Jelaskan pengertian pondok pesantren secara bahasa dan istilah

Istilah Pondok Pesantren merupakan dua istilah yang menunjukkan satu pengertian. Pesantren menurut pengertian dasarnya adalah tempat belajar para santri, sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal sederhana terbuat dari bambu. Disamping itu, kata pondok mungkin berasal dari Bahasa Arab Funduq yang berarti asrama atau hotel. Di Jawa termasuk Sunda dan Madura umumnya digunakan istilah pondok dan pesantren, sedang di Aceh dikenal dengan Istilah dayah atau rangkang atau menuasa, sedangkan di Minangkabau disebut surau. Menurut asal katanya pesantren berasal dari kata santri yang mendapat imbuhan pe dan akhiran an yang menunjukkan tempat. Dengan demikian pesantren artinya tempat para santri. Selain itu, asal kata pesantren terkadang dianggap gabungan dari kata santri (manusia baik) dengan suku kata tra (suka menolong) sehingga kata pesantren dapat berarti tempat pendidikan manusia baik-baik. Pondok merupakan tempat penampungan sederhana bagi pelajar yang jauh dari asalnya. Merupakan tempat tinggal Kiai bersama santrinya dan bekerjasama untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Pondok bukanlah semata-mata dimaksudkan sebagai tempat tinggal atau asrama santri untuk mengikuti pelajaran yang diberikan oleh kiai, melainkan juga sebagai tempat latihan bagi santri untuk hidup mandiri. Lebih jelas dan sangat terinci sekali Nurcholish Madjid mengupas asal usul kata santri, dan juga tentang kiai karena kedua perkataan tersebut tidak dapat dipisahkan ketika membicarakan tentang pesantren . Ia berpendapat: santri asal kata sastri (sansekerta) yang berarti melek huruf, dikonotasikan dengan santri adalah kelas literary, pengetahuan agama dibaca dari kitab berbahasa Arab dan diasumsikan bahwa santri berarti juga orang yang tahu tentang agama (melalui kitab-kitab) dan paling tidak santri bisa membaca Al-Qur’an, sehingga membawa kepada sikap lebih serius dalam memandang agama. Perkataan santri juga berasal dari bahasa Jawa cantrik yang berarti orang yang selalu mengikuti seorang guru kemana guru pergi menetap (ingat pada pewayangan), tentu dengan tujuan dapat belajar dari guru mengenai suatu keahlian. Cantrik dapat diartikan juga orang yang menumpang hidup atau ngenger (Jawa). Termasuk orang yang datang menumpang dirumah orang lain yang mempunyai sawah dan ladang untuk ikut menjadi buruh tani juga disebut santri, tentu juga berasal dari perkataan cantrik. Sedangkan menurut Mastuhu, pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional Islam yang mempelajari, memahami, mendalami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam dengan menekankan pentingnya moral keagamaan sebagai pedoman perilaku sehari-hari. Dengan demikian, pondok pesantren secara etimologi adalah terdiri dari dua kata yang mengarah pada makna yang sama. Kata pondok berasal dari bahasa Arab yang berarti tempat tinggal atau asrama, sedangkan pesantren berasal dari bahasa tamil atau India Shassti dengan kata dasarnya Shassta yang mendapat awalan pe dan akhiran an yang berarti tempat tinggal para santri yang mempelajari ilmu-ilmu agama. Begitu juga pesantren berasal dari kata santri yang mendapatkan awalan pe dan akhiran an yang berarti tempat belajar para santri untuk mendalami ilmu-ilmu agama. Adapun secara terminologi definisi pondok pesantren banyak sekali ragamnya sesuai deangan versi para ahli yang mengemukakannya, akan tetapi berbagai ragam definisi tersebut memiliki dasar yang kuat dan rasional serta dapat dipertanggungjawabkan secara logika, dan masing-masing dari definisi tersebut saling melengkapi kekurangannya. Oleh karena itu, layak untuk di cermati pengertian dan makna pondok pesantren yang terkandung secara representatif dan komprehensif. Ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa Ahli, antara lain adalah sebagai berikut :a. Menurut Zamakhsyari Dhofier, Pesantren adalah sebuah asrama pendidikan tradisional, dimana para siswanya semua tinggal bersama dan belajar dibawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan Kiai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri. Santri tersebut berada dalam komplek yang juga menyediakan masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar dan kegiatan keagamaan lainnya. Komplek ini biasanya dikelilingi oleh tembok untuk dapat mengawasi keluar masuknya para santri sesuai dengan peraturan yang berlakub. Menurut Mastuhu “Pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional Islam untuk memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam dengan menekankan pentingnya moral agama Islam sebagai pedoman hidup bermasyarakat sehari-hari”.c. Menurut M. Dawam Raharjo “Pondok Pesantren adalah suatu lembaga keagamaan yangmengajarkan, mengembangkan, dan menyebarkan ilmu agama Islam”.d. Menurut Sudjoko Prasojo, Pesantren adalah lembaga pendidikan dan pengajaran agama, umumnya dengan cara non klasikal, dimana seorang kiai mengajarkan ilmu agama Islam kepada santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa arab oleh Ulama Abad pertengahan, dan para santrinya biasanya tinggal di pondok (asrama) dalam pesantren tersebut. Dari beberapa definisi yang diberikan oleh beberapa ahli diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa pondok pesantren adalah lembaga pendidikan yang bernafaskan Islam untuk memahami, menghayati, mengamalkan ajaran Islam (Tafaqquh Fiddien) dengan menekankan moral agama sebagai pedoman hidup bermasyarakat, yang didalamnya mengandung beberapa elemen yang tidak bisa dipisahkan, yang antara lain kiai sebagai pengasuh sekaligus pendidik, masjid sebagai sarana peribadatan sekaligus berfungsi sebagai tempat pendidikan para santri dan asrama sebagai tempat tinggal dan belajar santri.

