47 Contoh Campuran Heterogen & Ciri Campuran Heterogen – Apakah teman-teman Grameds sedang mempelajari jenis-jenis campuran dalam ilmu sains? Tepat sekali, kita akan menemukan materi tentang jenis-jenis campuran dari beberapa zat, salah satunya campuran heterogen. Jika Grameds masih duduk dibangku sekolah pasti sudah tidak asing lagi dengan zat campuran karena materi ini diajarkan pada mata pelajaran kimia SMA/MA/SMK atau sederajat. Show Perlu Grameds ketahui bahwa sebenarnya kita sangat dekat dengan ilmu sains terutama dalam hal ini adalah kimia yang bisa ditemukan dilingkungan sekitar kita. Bahkan kita bisa menemukan salah satunya contoh campuran heterogen dalam kehiduan sehari-hari, misalnya jika makan bubur kacang hijau, membuat adonan roti, dan sebagainya. Zat campuran heterogen adalah salah satu jenis campuran dalam kimia yang memiliki sifat dan ciri-cirinya sendiri. Lalu sebenarnya apa itu zat campuran heterogen? Apa saja contoh campuran heterogen dan ciri-cirinya? Berikut ini penjelasan tentang zat campuran heterogen yang perlu Grameds ketahui agar bisa mengidentifikasi contoh campuran heterogen dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat: PENGERTIAN ZAT CAMPURAN HETEROGENZat campuran heterogen adalah bentuk campuran antara dua zat atau lebih namun zat-zat penyusunnya tersebut masih bisa dibedakan secara mudah komponennya dengan jelas. Jadi zat campuran heterogen dapat didefiniskan sebuah bentuk campuran yang tidak sempurna karena tidak larut menjadi satu fasa melainkan masih terlihat sifat asli zat penyusunnya tersebut. Tingkat pencampuan zat pada jenis campuran ini bisa dibilang kurang sempurna karena masih terlihat sifat aslinya dari tiap partikel tersebut. Zat campuran heterogen merupakan bentuk campuran yang serbaneka alais tidak serba sama partikel penyusunnya yang tidak berinteraksi. Itulah sebabnya kita tetap bisa melihat dengan jelas partikel apa saja yang tersusun dalam zat campuran tersebut. Campuran ini tidak memerlukan kompisis yang tetap seperti senyawa yang bisa dicampurkan dua materi atau lebih maka akan terjadi suatu campuran. Memiliki komponen dan komposisi yang berbeda, zat campuran heterogen dapat terbentuk secara alami maupun buatan karena memang senagaja dilakukan pencampuran. Dalam proses pencampurannya tersebut, sebuah zat tunggal dapat mengahsilakan kadar zat campuran tertentu berdasarkan hal-hal penentu berikut ini: 1. SuhuSuhu sangat berpengaruh pada proses pencampuran suatu zat dimana semakin tinggi suhu tersebut maka akan semakin mudah zat tersebut tercampur. Hal ini menunjukan bahwa susunan partikel dalam suatu zat dengan suhu yang tinggi dapat bergerak lebih cepat untuk melebur sehingga akan memungkinkan terjadi tumbukan partikel yang lebih efektif atau pelarutan yang sempurna. Jadi suhu dapat membuat campuran zat menjadi lebih mudah larut. 2. Ukuran Zat TerlarutKonsep kimia menunjukan bahwa luas permukaan yang lebih besar akan membuat suatu zat dapat lebih mudah tercampur. jadi semakin besar luas permukaan suatu zat akan memperbanyak pula partikel yang akan bertumbukan dan mempercepat proses pencampuran zat tersebut dalam satu larutan. 3. Volume Dalam PelarutPerlu Grameds ketahui bahwa volume para pelarut dapat berpengaruh besar terhadap proses pencampuran suatu zat. Semakin banyak volume pelarut tersebut digunakan dalam susunan partikel maka akan semakin cepat pula proses pencampuran larutan tersebut. Volume kemudian akan menciptakan komposisi susunan partikel mana yang lebih dominan untuk melarutkan zat lawannya, sehingga salah satu zat tunggal menguasai dan seolah-olah menghilangkannya. Hal berikutnya yang juga berpengaruh pada proses pencampuran zat adalah pengadukan. Pengadukan tersebut kemudian menjadi metode atau cara untuk mencampurkan beberapa zat menjadi campuran. Itulah sebabnya proses pengadukan akan berpengaruh pada hasil zat campuran itu sendiri. Perihal yang memperngaruhi zat campuran di atas akan menentukan hasil zat campuran apakah zat campuran heterogen atau homogen. Selain perihal diatas sebanarnya ada sifat asli yang membedakan campuran heterogen dan homogen, yakni sifat asli zat tunggal yang menjadi komponen susunan campurannya. Itulah sebabnya tingkat pencampuran yang terjadi pada contoh campuran heterogen dan homogen berbeda. Perbedaan tingkat ketercampuran tersebut juga dapat dilihat dari keberhasilan proses pemisahan pada zat campuran tersebut. Semakin sulit zat campuran tersebut dipisahkan maka tingkat ketercampurannya juga tinggi. Proses pemisahan pada zat campuran kemudian dikelompokan menjadi klasifikasi sifat fisik dan sifat kimia. Dalam praktiknya kita mungkin bisa melakukan proses pemisahan dengan metode atau cara dengan bahan dan alat yang bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Jenis-jenis pemisahan zat campuran baik secara fisik dan kimia dapat dilakukan dengan cara destilasi, refluks, ekstaksi, kristalisasi, sentrifugasi, Adsorbi, sublimasi dan filtrasi. Sedengkan berdasarkan perbedaan kecepatan perambatan pelarut, zat campuran dapat dipisahkan dengan cara kromatografi. Dalam praktiknya zat campuran heterogen memiliki 2 jenis campuran, yakni suspensi dan koloid. Kedua jenis ini dibedakan berdasarkan komposisi komponen dan tingkat pencampurannya dalam satu zat campuran tertentu. Sederhananya zat campuran heterogen terdiri dari campuran yang kasar atau tingkat pencampuran yang rendah dan campuran yang halus atau tingkat pencampuran yang tinggi. Berikut ini penjelasan jenis-jenis zat campuran hetrogen yang perlu Grameds ketahui agar bisa membedakan antara kedua jenis zat campuran ini: 1. SuspensiSupresi adalah bentuk campuran heterogen kasar yang terjadi antara fase terdispresi dalam medium pendispersi. Jenis zat campuran heterogen ini terdispersi dengan padatan dan medium pendispersinya adalah cairan. Itulah sebabnya dalam sistem suspensi dibedakan menjadi zat terdispersi dan medium pendispersi yang mudah dibedakan komposisinya dalam campuran. Fase terdispersi yang berbentuk padat tersebut kemudian tersebar pada medium cair dengan ukuran yang besar, sehingga fase cair tidak mampu menahannya. Nah, itulah sebabnya mengapa zat campuran heterogen bisa mengendap secara secara alami karena ada komposisi yang berbeda antara dua zat yang dicampurkan, baik ukuranya yang lebih besar atau kecil. Karena ukuran partikel-partikel suspensi yang kasar menyebabkan penyusunny dapat disaring. Dari tingkat kestabilan, campuran hetrogen suspensi adalah tidak stabil dan mudah memisah. Salah satu contoh campuran heterogen suspensi adalah bentuk campuran pasair dan air yang mungkin akan Grameds temui pada proses pembangunan rumah atau jalan-jalan. Jika diperhatikan campuran pasir dan air tersebut masih bisa terlihat perbedaan partikelnya pasir dan air yang tidak bisa tercampur seutuhnya. 2. KoloidKoloid adalah bentuk campuran heterogen yang terbentuk antara dua zat atau lebih yang partikel-partikel penyusunya berukuran koloid atau berukuran sangat kecil. Ukuran koloid yang dimaksud adalah partikel dalam campuran berada pada fase terdispersi atau tersebar secara merata di dalam zat medium pendispersi atau pemecah. Biasanya ukuran partikel koloid berkisar dari 1 sampai 100 nm yang dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari ukuran suatu partikel. Sama halnya dengan jenis zat campuran heterogen suspensi, koloid juga memiliki fase terdispersi dan medium pendisperasi meskipun lebih halus dari pada suspensi atau lebih dilihat komponen-komponen penyusunnya. Medium pendispensi merupakan bentuk materi untukpartikel-partikel koloid tersebut terdistribusi. Proses pencampuran pada koloid terjadi saat sol gas yang merupakan aerosol padat terdistribusikan dalam medium gas yang kemudian disebut dengan fase terdispersi. Selaian padat, sebenarnya fase terdispersi dan medium pendispersi pada campuran heterogen koloid dapat berupa cair atau gas. Jadi berdasarkan fase terdispersinya ini, koloid dapat diklasifikasikan menjadi emulsi, buih, dan