Jelaskan apa yang dimaksud dengan kebudayaan dan budaya

Jelaskan apa yang dimaksud dengan kebudayaan dan budaya

Jelaskan apa yang dimaksud dengan kebudayaan dan budaya
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK

Atraksi Seni Budaya dan Flashmob Siap Menghiasi Selasa Wage di Malioboro

KOMPAS.com – Masyarakat seringkali mengartikan kebudayaan sebagai kesenian. Padahal, kebudayaan memiliki arti yang lebih luas dari kesenian. Kesenian hanyalah salah satu unsur dari suatu kebudayaan.

Dilansir dari buku Pengantar Antropologi (1991) karya Koentjaraningrat, kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dimiliki manusia dengan belajar.

Sehingga dapat dipahami bahwa kebudayaan ada di tengah-tengah masyarakat, muncul dalam tingkah laku, dan dipelajari. Jadi, kebudayaan tidak muncul begitu saja, melainkan muncul karena dipelajari.

Kebudayaan memang harus dipelajari. Salah satu pembelajarannya melalui enkulturasi, yaitu proses sosial budaya yang dipelajari dan ditransmisikan dari generasi ke generasi.

Baca juga: Kearifan Lokal: Definisi, Ciri-Ciri, dan Contohnya

Tidak bisa memungkiri bahwa kebudayaan memiliki peranan penting bagi manusia. Kebudayaan berperan menguhubungkan manusia dengan alam sekitarnya dan dengan masyarakat tempat manusia tersebut tinggal.

Selain berperan penting bagi manusia, kebudayaan juga memiliki unsur-unsur. Unsur-unsur tersebut bisa digunakan untuk memudahkan pemahaman terhadap konsep kebudayaan.

Unsur-unsur kebudayaan antara lain sistem religi, sistem kemasyarakatan (organisasi sosial), sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem mata pencarian hidup (sistem ekonomi), sistem peralatan hidup (teknologi).

Cara hidup sekelompok orang atau masyarakat dengan cara turun temurun dan dapat berkembang secara dinamis, merupakan pengertian dari kebudayaan.

Dalam buku Pengantar Sosiologi (2014) karya Nurani Suyomukti, dijelaskan beberapa sifat kebudayaan, yaitu:

  • Kebudayaan diperoleh dari belajar

Kebudayaan manusia tidak diturunkan secara biologis atau genetis, tetapi kebudayaan diperoleh melalui sosialisasi dan internalisasi akibat bergaul dan berinteraksi dengan manusia lain dalam suatu kelompok.

Berarti, perilaku manusia lebih banyak dipengaruhi oleh kebudayaan dibandingkan oleh pengaruh naluri.

Baca juga: Keragaman Etnik dan Budaya Indonesia

Kebudayaan milik bersama, karena kebudayaan merupakan milik bersama para anggotanya. Semua anggota wajib mematuhinya dan mengikutinya karena diikat oleh konvensi, nilai-nilai, norma, dan aturan.

Suatu kelompok dikatakan memiliki kebudayaan apabila para anggotanya memiliki secara bersama sejumlah pola berpikir dan berkelakuan yang sama yang didapat melalui proses belajar.

Pola-pola seperti pola tingkah laku muncul karena dalam kebudayaan terdapat sebuah nilai yang mengatur cara hidup dan tingkah laku masyarakat.

Pola yang sesuai adalah apa yang secara nilai diakui bersama oleh para anggotanya. Seorang individu dikatakan melanggar budaya apabila ia tidak mengikuti pola-pola tersebut.

  • Kebudayaan bersifat dinamis dan adaptif

Kebudayaan memiliki sifat dinamis, yaitu dapat berubah, baik secara pelan maupun lambat. Perubahan budaya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang cukup berpengaruh terhadap perubahan budaya adalah perkembangan teknologi.

Baca juga: Wujud Keragaman Masyarakat Kultural Indonesia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Jakarta -

Kebudayaan lahir dan berkembang dalam sistem kehidupan masyarakat. Ada berbagai macam definisi tentang kebudayaan. Mulai dari buah dari pikiran manusia hingga ciptaan hidup dari suatu bangsa.

Ilmu seputar kebudayaan dan perilaku manusia dipelajari dalam Antropologi. Menurut ilmu Antropologi, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang diperoleh dengan cara belajar, dikutip dari buku Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya oleh Tedi Sutardi.

Pengertian Budaya Menurut Para Ahli

Para ahli mendefinisikan kebudayaan dalam bahasa yang beragam. Mulai dari hasil karya, rasa, dan cipta, hingga keseluruhan sistem gagasan manusia. Dikutip dari buku Antropologi SMA/MA Kelas XI oleh Yuni Sare, berikut pengertian kebudayaan menurut para ahli:

Menurut Tylor, kebudayaan adalah sistem kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian , moral, hukum, adat istiadat, kemampuan, serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

2. Bronislaw Malinowski (1884-1942)

Malinowski mendefinisikan kebudayaan sebagai penyelesaian manusia terhadap lingkungan hidupnya serta usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sesuai dengan tradisi yang terbaik. Dalam hal ini, Malinowski menekankan bahwa hubungan manusia dengan alam semesta dapat digeneralisasikan secara lintas budaya.

3. Clifford Geertz (1926-2006)

Antropolog ternama dunia Clifford Geertz mengatakan kebudayaan merupakan sistem keteraturan dari makna dan simbol-simbol. Simbol tersebut kemudian diterjemahkan dan diinterpretasikan agar dapat mengontrol perilaku, sumber-sumber ekstrasomatik informasi, memantapkan individu, pengembangkan pengetahuan, hingga cara bersikap.

