Jelaskan 3 sikap remaja yang baik dalam menggunakan sosial media

Berbicara tentang medsos tentu memiliki dampak positif dan negatifnya. Medsos memiliki dampak positif jika kamu gunakan dengan bijak seperti untuk membangun koneksi pertemanan, mempromosikan barang dan jasa hingga membantumu mendapat informasi terkini di seluruh dunia. Namun, di balik itu medsos juga memiliki dampak buruk jika kamu sampai kecanduan bermain medsos hingga membuatmu insecure ketika melihat kehidupan orang lain di dunia maya.

Selain itu, menjaga etika dan privasi di medsos juga sangat penting, lho! Mengapa begitu? Nah, untuk lebih jelasnya yuk simak enam cara bijak menggunakan media sosial berikut ini.

Jelaskan 3 sikap remaja yang baik dalam menggunakan sosial media
Jelaskan 3 sikap remaja yang baik dalam menggunakan sosial media
ilustrasi google map (pexels.com/Dennis Leinarts)

Privasi adalah salah satu hal penting yang harus kamu jaga keamanannya. Terutama bagi kamu pengguna medsos harus berhati-hati dalam membagikan informasi yang bersifat privasi seperti nama lengkap, e-mail, nomor handphone, nomor rekening bahkan alamat tempat tinggalmu. 

Jika data pribadi tersebut sampai bocor ke tangan orang yang salah bisa saja terjadi cyber crime seperti  pembobolan rekening, penipuan hingga jual beli data pribadi. Jangan sampai hal tersebut terjadi. Untuk itu jangan sembarangan untuk membagikan data yang bersifat privasi, terutama bagi orang yang gak kamu kenal di medsos.

Jelaskan 3 sikap remaja yang baik dalam menggunakan sosial media
Jelaskan 3 sikap remaja yang baik dalam menggunakan sosial media
ilustrasi media sosial (pexels.com/cottonbro)

Menjaga etika dalam berkomunikasi gak hanya dilakukan dalam kehidupan nyata. Namun, menjaga etika juga perlu kamu lakukan ketika menggunakan medsos. Jangan sampai jari-jarimu itu mengetik hal yang gak sopan seperti berkomentar kasar atau yang mengandung unsur SARA.

Walaupun gak berbicara secara langsung, tapi komentarmu bisa saja menyakiti perasaan orang lain. Jadi, belajarlah untuk  menghargai orang lain dan pastikan kamu sudah menggunakan kata yang sopan dan layak. 

Baca Juga: Bikin Ilfeel, Hindari 5 Hal di Medsos Ini saat Melamar Kerja

Jelaskan 3 sikap remaja yang baik dalam menggunakan sosial media
Jelaskan 3 sikap remaja yang baik dalam menggunakan sosial media
ilustrasi akun instagram (pexels.com/ready made)

Dengan adanya medsos membuatmu lebih mudah dalam mencari teman dan membangun koneksi bahkan dari seluruh penjuru dunia. Dengan kemudahan yang diberikan ini tentu kamu harus lebih bijak lagi dalam memilih teman di medsos. Mengenal teman baru di dunia maya memang bukanlah hal yang mudah karena kamu belum pernah bertemu secara langsung sehingga membutuhkan waktu dan proses yang cukup lama untuk mengenal pola pikirnya. 

Jadi, untuk mendapatkan teman yang memiliki pola pikir dan hobi yang sejalan, kamu bisa mengikuti komunitas yang kamu sukai. Misalnya kamu hobi memasak, kamu bisa ikuti akun-akun yang sering membagikan resep memasak. Tentu kamu akan lebih mudah untuk saling berbagi ilmu dan menjalin koneksi dengan teman baru. Hindari mengikuti akun atau pertemanan toxic jika hanya membuatmu stres.

Jelaskan 3 sikap remaja yang baik dalam menggunakan sosial media
Jelaskan 3 sikap remaja yang baik dalam menggunakan sosial media
ilustrasi akun facebook (unsplash.com/Austin Distel)

Banyak hal yang bisa kamu bagikan di medsos mulai dari mengunggah foto, video bahkan kegiatanmu sehari-hari. Namun, bukan berarti kamu bisa menggunggah hal secara sembarangan, lho! Kamu harus ingat bahwa jejak digital sangat sulit dihilangkan. 

Kamu perlu mempertimbangkan mana hal yang layak dikonsumsi publik dan tidak. Meskipun ada fitur privasi yang bisa kamu pakai, tetap saja memang sebaiknya ada hal gak kamu umbar di medsos seperti masalah pribadi dan kehidupan pribadimu. Kamu akan susah mengenali siapa yang benar-benar peduli atau tidak dengan masalahmu. Jadi, alangkah baiknya untuk membicarakan masalah dengan orang-orang terdekatmu.

Jelaskan 3 sikap remaja yang baik dalam menggunakan sosial media
Jelaskan 3 sikap remaja yang baik dalam menggunakan sosial media
ilustrasi media sosial (unsplash.com/Charles Deluvio)

Kemajuan teknologi gak membuat semua informasi yang kamu dapat di medsdos terjamin kebenarannya. Untuk menghindari hoax (berita bohong) lebih baik mencari informasi lebih lanjut pada akun medsos atau lembaga resmi yang terpercaya. 

Kamu juga bisa melaporkan berita atau informasi hoax yang dapat menyebabkan kepanikan hingga membahayakan keselamatan orang lain. Selain itu, sebelum kamu ingin membagikan informasi entah itu dalam bentuk foto, video atau tulisan ingat untuk mencantumkan sumber asli konten tersebut agar tidak melanggar hak cipta.

Baca Juga: 5 Fakta Medsos Adalah Cerminan Penggunanya, Gunakan dengan Bijak! 

Baca Artikel Selengkapnya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Perkembangan teknologi yang semakin pesat memberikan kemudahan dalam mengakses informasi dari berbagai penjuru. Keberadaan media sosial pun tidak bisa terlepas dari segala sisi kehidupan masa kini. Bagaimana mengelolanya agar ruang-ruang privasi tetap terjaga dari fitnah dan tidak bebas dikonsumsi publik? Sepertinya keberadaan media sosial sebagai pengikat tali silaturahmi perlu lebih ditingkatkan esensinya agar kita senantiasa tidak lepas kendali dalam mengeluarkan opini.

Islam sebagai agama yang menuntun umatnya untuk selalu mengutamakan berbuat baik dalam setiap sisi kehidupan memiliki batasan-batasan bagi umatnya dalam menggunakan media sosial secara bijak. Islam tidak memiliki pandangan antimainstream dengan perkembangan teknologi. Islam mendukung dengan tetap memperhatikan etika yang mengawal moral dan akhlak pada jalur yang benar. 

Berikut adalah beberapa etika yang harus diperhatikan dalam menggunakan jejaring sosial:

1) Jadikan Sebagai Sarana untuk Menebar Kebaikan

Informasi yang tersebar di media sosial sedikit banyak mendeskripsikan kejernihan akhlak penulisnya. Mereka yang memiliki pandangan menyebarkan manfaat melalui tulisan dan berwawasan luas tidak akan tergesa-gesa dalam mem-posting berita. Ladang pahala justru akan mengalir apabila setiap hal yang kita beritakan berkhazanah Islam dan menebar faedah. Layaknya seekor lebah yang hanya akan mencari madu, jika insting kebaikan telah terparti, indra kita tidak akan tertarik untuk menciptakan hal-hal atau tulisan yang akan menimbulkan fitnah.

2) Mengingat Hisab atas Segala Perbuatan

Menyadari sepenuhnya akan adanya hisab atau perhitungan atas tiap detail yang kita perbuat dapat menjadi pengontrol utama dalam mengendalikan perbuatan. Akan ada hari akhir di ujung kehidupan dunia yang menjadikan manusia sadar akan keterbatasan usia yang dimilikinya. Timbangan baik dan buruk menjadi titik penentu keberadaan manusia di akhirat: surga atau neraka. Kesadaran akan hisab ini pun semestinya kita pegang saat menggunakan media sosial karena apa pun yang kita lakukan dengan media sosial juga akan menjadi catatan amal yang dipertanggungjwabkan kelak.

3) Lakukan Kroscek Sebelum Berpendapat (Tabayun)

Apabila berita yang ditampilkan hanya untuk mencari popularitas dan “like” dari pembaca tanpa mengindahkan kebenaran dan fitnah yang akan ditimbulkan, hal ini bisa menjadi awal kesalahpahaman. Fenomena "jemari berbicara", yaitu kebiasaan untuk asal share tanpa mencari kebenaran beritanya, kerap kali terjadi. Berita hoaks tersebar karena andil kedua ibu jari kita. Untuk itulah, mencari kebenaran berita menjadi hal wajib sebelum menyebarkannya.

“Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang paling baik (benar). Sesungguhnya, setan menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi manusia” (Q.S Al-Israa' Ayat 53)

4) “CCTV” di Kedua Bahu

Merasa selalu diawasi oleh malaikat utusan Allah di bahu kanan dan kiri semestinya menjadikan tubuh dan akal berpikir sebelum melakukan tindakan. Pengawasan 24 jam semasa detak jantung masih berdebar bukankah cukup untuk menjadi pengendali di setiap perbuatan? Begitu pula dengan aktivitas di jejaring sosial. Like, komen, atau share kita akan disaksikan dan kelak akan dimintai pertanggungjawaban.

5) ‎Ruang Keikhlasan Tanpa Mengumbar Riya

Misi atau niat hanya terjadi satu arah, yaitu kejujuran hati kepada Sang Pemilik Kehidupan. Kita tidak bisa melihat, apalagi memberikan penilaian terhadap niat seseorang. Tetapkan misi untuk memanen kelimpahan pahala-Nya tanpa beharap pujian yang melambungkan popularitas. Hal ini akan menjadi hal yang mendasari kita untuk terus melakukan segala hal yang positif.

Dengan tetap memperhatikan kelima etika dalam menggunakan media sosial ini, diharapkan persaudaraan akan terjadi walaupun hanya di dunia maya. Tali silaturahmi tetap terjalin dan manfaat perkembangan teknologi sebagai sarana mengkaji ilmu pun dapat terwujud. Mari jaga etika sebagai predikat muslim terpuji dalam bermedia sosial. (AH)

image source: https://pixabay.com/en/social-media-3d-render-bubble-2636256/