Referensi:

1. Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren Studi tentang Pandangan Hidup Kyai, LP3S, Jakarta, 1983, hlm.18.2. Wahjoetomo, Perguruan Tinggi Pesantren, (Jakarta: Gema Insani Press, 1997), hlm 5.3. Nurcholis Madjid, Bilik-Bilik Pesantren Sebuah Potret Perjalanan, (Jakarta: Paramadina, 1997), hlm. 5.4. Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren, (Jakarta: INIS, 1994), hlm. 55.5. Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren, (Jakarta: INIS, 1994), hlm, 6.6. M. Dawam Rahardjo, Pergulatan Dunia Pesantren Membangun dari Bawah, (Jakarta: P3M, 1985) hlm 2.7. Sudjono Prasodjo, Profil Pesantren, (Jakarta: LP3S, 1982), hlm. 6.

Dipublikasikan Oleh:


M. Asrori Ardiansyah, M.Pd
Pendidik di Malang

Sumber:
www.kabar-pendidikan.blogspot.com, www.kmp-malang.com www.arminaperdana.blogspot.com, http://grosirlaptop.blogspot.com


Page 2

 Pengertian Pondok Pesantren  - Pesantren sering disebut dengan pondok saja atau kedua kata ini digabung menjadi “pondok pesantren”. Istilah pondok berasal dari bahas Arab, yaitu; “funduq“yang berarti “pesanggrahan bagi orang-orang yang bepergian” . Abdurahman memaknai pesantren secara teknis sebagai  “a place where santri (Student) life” (Tempat dimana santi itu tinggal). Mengenai asal katanya pesantren berasal dari kata santri yang mendapat awalan pe- dan akhiran –an yang berarti “ tempat tinggal para santri”. Selain itu , asal kata pesantren dianggap gabungan dari kata sant (manusia baik) dengan suku kata tra  (suka menolong) sehingga kata pesantren dapat berarti “ tempat pendidikan manusia baik-baik”.

Jelaskan pengertian pondok pesantren secara bahasa dan istilah

Pengertian Pondok Pesantren

Lebih jelas lagi dan terinci Nur Cholis mengupas asal-usul kata santri. Ia berpendapat “santri asal kata sastri (Sansekerta) yang berarti “melek huruf”, senada dengan itu perkataan santri juga berasal dari bahasa Jawa (catrik) yang berarti orang yang selalu mengikuti seorang guru kemana guru pergi menetap, tentu dengan tujuan agar dapat belajar dari guru mengenai suatu keahlian.

