Hewan dan tumbuhan yang dilindungi di Taman Nasional Kerinci Seblat adalah

Senin, 14 Oktober 2019 - Taman Nasional Kerinci Seblat menyediakan habitat bagi tumbuhan dan satwa penting, antara lain harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), gajah sumatera (Elephas maximus sumatrensis), kelinci sumatera (Nesolagus netscheri), tapir asia (Tapirus indicus), padma raksasa Rafflesia arnoldii, dan cemara sumatera Taxus sumatrana, selain menyimpan sumber air untuk kebutuhan kehidupan mahluk hidup.

Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) menjadi salah satu dari tiga taman nasional yang masuk dalam Tropical Rainforest Heritage of Sumatera (TRHS) sejak 2004 bersama dengan Taman Nasional Leuser dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Ketiga kawasan tersebut menjadi bagian dari Warisan Alam Dunia (World Heritage Site) selain Taman Nasional Ujung Kulon, Taman Nasional Komodo, dan Taman Nasional Lorentz

TNKS memiliki luas hampir 1.4 juta hektar dan berada di empat provinsi yaitu di Jambi, Sumatera Barat, Bengkulu dan Sumatara Selatan. Kawasan ini memerlukan pengelolaan dalam melindungi keberadaan keanekaragaman hayati di dalam kawasan konservasi.

Menurut Tamen Sitorus Kepala Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat bahwa dalam proses pengelolaan, diperlukan kerjasama multipihak antara lain dengan masyarakat sekitar kawasan, lembaga adat, pemerintah lokal, LSM lokal dan internasional, serta perguruan tinggi. “Selama ini kami berkolaborasi dalam mengelola kawasan TNKS. Kondisi saat ini, di antaranya sudah tersedia data mengenai jumlah harimau dari tahun 2014 hingga 2018, informasi perburuan dan perdagangan Tumbuhan dan Satwa Lindung (TSL), perhitungan laju deforestasi hutan, dan pendataan jenis satwa dan tumbuhan penting lainnya,” jelas Tamen.

Untuk menjadikan Taman Nasional Kerinci Seblat sebagai habitat yang nyaman bagi kehidupan harimau sumatra, gajah sumatra, rangkong, raflessia, bunga bangkai dan memberikan kemaslahatan bagi masyarakat di tahun-tahun ke depan, maka dilakukan Konsultasi Publik Penyusunan Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Taman Nasional Kerinci Seblat Periode 2020-2029 pada Kamis (3/10/2019).

Keikutsertaan berbagai pihak dari Bappeda Provinsi, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Perwakilan Lembaga Adat, Perguruan Tinggi, Balai KSDA Provinsi, Balai GAKKUM, LSM lokal dan internasional, serta perusahaan swasta dapat membantu terwujudnya visi dan misi taman nasional. Perlindungan kawasan taman nasional juga tidak terlepas dari peran masyarakat desa yang berada di sekitar kawasan. Ada lebih kurang 146 desa yang berada di sekitar kawasan taman nasional yang ada di Jambi, 57 desa di Sumatera Barat, 105 desa di Bengkulu, dan 34 desa di Sumatera Selatan.

Menurut Amris Kahar Ketua Lembaga Adat Lekuk Lima Puluh Tumpi Lempur, Kecamatan Gunung Raya, Kerinci yang berjarak sekitar tiga kilometer dari kawasan taman nasional bahwa sedari nenek moyang diwariskan secara turun temurun, bahwa hutan sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. “Kami dilarang untuk merusak hutan. Ada hukum adat bila melanggarnya, dan akan dibawa kepada hukum negara bila kedapatan menganggu hutan. Kami merasakan dengan tidak menganggu hutan, air masih berlimpah saat wilayah lain mengalami kekeringan,” jelas Kahar. Kahar menambahkan dengan diikutsertakannya lembaga adat dalam perencanaan pengelolaan kawasan taman nasional, masyarakat di wilayah adat juga berperan serta dalam menjaga hutan dan isinya.

