Pada sistem pendingin cairan, ketika melakukan perawatan berkala (tune up) ataupun pembongkaran akibat gangguan maka harus dilakukan pemeriksaan dan pengukuran pada komponen-komponennya. Komponen-komponen tersebut selain harus dilakukan pemeriksaan secara visual meliputi adanya kebocoran, keausan, korosi, pemeriksaan tinggi permukaan cairan, maupun penilaian pengukuran dengan menggunakan alat ukur. Karena itu, pada dasarnya dalam sistem pendingin cairan akibat adanya permasalahan gangguan pada salah satu komponen kemungkinan dari kinerja komponen lainnya pun akan mengalami gangguan atau kerusakan. {index} Berikut ini merupakan prosedur dalam melakukan pembongkaran, pemeriksaan, dan perbaikan sistem pendingin cairan pada sepeda motor empat langkah tipe sport. Pembongkaran, pemeriksaan, dan perbaikannya meliputi pemeriksaan cairan pendingin (coolant) dan mekanisme komponen pendingin cairan. Pemeriksaan cairan pendingin meliputi pemeriksaan volume dan kualitas cairan pendingin. Pemeriksaan kualitas cairan pendingin meliputi pemeriksaan terhadap endapan karat dan kotoran di sekitar tutup radiator atau lubang pengisi radiator. Disamping itu cairan pendingin juga tidak boleh mengandung minyak pelumas. Adapun pemeriksaan volume dan kualitas cairan pendingin dapat dilakukan sebagai berikut: Kapasitas air pendingin dapat dilihat pada tangki cadangan (reservoir tank). Permukaan cairan pendingin harus berada diantara garis Low dan Full dalam keadaan mesin dingin. Apabila jumlah cairan pendingin kurang, maka dilakukan langkah pemeriksaan kebocoran, perbaikan, ataupun penggantian komponen dan penambahan cairan pendingin. Pemeriksaan kebocoran sistem pendingin dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Endapan karat atau kotoran di sekitar tutup radiator, saluran cairan pendingin, atau lubang pengisi radiator harus sedikit. Apabila cairan pendingin terlalu kotor atau banyak mengandung karat (berwarna kuning) harus dilakukan penggantian cairan tersebut. Pemeriksaan, pengukuran, dan perbaikan mekanisme komponen sistem pendingin yaitu sebagai berikut :
Periksa bagian celah atau sirip-sirip pada radiator akibat tersumbat oleh kotoran maupun rusaknya celah atau sirip (fins) radiator dan lakukan perbaikan pada bagian sirip-sirip yang akan menghambat masuknya udara luar menggunakan obeng minus dan membersihkan radiator dengan menyemprotkan udara bertekanan (Kompressor). Penyemprotkan udara dilakukan dari arah belakang ke depan. Apabila yang tersumbat bagian sirip-sirip tersebut melebihi 20 persen, maka radiator harus diganti. Hal tersebut dilakukan dengan prosedur dan langkah-langkah sebagai berikut :
Penambahan cairan pendingin dengan air biasa akan mempengaruhi kandungan antifreeze di dalam cairan pendingin atau mengganti cairan pendingin dengan air biasa akan membuat radiator cepat rusak. Terdapat perbedaan pH (kadar keasaman) antara cairan pendingin dengan air biasa. Standah pH yang dianjurkan untuk cairan pendingin (coolant) yaitu antara 7-8 pH. Pada cairan pendingin terdapat zat additive anti karat yang dapat melindungi radiator dari karat (korosi). Cairan pendingin (coolant) juga memiliki titik didih yang tinggi sehingga tidak mudah menguap dibanding air biasa. Jika terpaksa penambahan dengan air biasa, dipastikan bahwa air biasa tersebut tidak mengandung unsur garam atau asam (menggunakan alat pengukur pH cairan atau pH meter). Pemeriksaan secara visual dari adanya kebocoran cairan pendingin apabila volume cairan pendingin berkurang terlalu cepat. Melakukan penggantian atau penambahan cairan pendingin dengan cara mengisi cairan pendingin sampai pada permukaan tangki cadangan dan melakukan langkah untuk menghilangkan adanya udara pada system pendinginan sebagai berikut:
Pemeriksaan pompa air dapat dilakukan dengan cara memutar dudukan pompa air, melakukan pemeriksaan secara visual dan audio pada bearing pompa air tidak kasar atau berisik saat mesin dihidupkan untuk pemeriksaan. Apabila tidak sesuai spesifikasi, bearing pompa air harus diganti. Komponen pompa air terdiri dari penutup pompa air, seal washer, plain washer, impeller, seal mechanic, seal washer, roda gigi penggerak pompa air, poros pompa air, dan pin pengunci. Prosedur Pelepasan, Pemeriksaan, Penggantian, dan Perakitan Komponen Pompa Air Fungsi pompa air adalah untuk menekan air pendingin sehingga dapat bersirkulasi di dalam mekanisme sistem pendinginan. Pemeriksaan pompa air penting dilakukan karena jika cairan pendingin dalam sistem pendingin tidak bersirkulasi, maka fungsi pompa air ada masalah dan tidak bekerja normal. Pengaruh yang terjadi akibat pompa air tidak berfungsi normal adalah naiknya temperatur mesin dengan cepat pada saat mesin hidup. Pompa air juga perlu diganti apabila seal perapat telah aus atau sudah tidak mampu menahan tekanan air. Oleh karena itu, untuk melepas pompa air sebaiknya mengikuti prosedur yang benar. Demikian pula dengan pemasangan komponen-komponen pompa air. Pelepasan dan pemasangan komponen yang tidak benar akan mengakibatkan kerja pompa air tidak optimal. Selain itu, untuk pemeriksaan pompa air dilakukan dengan membongkar, membersihkan, mengganti seal-seal yang bocor, memastikan kerapatannya dan merakit kembali. Berikut merupakan langkah dalam pembongkaran, pemeriksaan, dan pemasangan pompa air sebagai berikut :
Prosedur pelepasan, pemeriksaan, dan pemasangan thermostat dapat dilakukan dengan cara mengeluarkan cairan pendingin pada mesin, melepas saluran cairan pendingin keluar (selang karet atas), dan melepas tutup rumah thermostat, kemudian mengeluarkan thermostat dari rumahnya.
