Jelaskan penerapan pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa pada masa sekarang

Halo, Sobat SMP! Setiap tanggal 1 Juni kita selalu memperingati Hari Kelahiran Pancasila. Pancasila sendiri lahir pada tanggal 1 Juni 1945 setelah beberapa hari sebelumnya para tokoh bangsa sedang merumuskan dasar negara dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK).

Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia. Tidak hanya sebagai ideologi, Pancasila juga merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dijadikan sebagai landasan pokok atau fundamental bagi penyelenggaraan pemerintahan negara.

Terkadang semua orang lupa dan hanya menganggap Pancasila sebagai simbolis belaka. Padahal, Pancasila berperan sebagai arah dan juga pandangan hidup bangsa ini. Oleh karena itu, kita tetap harus mewujudkan Pancasila itu sendiri dalam kehidupan sehari-hari:

  • Perwujudan nilai Pancasila dalam aspek kehidupan beragama

Sila pertama berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Negara juga telah menjamin kebebasan beragama lewat Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 29. Artinya, setiap warga negara Indonesia berhak memeluk dan meyakini kepercayaan yang dianut tanpa perlu diusik dan diganggu.

Selain itu, kita sebagai warga negara Indonesia juga harus menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dalam kehidupan beragama. Jangan sampai kita merasa paling benar hingga justru menyalahkan orang lain yang agamanya berbeda dengan kita.

  • Perwujudan nilai Pancasila dalam aspek politik dan hukum

Lembaga negara ini harus sesuai dengan sistem pemerintahan yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Dalam hal hak asasi manusia, demokrasi dan penerapan hukum di Indonesia, Pancasila merupakan standar yang harus jadi patokan dalam melaksanakannya.

Sila keempat dan kelima sangatlah berperan dalam aspek politik serta hukum. Segalanya termasuk pemilihan wakil rakyat harus dilaksanakan secara demokratis. Dari segi hukum, seluruh rakyat Indonesia berhak mendapatkan kesempatan dan juga keadilan yang sama. Tidak boleh ada diskriminasi apa pun dalam pelaksanaannya.

  • Perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam aspek ekonomi

Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi, dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

Selain itu, sisi kemanusiaan juga tak boleh diabaikan. Perekonomian yang baik tidak hanya menguntungkan satu pihak saja, namun juga harus memerhatikan keadilan terhadap pihak-pihak lainnya.

  • Perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam aspek sosial budaya

Baca Juga  Yuk, Mengenal Batik Estari dari Wonosari

Nilai-nilai kesopanan, musyawarah, gotong royong dan nilai luhur lainnya masih terus dipegang oleh warga negara Indonesia. Sehingga derasnya budaya barat atau westernisasi tidak membuat orang Indonesia lupa pada Pancasila. Sikap feodal dan paham kedaerahan yang sempit serta budaya asing yang bertentang dengan nilai-nilai Pancasila harus dicegah perkembangannya di Indonesia.

  • Perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam aspek pertahanan dan keamanan

Pasal 27 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan bahwa pembelaan negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara. Dalam pasal 30 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.

Oleh karena itu, sebagai warga negara yang baik kita harus rela berjuang dan mempertahankan kemerdekaan NKRI. Perjuangan tidak hanya lewat senjata, namun juga dengan pemikiran-pemikiran kritis pada cendekiawan bangsa yang dimulai dari bibit-bibit seperti Sobat SMP.

Itulah tadi beberapa perwujudan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dalam semarak momen lahirnya Pancasila yang bertemakan “Bangkit Bersama Membangun Peradaban Dunia”, mari kita jadikan momentum ini untuk bergandengan tangan dan melangkah menuju pembangunan yang lebih baik lagi. Selamat Hari Kelahiran Pancasila!

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Referensi:

Modul SMP Terbuka PKN Kelas IX terbitan Direktorat SMP tahun 2021

Modul SMP Terbuka PKN Kelas VII terbitan Direktorat SMP tahun 2020

Pedoman Peringatan Hari Kelahiran Pancasila

Sarah Nafisah Kamis, 22 Juli 2021 | 09:30 WIB

Jelaskan penerapan pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa pada masa sekarang

Nilai-Nilai Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup. (Freepik.com)

Bobo.id - Pancasila berfungsi sebagai dasar negara sekaligus pandangan hidup untuk warga negara Indonesia.

Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup memiliki arti pancasila dijadikan sebagai dasar penyelenggaraan negara.

Ini artinya sikap dan tingkah laku dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus sesuai dengan nilai-nilai pancasila.

Berikut ini adalah nilai-nilai pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup. Yuk, simak!

Baca Juga: Contoh Penerapan Sila ke-1 Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Ketuhanan Yang Maha EsaSila pertama pancasila mengandung pengakuan atas keberadaan Tuhan sebagai pencipta alam semesta beserta isinya.

Karena itulah kita sebagai manusia yang beriman harus meyakini adanya Tuhan. Selain itu kita juga harus mencerminkan sikap yang sesuai dengan ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa.Caranya adalah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.


Page 2


Page 3

Jelaskan penerapan pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa pada masa sekarang

Freepik.com

Nilai-Nilai Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup.

Bobo.id - Pancasila berfungsi sebagai dasar negara sekaligus pandangan hidup untuk warga negara Indonesia.

Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup memiliki arti pancasila dijadikan sebagai dasar penyelenggaraan negara.

Ini artinya sikap dan tingkah laku dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus sesuai dengan nilai-nilai pancasila.

Berikut ini adalah nilai-nilai pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup. Yuk, simak!

Baca Juga: Contoh Penerapan Sila ke-1 Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Sila pertama pancasila mengandung pengakuan atas keberadaan Tuhan sebagai pencipta alam semesta beserta isinya.

Karena itulah kita sebagai manusia yang beriman harus meyakini adanya Tuhan. Selain itu kita juga harus mencerminkan sikap yang sesuai dengan ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Caranya adalah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

KOMPAS.com - Bangsa Indonesia telah sepakat bahwaPancasila sebagai dasar negara. Hal ini terus diterapkan sepanjang perjalanan bangsa. Meski sudah disepakati, tetap saja ada yang berupaya untuk mengganti ideologi tersebut. 

Namun dengan sikap persatuan dan kesatuan bangsa, upaya mengganti Pancasila dengan ideologi lain dapat digagalkan. 

Penerapan Pancasila sebagai dasar negara di awal kemerdekaan

Pada awal kemerdekaan bangsa Indonesia, penerapan Pancasila sebagai dasar negara yang disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tidak serta berjalan mulus.

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), berbagai permasalahan pernah terjadi dihadapi bangsa Indonesia dalam penerapan pancasila di masa awal kemerdekaan.

Bagaimana penerapan pancasila sebagai dasar negara pada masa awal kemerdekaan? Berikut upaya-upaya untuk mengganti Pancasila yang berhasil digagalkan, yakni: 

Baca juga: Contoh Penerapan Sila Keempat Pancasila

Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI)

Pada 18 September 1948 terjadi pemberontakan PKI yang dipimpin oleh Muso di Madiun. Pemberontakan tersebut merupakan pemberontakan besar pertama setelah Indonesia merdeka.

Pemberontakan tersebut bertujuan untuk mendirikan Negara Soviet Indonesia yang berideologi komunis.

Mereka ingin mengganti Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa dengan paham komunis.

Namun pemberontakan PKI mampu digagalkan oleh Pemerintah Indonesia di bawah Presiden Sukarno. Bahkan pimpinan PKI Muso tewas ditembak dan menangkap tokoh-tokoh lainnya.

Baca juga: Sikap Kapitan Pattimura Mencerminkan Nilai Sila Kelima Pancasila

Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII)

Pemberontakan DI/TII berlangsung pada 7 Agustus 1949 di bawah pimpinan Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo.

Dalam pemberontakan tersebut ingin mengganti Pancasila sebagai dasar negara dengam syari'at Islam. Bahkan ditandai dengan didirikannya Negara Islam Indonesia (NII).

Upaya bangsa Indonesia menumpas pemberontakan tersebut memakan waktu cukup lama.

Kartosuwiryo dan para pengikutnya baru bisa ditangkap pada 4 Juni 1962.

Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)

Pemberontakan RMS dipimpin oleh Christian Robert Steven Soumokil.

Tujuan pemberontakan RMS untuk membentuk negara sendiri yang didirikan pada 25 April 1950. Di mana meliputi pulau-pulau seperti Seram,
Ambon, dan Buru.

Pada November 1950, RMS di Ambon dapat dikalahkan oleh tentara Indonesia, pemberontakan di Seram masih berlanjut hingga Desember 1963.

Kekalahan di Ambon berujung pada pengungsian
pemerintah RMS ke Seram, kemudian mendirikan pemerintahan dalam pengasingan di Belanda pada tahun 1966.

Baca juga: Hubungan Makna Sila Kelima Pancasila dengan Simbolnya

Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta)

Permesta atau Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) dipimpin oleh Sjarifuddin Prawiranegara dan Ventje Sumual pada 1957-1958.

Pemberontakan tersebut terjadi di Sumatera dan Sulawesi ini merupakan bentuk koreksi untuk pemerintah pusat yang dipimpin Presiden Sukarno.

Karena Sukarno tidak bisa lagi diberikan nasihat dalam menjalankan pemerintahan sehingga terjadi ketimpangan sosial.

Pemerintah pusat dianggap telah melanggar undang-undang, pemerintahan yang sentralistis, sehingga pembangunan di daerah menjadi terabaikan.

Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)

APRA merupakan milisi yang didirikan oleh Kapten KNIL Raymond Westerling pada 15 Januari 1949.

Gerakan APRA bertujuan untuk mempertahankan bentuk negara federal di Indonesia dan memiliki tentara sendiri bagi negara-negara RIS.

Baca juga: Contoh Perilaku yang Sesuai Nilai Sila Kedua Pancasila di Sekolah

APRA melakukan pemberontakan pada 23 Januari 1950 dengan menyerang dan menduduki Bandung serta menguasai markas Staf Divisi Siliwingi.

Bahkan berencana akan menyerang Jakarta. Namun usahanya mampu digagalkan oleh APRIS yang mengirimkan pasukan di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Dengan adanya peristiwa ini, maka semakin mempercepat pembubaran RIS dan kembali ke bentuk NKRI pada 17 Agustus 1950.  

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.