Jelaskan dua jenis protein dan jelaskan manfaatnya bagi tubuh kita

Jelaskan dua jenis protein dan jelaskan manfaatnya bagi tubuh kita

Jelaskan dua jenis protein dan jelaskan manfaatnya bagi tubuh kita
Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi makanan sumber protein hewani.

KOMPAS.com – Berdasarkan sumbernya, protein dibagi menjadi dua, yakni protein yang berasal dari hewan (protein hewani) dan protein yang berasal dari tumbuhan (protein nabati).

Beberapa pendapat mengatakan bahwa protein nabati lebih baik dibandingkan protein hewani.

Namun, ada pula yang mengatakan bahwa sumber protein, baik tumbuhan maupun hewan, seharusnya tidak menjadi masalah.

Mengenal protein hewani dan protein nabati

Dilansir dari Healthline, berikut adalah perbandingan antara protein hewani dan protein nabati.

1. Kandungan asam amino dalam protein hewani dan protein nabati

Protein hewani dan protein nabati mengandung jenis asam amino yang bervariasi. Protein hewani cenderung mengandung keseimbangan yang baik antara semua asam amino yang dibutuhkan tubuh.

Baca juga: Dampak Kekurangan Protein bagi Tubuh

Sementara itu, beberapa protein nabati memiliki kandungan asam amino tertentu yang lebih rendah.

Contoh, beberapa protein nabati utama seringkali lebih rendah metionin, triptofan, lisin, dan isoleusin.

2. Kelengkapan asam amino dalam protein hewani dan protein nabati

Secara total, ada sekitar 20 asam amino yang digunakan tubuh manusia untuk membangun protein.

Untuk kesehatan yang maksimal, tubuh membutuhkan semua jenis asam amino esensial dalam kadar yang tepat.

Sumber-sumber protein hewani, seperti daging merah, ikan, daging unggas, telur, dan susu dianggap sebagai sumber protein yang lengkap karena mengandung semua asam amino esensial.

Baca juga: 5 Efek Samping Terlalu Banyak Makan Protein

Simak berbagai fungsinya, yuk!

Tidak hanya untuk Si Kecil, fungsi protein memiliki peran besar untuk kesehatan orang dewasa termasuk Moms yang hamil.

Tubuh kita memiliki beberapa nutrisi yang harus dipenuhi dalam jumlah besar. Sebut saja mulai dari lemak, karbohidrat, dan yang tak kalah penting: protein!

Menurut dr. Magdalena Rahardjanti dari Interbat Indonesia, fungsi protein bagi tubuh adalah sumber energi hingga penyokong sistem kekebalan tubuh.

Dilansir dari laman kids.britannica.com protein dibuat dari molekul asam amino. Ketika seseorang makan makanan yang mengandung protein, sistem pencernaan dalam tubuh akan memecah protein menjadi asam amino.

Setiap mili sel dari seluruh tubuh kita membutuhkan asam amino tersebut.

Fungsi Protein bagi Tubuh

Jelaskan dua jenis protein dan jelaskan manfaatnya bagi tubuh kita

Photo: Orami Photo Stock

Lalu, apa lagi fungsi protein bagi tubuh? Simak beberapa hal berikut

1. Membangun dan Memelihara Jaringan Tubuh

Seperti yang telah disinggung di atas, fungsi protein yang pertama adalah sebagai zat gizi yang dibuat dari asam amino untuk membantu membangun hingga memelihara setiap jaringan tubuh.

Meski demikian, jumlah protein yang diserap oleh tubuh untuk kebutuhan tersebut sangat bergantung pada kesehatan seseorang.

Itulah sebabnya Moms disarankan untuk memenuhi asupan protein pada masa pemulihan seperti setelah sakit atau operasi. Moms yang tengah hamil dan menyusui juga memerlukan protein dalam jumlah yang lebih besar.

Seseorang yang mengalami kekurangan protein akan mudah mengalami malnutrisi. Malnutrisi bisa membuat seseorang mudah sakit, anemia, pertumbuhan Si Kecil terhambat, hingga marasmus.

Marasmus adalah keadaan seorang anak untuk tidak bertumbuh secara optimal dan membuat massa otot dan lemaknya mengendur.

