Jelaskan tentang peristiwa pralaya pada saat upacara pernikahan Airlangga

Relief pada Candi Borobudur yang menggambarkan serangan Raja Dharmawangsa Teguh ke Kerajaan Sriwijaya pada 990 M. Permusuhan antara dua kerajaan hingga menyebabkan runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno dalam peristiwa Pralaya Medang.

Intisari-Online.com - Peristiwa Pralaya Medang terjadi antara Kerajaan Medang dan Raja Wurawiri yang didukung Kerajaan Sriwijaya pada tahun 1016.

Peristiwa ini terjadi pada masa pemerintahan Raja Dharmawangsa Teguh, yang berkuasa antara 985-1017 M.

Kerajaan Medang sendiri merupakan kelanjutan dari Mataram Kuno di Jawa Tengah.

Kerajaan Mataram Kuno, yang didirikan di Jawa Tengah pada abad ke-8, sempat mengalami beberapa kali pemindahan ibu kota hingga ke Jawa Timur.

Periode kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Timur yang diperintah oleh Wangsa Isyana itulah yang dikenal dengan nama Kerajaan Medang.

Sementara Raja Wurawiri merupakan penguasa kerajaan kecil yang masih menjadi bawahan Mataram Kuno.

Kata 'Pralaya' berasal dari bahasa Sanskerta, yang berarti 'kehancuran dunia', karena konon katanya peristiwa ini menewaskan banyak pembesar kerajaan hingga membuat Pulau Jawa bagai lautan darah.

Peristiwa Pralaya Medang ini juga disebut-sebut sebagai akhir dari kekuasaan Mataram Kuno.

Baca Juga: Kisahkan Panembahan Senapati dari Mataram dalam Pertapaannya Bertemu dan Memadu Kasih dengan Kanjeng Ratu Kidul, Inilah Tarian Bedhaya Ketawang yang Dianggap Sakral, Lambang Kebesaran Raja

Baca Juga: Ramalan Shio Tahun 2022, Empat Shio Ini Punya Karier Cemerlang di Tahun Macan Meski Tetap Ada Tantangan


Page 2


Page 3

Jelaskan tentang peristiwa pralaya pada saat upacara pernikahan Airlangga

Relief pada Candi Borobudur yang menggambarkan serangan Raja Dharmawangsa Teguh ke Kerajaan Sriwijaya pada 990 M. Permusuhan antara dua kerajaan hingga menyebabkan runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno dalam peristiwa Pralaya Medang.

Intisari-Online.com - Peristiwa Pralaya Medang terjadi antara Kerajaan Medang dan Raja Wurawiri yang didukung Kerajaan Sriwijaya pada tahun 1016.

Peristiwa ini terjadi pada masa pemerintahan Raja Dharmawangsa Teguh, yang berkuasa antara 985-1017 M.

Kerajaan Medang sendiri merupakan kelanjutan dari Mataram Kuno di Jawa Tengah.

Kerajaan Mataram Kuno, yang didirikan di Jawa Tengah pada abad ke-8, sempat mengalami beberapa kali pemindahan ibu kota hingga ke Jawa Timur.

Periode kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Timur yang diperintah oleh Wangsa Isyana itulah yang dikenal dengan nama Kerajaan Medang.

Sementara Raja Wurawiri merupakan penguasa kerajaan kecil yang masih menjadi bawahan Mataram Kuno.

Kata 'Pralaya' berasal dari bahasa Sanskerta, yang berarti 'kehancuran dunia', karena konon katanya peristiwa ini menewaskan banyak pembesar kerajaan hingga membuat Pulau Jawa bagai lautan darah.

Peristiwa Pralaya Medang ini juga disebut-sebut sebagai akhir dari kekuasaan Mataram Kuno.

Baca Juga: Kisahkan Panembahan Senapati dari Mataram dalam Pertapaannya Bertemu dan Memadu Kasih dengan Kanjeng Ratu Kidul, Inilah Tarian Bedhaya Ketawang yang Dianggap Sakral, Lambang Kebesaran Raja

Baca Juga: Ramalan Shio Tahun 2022, Empat Shio Ini Punya Karier Cemerlang di Tahun Macan Meski Tetap Ada Tantangan

