Jelaskan alasan mengapa seni tersebut yang paling banyak Anda berikan pada anak di kelas

Jelaskan alasan mengapa seni tersebut yang paling banyak Anda berikan pada anak di kelas

Manfaat musik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak memang sudah tidak diragukan lagi. Bakan, psikolog Hoshael E menegaskan bahwa musik sebaiknya menjadi hal pertama yang wajib dipelajari anak-anak. Mengapa demikian? Mengapa para orang tua perlu mengajarkan musik. Yah, masa anak - anak adalah masa kehidupan yang menyenangkan sekaligus menegangkan. Pada masa tersebut, setiap hari menjadi pengalaman yang baru untuk anak belajar tumbuh dan berkembang. Hal ini merupakan masa kritis bagi anak untuk membangun fondasi intelektual, fisik, mental, dan bahkan emosional yang mendukung segala aktivitasnya di masa depan. Oleh karena itu, Hoshael menegaskan para orang tua untuk membantu memfasilitasi mereka agar dapat tumbuh dan berkembang dengan maksimal di masa-masa in. Nah, salah satu caranya adalah dengan mengajarkan mereka musik sejak dini. 

Di masa kanak-kanak, otak anak sangat siap untuk menerima stimulasi atau rangsangan agar berkembang dan musik bisa berpotensi sekali untuk itu. Sebab, musik merupakan salah satu variabel yang bisa mengaktifkan itu semua. Musik juga sangat berpotensi memberikan rangsangan sehingga otak anak akan selalu aktif. Bila otak aktif, maka akan mempermudah proses belajarnya. Memang tidak serta merta anak yang diajarkan musik dapat langsung pintar dan jadi juara kelas. Namun yang pasti, tidak ada yang bisa membantah bahwa musik itu memiliki efek positif ke semua arena manusia. Nah, berikut ini manfaat musik untuk anak-anak bila diberikan sejak dini.

 

1.Membantu meningkatkan kekuatan otak mereka

Hal ini telah terbukti secara ilmiah bahwa musik memiliki kelebihan dan manfaat kesehatan bagi anak-anak. Salah satu manfaat ini adalah membantu meningkatkan daya otak dan fungsi memori. Bahkan menurut sebuah penelitian, otak seorang musisi bekerja secara berbeda dari pada otak seorang yang bukan musisi. Hal ini juga menunjukan bahwa siswa yang terpapar musik ketika tumbuh dewasa lebih unggul dalam akademik dari pada mereka yang tidak. Sebab, musik membantu dalam merangsang bagian otak yang bertanggung jawab untuk membaca, berhitung, dan perkembangan emosional.

 

2.Membantu anak mengembangkan keterampilan sosial

Ketika tumbuh dewasa, banyak anak akan menghadapi tantangan beradaptasi secara sosial. Cara terbaik untuk membantu mereka mengatasi hal ini adalah dengan mendorong mereka untuk belajar cara memainkan alat musik atau menjadi bagian dari kelompok bernyanyi sejak dini. Hal ini dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial, seperti bagaimana berhubungan dengan orang, cara bekerja dalam tim, kepemimpinan dan disiplin, dan bagaimana menghargai penghargaan serta prestasi.

 

3.Membantu membangun kepercayaan diri mereka

Belajar memainkan alat musik juga bisa membantu anak anda mengatasi masalah dengan kepercayaan diri mereka. Ketika dia menyadari bahwa mereka dapat mengembangkan keterampilan sendiri, mereka dapat belajar meyakini diri sendiri dan meningkatkan kepercayaan diri yang mereka butuhkan. Seiring berjalannya waktu, mereka akan menjadi lebih baik dan menjadi lebih percaya diri dengan kemampuan mereka.

 

4.Mengajarkan mereka kesabaran

Bila anda pernah mengamati kelompok band paduan suara bermain, maka satu hal yang anda perhatikan adalah seberapa besar anggotanya. Para anggota harus selalu menunggu sinyal dari orang yang bertanggung jawab sebelum mereka bermain. Ini merupakan cara yang sama ketika anak-anak anda bermain dengan orang lain dalam kelompok. Mereka akan mempelajari sifat-sifat kesabaran dan bagaimana hal itu mempengaruhi orang lain. Mereka juga belajar cara bekerja sama dengan orang lain sambil membuat sesuatu yang seindah musik.