Peran serta pemerintah daerah juga penting dalam pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan yang ada di kawasan taman nasional.  Menurut Rusman Kepala Bidang Teknis Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat, bahwa taman nasional telah melakukan perjanjian kerjasama dengan Bupati Kerinci mengenai Pengembangan Objek Wisata Gunung Tujuh dan Gunung Kerinci pada Zona Pemanfaatan.

“Perjanjian ini bertujuan untuk meningkatkan pengembangan objek wisata, serta mendukung pemberdayaan masyarakat dan pengembangan ekonomi daerah Kabupaten Kerinci melalui pengembangan pariwisata alam,” jelas Rusman. Rusman menambahkan bahwa diharapkan selama rencana pengelolaan pada sepuluh tahun kedepan, kawasan TNKS menjadi lebih baik sehingga dapat mempertahankan dan mengembangkan potensi yang ada di dalam kawasan, sehingga mendukung kelestarian ekosistem TNKS.

Sumber: Fransisca Noni (Peneliti Fauna & Flora International)

              Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat

Taman Nasional Kerinci Seblat yang Luas (Hanna Vivaldi)

Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan salah satu tempat yang paling indah di Pulau Sumatera. Taman ini memiliki kawasan lembah, pegunungan, hutan, dan danau.

Wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat

Taman Nasional Kerinci Seblat memiliki luas satu setengah juta hektar. Wilayahnya terbentang di empat provinsi besar di Pulau Sumatera, mulai dari Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Jambi, Provinsi Bengkulu, hingga ke Provinsi Sumatera Selatan. Ini yang membuat lokasi Taman Nasional Kerinci Seblat cukup strategis untuk dikunjungi wisatawan.

Gabungan Beberapa Cagar Alam

Taman Nasional ini merupakan gabungan beberapa kawasan cagar alam yang ada di Pulau Sumatera. Beberapa cagar alam tersebut adalah Cagar Alam Inderapura dan Bukit Tapan, Suaka Margasatwa Huku Lakitan-Bukit Kayu Embun, dan Gendang Seblat.

Flora dan Fauna

Taman Nasional Kerinci Seblat memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Taman nasional ini memiliki 4000 jenis flora. Tumbuhan yang hidup di sana kebanyakan jenis meranti-merantian, ada juga tumbuhan langka dan masih asli seperti pinus kerinci, kayu pacat, bunga raflesia, bunga bangkai, kantung semar, dan 300 jenis anggrek.

Selain flora, taman nasional ini juga mempunyai banyak jenis fauna asli yang hidup di sana. Kerinci Seblat merupakan tempat tinggal 85 jenis mamalia, 10 jenis reptil, 6 jenis hewan amfibi, dan 371 jenis burung. Beberapa di antaranya adalah badak Sumatera, gajah sumatera, macan dahan, harimau loreng sumatera, kucing emas, kambing hutan, katak bertanduk, simpai, burung julang emas, burung tiung sumatera, dan burung celepuk.

Foto: kawanbumi.com, indonesiatouristinformation.com, mongabay.co.id

Taman Nasional Kerinci Seblat (disngkat TNKS) adalah taman nasional terbesar di Sumatra yang memiliki luas wilayah sebesar 13,750 km². Taman nasional ini terletak pada koordinat antara 100°31'18"E - 102°44'01"E dan 1°07'13"S - 1°26'14"S. Secara administratif wilayah taman nasional ini berada di 14 kabupaten dan 2 kota yang termasuk dalam 4 provinsi yaitu Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, dan Sumatra Selatan.[1]

Taman Nasional Kerinci Seblat

IUCN Kategori II (Taman Nasional)