Baca juga: Ini 6 Rekomendasi Vitamin Penambah Nafsu Makan Bayi yang Susah Makan

2. Protein sebagai Pembentuk Enzim

Fungsi protein selanjutnya adalah sebagai salah satu pembentuk enzim. Enzim bertanggung jawab sebagai reaksi biokimia yang terjadi dalam tubuh. Sebut saja mulai dari menghancurkan racun, pembekuan darah, kontraksi otot, hingga mencerna makanan dalam tubuh.

3. Protein sebagai Pembentuk Hormon

Hormon yang dibentuk oleh protein bertugas mengirimkan sinyal, mengatur proses biologis antar organ, “pembawa pesan” antar sel, dan jaringan tubuh.

Bagaimana cara kerjanya? Kelenjar endokrin akan memproduksi dan mengeluarkan hormon untuk dibawa ke jaringan atau organ yang menjadi target penghantaran melalui aliran darah.

4. Membantu Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Dengan mengonsumsi protein yang cukup, setiap orang dapat terlindungi dari bakteri dan virus.

Dilansir dari US National Library of Medicine National Institutes of Health untuk mencegah infeksi, setiap orang membutuhkan protein dalam pembentukan antibodi dan imunoglobin.

Ketika tubuh membentuk antibodi alami untuk melawan bakteri atau virus tertentu, sel tubuh bisa merespons dengan cepat jika sewaktu-waktu bakteri atau virus yang sama datang kembali.

5. Protein Mengangkut dan Menyimpan Zat Gizi

Tahukah Moms bahwa berbagai zat gizi dalam makanan yang dikonsumsi akan disebarkan oleh protein ke seluruh tubuh? Protein bagaikan alat tranportasi yang mengangkut zat gizi tersebut melalui jalan darah.

Hemoglobin adalah salah satu contoh protein pengangkut yang mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh lainnya.

Ada juga protein yang bertugas untuk menabung zat besi. Protein tersebut dikenal dengan ferritin.

Tak hanya itu saja, dr. Magda pun menjelaskan tentang fungsi protein lainnya seperti menyeimbangkan nutrisi tubuh, menyeimbangkan pH dan darah.

Baca juga: 7 Pilihan Makanan yang Mengandung Karbohidrat Tinggi dan Sehat, Salah Satunya Buah Mangga!

Bagaimana Cara agar Fungsi Protein Berjalan Baik?

Jelaskan dua jenis protein dan jelaskan manfaatnya bagi tubuh kita

Photo: Orami Photo Stock

Agar fungsi protein berjalan lancar dan tidak mengalami kendala, Moms juga perlu memastikan kebutuhan protein keluarga terpenuhi.

Menurut healthline.com sebagian besar Nutrisionist menyarankan untuk mengikuti strandar DRI (Dietary Reference Intake). DRI menganjurkan untuk mengonsumsi 0.36 gram protein per pound atau 0.8 gram per kilogram dari berat badan seseorang.

Dads memerlukan 56 gram per hari. Sedangkan Moms memerlukan 46 gram per hari. Si Kecil yang masih usia balita membutuhkan 10 gram per hari. Anak usia sekolah yang berusia 6-12 tahun memerlukan 19-34 gram protein sehari.

Apakah Moms sedang dalam keadaan hamil atua sedang menyusui? Moms perlu meningkatkan asupan protein menjadi 70 gram sehari.

Makanan untuk Optimalkan Fungsi Protein

Agar fungsi protein dalam tubuh berjalan dengan baik, seseorang perlu memastikan jumlah protein yang dikonsumsi. Dapatkan berbagai nutrisi protein melalui beberapa makanan ini

1. Telur

Jelaskan dua jenis protein dan jelaskan manfaatnya bagi tubuh kita

Photo: Orami Photo Stock

Moms dapat memenuhi kebutuhan protein setiap anggota keluarga melalui telur. Telur bahkan diyakini memiliki lebih banyak protein dibanding daging.

Rata-rata, sebutir telur mengandung 6-7 gram protein. Namun tentu saja kandungan tersebut bergantung pada ukuran telur.

