Jelaskan cara Mengatasi Permasalahan dalam pengembangan usaha produk pada faktor kurang permodalan

Oleh: Poltak MS. Harus diakui, sudah sejak lama UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) menjadi kekuatan ekonomi Indonesia. Sektor UMKM mampu bertahan saat badai krisi moneter menerpa Indonesia tahun 1997. Andil UMKM bagi perekonomian Indonesia pun tidak diragukan lagi. UMKM menyerap sekitar 97 persen tenaga kerja nasional dan berkontribusi sekitar 57 persen produk domestik bruto (PDB). Walaupun hampir semua pejabat pemerintah dan masyarakat memahami pentingnya UMKM dalam perekonomian, namun sampai saat ini masih terdapat beberapa masalah utama UMKM yang membuat mereka sulit berkembang.

Dalam kontribusinya yang besar itu ternyata masih banyak UMKM yang seadanya, atau hidup segan mati tak mau. Paling tidak, ada lima masalah besar yang membebani sehingga UMKM sulit berkembang, yakni pengetahuan, permodalan, pemasaran, branding, dan legal maupun administrasi keuangan.

Pertama, masalah pengetahuan. Hal ini berkaitan dengan kualitas sumber daya manusia yang masih rendah serta minimnya pengetahuan dan kompetensi kewirausahaan. UMKM seringkali dijalankan oleh sumber daya manusia yang terbatas. Berbagai aspek operasional dari usaha hanya bisa dijalankan secara efektif dan efisien, dengan adanya pengetahuan dan pengalaman yang cukup dari orang-orang yang menjalankannya. Jika tidak, bisa mengakibatkan rendahnya produktivitas usaha dan tenaga kerja. Tampak jelas dalam tata tertib pencatatan/pembukuannya masih terlihat asal-asalan dan masih manual pula.

Hanya sedikit UMKM yang dapat memanfaatkan media internet sebagai media pemasaran yang efektif karena kurangnya pengetahuan pelaku usaha untuk melakukan promosi dengan baik. Atau, ada pelaku usaha UMKM yang kemudian tertipu saat mengekspor barang karena tidak mengetahui praktik-praktik ekspor barang yang baik adalah dengan menerima pembayaran melalui Letter of Credit dari bank yang kredibel.

Solusi untuk masalah pengetahuan ini dapat diatasi dengan berkonsultasi pada instansi-instansi pemerintah terkait, seperti Kementerian Perdagangan atau Kementerian Perindustrian. Pelaku usaha juga dapat mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh pemerintah atau asosiasi industri. Lebih giat menambah pengetahuan melalui internet atau bertanya kepada komunitas pengusaha yang dekat dengan lingkungannya.

Kedua, masalah permodalan. Banyak UMKM yang masih menghadapi kendala dalam akses modal dan pendanaan. Akibatnya, UMKM kesulitan dalam meningkatkan kapasitas usahanya atau mengembangkan produk-produk yang mampu bersaing. Bank masih enggan bersentuhan dengan mereka, dengan berbagai dalih. Agunan dan legalitas sering menjadi penghalang bagi UMKM untuk mendapatkan pinjaman bank. Kebanyakan UMKM tidak bisa mendapatakan kredit usaha atau investasi karena tidak memiliki aset yang yang mempunya nilai sebagai jaminan kredit, catatan keuangan yang dapat diandalkan, dan reputasi yang mendukung sebagai pihak yang taat membayar cicilan atau melunasi kredit.

Solusinya, tidak adanya aset yang mempunyai nilai sebagai jaminan kredit dapat diatasi dengan adanya Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro dengan bunga rendah dan tanpa agunan. KUR Mikro mempunyai nilai kredit dengan maksimal Rp 25 juta dengan jangka waktu pinjaman selama tiga tahun atau 36 bulan dan bisa diperpanjang sesuai ketentuan. KUR mikro di BRI, Mandiri dan BNI misalnya tidak memerlukan jaminan sebagai syarat kredit. Namun, pelaku usaha harus sudah mempunyai usaha yang berjalan selama 6 bulan dan mempunyai catatan keuangan yang menunjukkan bahwa UMKM yang dijalankan sehat, menguntungkan, dan layak diberikan kredit.

