Fungsi konsumsi masyarakat suatu negara adalah c = 100+0,75yd dan investasi sebesar 100. Pengeluaran pemerintah (G)=250 dan fungsi pajak adalah 60+0,2 … Show
mengapa tidak terikat dengan produsen tertentu Sebuah perusahaan mempunyai struktur modal sebagai berikut : Saham biasa 200.000 lembar (nominal Rp 1.000,-) Rp 200.000.000,- Rp 60.000.000,- Rp 340.0 … Dibawah merupakan data dari PT"Mawar" dan PT"Melati" ang akan melakukan Merger. Harga pasar/lb saham Jumlah lb saham PT"Mawar" Rp 30.000 100.000 PT"Me … terangkan dengan singkat perkembangan akuntansi di Indonesia job qualification adalah diketahui data perekonomian suatu negara sebagai berikut : gross national product 480 miliar penyusutan 30.000.000, pajak tidak langsung 25.000.000, t … 4 pendapat pribadi tentang korupsi seperti si.A......si.B.....si.C.....si.D.....tentang korupsi pendapat pribadi tentang korupsi, kamu sama 4 temanmu memberikan pendapat pribadi tentang korupsi,Tolong di bantu si.A......si.B.....si.C..,..si.D.... … Tolong bantu saya mengerjakan soal ini 1.tuliskan 5 contoh kebutuhan dan keinginan kalian sesuai dengan kondisi saat ini 2.urutkan kebutuhan dan keinginan sesuai prioritas dan sertakan alas … Sebutkan ciri-ciri pemasaran konvensional tolong besok mau di kumpul bahasa jawanya = keadaan hutan yang rusak di indonesia deskripsikan cara mengemas tahu wajib lengkap!!!jangan asal asal kalo asal asalan akan ku laporkan Data keuangan milik bengkel gatotkaca motor sebagai berikut. modal awal rp16.450.000,00, pendapatan servis rp9.750.000,00, pendapatan komisi rp500.000 … Dengan menggunakan angka dan secara grafik jelaskan bagaimana suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna mencapai tingkat keuntungan yang maksim … Ditinjau berdasarkan status badan hukumnya, badan-badan usaha milik negara yang ada dan beroperasi di indonesia saat sekarang ini berbentuk …. Jelaskan pengaruh penggunaan npv dalam mendukung pengambilan keputusan. dan berikan contohnya? Masyarakat yang tinggal di dataran tinggi menggunakan pakaian yang tebal dalam melakukan aktivitas sehari-hari. pendekatan geografi yang paling cocok … Rotasi dan revolusi bumi menyebabkan gerak semu matahari. jarak terdekat matahari dengan wilayah jakarta terjadi pada tanggal .....
Setelah di artikel sebelumnya kita membahas mengenai definisi, penyebab, dan jenis-jenis inflasi, kali ini kita akan mencari tahu cara menghitung inflasi. Inflasi sendiri merupakan suatu keadaan di mana harga barang mengalami kenaikan secara terus-menerus dan berlangsung dalam waktu yang lama. Contoh dari inflasi misalnya di tahun 2000, 1 kilogram gula dihargai Rp4.000. Tapi di tahun 2018, kita harus membayar Rp12.000 untuk mendapat 1 kilogram gula. Harganya meningkat hingga 3 kali lipat dalam waktu 18 tahun. Ada beberapa faktor penyebab inflasi, di antaranya adalah permintaan barang yang tinggi, kenaikan biaya produksi, dan naiknya jumlah uang yang beredar. Berdasarkan tingkat keparahannya, inflasi dibagi menjadi empat, yaitu tingkat ringan, sedang, berat, hingga sangat berat (hiperinflasi). (Baca juga: Pengertian dan Penyebab Inflasi) Terkait cara menghitung inflasi, ini sejatinya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan perhitungan Indeks Harga Konsumen dan menggunakan deflator. Rumus yang digunakan dalam Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah sebagai berikut. In = In = angka inflasi yang dicari IHKn = indeks harga konsumen tahun dasar (umumnya bernilai 100) IHKn-1 = indeks harga konsumen tahun sebelumnya Sementara itu, rumus yang digunakan dalam perhitungan deflator adalah sebagai berikut. Dfn = GNP atau PDB deflator berikutnya Dfn-1 = GNP atau PDB deflator tahun sebelumnya Menggunakan rumus IHK, coba kita kerjakan contoh soal berikut. Diketahui Indeks Harga Konsumen di akhir tahun 2010 mencapai 125,17 dan di akhir tahun 2011 naik menjadi 129,91. Tentukan tingkat inflasi yang terjadi di tahun 2011! Kita mengetahui bahwa IHK2011 = 129,91 dan IHK2010 = 125,17, jika kita masukkan ke dalam rumus: = 3,787 Kita memperoleh tingkat inflasi sebesar 3,787% dan termasuk ke dalam kategori ringan.