  Sejarah Kerajaan

(1016) Ratu Sri Ajnadewi mengeluarkan prasasti Sembiran AIII pada tahun 938 Saka (Brandes, 1889 : 48-49 ; Damais, 1955 : 229-230). Sampai kini belum terdapat petunjuk jelas mengenai hubungan ratu ini dengan pendahulunya, begitu pula hubungannya dengan tokoh lain.Dalam mengupayakan penjelasannya, akan dilihat kembali bagian berbahasa Jawa Kuno pada prasasti Pucangan. Dari bagian itu diketahui bahwa pada tahun 938 Saka (1016) kerajaan yang diperintah Dharmawangsa Teguh di Jawa Timur diserang oleh raja Wurawari sehingga mengalami malapetaka mahahebat (pralaya). Serangan itu bertepatan dengan saat diselenggarakan upacara pernikahan Airlangga dengan putri Dharmawangsa Teguh.Dikatakan lebih lanjut bahwa Jawa pada waktu itu bagaikan lautan api dan banyak orang terkemuka gugur dalam peristiwa tersebut. Airlangga, yang berumur 16 tahun, dapat menyelamatkan diri dengan lari ke hutan diiringi pengikutnya yang sangat setia, yaitu Narottama Tahun pralaya itu ternyata bertepatan dengan munculnya Ratu Sri Sang Ajnadewi sebagai pemegang tampuk pemerintahan di Bali. Berdasarkan kenyataan ini, dapat dikembangkan uraian hipotetik sebagai berikut.Mudah dipahami bahwa ketika dilangsungkan upacara pernikahan Airlangga dengan putri Dharmawangsa Teguh, Udayana sebagai seorang ayah, yakni ayah Airlangga, hadir di keraton Jawa Timur. Bahkan mustahil baginda ikut gugur dalam peristiwa pralaya yang telah disebutkan, dan hal itu sekaligus mengakibatkan taktha kerajaan Bali lowong secara tiba-tiba.Putra mahkota Bali pada waktu itu, yaitu Marakata, kemungkinan masih terlalu muda untuk dinobatkan sebagai raja. Pendapat itu didasarkan atas pertimbangan bahwa jika Airlangga pada tahun 1016 baru berumur 16 tahun, maka Marakata sebagai adiknya, setua-tuanya baru berumur 15 tahun, bahkan kenyataannya boleh jadi lebih muda dari itu.Untuk memecahkan masalah lowongnya takhta kerajaan Bali, keluarga istana rupanya sepakat mengangkat seorang wali, yaitu Ratu Sri Sang Ajnadewi. Perwalian itu berlangsung sampai tidak lama sebelum Marakata mengeluarkan prasasti yang pertama pada tahun 944 Saka (1022). Apakah wali itu berasal dari Jawa Timur ataukah keluarga istana Bali?Memang dapat dipahami, jika wali itu berasal dari dan diangkat oleh keluarga istana Jawa Timur, namun kemungkinan itu sangat kecil. Kemungkinan itu dikatakan demikian karena mudah pula dipahami bahwa kondisi kerajaan di Jawa Timur pada waktu itu masih sangat lemah, situasinya masih sangat kacau, bahkan mungkin masih dalam suasana berkabung.Jika dugaan itu benar, maka kemungkinan lain yang dapat dikemukakan ialah Sri Sang Ajnadewi adalah anggota dinasti yang sedang berkuasa di Bali. Mungkin bibi Marakata atau tokoh lain yang memang pantas menduduki posisi sebagai wali. Prasasti Sembiran A III yang dikeluarkan oleh ratu itu kembali mengenai desa Julah. Dikatakan bahwa desa ini diserang lagi oleh penjahat. Banyak penduduk mati, ditawan musuh, atau mengungsi ke desa lain. Penduduk semula sebanyak 300 kepala keluarga, tersisa hanya 50 kepala keluarga. Oleh karena itu, sang ratu pun memberikan keringanan kepada mereka dalam hal kerja gotong royong dan pembayaran beberapa jenis drwyahaji.

Kewajiban mereka dalam kaitan dengan bangunan sakral di Dharmakuta pun dikurangi pula (Goris, 1954a : 95). Dapat ditambahkan bahwa secara harfiah drwyahaji berarti “milik raja”(Zoetmulder, 1982a : 416). Akan tetapi, menurut konteksnya istilah itu bermakna pendapatan kerajaan yang berasal dari pajak, cukai, denda, iuran, dan sebagainya, yang kemudian digunakan untuk membiayai berbagai pengeluaran kerajaan.

Jelaskan tentang peristiwa pralaya pada saat upacara pernikahan Airlangga

Jelaskan tentang peristiwa pralaya pada saat upacara pernikahan Airlangga
Lihat Foto

Wikimedia Commons/Anandajoti

Relief pada Candi Borobudur yang menggambarkan serangan Raja Dharmawangsa Teguh ke Kerajaan Sriwijaya pada 990 M. Permusuhan antara dua kerajaan hingga menyebabkan runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno dalam peristiwa Pralaya Medang.

KOMPAS.com - Kerajaan Mataram Kuno, yang didirikan di Jawa Tengah pada abad ke-8, sempat mengalami beberapa kali pemindahan ibu kota hingga ke Jawa Timur.

Periode kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Timur yang diperintah oleh Wangsa Isyana dikenal dengan nama Kerajaan Medang.

Pada 1017 M, Kerajaan Mataram Kuno akhirnya runtuh setelah peristiwa Pralaya Medang.

Lantas, apa yang dimaksud dengan peristiwa Pralaya Medang?

Latar belakang Pralaya Medang

Pralaya Medang terjadi pada masa pemerintahan Raja Dharmawangsa Teguh, yang berkuasa antara 985-1017 M.

Yang dimaksud dengan pralaya adalah kehancuran dunia, karena konon katanya peristiwa ini menewaskan banyak pembesar kerajaan hingga membuat Pulau Jawa bagai lautan darah.

Sejarawan menyebut Pralaya Medang disebabkan oleh keputusan Raja Dharmawangsa Teguh untuk menikahkan putrinya dengan Airlangga, pangeran keturunan Bali yang juga masih keponakan raja sendiri.

Raja Wurawari, yang berambisi menikahi putri Raja Dharmawangsa Teguh agar dapat mewarisi takhta kerajaan pun kecewa.

Wurawari adalah penguasa kerajaan kecil yang masih menjadi bawahan Mataram Kuno.

Raja Wurawari kemudian melampiaskan kekecewaannya dengan bersekutu dengan Kerajaan Sriwijaya, yang sebelumnya pernah diserang oleh Raja Dharmawangsa Teguh.

Wilayah daratan Indonesia banyak menghasilkan produk pertanian, Brunei Darussalam banyak menghasilkan bahan ekspor minyak, faktor yang mendorong perda … gangan internasional kedua negara adalah .... a. penghematan biaya produksi b. perbedaan selera c. penguasaan iptek d. perbedaan sumber daya alam yang dimiliki​

Berikut termasuk bahan baku dan bahan penolong yang boleh di impor, kecuali .... a. bahan kimia b. besi atau baja c. suku cadang d. obat obatan terlar … ang​

Untuk mengatasi pengangguran dibuka kesempatan kerja dan investasi, kendala apa sehingga investasi tidak sesuai dengan yang diharapkan

Proteksi dalam perdagangan internasional diantaranya kebijakan tarif yaitu suatu.... a. hambatan penetapan pajak atas barang-barang impor b. hambatan … perdagangan yang menentukan jumlah maksimum suatu jenis barang yang dapat di impor dalam suatu periode tertentu c. kebijakan pemerintah yang melarang masuknya barang-barang tertentu ke dalam negeri d. kebijakan pemerintah dengan memberikan bantuan kepada produk dalam negeri​

salah satu proses yang terjadi dalam siklus hidrogoli yaitu tolong dijawab kak plissssssssswssssssssssssss​

Counterweight bureaucracies adalah upaya mengatasi penyimpangan birokrasi dengan menggunakan mekanisme pembentukan kelompok staf ahli dan lembaga thin … k tanks bagi para pejabat politik yang bertindak sebagai penasihat (policy advisor) dalam mengendalikan pemerintahan dan birokrasi. Walaupun pengawasan dan pengendalian oleh pejabat politik di eksekutif sangat penting untuk mengontrol kinerja birokrasi, tetapi model pengendalian ini dapat menimbulkan masalah, analisislah masalah apakah yang dapat muncul! 2 Etika juga dikenal sebagai filsafat moral, adalah cabang filsafat yang melibatkan sistematisasi, mempertahankan dan merekomendasikan konsep perilaku tentang “benar dan salah”. Kemukakan apa yang dimaksud dengan etika pelayanan publik! 3 Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) membawa perubahan yang signifikan dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Lahirnya televisi, handphone, komputer dan internet mengakibatkan berbagai macam kemudahan bagi berbagai macam bentuk pekerjaan, termasuk dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Di banyak negara telah dikembangkan manajemen pelayanan publik secara modern, menggunakan e government. Permasalahan utama yang dihadapi negara Indonesia adalah masalah kemiskinan. Analisislah bagaimana TIK dapat mengambil peran untuk mengentaskan kemiskinan khususnya pada masyarakat di pedesaan! Yang mau jawaban wa kuyy 08974708361

pengaruh perbedaan potensi antar ruang​

Tuliskanlah nama dari tokoh-tokoh nasional bangsa Indonesia!​

kelebihan dari tematik adalah​

Tuliskan 3 bentuk usaha ekonomi yang dikelola secara berkelompok!​