Ketiga, masalah pemasaran. Banyak sekali UMKM yang dapat membuat produk yang berkualitas dan bersaing namun tidak dapat bertahan karena sulitnya memasarkan produk yang dihasilkannya. Akibatnya, UMKM tidak dapat meningkatkan penjualan dan kapasitas produksinya. Pelaku usaha juga bisa membuat website profil perusahaan dan produk untuk membantu meningkatkan reputasi bisnis dan agar bisnis dapat ditemukan oleh calon pelanggan.

Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah pemasaran adalah dengan mengikuti pameran-pameran yang cukup besar untuk mengembangkan jaringan dan memperoleh pelanggan yang baru. Pelaku usaha harus aktif mengikuti pameran produk yang diadakan berbagai lembaga pemerintah, swasta, maupun komunitas. Cara ini berguna untuk memperluas jangakuan pasar dari suatu UMKM. Selain itu, dapat melakukan kerjasama dengan berbagai merchant/outlet yang bisa membantu memasarkan produk di toko mereka. Dengan begitu, pemasaran produk bisa lebih luas dan menjangkau pasar yang luas juga.

Keempat, masalah branding. Masalah ini sering luput dari perhatian pengusaha UMKM. Belum banyak yang sadar akan pentingnya branding bagi produk dan juga usahanya. Sehingga, kebanyakan pelaku usaha hanya fokus pada menjual, menjual, dan menjual, tanpa memikirkan bagaimana kualitas merk dari produknya. Padahal, menjaga kualitas branding sangatlah penting dalam upaya membesarkan bisnis UMKM. Dengan kualitas branding yang baik, suatu produk akan lebih mudah diingat khalayak. Sehingga peluang terjadinya penjualan pun semakin besar.

Solusinya, pelaku usaha dapat melakukan analisa SWOT (Strengths, Weaknesses Opportunities, Threats) terhadap produk Anda. Artinya, pelaku usaha bisa menganalisa apa saja kekuatan, kelemahan, serta peluang dan ancaman terhadap produk. Dari hasil analisa tersebut, pelaku usaha bisa mencoba menemukan hal yang paling menonjol dan yang paling membedakan produk sendiri dengan produk lainnya. Setelah ditemukan, pelaku usaha mengusahakan untuk konsisten menonjolkan ciri khas produk sebagai materi promosi. Bagaimana konsistensi dalam mempertahankan ciri khas produk inilah yang akan menentukan bagaimana kualitas brand atau merk. 

Kelima, banyak UMKM belum memiliki badan hukum yang jelas. Mereka kurang memiliki pengetahuan tentang aspek legalitas dan perizinan, termasuk persyaratan yang harus dipenuhi dan prosedur yang harus ditempuh dalam proses pengurusannya. Sayangnya, kelemahan ini sering dimanfaatkan oknum tak bertanggungjawab untuk memeras pengusaha, dengan dalih usahanya tak memiliki izin resmi. Karenanya, jika ingin mengembangkan usaha menjadi lebih besar lagi, maka sudah waktunya pelaku usaha mengurus izin resmi usaha.

Solusinya, carilah informasi mengenai prosedur mengurus perizinan usaha, lalu terapkan caranya satu persatu. Pengurusan izin usaha ini sebaiknya tidak diwakilkan kepada orang lain, agar calon pelaku usaha bisa memahami seluk-beluk yang harus ditempuh. Jika masih bingung, pelaku usaha bisa berkonsultasi terlebih dahulu pada ahlinya, sehingga tidak merasa takut lagi untuk melangkah.

Dasar Sehatnya Bisnis

Administrasi keuangan yang baik adalah dasar dari sehatnya suatu bisnis. Tanpa adanya pencatatan keuangan yang baik maka suatu usaha akan dengan mudah mengalami kesulitan keuangan, penggelapan, atau kerugian yang tidak diharapkan. Sedangkan administrasi legal dapat menjadi masalah karena tanpa adanya legalitas usaha yang jelas, suatu UMKM akan sulit mendapatkan akses kredit, ekspor impor dan berbagai pelayanan lainnya dari pemerintah.

Solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mempekerjakan orang yang mempunyai kualifikasi untuk mengatasi masalah keuangan dan legal. Pada skala mikro pelaku usaha mungkin dapat menangani pencatatan keuangan dan legal sendiri, namun pada skala usaha kecil dan menengah pelaku usaha harus mendelegasikan tugas tersebut agar bisa fokus untuk mengembangkan bisnis.

Kita mesti mengapresiasi UMKM yang masih tetap eksis saat negara ini terkena krisis. UMKM dapat dianggap sebagai pilar kekuatan ekonomi negara yang mampu bertahan di tengah krisis dan mampu tetap menggerakkan ekonomi makro negeri ini. Maka, adalah sangat wajar apabila pemerintah memberi insentif bagi mereka agar bisa berkembang dan mengembangkan usahanya. Pemerintah wajib membantu mengatasi masalah yang mereka hadapi. Sebaiknya jangan buru-buru mengejar pajak dan berbagai pungutan lainnya. Perizinan sebaiknya disederhanakan, tidak harus dari kepala daerah dan kalau bisa cukup dari kelurahan saja.

Kewirausahaan sudah selayaknya masuk ke kurikulum sekolah dan perguruan tinggi. Dengan demikian, diharapkan minat kaum muda menjadi pengusaha UMKM makin meningkat. Apalagi bisnis daring sudah begitu mudah dikerjakan dengan tersedianya internet. Orang-orang muda yang sudah berhasil mengembangkan usaha perlu dieskpos lebih luas lagi agar menjadi inspirasi bagi yang lainnya. *** 

Penulis adalah, pemerhati masalah sosial

Jelaskan cara Mengatasi Permasalahan dalam pengembangan usaha produk pada faktor kurang permodalan

Dalam dunia usaha, ada kalanya keterbatasan modal menjadi hambatan yang paling berat untuk memperluas usaha yang dijalankan. Namun, jika disiasati dengan baik, sebenarnya keterbatasan modal masih dapat diatasi dan dicari jalan keluarnya. Untuk mengetahui cara mengatasi keterbatasan modal usaha pada bisnis yang Anda kelola, berikut beberapa tips beserta kunci sukses yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan modal usaha lebih.

Mencari Investor

Mencari investor yang ingin menanamkan modal usaha untuk bisnis memang tidak semudah itu. Perlu dilakukan berbagai cara yang harus dilakukan agar bisa mendapatkan investor yang memiliki tujuan yang sama dengan bisnis yang Anda jalankan. Dimulai dari mengirimkan proposal kerja sama kepada investor untuk ikut berinvestasi. Beberapa faktor yang perlu Anda matangkan dalam bisnis agar proposal disetujui dan mendapatkan kepercayaan dari calon investor adalah:

  1. Memiliki laporan keuangan yang dicatat dengan baik dan dapat dipercaya. Seorang calon investor pasti akan lebih senang berinvestasi pada perusahaan yang mampu mengelola keuangan usaha dengan baik, sehingga mereka tahu bahwa dana yang mereka tanamkan pada bisnis tidak sia-sia.
  2. Memiliki perencanaan usaha yang jelas dan realistis. Dengan strategi bisnis yang matang dan realistis, pasti calon investor tidak akan ragu untuk memberikan modal usaha untuk bisnis Anda.
  3. Memiliki produk yang bisa diandalkan. Jika proposal yang diajukan sudah bagus, namun produk belum dikembangkan secara baik, calon investor juga pasti tidak mau memberikan dana usaha. Maka dari itu, kembangkan produk Anda sebaik mungkin, sebelum mengajukan proposal kepada calon investor.

Menggunakan Sistem Pre Order

Istilah pre-order mungkin sering Anda temukan dalam bisnis online. Pre-order merupakan modal bisnis dimana konsumen sepakat untuk membayar penuh atau sebagian dari harga produk, lalu akan dilunaskan ketika barang sudah siap.

Menggunakan sistem pre-order memang terdengar mudah dan menguntungkan.