Hampir setiap negara pasti pernah mengalami inflasi, terutama inflasi tahunan. Secara sederhana, inflasi adalah kenaikan harga yang terjadi terus menerus dalam periode tertentu. Sementara itu, kenaikan harga pada umumnya terjadi karena peningkatan permintaan dalam negeri. Saat kenaikan harga meluas, secara otomatis nilai mata uang akan menurun. Namun begitu, dalam jangka waktu tertentu, daya beli masyarakat pun akan ikut turun jika nilai mata uang rendah. Maka dari itu, penting bagi negara mengidentifikasi tingkat inflasi dan melakukan kebijakan untuk mengatasinya. Penentuan tingkat inflasi dapat dilihat dari Badan Pusat Statistika [BPS] yang melakukan Survei Biaya Hidup [SBH] dan menghasilkan Indeks Harga Konsumen [IHK]. Pengukuran IHK meliputi pengeluaran yang umum dilakukan masyarakat seperti sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan, dan transportasi. Bagi masyarakat awam, mempelajari cara menghitung inflasi juga dibutuhkan agar mengetahui tentang kondisi ekonomi Indonesia. Memahami Konsep Dasar InflasiPerhatikan ilustrasi berikut untuk mendapat pemahaman yang lebih mudah. Untuk membeli cabai sebanyak 1 kg hari ini, kamu perlu mengeluarkan uang sebesar Rp100 ribu. Padahal beberapa bulan sebelumnya, 1 kg cabai dapat diperoleh dengan harga sebesar Rp30 ribu. Berdasarkan ilustrasi di atas, terlihat bahwa ada perbedaan harga yang cukup signifikan untuk komoditas yang sama dalam periode tertentu. Namun, inflasi bukan sekadar merujuk pada perbedaan nominal tersebut, melainkan pada menurunnya nilai mata uang yang terjadi. Jika dahulu uang Rp100 ribu dapat digunakan untuk membeli 3 kg cabai, maka sekarang uang tersebut hanya cukup untuk 1 kg cabai. Artinya, nilai uang Rp100 ribu saat ini lebih kecil dibandingkan sebelumnya. Hal ini selaras dengan pengertian resmi inflasi menurut beberapa badan resmi terkait seperti berikut. Kenaikan harga secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Namun, kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas [atau mengakibatkan kenaikan harga] pada barang lainnya. Kecenderungan naiknya harga barang dan jasa, pada umumnya yang berlangsung secara terus menerus. Jika harga barang dan jasa di dalam negeri meningkat, maka inflasi mengalami kenaikan. Baca juga: 4 Faktor Penyebab Inflasi di IndonesiaCara Menghitung InflasiNegara memiliki cara menghitung inflasi menggunakan indikator yang ada. Angka didapat dari berbagai sumber dalam jangka waktu tertentu. Jika tren harga terus naik dan bertahan, tandanya inflasi sudah terjadi. Berikut indikator yang dimiliki oleh pemerintah.
