Mengenal Ketarampilan dan Langkah Membaca Peta – Keterampilan peta dan pemahaman terhadap kompas serta cara penggunaannya mutlak dan perlu untuk dipelajari. Apa itu navigasi datar? Navigasi adalah cara seseorang untuk menentukan arah dan posisi suatu perjalanan, baik di peta atau bahkan saat di medan yang sebenarnya. Oleh karena itulah pengetahuan navigasi seperti peta dan kompas serta teknik menggunakannya harus dipahami. Show
Keterampilan ini akan berguna dalam banyak hal, seperti ketika sedang mengunjungi tempat yang jauh dan asing. Selain itu, pengetahuan bernavigasi darat juga sangat diperlukan dalam upaya pertolongan korban-korban bencana alam, seseorang yang tersesat di gunung, dan korban pesawat jatuh. Contoh lainnya adalah untuk keperluan olahraga seperti lomba orienteering. Peta topografi adalah penggambaran dua dimensi (pada bidang datar) keseluruhan atau sebagian dari permukaan bumi yang diproyeksikan dengan perbandingan atau skala tertentu. Semakin lama peta semakin berkembang, tentunya menyesuaikan dengan penggunaan dan kebutuhannya. Peta topografi berasal dari bahasa Yunani “topos” yang memiliki arti tempat dan “graphien” yang berarti menggambar, umumnya peta ini digunakan untuk keperluan navigasi darat dan memiliki skala 1:24.000. Dalam peta ini, tempat-tempat di permukaan bumi yang memiliki ketinggian sama dengan permukaan laut akan digambarkan dalam bentuk garis-garis kontur, satu garis kontur diartikan mewakili satu ketinggian. Meskipun peta topografi memetakan setiap interval ketinggian tertentu, tetapi tetap disertakan juga berbagai keterangan untuk membantu mengetahui lebih jauh mengenai daerah permukaan bumi yang dimaksud pada peta tersebut. Keterangan-keterangan itu disebut sebagai legenda peta. Keterampilan Membaca PetaKetika menengok sejarah, kita akan mendapati bahwa perkembangan peta topografis Sebagian besar sudah digunakan dalam saat kebutuhan militer. Pada saat seperti ini, pelatihan mengenai pembacaan peta Angkatan perang menjadi hal yang sangat penting untuk menambah keahlian.Selain digunakan untuk angkatan perang, kini peta juga banyak digunakan oleh warga sipil untuk memancing, berkemah, gerak jalan, teknik mendaki gunung, menyusuri jalan, atau penggunaan lain yang bersifat untuk mengarahkan ke suatu tujuan atau tempat (navigasi). Bahkan sebanyak 80 % dari pekerjaan yang ada juga melibatkan data georeference yang dapat diekstrak dalam peta. 1. Membaca Garis KonturFungsi dari peta topografi ada berbagai macam, contohnya seperti digunakan ketika pembuatan peta tematik seperti pada peta arkeologi dan peta turis, serta dapat dipakai sebagai peta dasar atau base map (dalam Prihandito 1989: 17). Menurut survei bidang arkeologi, peta topografi sangat berguna untuk memeroleh gambaran umum mengenai suatu wilayah yang sedang diteliti. Contohnya ketika kondisi medan survey yang berat, maka peta yang sudah ada dapat dipakai untuk membantu memplotkan temuan arkeologis tersebut. Pemetaan tersebut, meskipun hanya bersifat sementara, sangat efektif untuk menyimpan dan menyelamatkan data arkeologis (Hascaryo dan Sonjaya 2000: 1).
2. Menghitung Harga Interval KonturContoh dalam perhitungan interval kontur, pada peta skala 1:50.000 ditemukan interval konturnya 25 meter. Jika ingin mencapai interval konturnya, diberlakukan rumus X skala pada peta. Namun tidak semua peta berlaku rumus tersebut, contohnya peta pada Gunung Merapi/1408-244/Jica Tokyo-1977/, terlihat legenda peta interval konturnya sebesar 10 meter, sehingga rumus yang berlaku adalah X skala peta. Jadi, belum ada rumus baku dalam menghitung interval kontur. Akan tetapi ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yaitu sebagai berikut:
3. Utara PetaKetika melihat peta topografi, Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari utara peta tersebut. Kemudian lihatlah judul peta, biasanya judul peta selalu berada di bagian utara dan bagian atas dari peta tersebut. Lalu lihat tulisan nama desa atau gunung pada kolom peta, utara peta merupakan bagian atas dari tulisan tersebut. Ada tiga arah utara yang perlu dipahami sebelum menggunakan kompas dan peta, karena hal tersebut tidak berada dalam satu garis. Tiga arah utara tersebut adalah:
4. Mengenal Tanda MedanUntuk keperluan orientasi, harus digunakan bentuk-bentuk bentang alam yang terlihat mencolok di lapangan supaya mudah dikenali pada peta, itu disebut sebagai tanda medan dan terdapat pada legenda peta. Ada beberapa tanda medan yang terdapat di dalam beta yang bisa dibaca sebelum berangkat menuju lapangan, yaitu:
5. Membaca KoordinatMembaca koordinat peta, pahami dulu koordinat geografis. Koordinat geografis sendiri umumnya membaca koordinat peta yang sering digunakan di Indonesia. Melalui koordinat geografis inilah maka akan menentukan suatu titik dengan mengandalkan dua buah garis, yaitu garis bujur dan garis lintang.
Karena merupakan pondasi untuk menguasai pembacaan peta secara maksimal. Cara menyatakan koordinat dua cara, yaitu Menentukan koordinat. Ini dilakukan di atas peta dan bukan di lapangan. Penunjukan koordinat ini menggunakan:
6. Sudut PetaCara menghitung sudut peta adalah dari utara peta ke arah garis sasarannya dan searah dengan jarum jam. Pada perhitungan ini, sistem azimuth (0° – 360°) dipakai untuk pembacaan sudut. Sistem ini adalah sistem yang menggunakan sudut-sudut mendatar yang besarnya dapat diukur atau dihitung sesuai dengan arah jarum jam dari satu garis yang tetap yaitu arah utara. Bertujuan untuk menentukan arah-arah di medan atau di peta serta untuk melakukan pengecekan arah perjalanan, karena garis yang membentuk sudut kompas tersebut adalah arah lintasan yang menghubungkan titik awal dan akhir perjalanan. Berdasarkan sudut kompasnya, sistem perhitungan sudut akan dibagi menjadi dua. 7. Susunan PetaSusunan Peta merupakan media untuk menyimpan dan menyajikan informasi tentang rupa bumi dengan penyajian pada skala tertentu. Agar mudah dalam melakukan pencarian dan pengelolaan, dibuatkan indeks peta dalam bentuk grafis ataupun teks. Gambar unsur-unsur rupa bumi pada skala tertentu tidak bisa selalu disajikan sesuai dengan ukurannya, karena terlalu kecil untuk digambarkan.
Bila unsur-unsur tersebut dirasa penting dan perlu disajikan, maka penyajiannya akan menggunakan simbol-simbol gambar tertentu. Hal ini dimaksudkan agar peta mudah dibaca sekaligus mudah dipahami, maka aneka ragam informasi peta ddi peta dengan skala tertentu harus digambarkan atau disajikan dengan cara-cara tertentu.
8. Koordinat PetaDi dalam peta yang umum kita jumpai, kita mendapatkan nilai koordinat peta dalam beberapa sistem seperti koordinat Bessel, koordinat UTM serta koordinat lokal. Peta geologi atau peta topografi yang sering digunakan di Indonesia kebanyakan menggunakan sistem koordinat UTM. Namun ketika melakukan pengukuran secara langsung di lapangan menggunakan alat ukur yang disebut theodolite, umumnya koordinat yang digunakan adalah koordinat lokal. Jika ingin mengubah menjadi koordinat UTM dari koordinat lokal, maka pada bagian awal pengukuran, saat proses pembuatan polygon, sebelum Langkah tersebut harus dikaitkan dengan satu titik tetap atau benchmark yang posisi koordinat UTMnya sudah diketahui. Jika sudah terjadi hal tersebut, maka koordinat UTM dapat dilakukan. 9. Orientasi PetaOrientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan yang sebenarnya. Sebelum anda mulai orientasi peta, usahakan untuk mengenal dulu tanda-tanda medan sekitar yang menyolok dan posisinya di peta. Caranya adalah melakukan pencocokan nama sungai, desa, puncakan, dan lain-lain. Jadi minimal sudah tau posisinya ada dimana. Orientasi ini berfungsi untuk memperkirakan apakah posisi anda sudah benar. Diusahakan mencari tempat yang memiliki pemandangan terbuka, supaya langkah-langkah orientasi yang dilakukan pada peta memperlihatkan tanda-tanda yang mencolok. Pertama, siapkan peta serta kompas, kemudian letakan di bidang datar. Selanjutnya utarakan peta yang berpatokan dengan kompas, maka arah peta akan sesuai dengan medan yang sebenarnya. Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol disekitar anda, dan temukan tanda-tanda medan tersebut di peta. Lakukan hal ini untuk beberapa tanda medan. ingat tanda-tanda itu, bentuknya dan tempatnya di medan yang sebenarnya. Selain dari garis-garis kontur dapat pula diketahui tinggi suatu tempat dengan pertolongan titik ketinggian, yang dinamakan titik triangulasi, titik ini adalah suatu titik atau benda yang merupakan pilar atau tonggak. Titik ini akan memperlihatkan tinggi mutlak dari suatu tempat dari permukaan laut. Macam-macam titik triangulasi:
11. Menggunakan PetaPada perencanaan perjalanan dengan menggunakan peta topografi, sudah tentu titik awal dan titik akhir akan di plot di peta. Sebelum berjalan catatlah hal-hal berikut:
12. Garis KonturGaris kontur adalah salah satu unsur yang terbilang penting dalam peta topografi, garis kontur adalah informasi mengenai ketinggian atau elevasi suatu tempat terhadap rujukannya. Jika ingin menyajikan variasi dari ketinggian suatu tempat dalam peta topografi, cara yang paling umum adalah dengan menggunakan garis kontur atau contour line. Garis kontur adalah garis yang berfungsi untuk menghubungkan titik satu dengan titik lainnya yang memiliki ketinggian yang sama. Garis kontur +25 m, memiliki arti bahwa garis kontur ini menghubungkan titik-titik yang memiliki ketinggian yang sama, yaitu +25 m terhadap referensi tinggi tertentu. Pembentukan garis kontur dapat dilakukan dengan membuat proyeksi tegak garis-garis yang menjadi perpotongan bidang mendatar, dengan permukaan bumi ke dalam bidang mendatar pada peta. Dikarenakan peta pada umumnya dibuat dengan skala tertentu, maka bentuk garis konturnya ini juga akan mengalami pengecilan sesuai dengan skala yang dibuat untuk peta tersebut. Teknik Membaca PetaPrinsipnya menentukan posisi dari arah perjalanan dengan membaca peta dan menggunakan teknik orientasi dan resection, bila keadaan memungkinka:
Rekomendasi Buku & Atikel Terkait Keterampilan Membaca PetaSumber: dari berbagai sumber
|