Bukit Impian, Taman Nasional Kerinci Seblat

TN Kerinci Seblat

Tampilkan peta Topografi Sumatera

TN Kerinci Seblat

Tampilkan peta Indonesia

Letak TN Kerinci Seblat di Pulau SumatraLetakSumatra, IndonesiaKota terdekatKota Sungai PenuhKoordinat2°3′29″S 101°23′23″E / 2.05806°S 101.38972°E / -2.05806; 101.38972Koordinat: 2°3′29″S 101°23′23″E / 2.05806°S 101.38972°E / -2.05806; 101.38972Luas1.389.509,867 hektare (13.895,09 km²)Didirikan1999Pihak pengelolaKementerian Lingkungan Hidup dan KehutananSitus webtnkerinciseblat.or.idSitus Warisan Dunia UNESCOBagian dariWarisan Hutan Hujan Tropis SumatraKriteriaAlam: vii, ix, xReferensi1167Pengukuhan2004 (Sesi ke-28)Terancam2011—sekarang

Taman nasional ini terdiri dari Pegunungan Bukit Barisan yang memiliki wilayah dataran tertinggi di Sumatra, Gunung Kerinci (3.805 m).[2] Taman nasional ini juga terdiri dari mata air-mata air panas, sungai-sungai beraliran deras, gua-gua, air terjun-air terjun dan danau kaldera tertinggi di Asia Tenggara, Danau Gunung Tujuh.[3]

Taman nasional ini juga memiliki beragam flora dan fauna. Sekitar 4.000 spesies tumbuhan tumbuh di wilayah taman nasional termasuk bunga terbesar di dunia Rafflesia arnoldi, dan bunga tertinggi di dunia, Amorphophallus titanum.[4] Fauna di wilayah taman nasional terdiri antara lain harimau sumatra, badak sumatra, gajah sumatra, macan dahan, tapir melayu, beruang madu, dan sekitar 370 spesies burung.[4][5]

Diterimanya Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatra ke daftar Situs Warisan Dunia oleh UNESCO, membuat Taman Nasional Kerinci Seblat juga diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.[6] Bersama dengan Taman Nasional Gunung Leuser dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.[7] Selain itu taman nasional ini masuk sebagai Taman Warisan ASEAN sejak 18 Desember 2003.[8]

  • Tahun 1982, pada Kongres Taman Nasional se-dunia III di Bali, Menteri Pertanian mendeklarasikan kawasan, yang sekarang menjadi kawasan TNKS, seluas ± 1.424.650 ha sebagai calon Taman Nasional. Kawasan tersebut adalah penggabungan dari beberapa kawasan hutan seperti cagar alam, suaka margasatwa, hutan lindung, hutan wisata, dan hutan produksi.[9]
  • Tahun 1996, setelah melalui proses pengkajian dan penataan yang cukup panjang, Menteri Kehutanan mengukuhkan kawasan seluas ± 1.368.000 ha sebagai kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat sesuai surat keputusan Menhut No. 192/KptsII/1996.[9]
  • Tahun 1999, Menteri Kehutanan dan Perkebunan menetapkan kawasan TNKS seluas ± 1.375.349,867 ha melalui surat keputusan No. 901/Kpts-II/1999.[9]
  • Tahun 2004, Menteri Kehutanan menetapkan perubahan fungsi kawasan hutan produksi di Sipurak Hook seluas ± 14.160 Ha menjadi bagian dari kawasan TNKS dengan surat keputusan No. 420/Menhut-II/2004, sehingga luas TNKS menjadi ± 1.389.509,867 ha.[9]

Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan gabungan dari 17 kelompok hutan yang semuanya merupakan bagian hutan lindung register tahun 1921 – 1926 serta cagar alam dan suaka margasatwa yang ditetapkan dalam kurun waktu 1978 -1981. Cakupan dari taman nasional ini yaitu dari Jambi, Sumatera Barat, Bengkulu, hingga Sumatera Selatan. Tidak heran, keragaman topografi dan ekosistem menjadikan taman nasional ini memiliki bentang alam yang unik dan indah.[10]

1. Provinsi Jambi

  • Cagar Alam: Indrapura (sebagian), Danau Gunung Tujuh dan Bukit Tapan[11]
  • Hutan Lindung: Sangir Ulu, Batang Tebo, Batang sangir, Batang Bungo, Batang Merangin Timur dan Gunung Sumbing Masurai[12]
  • Suaka Marga Satwa: Batang Merangin Barat – Manjunto Hulu[13]

2. Provinsi Sumatera Barat

  • Hutan Lindung: Bayang, Batanghari, Kambang, Sangir dan Jujuhan[1]
  • Cagar Alam: Indrapura (sebagian)[1]

3. Provinsi Bengkulu

  • Suaka Marga Satwa: Bukit Kayu Embun dan Bukit Gedang Seblat[14]
  • Hutan Lindung: Bukit Reges dan Hulu Sulap[15]

4. Provinsi Sumatera Selatan

  • Suaka Marga Satwa Rawas Hulu Lakitan[15]

Selain itu, kawasan taman nasional ini juga berasal dari hutan produksi yang dialih fungsikan menjadi hutan konservasi dan menjadi satu kesatuan kawasan yang kompak. Bagian terakhir hutan produksi yang masuk dalam kawasan taman nasional ini adalah Hutan Produksi Sipurak Hook.[15]

Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan kawasan konservasi daratan terluas di Indonesia yang dinobatkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO semenjak tahun 2004. Merupakan habitat dari berbagai flora fauna langka dan endemik seperti Harimau sumatera, Gajah Sumatera, Beruang madu, Tapir asia, Rafflesia, Taxus sumatrana, Pinus merkusii strain Kerinci dan lain-lain. Selain itu, Taman Nasional Kerinci Seblat juga memiliki keunikan yakninya dimana kawasan Taman Nasional ini memiliki area yang sangat luas yaitunya lebih kurang 1.368.000 Ha. Luasnya kawasan Taman Nasional tersebut menjadikannya Taman Nasional yang meliputi empat provinsi, Provinsi Jambi, Sumatra Barat, Bengkulu, serta Provinsi Sumaera Selatan.[16] Keunikan lainnya dari Taman Nasional Kerinci Seblat dapat dilihat dengan terdapatnya beberapa tipe ekosistem hutan.  Dimulai dari tipe ekosistem hutan dataran rendah hingga ekosistem sub alpin serta beberapa ekosistem khas seperti rawa gambut, rawa air tawar, dan juga danau.[16]

Kondisi iklim di Taman Nasional Kerinci Seblat bervariasi menurut topografi, tetapi secara umum kawasan TNKS tergolong ke dalam Tipe A (basah) dalam klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson. Rata-rata curah hujan tahunan adalah 2.991 mm, dengan bulan kering kurang dari dua bulan per tahunnya. Rata-rata temperatur antara 16°-28° Celcius. Kelembaban relatif udara adalah 77%-92%.[9]

Wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat memiliki topografi berupa lembah curam yang membelah Pegunungan Bukit Barisan menjadi dua bagian yang sejajar. Sebagai rangkaian bukit dan gunung, taman nasional ini dicirikan oleh kelerangan lahan sangat curam (≥ 60%) pada sebagian besar kawasannya (70% dari luas kawasan) dengan ketinggian antara 200 hingga 3.805 m dpl. Di kawasan ini banyak dijumpai pegunungan tinggi (lebih kurang terdapat 30 gunung atau bukit).

Pegunungan Bukit Barisan membentuk busur gunung berapi besar yang terbentang sepanjang Sumatera, Jawa, dan Kepulauan Nusa Tenggara. Bukit Barisan tengah yang gunung berapinya masih aktif dan menjadi bagian kawasan ini ditandai oleh celah lembah datar yang tertutup dengan luasnya sekitar 140.000 ha dan semua sisinya dikelilingi oleh beberapa bagian dari puncak Gunung Kerinci.

Pemandangan alam di utara celah lembah bagian tengah didominasi oleh kerucut gunung berapi Kerinci yang masih aktif, sedangkan di bagian utara dan barat daya terdapat danau kawah, yaitu Danau Tujuh dan Danau Kerinci.