Kalau salah satu indikator sudah diketahui, cara menghitung inflasi rata-rata pertahun adalah dengan menghitung selisihnya, dibagi dengan IHK terbaru, dan dikalikan dengan 100. Begini ilustrasinya:
Cara menghitung inflasi:[Rp6.550 – Rp4.000]/Rp6.550 x 100 = 0,389 x100 = 38,9% Selama kurang lebih 11 tahun, inflasi yang dialami Indonesia dilihat dari IHK BBM adalah 38,9%. Artinya, rata-rata inflasi per tahun adalah 3,5%. Tentu saja, angka ini bisa dibandingkan dengan IHK lain untuk melihat inflasi secara keseluruhan. Pemerintah perlu memiliki berbagai kebijakan, instrumen, serta strategi untuk mengatasi inflasi yang terjadi di masyarakat. Untuk mencapai kestabilan, pemerintah harus menjaga agar angka inflasi stabil di angka 3,5% melalui kebijakan fiskal, kebijakan moneter, dan kebijakan lainnya. Salah satu program yang terus dijalankan pemerintah adalah 4K yaitu Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Koordinasi komunikasi yang efektif, dan Kelancaran distribusi. Keempat hal tersebut dapat membantu banyak dalam menghadang inflasi terutama jika semua pihak ikut bekerja keras untuk mewujudkannya. Agar Inflasi Tidak Semakin Parah: Jangan Panik!Sering terjadi, inflasi semakin buruk karena pola belanja masyarakat yang berubah. Misalnya saja, menimbun bahan pangan tertentu karena ada isu gagal panen karena cuaca. Agar tidak kehabisan, masyarakat membeli stok yang ada dalam jumlah yang banyak. Hal ini menyebabkan permintaan akan bahan pangan tersebut tinggi, mempercepat habisnya stok, lalu melambungkan harganya. Padahal tanpa harus menimbun, pemerintah dengan sendirinya akan mencari cara agar stok untuk masyarakat tetap aman dengan cara lain, misalnya dengan melakukan impor. Agar terhindar dari inflasi, cara terbaik yang bisa dilakukan untuk menjaga kestabilan ekonomi keluarga adalah dengan berinvestasi. Kalau Anda jeli peluang, sebaiknya lakukan investasi dengan cara yang legal seperti membeli logam mulia, belajar reksadana, atau membeli properti. Dengan begitu, Anda bisa menghindari inflasi dan tidak terkena dampaknya jika suatu saat ekonomi Indonesia terguncang. Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Sebagai platform pengembangan dana yang optimal dengan bunga hingga 16% per tahun kamu dapat memulainya hanya dengan Rp100 ribu saja. Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi [021] 5091-6006 atau email ke [email protected] Bagaimana cara menghitung tingkat inflasi? Berikut penjelasannya. Menghitung tingkat inflasi kerap menjadi perbincangan hangat ketika membahas tentang ekonomi dan nilai uang. Saat terjadi kenaikan harga, otomatis nilai uang pun akan ikut menurun. Sehingga, diperlukan kebijakan yang efektif guna menjaga aset dari penyusutan akibat inflasi. Anda dapat memperkirakan tingkat inflasi Indonesia dalam beberapa tahun yang akan datang untuk menentukan kemana arah investasi agar nilainya tetap aman. Oleh karenanya, dalam ulasan kali ini, OCBC akan membahas penyebab kenaikan inflasi hingga simulasi perhitungannya. Simak yuk! Pengertian Tingkat InflasiSecara umum, tingkat inflasi adalah skala kenaikan harga pada barang maupun jasa selama jangka waktu tertentu. Jika harga barang dan jasa mengalami peningkatan, maka inflasi juga akan mengalami kenaikan. Berdasarkan Bank Indonesia, tingkat inflasi adalah pertumbuhan harga secara kontinu dalam periode waktu tertentu. Adapun, pertumbuhan harga yang dimaksud yaitu kenaikan harga dari beberapa barang yang juga akan berdampak pada kenaikan harga barang lainnya. Pasalnya, dengan menghitung tingkat inflasi, secara tak langsung dapat melihat penurunan daya beli dan juga nilai mata uang dalam suatu negara, yang nantinya akan dicatat ke dalam bentuk persentase. Berdasarkan tingkat keparahannya, kenaikan angka inflasi dapat dibedakan menjadi beberapa kategori. Diantaranya sebagai berikut.
