Jelaskan perlawanan rakyat Ternate terhadap Portugis dan akhir perlawanannya

Home IPS sejarah Sebab atau Latar Belakang Perlawanan Rakyat Maluku dan Ternate Terhadap Portugis

Berikut ini merupakan pembahasan tentang tentang Reaksi rakyat Indonesia terhadap upaya perdagangan portugis dan belanda di berbagai daerah Indonesia diantaranya perlawanan rakyat Maluku dan Ternate terhadap Portugis yang meliputi perlawanan rakyat maluku terhadap portugis, perlawanan rakyat ternate terhadap portugis.

Pada awalnya Portugis diterima dengan baik oleh raja setempat dan diijinkan mendirikan benteng, sebagaimana terjadi di Aceh, namun lama-kelamaan, rakyat Ternate mengadakan perlawanan.

Perlawanan ini terjadi karena sebab-sebab berikut ini:

a) Portugis melakukan monopoli perdagangan.

b) Portugis ikut campur tangan dalam pemerintahan.

c) Portugis ingin menyebarkan agama Katholik, yang berarti bertentangan dengan agama yang telah dianut oleh rakyat Ternate.

d) Portugis membenci pemeluk agama Islam karena tidak sepaham dengan mereka.

e) Portugis sewenang-wenang terhadap rakyat.

f) Keserakahan dan kesombongan bangsa Portugis.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka kehendak Portugis ditolak oleh raja Ternate. Rakyat Ternate dipimpin oleh Sultan Hairun bersatu dengan Tidore melawan Portugis, sehingga Portugis dapat didesak.

Pada waktu terdesak, Portugis mendatangkan bantuan dari Malaka dipimpin oleh Antoni Galvo, sehingga Portugis mampu bertahan di Maluku.

Pada tahun 1565, rakyat Ternate bangkit kembali di bawah pimpinan Sultan Hairun. Portugis berusaha menangkap Sultan Hairun, namun rakyat bangkit untuk melawan Portugis dan berhasil membebaskan Sultan Hairun dan tawanan lainnya.

Gambar: Perlawanan Rakyat Ternate melawan Portugis dipimpin oleh Sultan Baabullah putera Sultan Hairun

Akan tetapi Portugis melakukan tindakan licik dengan mengajak Sultan Hairun berunding. Dalam perundingan, Sultan Hairun ditangkap dan dibunuh. Perlawanan rakyat Ternate dilanjutkan di bawah pimpinan Sultan Baabullah (putera Sultan Hairun).

Pada tahun 1574 benteng Portugis dapat direbut, kemudian Portugis menyingkir ke Hitu dan akhirnya menguasai dan menetap di Timor-Timur sampai Tahun 1975.

Lihat Foto

Wikimedia Commons

Ilustrasi kedatangan Portugis ke Malaka

KOMPAS.com - Setelah berhasil menguasai Malaka pada 1511, Bangsa Portugis melanjutkan perjalanan ke Maluku. Tujuan utamanya menguasai rempah-rempah di Ternate atau Maluku.

Awalnya kedatangan Bangsa Portugis disambut hangat oleh raja serta rakyat Ternate. Bahkan Portugis diberi kesempatan mendirikan benteng dan hak monopoli perdagangan cengkeh.

Keserakahan Portugis dan ketentuan harga cengkeh yang terlalu rendah, membuat rakyat Ternate atau Maluku sengsara. Permusuhan antar keduanya pun tidak dapat dihindarkan. Akibatnya Portugis harus memindahkan kegiatan dagang mereka ke Nusa Tenggara.

Baca juga: Ciri Perlawanan Bangsa Indonesia pada Abad Ke-19

Penyebab terjadinya perlawanan terhadap Bangsa Portugis

Menurut Miskuindu AS dalam Diktat Sejarah Nasional Indonesia (2019), perlawanan terhadap Bangsa Portugis didasari oleh keserakahan bangsa Portugis, dan tindakan monopoli perdagangan yang terjadi di beberapa daerah, seperti Aceh dan Maluku.

Perlawanan ini juga disebabkan oleh beberapa hal lainnya, yaitu:

  1. Portugis berusaha memperluas daerah kekuasaannya. Caranya dengan menaklukkan banyak kerajaan di Indonesia, seperti Kerajaan Demak, Kerajaan Ternate dan Tidore serta Kerajaan Aceh.
  2. Portugis melarang Bangsa Indonesia untuk berlayar ke laut merah dan berdagang rempah-rempah. Hal ini merupakan salah satu contoh monopoli perdagangan Portugis.
  3. Portugis menangkap kapal dagang milik masyarakat Indonesia, tujuannya untuk memonopoli perdagangan.

Bangsa Indonesia merasa geram dengan tindakan Portugis dalam memonopoli perdagangan. Maka dari itu, rakyat Indonesia melakukan berbagai upaya perlawanan terhadap Portugis.

Apa sajakah bentuk perlawanannya?

  1. Tidak menjual rempah-rempah ke Bangsa Portugis. Contohnya pedagang Aceh yang tetap berani membawa lada ke India serta Laut Merah.
  2. Timbulnya perlawanan dari rakyat Aceh, Demak serta Ternate atau Maluku terhadap Portugis.
Perlawanan Kerajaan Aceh

Saat itu masyarakat Aceh berhasil mempertahankan diri dari pengaruh maupun desakan bangsa barat, termasuk Portugis. Salah satunya dengan tetap mengangkut rempah-rempah ke India dan Laut Merah, sekalipun Portugis melakukan serangan.

Upaya Portugis dalam mencegah atau menghentikan pedagang Aceh tidak berhasil. Karena kapal milik Aceh lebih canggih, gesit dan dilengkapi senjata serta prajurit. Tidak hanya itu, Aceh juga meminta bantuan dari Turki serta India.

Perlawanan Kerajaan Aceh berhasil dilakukan saat Sultan Ali Mughayat Syah memimpin kerajaan tersebut. Setelah itu, perlawanan dilanjutkan oleh Sultan Alaudin Riayat Syah al-Qahar dengan meminta bantuan Turki.

Ilustrasi perlawanan rakyat Ternate terhadap bangsa Portugis. Sumber: Sejarahone.

Rakyat Ternate pernah melakukan perlawanan terhadap bangsa Portugis ketika ingin menguasai Indonesia.

Bangsa Portugis merupakan bangsa yang pertama kali menginjakkan kaki ke Kepulauan Nusantara dengan maksud untuk melakukan perdagangan khususnya untuk komoditas rempah-rempah.

Namun, kedatangan bangsa Portugis berujung pada penjajahan karena ingin menguasai kekayaan yang dimiliki Indonesia. Hal ini kemudian menjadi awal dari perlawanan rakyat Ternate yang menentang keras keras kekuasaan bangsa Portugis.

Lantas, apa hasil dari perlawanan yang dilakukan oleh rakyat Ternate terhadap bangsa Portugis? Simak penjelasan di bawah ini.

Sejarah Kedatangan Bangsa Portugis ke Ternate

Pada abad akhir abad ke-14, bangsa Portugis memutuskan untuk melakukan penjelajahan samudra karena ingin melakukan perdagangan, khususnya untuk komoditas rempah-rempah.

Bangsa Portugis pun mengutus Bartolomeo Diaz pada tahun 1486 lalu kemudian berhasil menemukan jalur ke Tanjung Harapan. Selanjutnya, ekspedisi tersebut dilanjutkan oleh Vasco da Gama pada tahun 1498 dan berhasil membuka jalur ke India.

Akhirnya, pada tahun 1511, armada pasukan Portugis di bawah pimpinan Alfonso d’Albuquerque yang berhasil mendarat dan menguasai Malaka dan selanjutnya memasuki wilayah Nusantara.

Setahun setelahnya, tepatnya pada tahu 1512, Alfonso memerintahkan pasukannya ke Maluku untuk melakukan perdagangan untuk komoditas cengkih. Pasukan tersebut dipimpin oleh Antonio de Abreu.

Pada saat itu juga, pasukan bangsa Portugis berhasil mendarat dan menguasai wilayah Ternate dan sekitarnya.

Rakyat Ternate melakukan perlawanan kepada bangsa Portugis karena bangsa tersebut melakukan monopoli besar-besaran. Sumber: Sejarahone

Faktor-Faktor Penyebab Perlawanan Rakyat Ternate terhadap Bangsa Portugis

Melansir dari modul pembelajaran Sejarah Indonesia yang diterbitkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut beberapa faktor yang penyebab terjadinya perlawanan rakyat Ternate terhadap bangsa Portugis, di antaranya:

  • Portugis melakukan monopoli perdagangan.

  • Portugis ikut campur tangan dalam pemerintahan.

  • Portugis membenci pemeluk agama Islam karena tidak sepaham dengan mereka.

  • Portugis sewenang-wenang terhadap rakyat.

  • Keserakahan dan kesombongan bangsa Portugis.

Hasil Perlawanan Ternate terhadap Bangsa Portugis

Perlawanan rakyat Ternate pertama kali dilakukan oleh Dajalo. Perlawanan tersebut dibantu oleh pasukan dari Kerajaan Ternate dan Bacan. Sayangnya, pasukan tersebut tidak berhasil mengalahkan bangsa Portugis.

Selanjutnya, perlawanan kembali dilakukan oleh rakyat Ternate di bawah pimpinan Sultan Khairun. Perlawanan tersebut kemudian berhasil membuat kesepakatan damai dengan bangsa Portugis.

Melansir dari buku Indonesia: Dari Kolonialisme sampai Nasionalisme karya Dr. Aman, M.PD, bangsa Portugis melanggar janji tersebut dan membunuh Sultan Khairun pada tahun 1570.

Sultan Baabullah berhasil menaklukkan bangsa Portugis melalui Perang Soya-Soya. Kini, peristiwa bersejarah tersebut termuat dalam tarian tradisional Soya-Soya. Sumber: Kemendikbud.

Perjuangan rakyat Ternate tentu tidak sampai di situ. Perlawanan selanjutnya dilakukan oleh Sultan Baabullah pada tahun 1957 pada Perang Soya-Soya.

Hasil dari perlawanan rakyat Ternate terhadap Portugis pada perang tersebut adalah berhasil mengusir bangsa Portugis dari Ternate.

Bangsa Portugis pun bergeser ke daerah Timor Leste dan Flores untuk kembali melakukan perdagangan dan menguasai wilayah tersebut, seperti sebelumnya.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA