada wisatawan. Jika Anda menjadi pemandu wisata mancanegara, maka perlu menguasai bahasa asing yang baik. Paling tidak menguasai bahasa Inggris, sebagai bahasa universal yang umum. Penampilan yang menarik Berpenampilan menarik menjadi hal yang penting bagi pemandu wisata. Agar memberi kesan yang profesional dalam bekerja. Berpenampilan menarik bisa dilakukan dengan sederhana. Misalnya dengan pakaian yang bersih, wangi, dan murah senyum kepada wisatawan. Kesehatan yang baik Sebagai pemandu wisata, Anda dituntut agar mengikuti keinginan wisatawan. Semangat pemandu wisata, harus lebih tinggi dari wisatawan. Maka dari itu, diperlukan kesehatan yang baik selama perjalanan. Terutama kesehatan fisik, agar kuat selama perjalanan wisata. Sikap yang baik Untuk menghadirkan rasa nyaman terhadap wisatawan, pemandu wisata harus bersikap baik terhadap mereka. Misalnya dalam berkata-kata, maupun ketika bercanda. Reputasi pemandu wisata, salah satunya ditentukan oleh kenyamanan wisatawan ketika dipandu olehnya. Anda harus bisa memahami karakteristik wisatawan yang sedang Anda pandu. Kemudian menentukan sikap yang cocok untuknya. Pembangunan sector pariwisata di era otonomi daerah, idealnya mampu meningkatkan pendapatan daerah sekaligus kesejahteraan masyarakat. Oleh sebab itu diperlukan konsep berpikir atau paradigm baru dalam upaya pengembangan kepariwisataan daerah, maka diperlukan upaya riil dari tiga pilar pembangunan, yakni Pemerintah Daerah melalui SKPD pengelola kepariwisataan daerah, dunia usaha, dan masyarakat termasuk peran strategis Pramuwisata dalam rangka meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan wisatawan manca negara ke daerah, khususnya Kabupaten Banjar. Tuntutan dan selera wisatawan serta investor asing di bidang pariwisata kadang tidak seiring dengan kondisi di lapangan, terutama yang berkaitan dengan karakteristik, unsur?unsur budaya masyarakat maupun ekologi alam setempat. Karena itu, guna menjamin kondisi tersebut, pemerintah berkewajiban menyusun regulasi dan
kebijakan yang bertumpu pada kearifan lokal masyarakat. |