Menurut jurnalThe Golden Egg: Nutritional Value, Bioactivities, and Emerging Benefits for Human Health , putih telur dan kuning telur memiliki fungsi protein yang sangat tinggi.

Namun, kandungan protein dari putih dan kuning telur juga berbeda. Kuning telur mengandung setengah kandungan protein telur secara keseluruhan.

Misalnya, sebuah telur mengandung 7 gram protein. Artinya, 3 gram protein berasal dari kuning telur dan 4 gram protein berasal dari putih telur.

Bagaimana sebaiknya mengonsumsi telur? Dilansir dari laman healthline.com penelitian menyebutkan bahwa protein telur yang dimasak lebih mudah diserap oleh tubuh dibanding protein telur mentah.

Selain itu, mengonsumsi telur mentah juga berisiko terkontaminasi oleh bakteri seperti salmonella dan menyebabkan masalah pencernaan seperti diare hingga kram perut.

Baca juga: Diare pada Anak, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya!

2. Daging

Daging ayam (terutama dada ayam) dan daging merah juga kaya akan protein, zat besi, hingga vitamin B12 dan bagus untuk mendapatkan fungsi protein.

Jika Moms dan Dads ingin mengongsumsi daging ayam cobalah untuk tidak menyertakan kulitnya.Dada ayam tanpa kulit dan lemak merupakan makanan berprotein tinggi dengan kandungan 280 kalori dan 50 gram protein.

Sedangkan daging sapi tanpa lemak mengandung 25 gram protein dan 185 kalori.

Psst…tahukah Moms bahwa jeroan juga sebenarnya kaya akan protein? Jeroan dapat menjadi salah satu asupan protein pada anak.

Namun, meski jeroan memiliki protein tinggi sehingga dapat membantu fungsi protein, Moms dan Dads perlu lebih berhati-hati saat mengonsumsi jeroan.

Jeroan juga mengandung kolesterol tinggi yang dapat meningkatkan risiko gangguanpembuluh darah, jantung, serta meningkatkan risiko asam urat.

Baca juga: 17+ Makanan Penyebab Asam Urat, Wajib Dihindari ya Moms!

3. Makanan Laut

Jelaskan dua jenis protein dan jelaskan manfaatnya bagi tubuh kita

Photo: Orami Photo Stock

Seafood atau makanan laut dapat membantu tubuh meningkatkan fungsi protein.

Penuhi protein keluarga melalui ikan (terutama ikan laut dalam), udang, cumi, dan kerang. juga termasuk dalam kategori makanan berprotein tinggi.

Tak hanya mengandung protein, berbagai makanan laut memiliki manfaat bagi kesehatan jantung.Thanks to berbagai kandungan omega 3 hingga mineral seperti kalium yang terkandung dalam seafood.

4. Produk Olahan Susu dan Susu

Tak hanya mengandung vitamin D dan kalsium yang baik untuk tulang, susu dan produk olahan susu lainnya (seperti yogurt dan keju) juga kaya akan protein.

Si Kecil dapat minum susu full cream yang lebih banyak mengandung lemak untuk perkembangannya.

Moms dan Dads disarankan untuk susu rendah lemak yang umumnya rendah kolesterol dan lemak, namun mengandung kalsium dan nutrisi lain yang lebih dibutuhkan oleh tubuh.

Tak hanya dari hewani saja. Moms juga bisa meningkatkan fungsi protein dalam tubuh dengna mengonsumsi sumber protein nabati seperti brokoli, gandum, biji-bijian( seperti chia seed dan barley), kacang-kacangan, hingga tahu dan tempe.

Baca juga: 6 Resep Tempe Orek Kering dan Basah Ala Rumahan

Tanda-Tanda Fungsi Protein dalam Tubuh Tidak Memadai

Jelaskan dua jenis protein dan jelaskan manfaatnya bagi tubuh kita

Photo: Orami Photo Stock

Tubuh kita bagaikan mesin yang pintar. Untuk mengingatkan kebutuhannya, tubuh akan selalu memiliki sinyal personal untuk mengingatkan kebutuhannya. Hal ini termasuk ketika tubuh mengalami kekurangan protein.