Namun, sistem ini juga memiliki risikonya sendiri, terlebih jika ada keterlambatan dari vendor sehingga barang yang seharusnya siap di tanggal tertentu menjadi terlambat untuk dikirim ke konsumen. Maka dari itu, Anda perlu mendapatkan kepercayaan dari konsumen untuk melakukan pembayaran dalam sistem pre-order, berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan:

  1. Memiliki track record bisnis yang baik. Hal ini bisa Anda lakukan dengan memperlihatkan testimonial dari para konsumen yang sudah pernah membeli produk Anda. Dengan melihat testimonial, calon konsumen pasti akan menaruh kepercayaan lebih dalam bisnis Anda.
  2. Memberi tahu estimasi barang tiba. Karena menggunakan sistem pre-order, konsumen sudah menitipkan uang dan berharap untuk mendapat prioritas dari bisnis Anda. Berikan tanggal estimasi, serta beri pengertian kepada konsumen bahwa keterlambatan bisa saja terjadi, agar konsumen mendapatkan penjelasan dari awal mengenai sistem pre-order.
  3. Memiliki barang dengan kualitas baik. Sebaik apapun sistem yang Anda terapkan dalam bisnis, konsumen pasti akan memprioritaskan kualitas barang yang baik.

Jelaskan cara Mengatasi Permasalahan dalam pengembangan usaha produk pada faktor kurang permodalan

Mengajukan Pinjaman

Salah satu cara yang kini sering dilakukan untuk memperoleh tambahan modal usaha yaitu mengajukan pinjaman. Anda bisa mengajukan pinjaman ke bank, atau lewat P2P Lending Platform yang sedang marak di Indonesia. Proses yang cepat dan mudah membuat P2P Lending Platform menjadi pilihan UKM di Indonesia untuk mengajukan pinjaman. Biasanya saat Anda mengajukan pinjaman, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dan nantinya akan diverifikasi oleh Platform P2P Lending. Untuk mendukung proses verifikasi, berikut beberapa hal yang bisa membuat proses approval pinjaman Anda lebih cepat:

  1. Pastikan laporan keuangan bisnis Anda baik, sehingga pemberi dana bisa melihat kesehatan keuangan usaha yang sudah Anda kelola. Laporan keuangan yang dibutuhkan biasanya adalah laporan laba rugi, untuk mengetahui arus kas keuangan bisnis Anda.
  2. Melengkapi berbagai dokumen penting seperti NPWP, Ijin Usaha, Rekening Koran, dan lain-lain.
  3. Menjalin hubungan baik dengan perusahaan terkemuka, sehingga bisnis Anda terlihat lebih kredibel.

Selain hal-hal tersebut, pastikan juga Platform P2P Lending yang Anda pilih merupakan P2P Lending yang aman dan sudah terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Salah satu platform P2P Lending yang aman dan terpercaya adalah Akseleran, dengan proses yang mudah dan transaksi yang aman, Anda tidak perlu ragu untuk mengajukan pinjaman dana.

Dalam mempermudah proses tambahan modal usaha, ada baiknya Anda membiasakan untuk membuat catatan laporan keuangan yang baik dari awal masa usaha. Dengan memiliki laporan keuangan yang baik bisa menjadi kunci sukses Anda dalam mendapatkan pinjaman dari pengembang dana maupun Platform P2P Lending. Selain itu, dengan laporan keuangan yang baik juga bisa memudahkan Anda dalam menghitung pajak yang harus dibayarkan dan membuat rencana usaha ke depannya.

Laporan keuangan dapat Anda buat dengan mudah lewat bantuan software akuntansi online seperti Jurnal. Dengan Jurnal, Anda bisa mendapatkan segala jenis pencatatan keuangan yang dibutuhkan secara ringkas, detail, dan efisien.  Selain laporan keuangan, Jurnal juga memiliki berbagai fitur yang memudahkan Anda seperti manajemen aset, pembuatan faktur, cash link, hingga aplikasi mobile yang bisa Anda akses dimana saja dan kapan saja. Dapatkan semua informasi tentang Jurnal di sini, dan segera daftar untuk memudahkan bisnis Anda.

Atasi Keterbatasan Modal dengan Mengajukan Pinjaman Modal Usaha di Akseleran!

Jelaskan cara Mengatasi Permasalahan dalam pengembangan usaha produk pada faktor kurang permodalan
Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau bisa via email [email protected]