 

5.Mengajarkan mereka disiplin

Mempelajari cara bermain musik dengan alat musik atau menjadi penyanyi membutuhkan disiplin dan kesabaran karena anak-anak anda akan membutuhkan banyak latihan. Mereka tahu bahwa untuk menjadi yang terbaik, mereka perlu meluangkan waktu. Hal ini dapat membantu mereka menjadi lebih disiplin dan lebih bersemangat mencapai cita-cita mereka.

 

Baca Juga: 5 Cara Mengajar Agar Murid Cepat Paham Ketika Belajar di Sekolah

 

Apakah tertarik memberikan kesempatan pada anak untuk bermain musik? Jika memang hal ini bisa membuat anak lebih baik dalam belajar dan prestasi kenapa tidak? Yang terpenting dalam hal ini adalah manfaat belajar musik itu sendiri, selain memberikan wawasan dalam dunia seni musik, kita juga bisa membantu mereka agar lebih maksimal dalam belajar. Jadi, sudahkah anda mengajarkan anak bermain musik?

Seni bukan soal berbakat atau tidak berbakat. Seni sebenarnya sudah menjadi bagian proses tumbuh dan kembang Si Kecil. Beberapa anak memang diberi kelebihan berupa bakat seni, tetapi bakat pun harus dikembangkan. Jika tidak, anak tidak akan mendapatkan manfaat dari bakatnya.

Mengasah bakat seni anak bisa dimulai sejak usia dini, salah satunya adalah dengan mengenalkan tentang seni. Untuk mengenalkan seni pada Si Kecil, Moms dan Dads bisa mengajaknya mengunjungi pameran seni. Menurut Lorenzo Rudolf, Pendiri dan Direktur Art Stage Singapura, dengan mengajak anak melihat pameran seni, orangtua memberikan kesempatan buat si kecil untuk mengeksplorasi bakat dan minatnya nanti.

Selain itu, aktivitas seni juga memiliki manfaat terapeutik atau penyembuhan untuk beberapa gangguan psikologis pada anak, karena proses melakukan aktivitas kreatif tersebut bisa melepas energi dan emosi negatif anak.

Berikut ini 10 manfaat yang bisa dirasakan oleh Si Kecil saat Moms dan Dads mengenalkannya pada seni dan mengajaknya melakukan aktivitas seni.

1. Mengenal Warna dan Bentuk

Untuk balita usia 2 tahun, mengajaknya ke pameran seni bisa bermanfaat untuk mengenalkannya pada berbagai macam warna. Di pameran seni, anak akan melihat berbagai macam karya seni dengan berbagai macam warna. Nah, Moms dan Dads bisa sekaligus mulai mengenalkannya pada warna-warna yang ada, seperti merah, biru, putih, dan sebagainya. Pameran seni juga akan memajang sejumlah karya dalam berbagai macam bentuk. Si Kecil bisa belajar tentang bentuk-bentuk yang ada, misalnya bulat atau kotak. Anda bisa membandingkan bentuk tersebut dengan mainannya. Contohnya, bentuk bulat mirip dengan bola yang sering dimainkan Si Kecil, atau bentuk kotak serupa dengan kotak mainannya.

2. Mengembangkan Kemampuan Motorik

Dengan mengajaknya ke pameran seni, Si Kecil akan tertarik membuat berbagai gambar dan bentuk. Aktivitas menggambar ternyata bisa melatihnya mengembangkan kemampuan motorik. Awalnya, si kecil akan menggerakkan seluruh lengannya untuk membuat coretan tak beraturan. Lalu, si kecil akan lebih mampu mengendalikan gerakan tangannya. Coretannya pun menjadi lebih rapi dan bermakna. Nah, anak yang terbiasa berlatih, kemampuan motoriknya akan lebih cepat berkembang dibandingkan yang jarang atau tidak dilatih.

3. Memancing Kreativitas

Melihat dan mengamati benda-benda seni di sekitar saat ia berada di sebuah pameran seni bisa memancing kreativitasnya. Sampai di rumah, ajak anak membuat ‘karya seni’, bisa berupa menggambar, mewarnai, atau menempel kertas warna-warni. Berikan ia kebebasan dalam berkreasi. Tidak perlu dibatasi. Anda cukup memerhatikan dan memandunya. Setelah selesai, pajang karya seni milik si kecil tersebut di rumah. Ia pasti akan sangat senang.

4. Belajar Bersosialisasi

Berada di tempat umum saat mengunjungi pameran seni akan membuat anak belajar bersosialisasi. Di sana ia akan bertemu dengan sesama pengunjung atau penonton, petugas, bahkan mungkin berkenalan dan bermain dengan anak lain seusianya. Anak jadi belajar untuk lebih berani berinteraksi dengan orang lain.

5. Memahami Peraturan

Saat berada di pameran seni, anak juga akan belajar memahami peraturan-peraturan yang ada, misalnya tidak boleh sembarangan menyentuh karya seni dan tidak bercanda maupun berlarian dengan kawan-kawannya. Ia juga belajar bersabar dan antre saat hendak masuk ruang pertunjukan serta tidak berisik.

6. Menunjukkan Ekspresi

Kegiatan menggambar atau mewarnai juga bisa menjadi cara bagi Si Kecil untuk menunjukkan ekspresinya. Jika anak terbiasa berkreasi dengan seni, ia bisa meluapkan semua perasaan yang tak bisa ia ucapkan dalam wujud karya seni. Anda sebagai orangtua pun sebenarnya bisa mengetahui kondisi emosi anak hanya dengan melihat hasil karya seninya. Perhatikan bahwa Si Kecil akan menggunakan warna yang berbeda ketika menggambar atau mewarnai saat sedang merasa senang atau sedang marah.

7. Membuatnya Percaya Diri

Melakukan seni, seperti membuat lukisan, prakarya, atau menari, akan membangun kebanggaan anak terhadap diri sendiri. Apalagi jika ditambah dengan apresiasi dari orangtua dan lingkungannya, kepercayaan diri anak akan semakin besar. Untuk itu, pajanglah karyanya setelah Si Kecil membuatnya. Atau Moms dan Dads juga bisa memintanya membuat karya seni untuk seseorang yang ia cintai, seperti kakek, nenek, paman, tante, atau kakaknya. Tentunya ia akan senang dan bangga saat mendengar orang yang ia berikan karya seni tersebut memuji hasilnya.

8. Belajar Fokus

Seni bisa sangat membantu pada anak-anak berkebutuhan khusus. Pada anak dengan ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) yang sulit fokus, proses membuat karya seni bisa membuat mereka lebih tenang dan fokus saat melakukan sesuatu.

9. Melancarkan Komunikasi

Tak semua anak dan orangtua memiliki kemampuan berkomunikasi secara lancar dan terbuka. Mungkin yang ada hanya komunikasi berupa instruksi atau pertanyaan standar, misalnya “Mandi dulu, sana!” Atau “Kamu sudah makan?” Gunakan aktivitas seni untuk melancarkan komunikasi, misalnya temani anak saat menggambar, lalu ajukan pertanyaan, “Kamu menggambar apa?” Atau, “Mengapa gajah itu berwarna biru?” Biarkan anak menjawab, tugas Anda hanyalah memancingnya bercerita, sambil membiarkan ia menggambar.

10. Menyalurkan Ekspresi Negatif

Seni juga bisa menjadi obat ampuh untuk mengatasi Si Kecil yang sedang rewel, marah, atau sedih akibat sesuatu. Alihkan perhatiannya dengan menggunakan benda seni, misalnya lilin mainan atau krayon untuk mewarnai. Anda bisa ajak anak meremas-remas lilin mainan, dan buat objek sederhana, seperti bola, sosis, atau ular. Biarkan ia meremas atau memukul-mukul lilin mainan tersebut. Selain sedang menuangkan kreativitas, anak juga tengah melepaskan energi negatif. Cara serupa dapat dilakukan dengan mewarnai menggunakan krayon atau membubuhkan warna di atas kertas, dengan cap telapak tangan atau kaki.

Jadi, mulailah perkenalkan anak pada aktivitas seni, Moms dan Dads. Untuk menunjang hal tersebut, Moms dan Dads bisa mengajak Si Kecil datang ke event Art Jakarta 2018 yang akan diselenggarakan pada 2-5 Agustus mendatang di Grand Ballroom, The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, Jakarta. Selain menampilkan karya seni, terdapat juga workshop yang bisa diikuti Si Kecil bekerjasama dengan Ganara Art Center. Kegiatan workshop ini bisa diikuti pada jam berapa pun selama acara berlangsung. (Susanto Wibowo/Dok. Freepik)