sol. Klasifikasi ini kemudian akan mengalami klasifikasi kembali berdasarkan medium pendispersinya. Jenis klasifikasi pada koloid ini beragam karena memang sifat zat campuran heterogen yang mudah dipisahkan parikel penyusunya menjadi zat tunggal atau zat campuran lainnya. Teman-teman Grameds bisa menjumpai contoh campuran heterogen koloid dalam keseharian mulai dari padat, cair, dan gas. Salah satu contohnya adalah adonan tepung jika kita ingin membuat hidangan tertentu. Campuran koloid sifatnya juga hampir mendekati zat campuran homogen karena pada kasus tertentu komponen pada campuran koloid susah dibedakan. Itulah sebabnya masih banyak orang yang kesulitan membedakan zat campuran koloid dengan campuran homogen. Padahal koloid adalah salah satu jenis zat campuran hetrogen yang memang tinggkat pencampurannya sangat tinggi hingga mendekati campuran homogen. CONTOH CAMPURAN HETEROGENSetelah mengetahui penngertian dan jenis-jenis zat campuran heterogen, Grameds sudah bisa negindentifikasi contoh-contoh campuran heterogen dalam kehidupan sehari-hari. Jenis campuran ini rupanya dekat dengan lingkungan kita, mulai dari yang berbentuk cair, padat, sampai gas. Berikut ini contoh campuran heterogen yang perlu Grameds ketahui: 1. SuspensiContoh campuran heterogen suspensi sangat terlihat susuan partikenya seperti berikut ini:
2. KoloidContoh campuran heterogen koloid terdiri dari berbagai fase terdispersi dan medium pendispersi yang lumayan sulit dibedakan susunan komponenanya. Meski demikian koloid masih masuk dalam zat campuran heterogen karena sifat zat campurannya yang masih belum sempurana menjadi satu fasa tertentu untuk menjadi larutan. Berikut ini contoh zat campuran heterogen koloid yang perlu Grameds ketahui: a. Medium Pendispersi PadatMedium zat campuran heterogen koloid berikut ini terdiri dari komposisi sol padat, emulsi padat (gel), dan buih padat yang memiliki contoh berikut ini:
b. Medium Pendispersi CairMedium zat campuran heterogen koloid berikut ini terdiri dari komposisi sol cair, emulsi cair, dan buih cair yang memiliki contoh berikut ini:
c. Medium Pendispersi GasMedium zat campuran heterogen koloid berikut ini terdiri dari komposisi sol gas (aerosol padat), emulsi gas (aerosol cair), yang memiliki contoh berikut ini:
CIRI-CIRI CAMPURAN HETEROGENBerdasarkan pengertian, jenis, dan contoh campuran heterogen di atas, maka Grameds bisa mengidentifikasi zat campuran tersebut berdasarkan ciri-cirinya. Zat campuran heterogen memiliki ciri-ciri yang jelas dan bisa diperhatikan dengan kasat mata bahkan tanpa bantuan alat pembesar atau pemisah zat lainnya. Berikut ini ciri-ciri zat campuran heterogen yang perlu Grameds ketahui agar lebih mudah mengedintifikasi atau mengetahui apakah itu campuran jenis heterogen atau bukan:
Rekomendasi Buku & Artikel TerkaitNah, itulah penjelasan tentang contoh campuran heterogen yang perlu Grameds ketahui berdasarkan penjelasan teori ilmu kimianya. Sebelumnya teman-teman Grameds mungkin saja belum sadar bahwa ternyata barang barang atau suatu peristiwa yang terjadi disekeliling lingkungan kita adalah proses kimia yang kompleks dan rumit. Salah satunya zat campuran tersebut yang bahkan banyak zat atau senyawa yang kita gunakan sekarang adalah proses pencampuran atau pemisahan zat campuran dan zat tunggal tersebut. Belajar ilmu kimia tentu bukanlah hal yang mudah. Grameds membutuhkan banyak referensi baik itu secara online maupun berbentuk seperti buku. Teman-teman Grameds bisa mengunjungi koleksi buku Gramedia di http://www.gramedia.com untuk mencari referensi tentang contoh campuran heterogen atau ilmu kimia lainnya. Jika sebagaian Sahabat Grameds masih duduk di bangku SMA/MA/SMK atau sederajat maka sudah tidak perlu bingung lagi mencari referensi buku pelajaran kimia yang mudah dipelajari dan digunakan pada kurikulun 2013 terbaru ini. Berikut ini rekomendasi buku pelajaran kimia untuk siswa SMA/MA/SMK atau sederajat yang bisa Grameds baca: Selamat belajar. #SahabatTanpabatas
|