4. Roger M. Keesing (1935-1993)

Roger mendefinisikan makna kebudayaan melalui dua pendekatan, adaptif dan ideasional. Kebudayaan menurut pendekatan adaptif merupakan kontes pikiran dan perilaku. Sedangkan, menurut pendekatan ideasional kebudayaan adalah semata-mata sebagai konteks pikiran.

5. Koentjaraningrat (1923-1999)

Antropolog asal Indonesia ini mendefinisikan kebudayaan sebagai seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang dijadikan miliknya dengan cara belajar.

Kebudayaan Menurut Pendiri Negara

Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia (RI), Moh Hatta mengatakan, kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa. Dikutip dari buku Sejarah & Kebudayaan Islam Periode Klasik (Abad VII-XII M) oleh Faisal Ismail, Moh Hatta yang dikenal sebagai lulusan sarjana Muslim tersebut memasukkan agama sebagai unsur kebudayaan.

Menurutnya, dengan beragama manusia akan hidup dengan senang. Rasa senang yang muncul akibat agama itulah yang membuat bapak proklamator kemerdekaan ini memasukkan agama sebagai bagian dari kebudayaan.

Pendapat tersebut disampaikan Hatta dalam Kongres Kebudayaan Pertama tahun 1948 di Magelang. Berikut cuplikan pidato Hatta:

"Kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa. Kebudayaan banyak sekali macamnya. Menjadi pertanyaan apakah agama itu suatu ciptaan manusia atau bukan. Keduanya bagi saya bukan soal. Agama adalah juga suatu kebudayaan karena dengan beragama manusia dapat hidup dengan senang. Karenanya saya katakan agama adalah bagian daripada kebudayaan..."

Nah, itulah pengertian kebudayaan menurut para ahli dan pendiri negara. Sehingga, kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa merupakan definisi menurut Moh Hatta, salah satu bapak pendiri negara.

Simak Video "Konsep Multiverse dalam Sudut Pandang Agama"



(kri/lus)


Page 2

Jakarta -

Kebudayaan lahir dan berkembang dalam sistem kehidupan masyarakat. Ada berbagai macam definisi tentang kebudayaan. Mulai dari buah dari pikiran manusia hingga ciptaan hidup dari suatu bangsa.

Ilmu seputar kebudayaan dan perilaku manusia dipelajari dalam Antropologi. Menurut ilmu Antropologi, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang diperoleh dengan cara belajar, dikutip dari buku Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya oleh Tedi Sutardi.

Pengertian Budaya Menurut Para Ahli

Para ahli mendefinisikan kebudayaan dalam bahasa yang beragam. Mulai dari hasil karya, rasa, dan cipta, hingga keseluruhan sistem gagasan manusia. Dikutip dari buku Antropologi SMA/MA Kelas XI oleh Yuni Sare, berikut pengertian kebudayaan menurut para ahli:

Menurut Tylor, kebudayaan adalah sistem kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian , moral, hukum, adat istiadat, kemampuan, serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

2. Bronislaw Malinowski (1884-1942)

Malinowski mendefinisikan kebudayaan sebagai penyelesaian manusia terhadap lingkungan hidupnya serta usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sesuai dengan tradisi yang terbaik. Dalam hal ini, Malinowski menekankan bahwa hubungan manusia dengan alam semesta dapat digeneralisasikan secara lintas budaya.

3. Clifford Geertz (1926-2006)

Antropolog ternama dunia Clifford Geertz mengatakan kebudayaan merupakan sistem keteraturan dari makna dan simbol-simbol. Simbol tersebut kemudian diterjemahkan dan diinterpretasikan agar dapat mengontrol perilaku, sumber-sumber ekstrasomatik informasi, memantapkan individu, pengembangkan pengetahuan, hingga cara bersikap.

4. Roger M. Keesing (1935-1993)

Roger mendefinisikan makna kebudayaan melalui dua pendekatan, adaptif dan ideasional. Kebudayaan menurut pendekatan adaptif merupakan kontes pikiran dan perilaku. Sedangkan, menurut pendekatan ideasional kebudayaan adalah semata-mata sebagai konteks pikiran.

5. Koentjaraningrat (1923-1999)

Antropolog asal Indonesia ini mendefinisikan kebudayaan sebagai seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang dijadikan miliknya dengan cara belajar.

Kebudayaan Menurut Pendiri Negara

Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia (RI), Moh Hatta mengatakan, kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa. Dikutip dari buku Sejarah & Kebudayaan Islam Periode Klasik (Abad VII-XII M) oleh Faisal Ismail, Moh Hatta yang dikenal sebagai lulusan sarjana Muslim tersebut memasukkan agama sebagai unsur kebudayaan.

Menurutnya, dengan beragama manusia akan hidup dengan senang. Rasa senang yang muncul akibat agama itulah yang membuat bapak proklamator kemerdekaan ini memasukkan agama sebagai bagian dari kebudayaan.

Pendapat tersebut disampaikan Hatta dalam Kongres Kebudayaan Pertama tahun 1948 di Magelang. Berikut cuplikan pidato Hatta:

"Kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa. Kebudayaan banyak sekali macamnya. Menjadi pertanyaan apakah agama itu suatu ciptaan manusia atau bukan. Keduanya bagi saya bukan soal. Agama adalah juga suatu kebudayaan karena dengan beragama manusia dapat hidup dengan senang. Karenanya saya katakan agama adalah bagian daripada kebudayaan..."

Nah, itulah pengertian kebudayaan menurut para ahli dan pendiri negara. Sehingga, kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa merupakan definisi menurut Moh Hatta, salah satu bapak pendiri negara.

Simak Video "Konsep Multiverse dalam Sudut Pandang Agama"


[Gambas:Video 20detik]
(kri/lus)