Topografi daerah ini umumnya curam dan teriris dengan taji yang nyata menurun ke arah timur dan barat dari punggung utara-selatan Bukit Barisan. Topografi menaik ini pada akhirnya mengarah ke dataran Sumatera tengah di sebelah timur dan ke dataran pantai sebelah barat.

Jenis tanahnya anatara lain andosol, latosol, podsolik, alluvial, komplek (podsolik, latosol dan litosol), komplek (latosol dan litosol). Pada umumnya kedalaman efektif tanahnya antara 30-60 Cm. Kedalam efektif tanah yang dangkal terutama didapati di daerah terjal dengan jenis tanah litosol. Sebagian besar lahan di kawasan taman nasional ini memiliki tanah yang relatif kurang subur dan rawan erosi.

Jenis batuan induk di kawasan ini antara lain andesit basalt diorit, tufa berbutir halus/kasar, granit, granodiorit, riolit, alluvium gunung berapi muda, alluvium longgokan kipas, alluvial sungai muda, dan gambut.

Terdapat tidak kurang dari 4.000 jenis tumbuhan di Taman Nasional Kerinci Seblat di mana 60% dari jenis tersebut terdapat di hutan dataran rendah. Tumbuhan yang mendominasi adalah suku Dipterocarpaceae, Fabaceae, Lauraceae, Myrtaceae, dan Bombacaceae. Tercatat juga sebesar 300 jenis anggrek, berbagai spesies bambu, kayu manis, rotan, dan edelweis yang langka (Anaphalis sp.). Selain itu, terdapat bunga terbesar, Rafflesia arnoldii, Rafflesia hasseltii, dan bunga tertinggi di dunia Amorphophallus titanum, serta flora langka kantong semar (Nepenthes sp.).

Tipe vegetasi yang paling penting adalah hutan hujan tropis Dipterocarpaceae yang terdapat di dataran rendah dan bukit-bukit hingga ketinggian lebih dari 1.000 m dpl. Jenis pohon tersebut antara lain adalah Shorea parvifolia, Dipterocarpus sp., Parashorea sp., Koompassia malaccensis, dan Dialium sp. Lapisan bawahnya ditumbuhi oleh palem Arenga sp., padma raksasa Rafflesia arnoldii, dan bunga bangkai Amorphophallus titanum.

Pada ketinggian antara 1.000 – 1.500 m dpl terdapat hutan hujan tropis pegunungan rendah yang didominasi oleh jenis-jenis Dipterocarpaceae (hingga ketinggian 1.200 mdpl), seperti Hopea sp., dan Shorea platyclados, Litsea sp., Rhodamnia cinere, serta suku Euphorbiaceae dan Leguminosae. Lapisan bawahnya ditumbuhi oleh palem (Livingstonia altissima dan Areca catechu), epifit (Asplenium sp., Bulbophyllum sp., Dendrobium sp., dan Eria sp.), dan kantong semar (Nepenthes sp.).

Di atas ketinggian 1.500 mdpl terdapat vegetasi hutan pegunungan yang didominasi oleh suku Lauraceae dan Ericaceae, seperti Podocarpus amarus, Castanopsis sp., Ficus variegate, dan Cinnamomum parthenoxylon.

Di Kabupaten Kerinci dikenal dua ekosistem rawa, yaitu Rawa Ladeh dan Rawa Bento yang terletak di ketinggian 1 950 mdpl dengan luasan 150 ha. Kedua rawa tersebut merupakan rawa gambut tertinggi di Pulau Sumatera. Rawa Bento (Sangir Hulu) merupakan rawa air tawar dengan karakteristik jenis rumput Leersia hexandra, Glo-chidion sp., dan Eugnia spicata.

Jenis tumbuhan khas dengan sebaran terbatas dapat dijumpai di kawasan ini, yaitu pinus strain kerinci (Pinus merkusii strain kerinci), kayu pacet (Harpullia arborea), pakis sunsang (Dyera costulata), dan bunga rafflesia (Rafflesia arnoldii).