Menurut Isabel Butler, Company Nutritionist dai The Spoon Guru, beberapa sinyal ini bisa menjadi penanda tubuh membutuhkan protein untuk memperbaiki fungsi protein.

1. Lapar Terus Menerus

Jika dilihat porsinya, Moms dan Dads sudah makan cukup banyak. Tetapi, mengapa tetap terasa lapar, ya?

Coba lihat porsi dan isi makanan Moms dan Dads. Bisa jadi Moms dan Dads terlalu banyak makan makanan mengandung karbohidrat dan gula. Namun kurang mendapatkan asupan protein dari lauk pauk.

Baca juga: 11 Manfaat Buah Mengkudu untuk Kesehatan yang Harus Moms Ketahui

2. Massa Otot Mengendur

Rajin berolahraga di gym tapi ternyata belum juga menemukan hasil otot yang terbentuk? Bisa jadi Moms dan Dads masih belum mencukupi kadar protein untuk meningkatkan massa otot.

Sering kram, nyeri, dan cedera pada otot juga bisa mengindikasikan tubuh kurang mendapatkan protein.

Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa protein dapat membantu memperbaiki jaringan yang rusak.

Pada saat Moms dan Dads berolahraga kardio dan angkat beban, otot secara otomatis akan memperbaiki dirinya dengan protein. Kadar protein yang ada dalam tubuh akan lebih “berkonsentrasi” untuk memperbaiki jaringan otot terlebih dahulu.

Reaksi kram, nyeri, dan cidera bisa menjadi penanda tubuh tidak bisa mengambil cadangan protein saat proses pembentukan otot.

Jadi, jika seseorang berniat untuk meningkatkan massa otot, konsumsilah protein dengan kadar yang lebih besar. Tidak melulu didapat dari protein bar dan minuman berprotein.

Moms dan Dads dapat memperolehnya dari asupan makanan dan camilan yang lebih banyak mengandung protein.

3. Sulit Sembuh dan Sering Sakit

Ada tipe orang mudah terkena penyakit dan ada juga tipe orang yang cenderung lama sembuh saat terkena penyakit. Apakah Moms atau Dads atau kerabat mengalami keadaan tersebut di atas?

Jika ya, bisa jadi hal ini disebabkan kurangnya asupan protein di dalam tubuh. Karena protein di dalam tubuh kurang, maka penyembuhan dan pembentukan sel tubuh pun akan bergerak lebih lamban.

Sering sakit juga bisa menjadi tanda bahwa seseorang memiliki sistem kekebalan tubuh yang buruk. Padahal, kondisi sel kekebalan tubuh sangat ditentukan oleh protein.

Jadi, jika Moms, Dads, dan kerabat, termasuk Si Kecil kurang mengonsumsi protein, tak heran jika sistem imun tidak bekerja dengan baik dan sering sakit.

Baca juga: Anak Gemuk Belum Tentu Sehat, Ketahui Tips Menjaga Berat Badan Anak

4. Masalah Rambut, Kulit, dan Kuku

Rambut rontok kulit mengelupas, atau pun kuku yang rapuh menjadi salah satu sinyal tubuh saat kekurangan asupan protein.

“Hal ini disebabkan protein memiliki peran penting untuk menjaga kondisi rambut, kulit, dan kuku,” jelas dr Dewi Maryani, SpKK dari Glowderma saat dihubungi oleh Orami.

5. Brain Fog

Pernah mendengar istilah brain fog? Ini adalah istilah yang menggambarkan kesulitan berkonsentrasi kesulitan mempelajari hal baru, hingga kesulitan dalam menemukan atau mengingat kata yang sedang ingin diungkapkan.

Keadaan ini biasanya disebabkan karena kondisi gula darah meningkat namun protein justru menurun. Sehingga, fungsi protein dalam tubuh tidak berlangsung optimal. Coba kurangi konsumsi gula dan karbohidrat, perbanyak dengan protein.

Bagaimana Moms? Apakah Moms sudah cukup jelas dengan fungsi protein untuk tubuh? Saatnya mempersiapkan nutrisi terbaik untuk orang tersayang.

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6470839/
  • https://www.healthline.com/nutrition/how-much-protein-per-day
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3670108/
  • https://kids.britannica.com/kids/article/protein/353671