Sistem ekonomi secara global dipakai di tiap negara di seluruh dunia. Namun, tiap-tiap negara menganut sistem ekonomi tertentu yang menurut mereka tepat bagi kehidupan perekonomiannya. Secara umum kita mengenal sistem ekonomi kapitalisme dan sosialisme, tapi sesungguhnya ada satu tipe sistem ekonomi yang menengahi kedua sistem tadi. Sistem ini dinamakan sistem ekonomi campuran. Show
Apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi campuran dan bagaimana karakteristiknya dalam perekonomian suatu negara? Mari simak bersama ulasan berikut ini. Apa itu sistem ekonomi campuran?Sistem ekonomi campuran merupakan penengah antara kepentingan ekonomi sektor privat dan publik (Sumber: Pexels) Menurut situs The National Institute of Open Schooling (NIOS), sistem ekonomi campuran didefinisikan sebagai sistem ekonomi yang menggabungkan fitur atau karakteristik terbaik dari sistem ekonomi kapitalisme dan sosialisme. Sistem ekonomi campuran berperan dalam menengahi antara pasar bebas dan pasar terkontrol. Ciri khas dari sistem ekonomi campuran adalah perusahaan sektor publik dan swasta hidup berdampingan satu sama lain. Greg Young, seorang profesor strategi dan manajemen etika dari North Carolina State University mendefinisikan sistem ekonomi campuran sebagai sistem ekonomi di mana pasar alokasi sumber daya dan pasar bebas hidup berdampingan dengan intervensi pemerintah. Menurunya, sistem ekonomi campuran dapat muncul ketika pemerintah campur tangan terhadap pasar bebas dengan memperkenalkan perusahaan milik negara. Selain itu, Young juga berujar bahwa campur tangan pemerintah dalam pasar bebas juga dapat dilakukan dengan mengeluarkan peraturan, subsidi, tarif, dan kebijakan pajak tertentu. Dalam hal ini misalnya pemerintah memberi pengecualian keuntungan ekonomi bagi perusahaan milik negara dan juga mengambil insentif dari pasar bebas yang dilakukan para perusahaan swasta. Secara umum, sistem ekonomi campuran berarti sistem ekonomi di mana terdapat perlindungan kepemilikan privat dan memungkinkan tingkat kebebasan ekonomi dalam penggunaan modal, tetapi juga memungkinkan pemerintah untuk campur tangan dalam kegiatan ekonomi demi mencapai tujuan sosial. Baca juga: Segmentasi pasar: Pengertian, manfaat, dan langkah melakukannya Karakteristik produksi barang dalam sistem ekonomi campuranSistem ekonomi campuran adalah gabungan dari sistem ekonomi komando dan liberal. (Sumber: Pexels.som) Dalam perkembangannya, sistem ekonomi campuran memiliki karakteristik utama yang lahir dari modifikasi karakteristik positif dari sistem ekonomi kapitalis dan sosialis. Adapun 4 karakteristik sistem ekonomi campuran adalah sebagai berikut, 1. Ko-eksistensi sektor publik dan privatDalam sistem ekonomi campuran, terdapat penyelarasan antara dua sistem ekonomi privat (kapitalis) dan publik (sosialis). Ekonomi sektor privat terdiri dari unit-unit produksi yang dimiliki secara pribadi dan dikerjakan atas dasar keuntungan. Sedangkan, sektor publik terdiri dari unit-unit produksi yang dimiliki oleh pemerintah dan dikerjakan atas dasar kesejahteraan sosial. Ruang lingkup kegiatan ekonomi di masing-masing sektor ini memiliki batasan tersendiri. Batasan antar sektor ekonomi ini dilakukan oleh pemerintah dengan menggunakan berbagai kebijakan. Kebijakan yang umum dikenal dalam sistem ekonomi campuran adalah adanya perizinan, perpajakan, harga, moneter, dan kebijakan fiskal dalam pengendalian sektor swasta terhadap perusahaan negara sektor publik. 2. Kebebasan IndividuSistem ekonomi campuran tetap memiliki karakteristik kebebasan individu untuk memaksimalkan pendapatan pribadi mereka. Hal ini juga merupakan ciri dari sistem ekonomi kapitalis. Dalam sistem ekonomi campuran ini para individu pelaku ekonomi tetap beba memiliki pekerjaan atau mengonsumsi setiap pilihan sesuai selera mereka, namun produsen tidak diberi kebebasan untuk mengeksploitasi konsumen dan tenaga kerja. Pemerintah akan memberikan beberapa batasan dengan mempertimbangkan kesejahteraan sosial. Hal ini misalnya pemerintah membatasi produksi dan konsumsi barang yang dinilai berbahaya. Meski begitu, dalam peraturan yang diterbitkan nantinya pemerintah tetap memberi celah bagi produsen untuk memproduksi barang tertentu dengan cakupan konsumen tertentu pula, sehingga hanya dijual pada pasar tertentu juga akhirnya. Baca juga: Prospek kerja ekonomi pembangunan dengan gaji tertinggi tahun 2021 3. Perencanaan EkonomiKarakteristik utama lainnya dari sistem ekonomi campuran adalah adanya kesiapan pemerintah dalam menyusun rencana jangka panjang nasional dan memutuskan peran yang akan dimainkan oleh perusahaan di sektor swasta maupun publik. Pembuatan rencana jangka panjang ini dilakukan agar kedua sektor tetap bersinergi untuk mengembangkan ekonomi di suatu negara penganut sistem ekonomi campuran. Sektor publik berada langsung di bawah kendali pemerintah mendapat target dan rencana produksi sesuai rumusan yang dibuat pemerintah. Sedangkan, sektor swasta diberikan dorongan, insentif, dukungan, dan subsidi untuk bekerja sesuai dengan prioritas nasional. 4. Mekanisme HargaDalam sistem ekonomi campuran ini harga produk memainkan peran penting dalam alokasi sumber daya. Untuk beberapa sektor, kebijakan harga ini diatur oleh pemerintah. Contoh dari hal ini adalah adanya harga eceran tertinggi bagi tiap produk yang dijual di pasaran. Pemerintah juga memberikan subsidi harga untuk membantu kelompok-kelompok sasaran tertentu. Tujuan dari pemerintah dari kebijakan ini adalah untuk memaksimalkan kesejahteraan sosial dan terus mendukung terserapnya produksi dari semua sektor bisnis. Bagi konsumen yang tidak mampu membeli dengan harga pasar, subsidi diberikan pemerintah agar mereka tetap mendapatkan barang di bawah harga bahkan gratis. Proses ini umum dalam sebuah negara yang menganut sistem ekonomi campuran. Perbedaan sistem ekonomi campuran dengan pasar bebasSistem ekonomi memberi batasan terhadap setiap sektor dalam pasar sehingga tidak seleluasa pasar bebas (Sumber: Pexels) Jika merujuk pada karakteristik produksi barang dan alur pasar dalam sistem ekonomi campuran di atas, maka kita dapat melihat beberapa perbedaan utama antara sistem ekonomi campuran dengan pasar bebas yang menganut sistem ekonomi kapitalis. Adapun perbedaan itu antara lain adalah sebagai berikut,
Tujuan sistem ekonomi campuranSistem ekonomi campuran bertujuan untuk mencegah monopoli pasar oleh sektor privat terhadap suatu produk (Sumber: Pexels) Ekonomi campuran menyiratkan sebuah harmonisasi antara sektor publik dan privat. Di dalam sistem ekonomi campuran tidak diperbolehkan mekanisme pasar berfungsi untuk mengatur dirinya secara bebas seperti pada sistem ekonomi kapitalis. Meski begitu, pemerintah dengan intervensinya akan mengatur sedemikian rupa agar kedua sektor bisnis baik privat maupun publik dapat saling menguatkan. Tujuan dari sistem ekonomi campuran yang utama adalah keselarasan ekonomi sektor publik dan privat demi perkembangan ekonomi nasional. Adapun beberapa tujuan sistem ekonomi campuran antara lain:
Baca Juga: SKU adalah: Fungsi, penulisan, dan 3 contoh cara menerapkannya Kekurangan dan kelebihan sistem ekonomi campuranSistem ekonomi campuran memunculkan peran besar pemerintah dalam birokrasi terkait usaha dan membuka potensi korupsi (Sumber: Pexels) Jika dibandingkan dengan sistem ekonomi kapitalis dan sosialis, sebetulnya sistem ekonomi campuran memiliki keseimbangan yang mumpuni. Meski begitu, hal ini juga menciptakan varian kekurangan dan kelebihan tertentu bagi sistem ekonomi campuran dalam perkembangan ekonomi suatu negara. Adapun kekurangan dan kelebihan sistem ekonomi campuran adalah sebagai berikut,
Baca juga: SOP adalah: Pengertian, manfaat, tips pembuatan, dan 3 contohnya 3 Contoh Sistem Ekonomi CampuranKebijakan subsidi merupakan salah satu contoh penerapan sistem ekonomi campuran dalam suatu negara (Sumber: Pexels) Setelah memahami kelebihan dan kekurangan sistem ekonomi campuran tadi, maka kita dapat membayangkan bahwa Indonesia adalah penganut sistem ekonomi jenis ini. Berikut ini adalah contoh sistem ekonomi campuran, 1. Subsidi bahan bakar minyakHarga minyak mentah dunia makin tahun makin meningkat. Hal ini membuat Indonesia sebagai negara yang juga membeli minyak mentah perlu menyesuaikan harga pembelian minyak mentah dengan harga bahan bakar minyak yang dijual ke masyarakat. Beberapa produk minyak seperti aspal dan avtur dijual secara eksklusif, sedangkan untuk bahan bakar kendaraan tetap dijual secara umum dengan menekan harganya menggunakan subsidi. Harga minyak sebagai bahan bakar tipe A seharusnya memiliki harga asli 13.560 rupiah per liternya, namun hal ini tidak memungkinkan untuk masyarakat sebagai konsumen dapat mengikuti pasaran harga tersebut. Karena melihat potensi adanya kelesuan pasar dan keluhan masyarakat, maka pemerintah melakukan subsidi terhadap BBM tiap liternya sebesar 3.600 rupiah. Akhirnya seliter bahan bakar Tipe A dapat dibeli dengan harga 9.960 rupiah per liternya. Baca juga: 3 Strategi community marketing yang efektif dilakukan tahun 2021 2. Kebijakan anti monopoli terhadap produk swastaUntuk membatasi laju bisnis sektor privat, pemerintah mengeluarkan undang-undang anti monopoli dan mengatur cakupan produksi sektor privat terhadap pasar. Pemerintah juga melakukan penyesuaian terhadap beberapa bahan pokok seperti listrik, air, dan gas untuk dikelola oleh badan usaha milik pemerintah agar tidak menimbulkan pergolakan ekonomi tertentu. Perusahaan listrik dikuasai oleh negara untuk dapat mengelola listrik di seluruh negara secara terpusat. Untuk produk minyak dan gas, pemerintah mulanya melakukan penguasaan terpusat untuk mempermudah distribusi, baru kemudian sektor privat bisa masuk di beberapa kota dengan distribusi yang sudah baik. Sedangkan untuk produk air pemerintah menyerahkan pada tiap pemerintah daerah lewat perusahaan milik daerah untuk distribusi tiap wilayahnya. 3. Bantuan modal UMKMBantuan modal untuk mengembangkan usaha kecil dapat mendukung kesejahteraan masyarakat (Sumber: Pexels) Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menambah varian produk di pasaran, pemerintah melakukan kebijakan bantuan modal kepada usaha mikro kecil dan menengah lewat bank-bank daerah maupun nasional. Usaha ini dilakukan untuk menguatkan sektor usaha privat dalam skala kecil agar dapat bersaing dengan produk-produk dari usaha privat skala besar. Sebuah usaha rumahan pembuat keripik tempe aneka rasa mendapat bantuan modal untuk mengembangkan usahanya dan pemerintah membukakan pasar bagi mereka untuk ekspor. Hal ini nantinya diharapkan mampu menyerap tenaga kerja non-privilese di kampung-kampung yang bekerja sebagai karyawan pembuatan tempe serta para petani kedelai yang menjadi penyuplai bahan baku tempe kepada usaha keripik tempe ini. Dari contoh-contoh di atas kita dapat melihat bahwa peran pemerintah dalam sistem ekonomi campuran masih besar, tapi tidak bersifat eksploitatif. Hal ini berbeda dengan sistem ekonomi sosialis di mana pemerintah menguasai hampir semua sektor industri untuk proses kesejahteraan sosial, sehingga kesenjangan dapat ditekan. Meski begitu, sistem ekonomi campuran cukup berguna untuk pengentasan kemiskinan karena membuka ruang bagi masyarakat dengan modal kecil untuk membuka industri skala kecil. Di sisi lain, peran swasta juga dibatasi dengan pajak dan aturan perdagangan yang membuat mereka tidak bisa bebas seperti pada sistem ekonomi kapitalis. Sumber:
|