 

Elephas maximus sumatranus

Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan rangkaian tidak terputus hutan hujan dataran rendah sampai pegunungan, termasuk hutan pinus tropis alami, hutan rawa gambut, dan danau air tawar. Kawasan ini merupakan habitat sebagian besar burung-burung Sumatera. Terdapat lebih dari 371 jenis burung (17 jenis di antaranya endemik sumatera), lebih dari 85 jenis mamalia, tujuh jenis primata, enam jenis amfibi, dan sepuluh jenis reptilia. Dua spesies kunci yang menjadi fokus pengelolaan adalah harimau sumatera dan gajah sumatera.[17]

  1. ^ a b c "Kerinci Seblat". ksdae.menlhk.go.id. Diakses tanggal 2021-06-05. 
  2. ^ "Taman Nasional Kerinci Seblat: Riwayatmu Ini - TFCA Sumatera". tfcasumatera.org. Diakses tanggal 2021-06-05. 
  3. ^ "Menyusuri Danau Tertinggi di Asia Tenggara, Gunung Tujuh". 21 Juni 2019. Diakses tanggal 05-06-2021.  Periksa nilai tanggal di: |access-date= (bantuan)
  4. ^ a b "Flora". Taman Nasional Kerinci Seblat (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-06-05. 
  5. ^ "PROVINSI JAMBI". web.jambiprov.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-05. Diakses tanggal 2021-06-05. 
  6. ^ "Taman Nasional Indonesia | 7 Taman Nasional di Indonesia yang Masuk Situs Warisan UNESCO". Diakses tanggal 2021-06-05. 
  7. ^ "Taman Nasional". sumutprov.go.id. Diakses tanggal 2021-06-05. 
  8. ^ antaranews.com. "Infografik TN Kerinci Seblat, warisan dunia di tanah Suwarnadwipa". Antara News. Diakses tanggal 2021-06-05. 
  9. ^ a b c d e Karyadi, Hadinata, Dian Indah Pratiwi, Emi Hayati Danis, Diah Pamulasari Suyanto, Hendrayadi (2018). Kerinci Seblat, Warisan Dunia di Tanah Sumatra (PDF). Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi. hlm. 7.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  10. ^ ".:: Direktorat Jenderal Tata Ruang - Kementerian ATR/BPN ::". tataruang.atrbpn.go.id. Diakses tanggal 2021-06-05. 
  11. ^ KSDAE, Datin. "Bukit Tapan, Rumah Bagi Satwa Liar - Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem". ksdae.menlhk.go.id. Diakses tanggal 2021-06-05. 
  12. ^ Unja, Mapala Siginjai. "Gunung Masurai, Keindahan yang tersembunyi – MAPALA SIGINJAI UNJA". Diakses tanggal 2021-06-05. 
  13. ^ "BKSDA Jambi | Cagar Alam". www.bksdajambi.com. Diakses tanggal 2021-06-05. 
  14. ^ "Yuk, Kenalan dengan Wisata Renah Kayu Embun". detikTravel. Diakses tanggal 2021-06-05. 
  15. ^ a b c adminweb. "SEJARAH KAWASAN". Taman Nasional Kerinci Seblat (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-06-05. 
  16. ^ a b "Bernas.id | Keunikan Beragam Ekosistem di Taman Nasional Kerinci Seblat". www.bernas.id. Diakses tanggal 2021-06-05. 
  17. ^ Wibisono HT, Linkie M, Guillera-Arroita G, Smith JA, Sunarto, et al. (2011)"Population Status of a Cryptic Top Predator: An Island-Wide Assessment of Tigers in Sumatran Rainforests"
Wikivoyage memiliki panduan wisata Kerinci Seblat National Park.
  • Situs web resmi
  • Wikimedia Commons memiliki media mengenai Kerinci Seblat National Park.
    Buku Informasi Taman Nasional Kerinci

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Taman_Nasional_Kerinci_Seblat&oldid=20615550"

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA