Integrasi yang tampak secara visual akibat adanya keberagaman antar individu

Apakah Integrasi Sosial itu?

Integrasi sosial merujuk pada proses yang biasa terjadi pada minoritas atau pendatang yang beradaptasi dengan struktur sosial masyarakat di daerah yang mereka baru tempati. Integrasi sosial, bersamaan dengan integrasi tujuan dibentuknya mea dan integrasi identitas adalah bagian 3 dimensi dari integrasi. Integrasi sosial yang lebih lanjut berkontribusi pada perbedaan sosial antara kelompok-kelompok dengan nilai nilai dan adat istiadat tertentu.

Bentuk-bentuk Integrasi Sosial Berdasarkan Hasil :

Asimilasi adalah proses adaptasi yang dengannya kita mendapatkan informasi baru atau pengalaman baru dan menggabungkan ke dalam ide yang telah ada di dalam diri kita. Proses asimilasi dapat dikatakan subjektif karena kita cenderung memodifikasi pengalaman atau informasi baru tersebut berdasarkan apa yang sesuai atau mencocoki ide dan keyakinan kita sebelumnya.  Asimilasi berperan penting dalam proses kita memahami bagaimana lingkungan di sekitar kita bekerja.

Akulturasi adalah proses perubahan sosial, psikologis dan budaya yang dapat menjadi jembatan diantara dua budaya atau lingkungan sosial yang berbeda. Dampak dari akulturasi ini dapat dilihat di berbagai tingkat sosial dan budaya dari jaman dahulu hingga saat ini. Akulturasi cenderung mengubah kebudayaan, adat istiadat, pelaksanaan kegiatan religi, pola makan, sistem kesehatan dan institusi sosial lain. Beberapa hal yang dapat dilihat sebagai bentuk akulturasi adalah perubahan dalam jenis-jenis makanan, pakaian dan juga bahasa.

Bentuk-Bentuk Integrasi Sosial Berdasarkan Sebab :

Integrasi instrumental adalah bentuk integrasi yang dapat kita lihat dengan mata kepala kita sendiri, berupa aktivitas sehar-hari, kebiasaan dan keseragaman diantara individu- individu di dalam masyarakat, keseragaman ikatan-ikatan sosial dan kepentingan kelompok yang menyesuaikan dengan kebiasaan pola kehidupan masyarakat.

Jika integrasi instrumental dapat dilihat secara visual, integrasi ideologis adalah sebaliknya. Integrasi jenis ini tidak dapat dilihat secara visual dan lebih cenderung fokus pada nilai-nilai spiritual dan ideologi yang ada. Integrasi ini tercipta tanpa paksaan dan terjadi karena persetujuan atau kesepahaman nilai dan persepsi individu-individu dalam satu masyarakat. Beberapa contohnya integrasi ideologis sosial adalah persamaan persepsi, pandangan diantara anggota kelompok, Persamaan visi dan misi kerja yang dibikin atas dasar ideologi yang serupa.

Integrasi normatif adalah integrasi yang terjadi yang berhubungan dengan norma-norma di masyarakat. Contohnya adalah seperti berbagai macam suku, bangsa dan budaya yang ada di Indonesia beserta nilai dan adatnya serta kebiasaan masing-masing, terintegrasikan dalam satu norma kebangsaan berupa Bhineka Tunggal Ika, norma agama atau norma-norma kesopanan lainnya

Integrasi fungsional terjadi karenanya adanya fungsi atau tujuan yang sama dari berbagai individu dari kelompok yang berbeda. Berbedaan fungsi tertentu dalam sebuah masyarakat dapat membentuk satu integrasi untuk mencapai satu tujuan yang sama. Hal ini dapat dilihat dari masyarakat dengan pekerjaan yang berbeda-beda saling membantu untuk mencapai satu tujuan yang sama.

Integrasi koersif adalah integrasi yang terjadi akibat adanya paksaan. Integrasi ini biasa dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kekuasaan dan dapat berdampak negatif di masa mendatang.

Tahapan Integrasi Sosial :

Tahapan dalam integrasi sosial adalah sebagai berikut.

Tahap interaksi adalah tahap awal dari terjadinya integrasi sosial. Interaksi sosial adalah hubungan yang terjadi antara dua atau lebih individu atau kelompok  di dalam suatu masyarakat. Interaksi sosial adalah faktor fundamental dalam kehidupan sosial. Lebih mudahnya, interaksi ini dapat dilihat ketika seorang individu memberikan respon atau reaksi atas apa yang dilakukan oleh individu lain.

Interaksi sosal ini fundamental dalam kehidupan manusia karena tidak ada individu yang dapat hidup seorang diri tanpa berinteraksi dengan satu orang pun di kehidupannya. Kita dapat belajar banyak dari tahap interaksi ini, belajar bagaimana melihat individu atau kelompok lain melakukan fungsi-fungsinya di kehidupan sehari-hari, belajar bagaimana cara berbicara dengan baik, belajar bagaimana perilaku yang pantas di lingkungan yang sedang kita tinggali.

Setelah proses interaksi, naluri sosial kita akan mulai mengidentifikasi apa dan bagaimana yang harus kita lakukan di dalam masyarakat tertentu. Tahapan ini disebut dengan tahapan identifikasi, tahapan dimana kita mulai membedakan, memahami dan menerima perbedaan-perbedaan yang ada di antara beberapa jenis individu maupun kelompok.

Tahapan lain dalam proses integrasi sosial adalah tahapan kerjasama. Setelah kita berinteraksi dan mengindentifikasikan adanya perbedaan-perbedaan fungsi, perilaku, atau kebiasaan antara diri kita dengan individu atau kelompok lain. Dengan adanya perbedaan muncul pula kesempatan-kesempatan yang dapat kita manfaatkan. Kerjasama ini timbul karena adanya perbedaan dan kesempatan, dan kita mulai untuk mengambil waktu itu melakukan kerjasama untuk mencapai tujuan-tujuan bersama, atau untuk saling membantu peran nilai-nilai dan norma dalam proses sosialisasi apapun menjadi lebih cepat dan lebih mudah.

Tahap akomodasi adalah tahap setelah adanya kerjasama. Dalam satu kelompok yang berbeda dan individu yang berbeda, pasti memiliki opini, pendapat dan persepsi yang berbeda pula. Perbedaan yang ada dapat menimbulkan dua hal, yang pertama adalah kesempatan kerjasama dan yang kedua adalah konflik. Tahap akomodasi yang dimaksud di sini adalah tahap dimana konflik terjadi antara dua atau lebih individu atau kelompok dan akomodasi adalah sarana untuk meredam konflik tersebut. Tahap akomodasi adalah jalan tengah untuk memberikan kedua belah pihak apa yang diinginkan tanpa menghancurkan atau menitik beratkan salah satu sisi.

Tahap berikutnya adalah tahap asimilasi. Tahap asimilasi ini dapat terjadi dari sisi sosial maupun budaya. Tahap asimilasi adalah tahap dimana struktrur atau ciri kebiasaan sosial yang asli mulai menghilang dan membentuk struktur, nilai dan kebiasaan sosial baru. Hal ini dapat terjadi karena adanya tahap akomodasi, dimana tahap akomodasi adalah solusi dari dua perbedaan pandangan dan sudut pandang dua atau lebih individu atau kelompok yang berbeda.

Setelah tahap akomodasi selesai, tahap selanjutnya adalah tahap asimilasi, yaitu terbentuknya pandangan dan sudut pandang yang baru yang dapat menyatuka perbedaan dan solusi dari konflik sebelumnya. Asimilasi yang terjadi dapat mempererat rasa persatuan yang sebelumnya masih dangkal karena perbedaan-perbedaan yang ada.

Setelah semua tahap yang disebutkan di atas, sampailah kita ke tahap integrasi. Tahap integrasi adalah dimana berbagai karakter dan kebiasaan individu dan kelompok yang berbeda dapat hidup secara harmonis di lingkungan sosial tertentu. Perbedaan ini membentuk suatu integrasi yang serasi dan kondusif untuk masing-masing menjalankan fungsinya di kehidupan bermasyarakat dengan segala tahap penyesuaian yang telah dilalui.

Kesimpulan

Integrasi sosial tidak akan pernah terjadi apabila tidak ada toleransi antara individu-individu di dalam dua kelompok yang berbeda. Kesempatan dan sikap saling menghormati dan menghargai juga berperan penting dalam terjadinya integrasi sosial. Banyaknya perbedaan antara dua lingkungan sosial dan budaya berarti ada juga perbedaan dalam pandangan dan persepsi kebiasaan dalam kehidupan, sikap terbuka adalah faktor utama, agar integrasi ini dapat tercapai. Tanpa sikap yang terbuka dan saling menghargai, pasti akan timbul gesekan-gesekan yang tidak diinginkan oleh pihak manapun di dua kelompok masyarakat yang berbeda.

