Jakarta - Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang menyatukan bangsa dan menanamkan nilai-nilai keindonesiaan. Sejatinya, pendidikan tidak hanya berupa pengajaran ilmu pengetahuan. "Pendidikan tidak hanya transfer of knowledge, tapi juga sebagai media integrasi bangsa. Karena itu pengembangan pendidikan tidak boleh hanya mempertimbangkan aspek pengembangan pengetahuan saja," kata pengamat pendidikan Indonesia Darmaningtyas kepada detikcom. Show Darmaningtyas yang juga berkecimpung di ITDP (The Institute for Transportation and Development Policy) mengatakan, pendidikan hendaknya mendukung kearifan lokal. "Contohnya di sekolah-sekolah diajarkan IT (information technology). Sebetulnya masyarakat butuh IT nggak? Kalau masyarakat nelayan di pesisir kan mending diajarkan bagaimana menangkap ikan yang baik dan tidak mengganggu lingkungan, begitu misalnya," tambah Darmaningtyas. Untuk solusi, Darmaningtyas memberi saran supaya terjadi sentralisasi pada birokrasi pendidikan dan desentralisasi pada substansi pendidikan. Bagi pria yang mengaku selalu menggunakan kendaraan umum ini, pendidikan harus mampu mengajarkan kearifan lokal."Pendidikan harus mampu mempersatukan bangsa sekaligus mengajarkan kearifan lokal," pungkasnya.(alf/mok)
BantulMedia.com – Peranan Sistem Pendidikan Nasional Sebagai Alat Integrasi Nasional – Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mempersatukan bangsa dan mengajarkan nilai-nilai keindonesiaan. Memang, pendidikan tidak hanya dalam bentuk pengajaran ilmu. Peranan Sistem Pendidikan Nasional Sebagai Alat Integrasi Nasional“Pendidikan bukan hanya transfer of knowledge, tetapi juga media integrasi nasional. Oleh karena itu, pembangunan pendidikan tidak boleh hanya mempertimbangkan aspek pengembangan ilmu pengetahuan saja,” kata pengamat pendidikan Indonesia Darmaningtyas. Pria kelahiran Gunungkidul, Yogyakarta, ini juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap pendidikan di Indonesia yang menurutnya terlalu berpadu dengan paradigma korporasi.
“Semua wacana dalam pendidikan bersifat korporat. Standardisasi, sertifikasi, jaminan kualitas, ini adalah istilah perusahaan. Kalau kita tanya pemerintah kriteria standardisasinya apa, mereka juga tidak tahu,” kata penulis buku ‘Poverishing Education’ ini. Darmaningtyas yang juga bekerja di ITDP (The Institute for Transportation and Development Policy), mengatakan pendidikan harus mendukung kearifan lokal. “Misalnya IT diajarkan di sekolah (teknologi informasi). Apakah orang benar-benar membutuhkan TI? . Sebagai solusi, Darmaningtyas menyarankan sentralisasi birokrasi pendidikan dan desentralisasi sistem pendidikan. Sehingga, pendidikan harus mampu menanamkan kearifan lokal. “Pendidikan harus mampu mempersatukan bangsa dan mengajarkan kearifan lokal,” pungkasnya. Peranan Sistem pendidikan nasional sebagai Alat integrasi nasionalSistem pendidikan nasional dapat menumbuhkan jiwa patriotik, cinta tanah air, semangat kebangsaan, kesetiakawanan sosial, kesadaran akan sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan sikap penghargaan atas jasa para pahlawan, serta dapat memahami, menganalisis, dan menjawab permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa dan masyarakat dan negara yang berkelanjutan dan sesuai dengan cita-cita dan sejarah nasional.
Adapun Faktor Penggerak Intergritas Nasional, yaitu:
KesimpulanDemikian – Peranan Sistem Pendidikan Nasional Sebagai Alat Integrasi Nasional – dengan adanya pembahasan di atas, kita jadi semangat paham tentang betapa pentingnya peranan sistem pendidikan di Indonesia.
1. Apa yang dimaksud dengan toleransi?
2. Sebutkan faktor-faktor pendorong integrasi nasional!
3. Jelaskan tentang solidaritas mekanik!
4. Apa yang Anda ketahui tentang multikultural?
5. Sebutkan upaya-upaya untuk mendorong integrasi nasional!
6. Jelaskan peranan sistem pendidikan nasional sebagai salah satu alat integrasi nasional!
7. Sebutkan faktor-faktor penghambat integrasi nasional!
8. Menurut Anda mengapa suatu integrasi diperlukan bagi semua bangsa?
9. Sebutkan jenis-jenis integrasi berdasarkan pengertiannya!
10.Apa syarat suatu integritas nasional yang tangguh dapat berkembang?
|