Memeriksa Kerja Thermostat Temperatur pembukaan katup thermostat mulai membuka pada suhu 80.5°-83.5°C (176.9°-182.3°F) Jika temperatur pembukaan katup tidak sesuai dengan spesifikasi, thermostat perlu diganti. Caranya dengan merendam thermostat ke dalam air dan panaskan air secara bertahap, kemudian periksa temperatur pembukaan katup. Memeriksa tinggi pengangkatan katup. Jika kenaikan katup tidak sesuai dengan spesifikasi, maka termostat perlu diganti. Spesifikasi minimal pengangkatan katup 3 mm (0.12 in) pada suhu batas bawah 82 ± 1.5°C (179.6 ± 2.7°F) sampai 95°C (203°F) dengan spesifikasi untuk sepeda motor tertentu.
Kesimpulan Prosedur Pemeriksaan, Pengukuran, dan Perbaikan Sistem Pendinginan CairanPemeriksaan dan penggantian cairan pendingin secara berkala sangat penting artinya, perawatan berkala (Tune Up) tersebut mutlak harus dilakukan secara teratur dan berkesinambungan karena hal tersebut dilakukan sebagai upaya agar mesin sepeda motor tidak mengalami masalah yang fatal akibat kurangnya pemeliharaan dan perawatan pada sistem pendinginan. Pada dasarnya memelihara dan merawat sistem pendinginan sepeda motor berarti sama dengan merawat mekanisme mesin. Cairan pendingin adalah air pendingin (coolant) yang mutlak diperlukan, karena apabila kapasitas dan kualitas air pendingin tidak pernah diperhatikan, maka akan mengganggu proses pendinginan pada mesin sepeda motor. Kekurangan cairan pendingin akan menyebabkan mesin overheating, yaitu temperatur mesin berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan komponen mesin sehingga kinerja mesin terganggu akibat kenaikan suhu yang berlebihan. Demikian pula dengan kualitas cairan pendingin sangat berpengaruh terhadap kinerja sistem pendingin. Cairan pendingin yang tidak pernah diganti akan menimbulkan kerak-kerak pada komponen yang dilalui cairan pendingin sehingga proses pendinginan tidak optimal. Terdapat beberapa tahapan atau langkah yang harus dilakukan supaya tidak terjadi masalah pada sistem pendinginan. Dalam hal ini, pendinginan cairan dilakukan dengan cara melakukan pemeriksaan dan pengukuran pada bagian komponen Sistem pendingin cairan. Pemeriksaan komponen pompa air meliputi pemeriksaan bearing pompa, seal pompa, dan rotor pompa. Bearing pompa yang sudah bersuara berisik mengindikasikan bahwa komponen telah rusak dan perlu segera diganti. Apabila kerusakan bearing tidak segera diperbaiki, dikhawatirkan pompa akan macet (tidak dapat berputar) sehingga proses pendinginan akan terhenti. Akibatnya mesin mengalami panas berlebih (Overheating) yang pada gilirannya komponen mesin menjadi rusak. Karena itu, dalam melakukan pelepasan dan perakitan pompa air harus memperhatikan prosedur atau langkah-langkah yang benar karena kesalahan pemasangan akan mengakibatkan gangguan proses kerja pompa air. Setelah komponen pompa dilepas ada beberapa komponen yang tidak boleh dipasang lagi artinya, komponen tersebut harus diganti dengan yang baru. Komponen tersebut antara lain : bearing, rotor, satuan seal, dan gasket. Pemeriksaan thermostat diperlukan manakala air pendingin tidak dapat bersirkulasi. Namun, demikian penyebab air tidak dapat bersirkulasi bukan semata-mata disebabkan kerusakan thermostat. Penyebab lain dari gejala tersebut adalah kerusakan pada pompa air, dimana rotor pompa aus atau keropos sehingga pompa air tidak dapat menekan cairan pendingin. Prosedur pemeriksaan thermostat harus dilakukan dengan cermat mengingat cara kerjanya didasarkan atas perubahan suhu. |