Jelaskan Teori kekerasan sebagai Kaitan antara Aktor dan Struktur


Menurut Thomas Santoso, teori kekerasan dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok besar, yaitu sebagai berikut.

a.       Teori Kekerasan sebagai Tindakan aktor (individu) atau Kelompok

Para ahli teori kekerasan kolektif ini berpendapat bahwa manusia melakukan kekerasan karena adanya faktor bawaan, seperti kelainan genetik atau fisiologis. Wujud kekerasan yang dilakukan oleh individu dapat berupa pemukulan, penganiayaan ataupun kekerasan verbal berupa kata-kata kasar yang merendahkan martabat seseorang. Sedangkan kekerasan kolektif merupakan kekerasan yang dilakukan oleh beberapa orang atau sekelompok orang.

b.      Teori Kekerasan Struktural

Menurut teori ini kekerasan struktural bukan berasal dari orang tertentu, melainkan terbentuk dalam suatu sistem sosial. Para ahli teori ini memandang kekerasan tidak hanya dilakukan oleh aktor (individu) atau kelompok semata, tetapi juga dipengaruhi oleh suatu struktur, seperti aparatur negara.

a.        Teori Kekerasan sebagai Kaitan antara Aktor dan Struktur

Menurut pendapat para ahli teori ini, konflik merupakan sesutu yang telah ditentukan sehingga bersifat endemik bagi kehidupan masyarakat.


Page 2

Kekerasan dapat dikelompokkan menjadi 3 kelopok besar, yiatu kekerasan sebagai tindakan aktor atau kelompok aktor, kekerasan sebagai produk dari struktur, dan kekerasan sebagai jejaring antara aktor dengan struktur.

No other version available

Klik Untuk Melihat Jawaban


#Jawaban di bawah ini, bisa saja salah karena si penjawab bisa saja bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Selamat Belajar..#


Answered by claramatika on Wed, 31 Aug 2022 18:50:58 +0700 with category Sosiologi and was viewed by 345 other users

Mata pelajaran: SosiologiKelas: SMAKategori: Kekerasan - teori kekerasan menurut Thomas santosoMateri: teori kekerasan menurut Thomas santosoKata kunci: teori kekerasan menurut Thomas santosoPembahasan:Menurut Thomas Santoso, teori kekerasan dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok besar, yaitu sebagai berikut.a.Teori Kekerasan sebagai Tindakan aktor (individu) atau KelompokPara ahli teori kekerasan kolektif ini berpendapat bahwa manusia melakukan kekerasan karena adanya faktor bawaan, seperti kelainan genetik atau fisiologis. Wujud kekerasan yang dilakukan oleh individu dapat berupa pemukulan, penganiayaan ataupun kekerasan verbal berupa kata-kata kasar yang merendahkan martabat seseorang. Sedangkan kekerasan kolektif merupakan kekerasan yang dilakukan oleh beberapa orang atau sekelompok orang.b.Teori Kekerasan StrukturalMenurut teori ini kekerasan struktural bukan berasal dari orang tertentu, melainkan terbentuk dalam suatu sistem sosial. Para ahli teori ini memandang kekerasan tidak hanya dilakukan oleh aktor (individu) atau kelompok semata, tetapi juga dipengaruhi oleh suatu struktur, seperti aparatur negara.c. Teori Kekerasan sebagai Kaitan antara Aktor dan StrukturMenurut pendapat para ahli teori ini, konflik merupakan sesutu yang telah ditentukan sehingga bersifat endemik bagi kehidupan masyarakat. Oleh karena itu ada 4 jenis kekerasan yang diidentifikasikan, yaitu :a.kekerasan terbuka (yang dapat dilihat)b.kekerasan tertutup (kekerasan tersembunyi, berupa ancaman)c.kekerasan agresif (kekerasan yang dilakukan untuk mendapatkan sesuatu, penjambretan)d.kekerasan defensif (kekerasan yang dilakukan untuk melindungi diri)

Baca Juga: Coba Buat gambar ilustrasi berdasarkan cerita yang anda buat!​


en.dhafi.link Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.

I. LAMPIRAN

A. Instrumen Penilaian Afektif

Nama Peserta Didik : …………………. Kelas : …………………. Tanggal Pengamatan : ………………….. Materi Pokok : ………………….. Keterangan: 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan. 3= sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan. 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan. 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan. Observasi Sikap Kejujuran skor maksimal 8 No. Aspek Pengamatan Skor 1 2 3 4 1 Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki. 2 Tidak menyontek pada saat guru memberikan soal kuis. Jumlah Skor Observasi Sikap Saling Menghargai skor maksimal 8 No. Aspek Pengamatan Skor 1 2 3 4 1 Kesediaan menerima pendapat dan kritik dari orang lain. 2 Tidak mengganggu privasi orang lain. Jumlah Skor Penskoran : Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 100. Perhitungan skor akhir menggunakan rumus : ℎ 100 = ℎ

B. Instrumen Penilaian Kognitif No.

Soal Jawaban Skor Maks. 1.. Sebutkan faktor penyebab konflik Faktor penyebab konflik sebagai berikut: a. Perbedaan antarindividu b. Perbedaan kepentingan c. Perbedaan latar belakang budaya d. Perubahan sosial 20 2.. Sebutkan dampak positif konflik minimal 3 Dampak positif konflik: 1 Meningkatkan solidaritas dalam kelompok. 2 Munculnya pribadi-pribadi yang kuat dan tahan uji menghadapi berbagai situasi konflik. 3 Memungkinkan adanya penyesuaian kembali nilai-nilai dan norma sosial. 4 Membantu menghidupkan kembali norma- norma lama dan menciptakan norma-norma baru. 5 Berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan yang ada di dalam masyarakat. 40 3. Sebutkan dampak negatif konflik minimal 4 Dampak negatif konflik: 1. Hancur dan retaknya persatuan. 2. Perubahan kepribadian individu ke arah negatif. 3. Disorganisasi sosial. 4. Krisis sosial. 5. Rusaknya tatanan kehidupan masyarakat. 6. Hancurnya harta benda dan korban jiwa. 7. Keretakan hubungan antarkelompok yang bertika. 8. Dominasi bahkan penakhlukan salah satu pihak yang terlibat dalam konflik. 40 Skor Maksimal 100

Jawaban yang benar adalah D.

Menurut Thomas Santoro, terdapat tiga bentuk kekerasan yang dikemukakan dalam teorinya, yakni:

  1. Teori kekerasan tindakan aktor: kekerasan terjadi akibat tindakan individu atau kolektif masyarakat yang biasanya ditujukan karena faktor bawaan seseorang atau genetik.
  2. Teori kekerasan struktural: kekerasan dianggap terjadi karena sistem sosial yang sudah melekat pada masyarakat, bukan pada individunya. Seperti kekerasan akibat kesalahan penerapan hukum dan norma masyarakat.
  3. Teori kekerasan keterkaitan struktur dan aktor: secara umum terdapat empat jenis dalam teori kekerasan ini, yakni kekerasan terbuka yang dapat dilihat, kekerasan tertutup seperti ancaman, kekerasan agresif yang menunjukkan kekerasan fisik, dan kekerasan defensif yang ditujukan untuk melindungi diri.

Berdasarkan pernyataan pada soal, diketahui bahwa definisi kekerasan akibat faktor genetik merujuk pada teori kekerasan aktor.

Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah D.

Full PDF PackageDownload Full PDF Package

This Paper

A short summary of this paper

32 Full PDFs related to this paper

Download

PDF Pack

1.      Teori-Teori Kekerasan

Menurut Thomas Santoso, teori kekerasan dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok besar, yaitu sebagai berikut :

  1. Teori Kekerasan Sebagai Tindakan Aktor (Individu) atau Kelompok

Para ahli teori kekerasan kolektif ini berpendapat bahwa manusia melakukan kekerasan karena adanya faktor bawaan seperti kelainan genetik atau fisiologis. Menurut para ahli teori ini, agretivitas perilaku seseorang dapat menyebabkan timbulnya kekerasan, seperti kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh pasangan suami istri. Wujud kekerasan yang dilakukan oleh individu tersebut dapat berupa pemukulan, penganiayaan ataupun kekerasan verbal berupa kata-kata kasar yang merendahkan martabat seseorang. Sedangkan kekerasan kolektif merupakan kekerasan yang dilakukan oleh beberapa orang atau sekelompok orang (crowd). Munculnya tindak kekerasan kolektif ini biasanya karena adanya benturan identitas suatu kelompok dengan kelompok lain seperti identitas berdasarkan agama atau etnik. Contohnya kekerasan yang terjadi di Poso dan revolusi Eropa pada abad ke-19. Menurut teori ini kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok orang dilakukan dengan rasionalitas dan emosionalitas, individu-individu dalam suatu kelompok crowd dianggap saling meniru sehingga rasionalitas dan emosionalitas sesamanya semakin kuat dan semakin besar. Hal ini terjadi karena adanya persamaan nasib ataupun persamaan persepsi terhadap ketidakadilan yang mereka rasakan bersama.

  1. Teori Kekerasan Struktural

Menurut teori ini kekerasan struktural bukan berasal dari orang tertentu, melainkan terbentuk dalam suatu sistem sosial. Para ahli teori ini memandang kekerasan tidak hanya dilakukan oleh aktor (individu) atau kelompok semata, tetapi juga dipengaruhi oleh suatu struktur seperti aparatur negara.

Pada umumnya bila seseorang atau kelompok memiliki harta kekayaan berlimpah, maka akan selalu ada kecenderungan untuk melakukan kekerasan kecuali ada hambatan yang jelas dan tegas. Sebagai contoh kekerasan struktural adalah terjadinya kasus Timor-Timur, Kasus Tanjung Priok, seputar Kerusuhan Mei 1998, dan lain sebagainya.

  1. Teori Kekerasan Sebagai Kaitan Antara Aktor dan Struktur

Menurut pendapat ahli teori ini, konflik merupakan sesuatu yang telah ditentukan sehingga bersifat endemik bagi kehidupan masyarakat. Mnurut Thomas Santoso istilah kekerasan digunakan untuk mengembangkan perilaku, baik yang terbuka (overt) atau tertutup (covert), dan yang bersifat menyerang (offensive) atau bertahan (defensive) yang disertai penggunaan kekuatan kepada orang lain. Oleh karen aitu ada empat jenis kekerasan yang dapat diidentifikasi :

1)      Kekerasan terbuka (kekerasan yang dapat dilihat, seperti perkelahian)

2)      Kekerasan tertutup (kekerasan tersembunyi atau yang secara tidak langsung dilakukan seperti pengancaman)

3)      Kekerasan agresif (kekerasan yang dilakukan untuk mendapatkan sesuatu, seperti penjambretan); dan

4)      Kekerasan defensif (kekerasan untuk melindungi diri)


Page 2