Penyebab InflasiAda beberapa faktor yang dapat menyebabkan tingkat inflasi Indonesia mengalami peningkatan. Berikut ini penjelasan lengkapnya.
Cara Menghitung Tingkat InflasiSetelah memahami apa itu inflasi dan faktor penyebabnya, penting bagi Anda untuk mengetahui bagaimana cara menghitung tingkat inflasi. Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menghitungnya. Diantaranya sebagai berikut.
Simulasi Menghitung Tingkat InflasiKenaikan inflasi biasanya dihitung menggunakan rumus tingkat inflasi. Rumus tersebut akan menunjukkan seberapa besar peningkatan indeks harga konsumen [IHK] pada beberapa jenis barang atau jasa tertentu dengan membandingkan IHK pada masa lalu dan masa sekarang. Tingkat Inflasi = [[IHK masa sekarang – IHK masa lalu] / IHK masa sekarang] x 100% Misalnya, Anda ingin mengetahui tingkat kenaikan inflasi pada harga BBM Premium di tahun 2010 dan 2019. Harga BBM Premium pada tahun 2011 adalah Rp4,5 ribu per liter, sedangkan harga Premium pada tahun 2021 sebesar Rp6,5 ribu per liter. Maka kenaikan inflasinya adalah sebesar? Tingkat inflasi = [[Rp6,5 ribu - Rp4,5 ribu] / Rp6,5 ribu] x 100% = 0,3076 x 100% = 30,76 % Dengan hasil tersebut, Anda dapat menyimpulkan bahwa harga Premium mengalami inflasi sebesar 30,76% dari tahun 2011 hingga 2021, atau 3,07% per tahun. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa harga Premium termasuk ke dalam kategori inflasi ringan, karena dalam jangka waktu 10 tahun mengalami inflasi kurang dari 10% per tahunnya. Bagaimana Pemerintah Mengatasi Inflasi di Indonesia?Saat terjadi kenaikan inflasi di tengah masyarakat, Pemerintah akan menerapkan beberapa kebijakan, strategi, serta instrumen untuk mengatasi permasalahan tersebut. Pasalnya, Pemerintah harus menjaga angka inflasi di angka 3,5% untuk mencapai perekonomian yang stabil. Beberapa kebijakan yang dapat dilakukan oleh Pemerintah diantaranya dengan menerapkan kebijakan fiskal, kebijakan moneter, dan kebijakan lainnya. Selain itu, salah satu program yang masih terus dijalankan untuk menjaga angka inflasi adalah 4K. Program 4K tersebut merupakan kebijakan yang mengatur tentang Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Koordinasi komunikasi yang efektif, hingga Kelancaran distribusi. Nantinya, keempat komponen ini dapat membantu Pemerintah untuk menghindari inflasi yang meningkat. Itulah informasi lengkap terkait cara menghitung tingkat inflasi. Seperti yang telah diketahui bersama, inflasi adalah salah satu penanda bahwa ekonomi suatu negara sedang tidak baik, sehingga ketika hal ini terjadi, salah satu cara yang bisa meminimalisirnya adalah dengan aktif menabung atau berinvestasi. Yuk dukung kestabilan ekonomi negara mulai dari sekarang! Baca Juga:Video yang berhubungan |