Pengertian pondok pesantren tidak dapat diberikan dengan batasan yang tegas, melainkan terkandung fleksibilitas pengertian, memiliki ciri-ciri yang dapat memberikan pengertian pondok pesntren, setidaknya ada 5 (lima) ciri yang terdapat dalam suatu pondok pesantren, yakni: kyai, santri, pondok, masjid, dan kitab-kitab islam klasik (kitab kuning).

Dengan demikinan bila orang menulis tentang pengertian pondok pesanten maka topik-topik yang harrus ditulis sekurang-kurangnya adalah: a.    Kyai pesantren, mungkin mencakup ideal kyai untuk masa kini dan masa akan datang. b.    Santri, melingkupi masalah syarat, sifat, dan tugas santri. c.    Pondok, cakupannya syarat-syarat fisik dan non fisik, pembiayaan tempat, penjagaan , dan lain-lain. d.    Masjid, cakupannya akan sama dengan pondok. e.    Kitab-kitab islam klasik (klitab kuning), bila diluaskan akan mencakup kurikulum pesantren dalam arti luas. Dilihat dari ciri-ciri yang terkandung dalam pesantren di atas, pengertian pesantren yang popular saat ini adalah: Suatu lembaga pendidikan Indonesia yang bertujuan untuk mendalami ilmu agama Islam, dan mengamalkannya sebagai pedoman hidup keseharian (tafaqquh fiddin) dengan menekankan pentingnya moral dalam hidup bermasyarakat. . Dasar pemikiran ini relevan dengan Firman Allah SWT:  “ Tidak sepatutnya bagi orang-orang mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang untuk mempedalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali padanya, supaya mereka dapat menjaga dirinya”. ( QS. At-Taubah: 122) Ayat tersebut diatas menjiwai dan mendasari pendidikan pesantren, sehingga seluruh aktivitas keilmuan didalam pesantren pada dasarnya ditujukan untuk mempertahankan dan menyebarkan agama Islam. Definisi lain mengatakan bahwa pesantren adalah lembaga pendidikan dan pengajaran agama Islam, umumnya dengan cara non klasikan, di mana seorang kyai mengajarkan ilmu agama Islam kepada santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Arab oleh ulama abad pertengahan, dan para santri biasanya tinggal di pondok (asrama) dalam pesantren tersebut. Definisi lain diberilkan oleh Mastuhu bahwa pesantren adalah lembaga pendidikan islam untuk memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran islam dengan menekankan pentingnya moral  keagamaan sebagai pedoman perilaku sehari-hari, penyelenggaraan lembaga pendidikan pesantren berbentuk asrama yang merupakan komunitas tersendiri di bawah pimpinan kyai atau ulama dibantu oleh seorang atau beberapa orang ulama dan atau para ustadz yang hidup bersama di tengah-tengah para santri dengan masjid atau surau sebagai pusat kegiatan peribadatan keagamaan. Gedung-gedung sekolah atau ruang-ruang belajar sebagai pusat kegiatan belajar mengajar, serta pondok sebagai tempat tinggal para santri selama 24 jam dari masa ke masa mereka hidup kolektif antara kyai, ustadz, santri dan para pengasuh pesantren lainnya, sebagai satu keluarga besar.

Sehingga bila dirangkum semua unsur-unsur dapatlah dibuat suatu pengertian pondok pesantren secara bebas. Yang dimaksud penulis dengan pondok pesantren ialah: Suatu lembaga pendidikan islam yang dijadikan tempat tinggal para santri untuk mendalami, memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam (tafaqquh fiddin) dengan menekankan pentingnya moral agama Islam sebagai pedoman hidup bermasyarakat sehari-hari, yang diselenggarakan dengan lima elemen penting, meliputi: kyai, santri, pondok, masjid, dan pengajian kitab-kitab Islam klasik (kitab kuning).