Cara memilih hari baik menurut tradisi di bali didasarkan pada perhitungan wariga dan dewasa. adapun perhitungannya lumayan rumit, sehingga jarang masyarakat bali yang hafal cara menggunakan wariga dan dewasa tersebut. tapi untunglah, dengan kelihaian seseorang dalam perhitungan wariga dan dewasa beliau menyusun wariga yang dimodifikasi kalender internasional yang kemudian dikenal dengan kalender bali yang sering dipakai masyarakat bali saat ini. orang tersebut adalah (alm.) Bambang Gde Rawi, kelahiran desa cemengon, yang penyusunan kalender tersebut diwariskan kepada keluarga beliau. Show dalam setiap bulannya, kalender bali umumnya terdiriatas beberapa bagian penting, diantaranya;
dengan adanya kalender bali tersebut, orang bali tidak akan susah untuk menentukan hari baik berdasarkan wariga dan dewasa ayu. tetapi apabila ingin mempelajari secara manual, tentu ada rumus baku untuk wariga tersebut. dibawah ini akan diberikan sekilas perhitungannya, dan bila ingin mendalaminya tentu memerlukan materi yang lebih mendalam. dibawah ini hanya kulit luarnya saja, tapi sudah bisa digunakan untuk kegiatan sehari – hari. adapun cara mempelajarinya adalah sebagai berikut; PEDEWASAN, mula – mulanya dapat dibagi dua bagian antara lain; Pedewasan Sehari – hari yang hanya berdasarkan perhitungan;
Pedewasan Inti berdasarkan Perhitungan yang terperinci, antara lain; Ayu nulus, Dauh ayu, Ayu badra, Mertha yoga, Mertha masa, Mertha dewa, Mertha danta, Sedana yoga, Subacara, Dewa ngelayang, dengan tidak melupakan hal – hal yang tersebut diatas serta dihubungkan dengan baiknya SASIH dan Penanggal. Selanjutnya mari kita ikuti perumusan – perumusan berikutnya;
RUMUS PERHITUNGAN WARIGA Ingkel (pantangan) mulai dari Redite/Minggu dan berakhir pada Saniscara/Sabtu (7 hari). bilangan wuku dibagi 6, sisa;
Eka Wara ; Urip Pancawara + Urip Saptawara = Ganjil = Luang (tunggal/padat) Dwi Wara ; Urip Pancawara + Urip Saptawara =
Tri Wara ; (Bilangan WUKU x 7 + bilangan Saptawara yang dicari) : 3 = sisa
Catur Wara ; (Bilangan WUKU x 7 + bilangan Saptawara yang dicari) : 4 = sisa
dari Redite Sinta sampai dengan Redite Dunggulan + 2, Soma Dunggulan + 1, sebelum dibagi. ini disebabkan adanya Jaya Tiga pada Wuku Dunggulan berturut – turut dari redite, selanjutnya rumus berlaku seperti biasa. Panca Wara ; (Bilangan WUKU x 7 + bilangan Saptawara yang dicari) : 5 = sisa
Sad Wara ; (Bilangan WUKU x 7 + bilangan Saptawara yang dicari) : 6 = sisa
jejepan ; (Bilangan WUKU x 7 + bilangan Saptawara yang dicari) : 6 = sisa
Astha Wara ; (Bilangan WUKU x 7 + bilangan Saptawara yang dicari) : 8 = sisa
dari Redite Sinta sampai Redite Dunggulan + 2, Soma Dunggulan +1, sebelum dibagi. selanjutnya rumus berlaku sebagai biasa. Sanga Wara ; (Bilangan WUKU x 7 + bilangan Saptawara yang dicari) : 9 = sisa
dari Redite Sinta sampai Redite Dunggulan + 2, Soma Dunggulan +1, sebelum dibagi. selanjutnya rumus berlaku sebagai biasa. Dasa Wara ; (urip Pancawara + Urip Saptawara yang dicari + 1) : 10 = sisa
Dasawara berarti watak agung (karakter) Watek Madia ; (urip Pancawara + Urip Saptawara yang dicari) : 5 = sisa
Watek Alit ; (urip Pancawara + Urip Saptawara yang dicari) : 4 = sisa
Tanpa Guru ; dalam satu WUKU tidak terdapat GURU (Astha Wara), yang artinya tidak baik untuk memulai suatu usaha terutama mulai belajar. Was Penganten ; dalam satu WUKU terdapat dua WAS (Sad Wara), baik untuk membuat benda tajam, tembok, pagar dan membuat pertemuan. Semut Sadulur ; Urip Pancawara + Urip Sapthawara = 13 dan berturut – turut tiga kali, pantangan untuk atiwa – tiwa (menguburkan mayat). tetapai sangat baik untuk membentuk organisasi. Kala Gotongan ; Urip Pancawara + Urip Sapthawara = 14 dan berturut – turut tiga kali, pantangan untuk atiwa – tiwa (menguburkan mayat). tetapai sangat baik untuk memulai suatu usaha. Mitra satruning Dina (segala usaha/acara penting) (Urip Saptawara + Pancawara Kelahiran) + (Urip Saptawara + Pancawara memulai Usaha/acara) = sisa
Artikel yang terkait dengan Cara Memilih Hari Baik: Kapan Pagerwesi 2022?Rabu 26 Oktober 2022, dalam kalender Bali disebut Buda Kliwon Sinta. Hari ini bertepatan Hari Raya Pagerwesi, terdapat 16 pura dan merajan di seluruh Bali yang menggelar piodalan. Pada Hari Raya Pagerwesi umat Hindu menghaturkan widhi widhana di Sanggah Kemulan, dan menenangkan pikiran dengan melakukan yoga semadhi.
Kapan Kajeng Kliwon Uwudan 2022?KOMPAS.com - Tanggal 16 September 2022 jatuh pada hari Jumat. Pada hari ini, umat Hindu di Bali merayakan Kajeng Keliwon Uwudan.
Kapan Kajeng Kliwon September 2022?Sukra Kliwon Bala atau Jumat 16 September 2022. Hari ini bertepatan dengan Kajeng Kliwon. Saat Kajeng Kliwon, umat Hindu di Bali biasanya melakukan penyucian diri dan bersikap lebih berhati-hati.
Kapan Purnama Kapat 2022?TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Purnama Kapat bertepatan pada Senin 10 Oktober 2022. Pada hari ini, sejumlah Pura di Bali menggelar Piodalan.
|