Faktor pendorong integrasi sosial dapat dilihat dari banyak sisi. Integrasi sendiri termasuk ke dalam kategori pengetahuan sifar hakikat sosiologi yang sangat mendasar dan harus kita ketahui. Beberapa hal yang dapat terjadi apabila integrasi ini gagal adalah yang dinamakan dengan disintegrasi sosial. Hal ini sangat penting untuk dipahami agar kita bisa menjalin hubungan bermasyarakat dengan baik.

Jakarta -

Integrasi nasional adalah hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai suatu bangsa yaitu bangsa Indonesia. Seperti diketahui, Indonesia adalah bangsa yang besar, baik dari kebudayaan dan wilayahnya.


Dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan Maryanto disebutkan integrasi berasal dari kata latin integrate yang berarti memberi tempat dalam suatu keseluruhan. Sementara kata nasional berasal dari kata nation (Inggris) yang berarti bangsa.

Hasrat dan kesadaran bersatu direalisasikan dalam kesepakatan yang dinamakan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.

Berdasarkan buku Pendidikan Kewarganegaraan: Konsep Dasar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Indonesia oleh Dr. Drs. Ismail, M.Si dan Dra. Sri Hartati, M. Si, jenis integrasi nasional yakni:

1. Integrasi Asimilasi

Integrasi asimilasi merupakan penggabungan dua atau lebih kebudayaan yang menghilangkan ciri khas kebudayaan aslinya yang diterima oleh masyarakat. Tujuannya untuk mewujudkan integrasi nasional di tengah keberagaman budaya dan sosial masyarakat.

2. Integrasi Akulturasi

Integrasi akulturasi adalah penggabungan dua atau lebih kebudayaan tanpa menghilangkan ciri khas kebudayaan asli di suatu lingkungan. Pemerintah atau negara bisa menjadikan cara ini sebagai suatu hal yang inovatif dalam menciptakan persatuan dan kesatuan masyarakatnya.

3. Integrasi Normatif

Integrasi normatif terjadi karena keberadaan norma-norma yang berlaku dan mempersatukan masyarakat sehingga integrasi lebih mudah dibentuk. Dengan berlakunya norma itu, masyarakat telah bersatu dan sepakat untuk menjalankan dan menaatinya.

4. Integrasi Instrumental

Integrasi instrumental terjadi dan tampak secara nyata sebagai akibat adanya keseragaman antar individu dalam lingkungan masyarakat. Hal itu bisa terbentuk karena adanya kesamaan antar individu atau kelompok dalam lingkungan hidup.

5. Integrasi Ideologis

Integrasi ideologis terjadi dan tampak secara nyata karena adanya ikatan spiritual atau ideologis yang kuat tanpa adanya paksaan.

6. Integrasi Fungsional

Integrasi fungsional terjadi karena adanya berbagai fungsi tertentu dari semua pihak di dalam masyarakat. Mereka yang merasa memiliki kesamaan fungsi atau peran cenderung mudah bersatu dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

7. Integrasi Koersif

Integrasi koersif terjadi karena adanya pengaruh dari penguasa dan bersifat paksaan. Integrasi ini tidak bisa bertahan lama dan kuat karena sifatnya terpaksa.


Pentingnya Integrasi Nasional

Munculnya rasa kebersamaan dilatarbelakangi adanya kesamaan nasib, kebutuhan, kondisi, dan cita-cita dari beberapa manusia. Perasaaan yang sama menjadikan mereka tidak mudah untuk diadu domba dan terpecah-belah tetapi memunculkan semangat persatuan dan kesatuan serta semangat untuk berbuat demi kepentingan bersama.

Oleh karena itu membangun integrasi nasional sangat penting pada kehidupan bernegara dalam mewujudkan cita-cita serta tujuan negara.

Lalu apa saja faktor-faktor penghambat integrasi nasional? Dilansir buku Pendidikan Kewarganegaraan oleh Maryanto, disebutkan faktor penghambat integrasi nasional:

1. Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam).

Beranekaragaman Indonesia dalam faktor-faktor kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras, dan sebagainya.

2. Wilayah negara yang begitu luas.

Indonesia terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan luas.

3. Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan.

Hal ini merongrong keutuhan, kesatuan, dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.

4. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan.

Hal ini menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan, masalah SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar golongan), gerakan separatisme, dan kedaerahan, demonstrasi, dan unjuk rasa.

5. Adanya paham etnosentrisme.

Faktor penghambat integrasi nasional yakni adanya paham etnosentrisme. Hal ini terjadi di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.

(nwy/pal)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA