Jelaskan pesan yang terkandung dalam Surat Al Maun

Setiap surat di dalam Alquran memiliki keistimewaan masing-masing, contohnya Surat Al Mau'un (الْمَاعُونَ) yang artinya hal-hal yang berguna. Terdiri dari 7 ayat dan merupakan urutan ke-107 dalam Alquran, surah ini termasuk golongan Makkiyah yaitu turun di Makkah.

Ketua Forum Komunikasi Dai Muda Indonesia (FKDMI) Jakarta Timur Ustadz Asroni Al Paroya mengatakan, di dalam Surah Al Ma'un terdapat nilai-nilai spirit yang dapat menggugah semangat umat untuk melakukan hal-hal berguna atau berbuat baik.

"Jika kita melihat dan merenungkan makna ayat per ayat dari Surah Al Ma'un maka keutamaan QS Al ma'un adalah memberikan suntikan spirit kepada kita," katanya saat dihubungi Okezone belum lama ini.

Asroni melanjutkan, ada banyak suntikan spirit yang terkandung dalam Surah Al Maun, empat di antaranya yaitu:

Pertama, spirit memberi makan kepada orang miskin dan anak yatim. Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم : أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِى الْجَنَّةِ هكَذَ، وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسطَى وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا شَيْئاً

Artinya:"Dari Sahl bin Sa’ad radhiallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini’, kemudian Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengahnya, serta agak merenggangkan keduanya."(HR al-Bukhari no. 4998 dan 5659)

Baca Juga: Deretan Surat Pendek yang Mudah Dihafal untuk Imam Tarawih di Rumah

Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda;

السَّاعِي عَلَى اْلأَرْمَلَةِ وَالْمَسَاكِيْنِ، كَالْمُجَاهِدِ فِي سَبِيْلِ اللهِ، وَكَالَّذِي يَصُوْمُ النَّهَارَ وَيَقُوْمُ اللَّيْلَ

Artinya:“Orang yang berusaha menghidupi para janda dan orang-orang miskin laksana orang yang berjuang di jalan Allah. Dia juga laksana orang yang berpuasa di siang hari dan menegakkan sholat di malam hari.”(HR. Bukhari no. 5353 dan Muslim no. 2982)

Kedua, spirit untuk menunaikan sholat pada waktunya. Allah SWT berfirman:

إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا

Artinya: “Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”. (QS. Al-Nisa’: 103).

Kemudian Nabi Muhammad SAW bersabda:

وَعَنْ ابْنِ مَسْعُوْدٍ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : سَأَلْتُ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – أَيُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ ؟ قَالَ : الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا قُلْتُ : ثُمَّ أَيٌّ ؟ قَالَ : بِرُّ الوَالِدَيْنِ قُلْتُ : ثُمَّ أيٌّ ؟ قَالَ : الجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ ِ

Artinya: Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Amal apakah yang paling utama?” Ia menjawab, “Sholat pada waktunya.” Aku berkata, “Kemudian apa?” Ia menjawab, “Berbuat baik kepada orangtua.” Aku berkata lagi, “Kemudian apa?” Beliau menjawab, “Jihad di jalan Allah.” (Muttafaqun ‘alaih). (HR. Bukhari, no. 7534 dan Muslim, no. 85)

"Ketiga, spirit untuk mengerjakan kebajikan, dan berbuat baik kepada orang lain," ucap Asroni.

Baca Juga: Kisah Kiai Ahmad Dahlan Mengajarkan Tafsir Surat Al-Ma'un Berulang-ulang

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari di dalam kitab shahihnya dari Ibnu Amr bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْبَعُونَ خَصْلَةً أَعْلَاهُنَّ مَنِيحَةُ الْعَنْزِ مَا مِنْ عَامِلٍ يَعْمَلُ بِخَصْلَةٍ مِنْهَا رَجَاءَ ثَوَابِهَا وَتَصْدِيقَ مَوْعُودِهَا إِلَّا أَدْخَلَهُ اللَّهُ بِهَا الْجَنَّةَ قَالَ حَسَّانُ فَعَدَدْنَا مَا دُونَ مَنِيحَةِ الْعَنْزِ مِنْ رَدِّ السَّلَامِ وَتَشْمِيتِ الْعَاطِسِ وَإِمَاطَةِ الْأَذَى عَنْ الطَّرِيقِ وَنَحْوِهِ فَمَا اسْتَطَعْنَا أَنْ نَبْلُغَ خَمْسَ عَشْرَةَ خَصْلَةً

Artinya: Rasulullah SAW bersabda: “Ada empat puluh kebiasaan baik, yang tertinggi adalah memberi seekor kambing. Tidaklah seseorang beramal dari perbuatan-perbuatan kebaikan tersebut dengan harapan dia mengharap pahala darinya dan membenarkan apa yang dijanjikan padanya, melainkan Allah memasukkannya dengan amalnya ke dalam surga”. Hassan berkata: “Maka kami menghitung kebiasaan baik itu setelah pemberian kambing mulai dari menjawab salam, menjawab orang yang bersin, menyingkirkan halangan dari jalan dan yang semisalnya namun kami tidak sanggup untuk sampai pada lima belas kebiasaan baik tersebut”. (HR. Bukhari No. 2438)

Baca Juga: Cara Mudah Khatam Alquran di Bulan Ramadhan, Yuk Amalkan

Keempat, spirit untuk berbuat ikhlas dalam beramal dan waspada terhadap riya dan sum’ah yaitu sifat senang dan gemar memperdengarkan amal perbuatan yang telah ia lakukan kepada orang lain dengan harapan agar orang lain menyanjung dan memujinya.

Allah SWT berfirman:

وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنْكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا

Artinya:" Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya Kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih." (QS. Al-Insan: 8-9).

(abp)

Ilustrasi bacaan Al Maun dalam Alquran. Sumber: Unsplash

Surat Al-Maun merupakan salah satu surat pendek yang diturunkan di kota Mekkah dan menjadi bagian dari surat Makkiyah.

Mengutip dari Muqaddimah Al-Qur’an dan Terjemahnya (1971) yang disusun oleh Soenarjo, kandungan surat Al Maun yang terdiri dari tujuh ayat itu sendiri berisi tentang sifat-sifat manusia yang dipandang sebagai pendusta agama beserta dengan ancaman bagi mereka.

Kandungan Surat Al-Maun Berisi Ciri Manusia dengan Sifat Buruk

Surat Al Maun merupakan surat ke-107 dalam Alquran yang memiliki arti Barang-Barang yang Berguna.

Seperti yang sudah disebutkan tadi, kandungan surat Al Maun berisi sifat-sifat buruk manusia yang perlu dihindarkan oleh setiap muslim. Adapun ciri-ciri manusia yang dipandang sebagai pendusta agama tersebut dapat kamu ketahui lewat terjemahan surat Al Maun berikut:

Ayat 1: “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?”

Ayat 2: “maka itulah orang yang menghardik anak yatim”

Ayat 3: “Dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.”

Ayat 4: “Maka celakalah orang yang salat”

Ayat 5: “(yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya”

Ayat 6: “yang berbuat riya”

Ayat 7: “dan enggan (memberikan) bantuan.”

Berdasarkan kandungan surat Al Maun di atas, maka sifat-sifat buruk yang telah disebutkan dalam ayat tadi haruslah dihindarkan oleh setiap umat muslim, misalnya menyakiti anak yatim, tidak berbelas kasih kepada orang miskin, lalai dalam sholat, bersikap riya, serta tidak mau menolong sesama.

Lewat ayat-ayat itu pulalah kita kembali diberi pengingat untuk senantiasa berbuat baik dan meninggalkan sifat-sifat buruk tadi agar menjadi pribadi yang berguna dan dicintai oleh Allah SWT. Semoga kandungan surat Al Maun tadi dapat meberikan hikmah bagi kita semua. Semoga ulasan singkat tadi bermanfaat ya! (HAI)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA